NovelToon NovelToon
War Of Chaos Enigma

War Of Chaos Enigma

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Iblis / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:649
Nilai: 5
Nama Author: DenEmma

Dunia bernama Gaia, di penuhi hewan iblis yang di sebut sebagai Enigma. Manusia harus berjuang antara hidup dan mati untuk melawan kelompok Enigma yang melakukan Genosida. Tidak ada yang tau, sampai kapan kehancuran ini akan berakhir, dan sampai kapan manusia bisa bertahan hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DenEmma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30 - Pelarian

Dion masih penasaran dengan cerita Marco disana.

"Waktu itu, Eva membawa jutaan pasukannya menuju benua Albion. Dan siap bertempur melawan Rachel. Aku pun jadi bimbang, kemana aku akan berpihak."

Marco pun menundukkan kepalanya.

"Jadi, kemana kau berpihak Marco.?" tanya Dion.

"Aku hanya berpihak padamu Dion. Dan mereka juga mengutarakan hal yang sama. Eva berjuang untuk melindungi warisan leluhurmu, tentu dia berpihak padamu. Dan Rachel, dia juga bilang hal yang sama, dia juga berpihak padamu, hanya saja, Artefak itu harus berada di istana Neverland dan di lindungi disana."

"Kalian benar-benar kacau sekali."

"Ya begitulah kenyataannya. Lalu Chaspian dan Alice, sudah pasti berpihak kepada Rachel, dan aku berada di pihak Eva. Andai saja waktu itu Rachel mengembalikan artefak itu ke tempatnya, kekacauan tidak akan terjadi." sahut Marco.

"Hm, jadi bagaimana selanjutnya.?"

"Peperangan pun tidak bisa terelakkan lagi. Kami yang awalnya berjuang bersama, menjadi musuh dan saling membunuh. Kedua pihak mengalami kerugian yang sangat besar."

Dion pun langsung merebahkan tubuhnya disana.

"Aku tidak bisa membayangkannya. Kalian adalah ujung tombak Royal Union yang aku bangun bersama-sama. Eva adalah orang yang pintar, dan Rachel adalah orang yang cerdas. Aku selalu mengandalkan mereka berdua. Tidak bisa dibayangkan, mereka saling membunuh di Medan perang."

"Itulah kenyataannya Dion. Dan pada akhirnya, kita berakhir dengan kegagalan. Tidak ada yang menang dan kalah. hanya ada jutaan mayat yang berjatuhan."

"Rachel pun memutuskan untuk melakukan Genjatan senjata untuk sementara. Dan Eva pun menerimanya. Saat itu, aku sangat ragu dan tidak bisa menilai siapa yang benar dan siapa yang salah."

"Akhirnya aku memutuskan untuk mundur dari pasukan Eva. Itu membuatnya sangat marah padaku, bahkan aku diusir dari istananya."

"Hmm. Itulah dirimu Marco. sebuah keraguan membuatmu berhenti di tengah jalan." kata Dion.

"Lalu, apa aku harus membunuh mereka.? Rachel, Chaspian, dan Alice yang selama itu sudah membantumu.? Mereka juga berjasa padamu Dion, itu yang membuatku ragu."

"Hmm, Jika aku jadi dirimu. Aku tidak akan berpihak kepada siapapun sebelum perang terjadi. Lalu, aku akan mengambil artefak itu dan menghilang dari mereka." kata Dion.

"Ya, itu salahku sudah berpihak kepada Eva. Tapi, sampai saat ini pun, kami tidak menemukan artefaknya." sahut Marco.

"Apa?" Dion pun langsung terkejut bukan main.

"Seseorang telah mencurinya. Karena kejadian itu tepat saat aku keluar dari pihak Eva, dan dia menuduhku sebagai pencuri." kata Marco.

Dion pun menelan ludah.

"Karena kejadian itulah, Eva dan Rachel kembali bersatu untuk memburuku selama bertahun-tahun. Sampai akhirnya, Eva sudah lelah dan memutuskan untuk berhenti mengejar ku, dan membiarkan Rachel untuk mengambil keputusan." kata Marco.

Pernyataan itu membuat Dion benar-benar sangat terpukul.

"Marco, kau...

"Ya, aku tidak apa-apa selama mereka tidak saling membunuh Dion."

"Apa selama 2000 tahun ini kau masih dalam pelarian.?" sahut Dion dengan terkejut.

Marco pun hanya menganggukkan kepalanya.

"Haissh. Pantas saja waktu itu dia marah dan memanggil namamu dengan kebencian. Apa jangan-jangan kemarin dia datang dan bertarung denganmu.?"

"Kau bisa lihat sendiri dari luka di tubuhku. Aku tidak masalah Dion, mereka adalah anak didikmu sama sepertiku, aku tidak rela mereka saling membunuh. Meskipun terkadang aku juga kesepian, dan selalu berpindah-pindah tempat. Asalkan mereka tetap bersatu dan tidak saling membunuh."

"Aku benar-benar sangat terharu Marco, kau lah pahlawan yang sebenarnya, bukan aku." kata Dion.

Marco pun meneteskan air matanya.

"Apa kau percaya padaku Dion.?" sahut Marco.

"Tentu saja aku percaya padamu, aku selalu percaya padamu Marco. Tidak ada keraguan sedikitpun dari ceritamu." kata Dion.

"Hiks, terima kasih Dion. Akhirnya aku bisa bebas. aku benar-benar bersyukur bisa bertemu denganmu." kata Marco yang menangis terharu disana.

"Ternyata kekacauan ini bukan hanya dari Enigma, tapi dari mereka yang berkuasa. Kau sudah salah paham Rachel, kau menciptakan beban yang sangat dalam bagi Marco. Aku sampai tidak percaya Eva juga sampai memfitnahnya."

....

Beberapa saat kemudian, setelah Marco sudah tenang dari keterpurukannya. Lisa pun datang bersama dengan tim Arkeolog kesana.

"Kakak, aku membawa makanan untuk kalian." kata Lisa.

"Terimakasih Lisa."

"Tumben sekali kau menerima tamu disini." kata Kesha yang melihat Marco disana.

"Ah, perkenalkan, dia adalah teman lamaku. Dia juga seorang pahlawan dunia yang sebenernya. Tolong di catat itu." sahut Dion.

"Pahlawan.?"

"Sudah catat saja." sahut Dion

"Ah, baiklah." sahut Kesha.

Dion pun melihat kearah Marco.

"Kau akan aman disini Marco, lepaskan semua beban hidupmu. Dan mulailah kehidupan barumu disini." kata Dion.

Marco pun langsung menarik nafas dalam-dalam, lalu ia pun memejamkan matanya.

"Sekali lagi, kau adalah penyelamatku Dion. Meskipun ini membutuhkan waktu yang lama. Tapi kerena keberadaan mu sekarang, aku merasa semuanya sudah lepas dari pundakku. Dan aku harap, kita semua bisa berkumpul seperti dulu. Berjuang bersama, dan menciptakan dunia yang damai." kata Marco dalam hati sambil memejamkan matanya.

"Kita makan Marco."

"Baiklah."

Mereka semua pun makan bersama disana. Wajah Marco yang tegang dan panik tiba-tiba berubah menjadi senyuman. Itu adalah sebuah berkah baginya.

Selama ada Dion disisinya, ia yakin semuanya akan selesai seperti biasanya. Seperti yang mereka lakukan dulu.

....

Malam hari pun tiba.

"Apa kami akan menunggu disini Dion.? " tanya Morgan.

"Terserah ketua. Kalian bisa kembali atau tetap disini, itu adalah pilihan kalian. Masalah keamanan, serahkan padaku."

"Syukurlah, kalau begitu, kami pamit undur diri Dion. Istirahat lah." kata Morgan.

"Apa aku boleh ikut bersama mereka.? aku tidak ingin menganggu reunian kalian." kata Lisa.

"Itu hanya alasanmu saja. Tapi kau harus janji, besok pagi kau harus datang kesini." kata Dion.

"Siap Komandan." sahut Lisa sambil memberikan hormat.

"Hm" Dion pun hanya tersenyum padanya.

Mereka semua pun kembali ke desa bersama Lisa. Dion dan Marco hanya melihat mereka pergi dari sana.

"Apa disini ada Enigma yang menyerang Dion.?' tanya Marco.

"Setiap malam mereka akan datang. Aku hanya menjaga mereka semua." jawab Dion.

"Kalau begitu, serahkan padaku, apapun yang kau jaga, itu juga menjadi tugasku." sahut Marco dengan tersenyum.

"Baiklah, aku serahkan padamu. Dan kembalilah setelah kau selesai disana." kata Dion.

"Hm." Marco pun langsung menghilang dari sana.

Dan Dion hanya termenung memikirkan semuanya.

"Hmm, bisa-bisanya mereka salah paham selama 2000 tahun. Tidak bisa ku bayangkan, betapa sulitnya hidup Marco selama ini."

Dion pun duduk dan merebahkan tubuhnya di luar sana. Lalu, ia melihat tangan kirinya.

"Mungkin karena diriku, masalah Enigma tidak bisa terselesaikan. Mereka justru fokus dengan konflik internal. Tapi, apa yang bisa aku lakukan sekarang.?"

....

1
panggil aja “ber”
mantap gan
VagaBond
Ngasih feel yang berbeda, mantap!
DenEmma: Terimakasih atas dukungannya kak
total 1 replies
El Aki 7u7
Gak bisa berhenti baca deh! 🔥
Ververr
Buat yang suka cerita, wajib baca
DenEmma: Terimakasih atas dukungannya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!