CEO-Ku, Suamiku

Ajeng segera menghubungi Adinda dan teriakan Adinda membuat Ajeng terkejut. "Gila mbak, ciuman kak Guna sama mbak Ayu dasyat bener sampai-sampai aku dan Mama nggak nyangka loh."

"Kok... kalian tahu?" tanya Ajeng bingung.

"Itu di storynya mbak Meta."

"Apa?" Ajeng menatap Meta meminta penjelasan. Ajeng menjauhkan tubuhnya sambil menarik Meta agar Guna tidak mendengar pembicaraan mereka.

"Lo gila ya Met, itu storynya lo di lihat Adinda sama Mamanya," ungkap Ajeng.

"Jadi gimana dong?" tanya Meta karena ia akan habis kali ini jika Ayunda sadar nanti dan mengetahui kecerobohannya.

"Kayaknya lo bakalan tewas sama Ayunda," ucap Ajeng.

"Si tampan itu beneran tetangga Ayunda?" tanya Meta.

"Iya dan mungkin mereka bakalan di sidang habis ini karena ulah lo!" ucap Ajeng menatap Ayunda dengat tatapan sendu.

Sementara itu Guna berusaha mengihindari ciuman Ayunda membuatnya harus merelakan lehernya di santap ikan cucut yang sejak tadi selalu menciumnya. "Ayu..." panggil Guna kesal "Hey kalian!" panggil Guna membuat Meta dan juga Ajeng segera mendekati mereka.

"Iya Mas," ucap Meta genit membuat Ajeng segera memukul lengan Meta.

"Apa dia selalu begini kalau mabuk?" tanya Guna.

"Iya, pada hal dia hanya minum satu gelas kecil dan langsung mabuk," ucap Ajeng.

"Lain kali kalian jangan pernah mengajaknya kesini!" ucap Guna, ia segera memapah Ayunda. Ayunda masih mengecup-ngcup leher Guna karena tubuh tinggi Guna membuatnya susah untuk menggapai pipi Guna.

Meta dan Ajeng mengikuti Guna sampai didepan parkiran. mereka hanya melambaikan tangannya saat Guna memasukkan Ayunda kedalam mobilnya. "Ingat kalian jangan pernah mengajaknya kesini lagi!" ancam Guna membuat Ajeng dan Meta kagum karena Gunadrama terlihat garang dan dingin.

Guna kesal karena Ayunda masih saja ingin menciumnya hingga Guna sulit sekali untuk mengemudikan mobilnya. "Ayu... " teriak Guna karena kesabaranya sudah habis.

"Guna... Guna cakep kayak superman tapi sayang sombong angkuh... sini nak mama cium!" ucap Ayunda membuat Guna menghembuskan napas kasarnya.

Hari ini ia di invite teman kuliahnya yang baru saja pulang dari Amerika dan berencana untuk menjalankan bisnis orang tuanya. Guna dan Damar sudah sejak lama bersahabat dari mereka SMA. Tentu saja Guna tidak bisa menolak ajakan sahabatnya itu, yang mengajaknya bertemu disini. Walaupun sebenarnya Guna tidak suka ke Club, karena suara musik yang menghentak-hentak membuat telinganya sakit.

Guna melihat Ayunda yang datang bersama teman-temannya. Ada rasa kesal dihatinya karena Maminya selalu membanggakan Ayunda yang merupakan anak rumahan. Anak rumahan tapi suka pergi ke Club membuat Guna tersenyum sinis memikirkannya. Ia mengamati tingkah Ayunda dari tempat dimana ia duduk dengan para sahabatnya.

Ayunda terlihat kehilangan kesadarannya dan ia didekati oleh seorang laki-laki saat ini. Ayunda memiliki wajah yang cantik dan tubuh yang membuat para lelaki terseyum puas walau hanya melihat lekuk tubuh Ayunda. Saat laki-laki itu mencoba merangkul Ayunda, membuat Guna segera berdiri. Ia tidak bisa membiarkan anak tetangga kesayangan Maminya itu, dimanfaatkan laki-laki asing itu.

Guna akhirnya membiarkan tingkah Ayunda yang sedang mencium bahunya dan ia mengemudikan mobilnya dengan pelan. "Guna... pengen cium yang itu!" ucapnya menujuk bibir Guna.

"Astaga saya bisa gila kalau dekat sama kamu!" kesal Guna. "Ayu sudah, menjauh dari saya!" teriak Guna.

Mereka sampai didepan rumah Ayunda dan Guna menghentikan mobilnya. Ayunda tiba-tiba menarik kera baju Guna dan mencium bibir Guna dengan lembut. Guna melototkan matanya dan saat itu tiba-tiba sebuah ketukan dari jendela mobilnya, membuat Guna segera mendorong Ayunda agar menjauh darinya.

Guna membuka kaca mobilnya "Selamat malam Mas, kami dari pihak keamanan melihat anda dan Mbaknya sedang berbuat mesum didalam mobil," ucapnya laki-laki yang sepertinya merupakan satpam komplek.

"Aduh Pak... kenapa dengan calon mantu saya?" ucap Ratna.

Guna keluar dari dalam mobil "Ini hanya kesalapahaman Tante," ucap Guna.

"Salah paham? tapi saya lihat Masnya sedang berbuat mesum sama Mbaknya di mobil kok Bu!" jelas Pak satpam membuat wajah Guna memerah karena malu.

"Saya bisa jelasin semuanya Tante!" ucap Guna.

"Penjelasan kamu besok saja udah malam. besok kamu bawa kedua orang tuamu kemari!" kata Bagas yang baru saja keluar dari rumahnya dan mendengar semuanya.

"Bawa Ayunda masuk Ma, Din!" ucap Bagas.

Guna membantu membukakan mobilnya dan mengeluarkan Ayunda. "Guna... cium... " ucap Ayunda membuat Guna menatap kedua orang tua Ayunda dengan tatapan tidak bersalah.

Bagas yang kesal segera menggendong Ayunda dan melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah namun tiba-tiba ia menghentikan langkahnya. Ia kembali membalik tubuhnya menghadap Guna yang masih menatap mereka.

"Pernikahan kalian harus segera dipercepat. saya tidak mau putri saya hamil diluar nikah!" ucap Bagas membuat Guna hanya bisa menghembuskan napasnya.

"Baik Om... "