NovelToon NovelToon
Harapan Dan Cinta

Harapan Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Pernikahan Kilat / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ray firmansyah

Seorang pemuda yang di harapkan oleh kedua orang tuanya untuk jadi orang yang baik,malah terjerumus ke pergaulan yang tidak baik.

pemuda tersebut akhirnya keluar walaupun di paksa oleh kedua orangtuanya

yuk ikuti terus bagaimana kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 26

"Jadi apa nih yang mau di ceritakan,Bunda sudah penasaran banget nih?" tanya Bunda Zahwa.

"Huft..jadi begini Bun! tadi kan Bunda tanya Cincin Zi kemana,jawabannya Zi sudah mengembalikan ke pemiliknya Bunda." jawab Zia.

"Hah!! maksudnya gimana sih, jangan bikin bingung Bunda dong Zi?" shock Bunda Zahwa seraya bertanya.

"Intinya adalah..huft..Zi memutuskan pertunangan Zia Bun." jawab Zia sambil menghela nafas pelan.

"Astagfirullah..! ada masalah apa,sampai kamu memutuskan pertunangan itu." kaget Bunda Zahwa.

"Karena dia ketahuan selingkuh,di depan mataku sendiri." sahut Zia.

"Apa kamu yakin! kalau dia yang selingkuh,bukannya malah kamu yang selingkuh Zi." ucap seseorang yang baru menghampiri yaitu Alex.

"Hah!! maksud Kakak apa,tiba-tiba datang dan langsung menuduh Adik Kakak sendiri begitu?" kaget Zia seraya bertanya.

"Terus ini apa,coba jelaskan ke Kakak."

Ucap Alex langsung memberikan Amplop yang isinya sebuah foto,Zia pun langsung menerima dan kaget saat sudah melihatnya,ternyata foto Zia bersama Arfi saat di Restoran tadi,Riska yang penasaran karena melihat wajah Sahabatnya shock,Riska pun sama shock nya saat sudah melihatnya.

"Wah!! ini sih gila,siapa yang memberikan foto ini ke Kakak?" emosi Zia seraya bertanya.

"Siapa lagi! kalau bukan Tunangan kamu,tadi mampir ke Kantor,hanya untuk memberikan itu ke Kakak." jawab Alex.

"Hah! brengsek juga dia,mengembalikan fakta begitu,jadi Kakak lebih percaya ke dia di bandingkan dengan Adik Kakak sendiri." geram Zia.

"Nggak gitu juga Zi! mangkanya Kakak pulang,untuk cari tahu kebenarannya." ucap Alex.

"Maaf ikut bicara,hmm..Zi! boleh aku yang menjelaskan semua ini." ucap Riska sambil meminta izin,Zia pun mengangguk.

"Jadi begini Kak! tadi kita berdua pergi ke Restoran dan Zia melihat Tunangannya,lagi sedang bersama seorang Perempuan seksi yang sedang berpelukan,maka dari situ,Zia menghampiri dan memutuskan pertunangannya,ceritanya begitu Kak,Bun." ucap Riska.

"Terus tentang foto kamu sedang berduaan sams Cowok,itu apa maksudnya?" tanya Alex

"Justru itu Kak! yang membuat Zi kaget,seolah Zi hanya berdua saja di Restoran itu,padahal ada Riska juga di situ Kak." jawab Zia.

"Bener tuh Kak,aku juga ada disitu." sambung Riska.

"Sudah Kak! kamu harus percaya sama Adik kamu sendiri,Bunda percaya sama kamu Zi." lerai Bunda Zahwa.

"Huft..baiklah! jadi mulai dari sekarang kamu harus hati-hati yah Zi,kamu tau kan siapa mantan Tunangan kamu itu." saran Alex.

"Iya Kak! itu sudah pasti,terimakasih sudah percaya sama Zia yah Kak." ucap Zia.

"Bunda malah penasaran!! sama yang ada di foto ini." ucap Bunda Zahwa.

"Bun! dia itu orang yang bisa membuat Putri Bunda ini,nggak bar-bar lagi hihi." ledek Riska sambil cekikikan.

"Riskkkkaaaa." teriak Zia.

"Sudah-sudah, Bun! Kakak mau balik ke Kantor lagi yah,Assalamualaikum." lerai Alex sambil berpamitan.

"Ya Kak! hati-hati,Waalaikumsalam." balas Bunda Zahwa.

Alex pun langsung pergi ke Kantor setelah mencium punggung tangan Bundanya.

"Jadi! siapa.. dia ini Ris?" tanya Bunda Zahwa.

"bunda tanya langsung saja sama Zi,aku takut di hajar sama Putri bar-bar nya Bunda hihi." jawab Riska sambil cekikikan,sedangkan Bunda Zahwa menoleh ke Zia.

"Huft..dia itu yang pernah Zi ceritain ke Bunda,waktu di kamar Zi itu Bun." ucap Zia sambil menghela nafas pelan.

"Oh!! yang waktu kamu pulang di antar olehnya dan kamu senyum-senyum sendiri itu." sahut Bunda Zahwa.

"Haha..ternyata sudah ada percikan Cinta nih." tawa Riska.

"Ris! jangan mulai menyebalkan yah,oh iya Bun! ternyata dia seorang Pelayan Restoran." kesal Zia sambil memberitahu.

"Terus kenapa kalau dia seorang Pelayan,kenapa tidak! kalau dia bisa membuat kamu bahagia,bagi Bunda mah,mau siapapun jodoh kalian,Bunda berharap semoga kalian bahagia,cuman itu yang di harapkan Bunda untuk kalian." ucap Bunda Zahwa.

"Amin!!" sahut Zia dan Riska serempak.

***

Satu Minggu Kemudian

Arfi dan teman-teman satu Kontrakan yang sama,sedang berada di Arena Pertandingan,untuk memberi semangat pada deni yang sebentar lagi akan Bertanding Beladiri.

Kini Pertandingan pun sudah di mulai,selama Pertarungan berlangsung,Arfi melihat lawan dari temannya dan mengetahui titik kelemahan dari lawannya Deni.

Ketika istirahat untuk ganti ronde,Arfi yang melihat Deni yang begitu kewalahan untuk melawan di ronde-ronde sebelumnya,Arfi pun langsung menghampiri dan mendekat ke Deni.

"Bro! menyerangnya jangan jarak jauh,kamu akan kalah,kalau terus menerus begitu,kamu harus bisa menyerang dengan jarak dekat,karena itu kelemahannya." bisik Arfi.

Mendengar bisikan dari Arfi membuat Deni menoleh,Arfi pun mengangguk sebagai jawaban,di sudut penonton ada yang tersenyum,ketika melihat Arfi menghampiri dan berbisik ke Petarung.

"Masih seperti yang dulu rupanya." batin seseorang tersebut.

"Arfi mengetahui kelemahan lawanku,apa mungkin Arfi juga bisa Beladiri." batin Deni.

"Den woy Den,malah melamun fokus Den." teriak Pelatih.

"Ah iya! maaf-maaf." ucap Deni.

Ronde pun di mulai kembali,Deni sebelum maju menoleh ke Arfi terlebih dahulu,Arfi pun mengangguk kepalanya pelan.

"Nggak ada salahnya,untuk mencoba saran dari Arfi." batin Deni.

Pertarungan pun di mulai kembali,Deni pun langsung mengikuti saran dari Arfi,Deni yang menyerang secara dekat hasilnya mengejutkan dirinya sendiri karena begitu manjur saran dari Arfi,tak lama lawan pun langsung tumbang.

Wasit pun menghitung mundur,setelah selesai menghitungnya,tapi Petarung nggak sanggup untuk bangun kembali,akhirnya Wasit pun mengangkat tangan Deni pertanda kemenangan,Deni pun langsung menoleh ke Arfi,tetapi sudah nggak ada di tempat duduk penonton.

"Kemana si Arfi yah! bener-bener teman yang misterius,tapi terimakasih Fi atas sarannya." batin Deni.

Di Luar Arena

Zia sedang menunggu Riska Sahabatnya yang lagi pergi ke Toilet,ada yang menghampirinya.

"Hey Zi! tuh yang jadi juara satunya temanku...

Bersambung

~ See You Next ~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!