The Lake Spectra : The Chosen Ones

Anggi melihat sesuatu yang aneh. Dirinya melihat Aries, salah satu anggota T4 masuk ke dalam gudang sambil mengendap-endap. Anggi yang penasaran langsung menggunakan kekuatannya untuk menghilang.

Di sana, dia melihat Aries sedang mengambil sebuah foto di salah satu lemari. Dia memperhatikan foto itu, kemudian meletakkannya kembali dan segera pergi. Anggi segera memutar kembali gelangnya dan segera mengambil foto yang di pegang Aries tadi dan pergi dari sana sebelum ketahuan.

Seperti biasa, hari ini mereka makan bersama di kantin sekolah. Mereka makan dengan nikmat, sesekali bercanda. Nyx yang jarang bergabung pun, hari ini bergabung dengan mereka. Semua siswa iri dengan meja itu karena ada si kembar Sanjaya yang duduk bersama.

"Apa aku bahas ya soal foto yang baru kutemukan di gudang ya?" batin Anggi. Namun, Anggi memilih tidak membahas hal tersebut dan menyembunyikannya sendiri.

Suara hati Anggi hanya terdengar oleh Airin. Dirinya ingin bertanya, namun seakan teringat bahwa dirinya sedang menyembunyikan kekuatannya pada yang lain.

"Mungkin nanti aku bisa cari tau sendiri" batin Airin sambil melihat gelagat aneh dari Anggi.

...****************...

Selesai daei kantin, Anggi memilih pergi ke toilet terlebih dahulu sebelum kembali ke kelas. Di toilet, dirinya bertemu dengan Beauty Bee.

"Girls, lihatlah si cupu ini. Merasa senang ya deket sama twin Sanjaya." ujar Kia. Dia merasa cemburu melihat kedekatan Anggi dan anak beasiswa lainnya dengan twin Sanjaya.

"Merasa jadi grup anak orkay deh kayaknya" sindir Adella

"Heh cupu, lo itu harusnya tau diri dong. Lo miskin, masa deket-deket sama keturunan Sanjaya yang konglomerat itu." Anna mengapit pipi Anggi sambil menatap tajam Anggi.

Anggi merasa ketakutan. Dirinya ingin berteriak, namun rasanya suaranya tidak akan keluar.

"Girls, enaknya kita apain ya si cupu satu ini" ujar Kia sambil memainkan kuku jarinya.

"Kita kunciin aja di toilet, tapi sebelum itu kita siram dulu pakai air pel itu" tunjuk Anna

Mereka tersenyum mendengar rencana yang dibuat Anna. Adella dengan senang hati mengambil ember berisikan air pel, kemudian menyiramkannya ke Anggi. Setelah itu mendorong Anggi masuk ke dalam toilet dan menguncinya.

"Selamat tinggal, cupu" ejek Kia yang berlalu pergi begitu saja. Adella dan Anna memasang sebuah papan yang bertuliskan...

'TOILET RUSAK'

Agar semua orang tidak bisa menolong Anggi yang terkunci di dalam sana.

Anggi terus saja menggedor pintu kamar mandir. Dirinya ingin seseorang datang menolongnya. Dingin... Merasa dingin karena bajunya yang basah, namun Anggi tetap berusaha untuk mengetuk pintunya dengan keras.

...****************...

Camelia yang merasa bahwa Anggi terlalu lama ke toilet memutuskan untuk menyusulnya bersama dengan Nyx.

Sesampainya di sana, toilet sepi. Tidak ada satu orang pun di toilet. Merasa janggal, Camelia segera menghubungi Rasya agar bisa membantu dirinya mencari Anggi.

Camelia yang sedang gelisah ditemani Nyx yang mencoba menenangkan Camelia. Kemudian, matanya tak sengaja melihat Rasya yang sedang berlarian di koridor bersama yang lainnya.

"Anggi gimana bisa hilang?" tanya Riko.

Dirinya merasa aneh atas menghilangnya Anggi secara tiba-tiba.

"Udah nyari di toilet?" tanya Airin

"Iya udah lah, kalau belum nggak mungkin panik kayak gini" ujar Camelia dengan keras

"Ya gausah ngegas dong, Airin kan tanya baik-baik" Riko sangat tidak suka dengan sikap Camelia yang seperti ini. Sejak awal, Riko tau bahwa Camelia tidak menyukai kehadiran Airin.

"Di toilet, ada yang aneh?" tanya Rasya sambil berpikir sekiranya di mana Anggi berada.

"Nggak ada, cuma ada satu toilet yang rusak. Padahal kayaknya tadi pagi nggak tuh toilet yang rusak" jelas Nyx.

Mendengar cerita Nyx, semuanya seketika diam. Seolah terpikirkan sesuatu, mereka berbondong-bondong masuk ke toilet dan melihat ke arah pintu yang terpasang sebuah papan peringatan.

Tak tanggung-tanggung, Rasya segera mendobrak pintu dengan keras. Saat terbuka, terlihat bahwa Anggi sedang pingsan di dalam toilet dengan pakaian yang basah kuyub. Melihat itu, Rasya segera menggendong Anggi dan membawanya ke UKS bersama yang lainnya.

Aaron, Airin dan Riko merasa ada yang ganjal pun segera mencari tau mengenai kejadian ini.

Riko segera mengecek CCTV bersama Aaron, sedangkan Airin bertanya pada siswa yang sekiranya berada di dekat toilet.

Mengetahui apa yang terjadi Aaron, Airin dan Riko segera melapor ke guru BK dan memberikan bukti mengenai perundungan yang baru saja terjadi. Setelah dari ruang BK, mereka segera ke UKS untuk menjenguk Anggi yang sedang di rawat.

...****************...

"Dokter... dokter... atau siapapun tolongg" teriak Camelia yang sedang mencari dokter UKS atau petugas PMR yang sedang bertugas.

Tak lama, seorang dokter UKS memeriksa keadaan Anggi yang sedang pingsan. Nyx yang baru saja sampai ke UKS dengan membawa pakaian ganti untuk Anggi.

"Loh mana si kembar sama Riko?" tanya Nyx yang baru saja menyadari tidak adanya Aaron, Airin, dan Riko

"Di belakang kali atau udah masuk." ketus Camelia

"Gimana dok keadaan teman saya?" tanya Camelia

"Dia hanya pingsan karena kelelahan dan kedinginan. Kalian bisa mengganti pakaiannya yang basah agar sedikit hangat" pinta dokter itu.

Kemudian Anggi dan Nyx segera masuk dan mengganti pakaian Anggi dengan pakaian yang tadi dibawa oleh Nyx.

Tak lama kemudian Aaron, Airin dan Riko datang ke UKS. Melihat kehadiran mereka, membuat Camelia merasa kesal.

"Ngapain kalian berdua kesini?" tanya Camelia dengan ketus

"Kami hanya ingin melihat Anggi. Lalu, kami juga sudah cari bukti tentang kasusnya Anggi dan melaporkannya ke BK." jelas Airin sambil melihat Anggi prihatin

"Gak usah, ga perlu. Tanpa bukti pun udah tau siapa pelakunya. Dan ini semua karena kalian berdua" tuding Camelia ke Aaron dan Airin.

"Salah kami? Dimana letak salah kami, nona?" Aaron merasa tak terima dirinya dan saudarinya disalahkan atas perbuatan yang bukan mereka perbuat.

"Iya salah kalian, kalau kalian nggak deket sama kita. Nggak satu meja dengan kalian. Nggak bakalan seperti ini kejadiannya" kesal Camelia. Camelia menyalahkan semuanya ke twin Sanjaya.

Airin yang disalahkan seperti itu tentu saja tak terima. Mereka tak merasa mengajak mereka, atau meminta dekat dengan mereka. Lalu, dimana letak kesalahan mereka?, pikir Airin

"Sepertinya ada kesalahpahaman di sini" ujar Airin tenang.

"Kesalahpahaman? Dimana letak salah pahamnya?" tantang Camelia

"Pertama kita tidak pernah meminta dekat dengan kalian. Kedua, saat di kantin bukankah kalian yang meminta izin duduk satu meja dengan kami bukan kami yang menawarkan tapi kalian sendiri yang meminta. Lalu, mengapa kamu menyalahkan saya dengan kakak saya?" Melihat tatapan dan nada Airin yang datar, semua orang terkejut. Mereka tak menyangka, Airin yang terkenal lembut bisa terlihat menyeramkan seperti ini.

"Lo berdua kan bisa nolak" Camelia tak mau kalah dengan Airin. Dirinya tetap merasa benar dan semua ini adalah kesalahan Airin.

"Kalau kami nolak maka anda menganggap kami sombong, dan sekarang saat kami mengijinkan dan terjadi sesuatu seperti ini malah menyalahkan kami. Otak kamu dimana?" Airin terpancing emosinya. Aaron yang melihat Airin sudah mulai emosi pun mencoba menenangkannya

"Sudahlah, terserah kalau kalian ingin menyalahkan kami. Lebih baik kami pergi" ujar Aaron. Aaron segera menarik Airin pergi keluar UKS.

Sebelum pergi, Aaron berbalik dan berkata " Kita udah lapor dan berikan bukti tentang masalah Anggi, jadi kalian bisa tenang"

Melihat kepergian Aaron dan Airin, Riko segera menyusul mereka berdua. Camelia yang melihat Riko akan keluar pun bertanya "Mau kemana?"

"Keluar, muak gue di sini" ketus Riko

"Lo masih mau l temenan sama mereka. Lo nggak takut dirundung dan kejadian yang sama kayak Anggi?" Camelia awalnya merasa bahwa Riko akan mendengarkan dan tetap tinggal. Namun, ternyata...

"Lo nggak tau apa-apa tapi menyalahkan orang lain. Malas banget satu ruang dengan orang yang kayak gitu." Kemudian pergi meninggalkan UKS dan menyusul si kembar Sanjaya.

"Ucapan kamu udah keterlaluan tadi, Mel" Rasya pun menyusul Riko dan memilih pergi keluar dari UKS

Melihat teman-temannya pergi, dirinya berpikir apakah dirinya salah kalau ingin teman-temannya baik-baik aja.

"Lo pikir kalau gue salah juga?" tanya Camelia dengan pelan

"Nggak juga, kamu hanya ingin melindungi saja" jelas Nyx

"Jika kalian benar-benar anak terpilih dan terjadi perpecahan seperti ini, akan menjadi keuntungan bagiku" pikir Nyx yang menyeringai tanpa Camelia sadari.

...****************...

Maaf segini dulu ya up hari ini 🙏. Lagi buru-buru dan bingung nyusun kalimatnya. Sekali lagi, mohon maaf ya kalau pendek

Sekian terima kasih.

Selamat membaca, para reader.😊