Li Mei, putri sah dari Jenderal Besar, dijebak oleh saudara tirinya dan selir ayahnya atas tuduhan pengkhianatan.
Di tengah hujan deras, di hadapan rakyat yang mencemoohnya, Li Mei berlutut di atas panggung eksekusi, menunggu algojo mengayunkan pedangnya. Keluarganya hanya menatap dingin ke arahnya.
Namun, saat bilah tajam hampir menyentuh lehernya, suara dingin dan mekanis tiba-tiba menggema di kepalanya:
[“Sistem Reinkarnasi Aktif. Apakah Anda ingin hidup kembali dan membalas dendam?”]
Ya!
Saat Li Mei membuka mata, dirinya terbangun di saat usianya masih 17 tahun. Di mana ia belum bertunangan dengan putra mahkota. Li Mei bersumpah untuk tidak mengejar cinta keluarga dan putra mahkota.
INGAT! KALAU TIDAK SUKA SILAHKAN SKIP! TIDAK PERLU MEMBERIKAN RATING BURUK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ke Pasar
Di bawah sinar matahari pagi, Li Mei berjalan dengan tenang melewati gerbang belakang kediaman Jenderal Li. Tubuhnya tertutupi hanfu sederhana berwarna hijau pucat, dan wajahnya tersamarkan oleh cadar tipis.
Di sampingnya, Xiao Lan mengikuti dengan gugup, sesekali menoleh ke belakang seakan takut seseorang akan mengenali mereka.
"Nona! Apa Anda yakin untuk keluar?" tanya Xiao Lan merasa cemas.
"Tenang lah Xiao Lan. Aku sangat yakin," jawab Li Mei datar.
Keduanya kembali berjalan, meski jaraknya cukup jauh dari kediaman jenderal Li jika tidak menggunakan kereta kuda.
Pasar ibu kota kekaisaran Qianlong selalu ramai, dipenuhi pedagang yang berteriak menawarkan dagangan mereka, rakyat jelata yang tawar-menawar, serta para bangsawan yang berjalan dengan angkuh di antara mereka. Aroma rempah-rempah, roti panggang, dan bunga-bunga segar bercampur menjadi satu.
Li Mei tetap berjalan lurus, matanya fokus pada tujuannya.
Tak lama, mereka tiba di sebuah toko perhiasan yang cukup terkenal.
"Ayo masuk!"
Pemilik toko, seorang pria tua berjanggut putih, melirik Li Mei dan Xiao Lan dengan penuh perhitungan ketika ia mengeluarkan giwang giok dari lengan bajunya.
“Hmm .…” Pria tua itu mengambil giwang itu, memeriksanya dengan mata ahli. "Giok merah muda kualitas tinggi dengan ukiran halus … Barang ini dibuat oleh pengrajin terkenal dari ibu kota. Dari mana Anda mendapatkannya?"
Li Mei tidak terpengaruh. "Apakah itu penting?" tanyanya dengan nada tenang.
Si pemilik toko menatapnya sesaat sebelum tertawa kecil. "Ha! Ha! Ha! Tentu saja tidak. Saya hanya perlu memastikan keasliannya."
Pria tua itu kemudian mengangguk dan berkata, "Saya akan membelinya seharga satu koin emas. Bagaimana?"
Xiao Lan hampir tersedak mendengar jumlah itu. Satu koin emas! Dengan uang sebanyak itu, mereka bisa hidup nyaman selama satu bulan.
Bahkan Xiao Lan tersenyum senang, karena mendapatkan koin sebanyak itu. Mungkin bagi bangsawan lain, satu koin emas hanyalah seujung kuku. Namun, bagi keduanya hal itu sangat berharga.
Li Mei tetap tenang. Satu koin emas adalah harga yang wajar, mengingat ini adalah hadiah dari Jenderal Li Yuan. Jika pria ini berani menawar lebih rendah, ia tidak akan ragu mencari pembeli lain.
"Baik," jawabnya singkat.
Tak butuh waktu lama, transaksi selesai, dan Li Mei menerima kantong kecil berisi satu koin emas. Saat keluar dari toko, ia menggenggam erat kantong itu di balik lengan bajunya.
"Langkah pertama selesai," gumamnya dalam hati.
Sekarang, ia harus membeli ramuan herbal untuk mengeluarkan racun dari tubuhnya. Ini adalah awal dari kebangkitannya.
*****
Di tengah hiruk-pikuk pasar, Li Mei berjalan dengan langkah tenang setelah dari toko perhiasan. Xiao Lan masih mengikuti di sampingnya, memegang erat lengan bajunya seakan takut mereka akan tertangkap.
Sambil terus berjalan, Li Mei berbicara dalam hati.
Sistem, ramuan apa yang harus kubeli untuk mengeluarkan racun dalam tubuhku?
Ding!
[Sistem telah menganalisis tubuh Anda. Racun yang mengendap dalam tubuh Anda adalah kombinasi racun dingin dan lemah otot, diberikan dalam dosis kecil selama bertahun-tahun. Untuk menetralisirnya, Anda membutuhkan ‘Pil Pemurnian Meridian’.]
Li Mei mengerutkan kening. Pil Pemurnian Meridian?
Sistem segera menampilkan informasi di hadapannya.
[Pil Pemurnian Meridian]
Fungsi: Membersihkan racun dalam tubuh, membuka meridian yang tertutup, dan meningkatkan sirkulasi energi dalam tubuh.
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
Akar Ginseng Seratus Tahun
Daun Teratai Es
Serbuk Bunga Anggrek Merah
Inti Buah Qilin (alternatif lain. Buah Api Ungu)
Sistem menjelaskan juga dengan detail menjelaskan tentang pembuatan pil pemurnian meridian tersebut.
Li Mei menyimak setiap detail yang diberikan oleh sistem. Beberapa bahan seperti ginseng dan bunga anggrek merah cukup umum dan bisa ditemukan di toko obat. Namun, Daun Teratai Es dan Inti Buah Qilin adalah bahan langka yang sulit didapatkan.
Mungkin aku bisa menggunakan alternatif Buah Api Ungu, pikirnya. Itu memang lebih mudah ditemukan dibandingkan Inti Buah Qilin.
Li Mei menghela napas dan mempercepat langkahnya.
"Xiao Lan, kita ke toko obat terbaik di pasar ini," katanya tegas.
Xiao Lan menatapnya dengan bingung. "Nona ingin membeli ramuan?"
Li Mei mengangguk. "Aku akan mulai memulihkan tubuhku."
Xiao Lan masih tidak sepenuhnya mengerti, tetapi melihat tatapan teguh nona mudanya, ia tidak banyak bertanya dan hanya mengikuti.
Karena satu hal yang pasti—Li Mei yang sekarang sudah bukan Li Mei yang dulu.
Li Mei dan Xiao Lan melangkah masuk ke toko obat terbesar di pasar. Bau khas jamu dan ramuan herbal segera menyambut mereka, bercampur dengan aroma kayu kering dan rempah-rempah.
Seorang pria tua dengan jubah cokelat panjang menyambut mereka dengan senyum ramah. "Selamat datang, apa yang bisa saya bantu?"
Li Mei tetap tenang dan langsung menyebutkan daftar bahan yang ia butuhkan. "Aku ingin membeli akar ginseng seratus tahun, serbuk bunga anggrek merah, dan daun teratai es jika Anda memilikinya."
Mata pria tua itu sedikit melebar. "Nona muda, bahan yang Anda sebutkan cukup mahal dan langka, terutama daun teratai es."
Li Mei mengeluarkan kantong kecil berisi satu koin emas dan meletakkannya di atas meja. "Aku tidak akan menawar. Jika Anda memilikinya, berikan padaku."
Pria tua itu terkejut sejenak, tetapi akhirnya mengangguk. "Baiklah. Silakan tunggu sebentar."
Tak lama kemudian, pria tua itu kembali dengan kotak-kotak kayu kecil berisi bahan-bahan yang diminta. Li Mei memeriksa semuanya dengan teliti sebelum mengangguk puas. Setelah membayar, ia dan Xiao Lan segera keluar dari toko.
Setelah ini, mereka tidak akan lagi bergantung pada siapa pun.
Li Mei dan Xiao Lan kini berada di pasar bagian kedai makanan. Li Mei melihat sekeliling, memperhatikan berbagai bahan segar yang dijual oleh pedagang.
"Dulu, aku selalu berharap mendapatkan makanan dari kediaman Jenderal Li," gumamnya pelan. "Tapi itu hanya membuatku kecewa."
Xiao Lan menatapnya dengan ragu. "Nona .…"
Li Mei tersenyum sinis. Dulu, ia begitu bodoh.
Ia selalu percaya saat Li Zhu berkata bahwa makanan yang diberikan kepadanya adalah dari kakaknya, Li Yuan dan Li Shimin. Ia selalu berpikir bahwa meskipun ayah dan ibunya sudah tidak peduli padanya, setidaknya kedua kakaknya masih memedulikannya.
Namun, kenyataannya?
Itu hanya makanan sisa yang mereka tidak mau makan.
Saat menyadari hal itu, Li Mei merasa hatinya hancur. Tetapi kini, ia tidak akan membiarkan dirinya terus terhina.
"Xiao Lan, mulai sekarang, kita akan membeli makanan sendiri. Aku tidak ingin lagi makan sesuatu yang berasal dari kediaman Jenderal Li."
Xiao Lan tersenyum lega. "Baik, Nona. Saya akan memilih bahan yang terbaik!"
Mereka pun membeli beberapa bahan makanan sederhana—beras, sayuran segar, dan sedikit daging kering.
jangan pernah ada penyesalan di kemudian harinya
menyesal pun sudah tak ada artinya lagi buat keluarga Li😤😤😤😤😤
demi hasutan dari seorang selir and anak tiri, dengan tega nya membuang anak kandung nya😤😤😤😤😤😤😤
and jangan sampai menjilat ludah sendiri
karena tu akan sangat memalukan🤣🤣🤣🤣🤣
bikin ketagihan baca
update nya juga ngga pelitt