NovelToon NovelToon
Ibu Untuk Ciara

Ibu Untuk Ciara

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Office Romance
Popularitas:2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ayuni

Dhena Lavani seorang dokter muda, bekerja di salah satu klinik perusahaan, tanpa disangka ia akan menjadi seorang ibu dari cucu pemilik perusahaan dimana ia bekerja.

Bagaimanakah kisahnya ? Ikuti terus kisah nya di novel ini yang berjudul Ibu Untuk Ciara..


Jangan Lupa untuk follow :

Ig : author.ayuni
Tiktok : author.ayuni

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15

Tuhan.. Apa yang aku katakan barusan.. Bagaimana orangtuaku ? Mereka mungkin akan bahagia.. Tapi.. Apakah Mama Nita akan menerima jika calon menantunya adalah Duda beranak satu.

Berikan jalan keluar ya Tuhan..

Dhena kembali terdiam hening dalam perjalan ia hanya berbicara untuk mengarahkan jalan menuju rumahnya.

" Di depan sini Pak "

Bisma tidak menghentikan mobilnya.

" Stop stop " ucap Dhena.

Bisma kembali menghentikan mobilnya dengan tiba-tiba.

" Terima kasih, saya pamit turun Pak " ucap Dhena mencari handle pintu mobil.

" Sama-sama Bu Dokter " Bisma tersenyum kecil.

Membuat Dhena menjadi meremang, baru kali ini ia melihat Bisma tersenyum manis semanis gula jawa.

Klik

Pintu mobil terbuka, ia turun lalu menutup kembali pintu mobil.

Tidak lama Bisma kembali melajukan mobilnya diiringi suara klakson. Dhena membuka pagar rumahnya, dilihat mobil kesayangannya sudah terparkir di garasi.

Benar, Pak Jerry sudah membawa mobil sampai rumah.

Disudut lain Papa, Mama Nita, Deva dan juga istrinya mengintip dari balik jendela ruang tamu, sesaat setelah mendengar deru mesin mobil berhenti tepat di depan rumahnya, mereka langsung melihat ke luar dari balik jendela rumah.

" Pah.. Dhena dianterin siapa ya ? " ucap Mama Nita.

" Mana Papa tahu " balas Pak Jefri singkat.

" Tapi Pah.. Bukan orang sembarangan kayanya diliat dari merk mobilnya " susul Mama Nita lagi.

" Mah.. " Deva berusaha menghentikan Mama nya.

Mereka berempat masih setia memperhatikan Dhena, sampai akhirnya Dhena masuk membuka pagar rumah lalu berjalan menuju pintu utama.

Krek

Pintu terbuka, Dhena sedikit kaget karena melihat kedua orangtuanya dan kakak nya sudah berada di ruang tamu.

" Astaghfirullah.. Mama Papa.. Mas Deva Mbak Agni, ngapain ada disini ? " tanya Dhena.

" Euh.. Sayang sayang.. Kamu dianter siapa ? " tanya Mama Nita to the point.

" Temen Mah " Dhena berjalan menuju ruang keluarga di ekori oleh Mama, Papa dan Kakaknya.

" Temen apa temen nih " susul Deva.

" Sudah-sudah duduk dulu " Papa Jefri mengajak mereka untuk duduk di ruang keluarga.

" Lagian Mama ngapain sih ngintipin aku " ucap Dhena.

" Bukan ngintipin, ya kita penasaran aja siapa yang dateng, tau nya kamu " balas Mama Nita.

" Tadi ada yang mengantarkan mobil kamu kesini, dia bilang diminta untuk mengantarkan mobil kamu karena kamu sedang ada kegiatan lain, memang nya kamu dari mana ? " tanya Pak Jefri.

" Oh itu, tadi ada acara di perusahaan Pa.. Terus semua karyawan bareng-bareng ke tempat acara, jadi mobil aku minta buat dianterin aja ke rumah " ucap Dhena berbohong, ia belum siap untuk mengatakan yang sebenarnya kepada kedua orangtuanya.

" Hmm begitu "

" Jadi yang mengantarkan kamu siapa ? " tanya Mama Nita lagi.

" Temen Mah " Balas Dhena.

" Dhena bersih-bersih dulu ya " Ia berlalu dari ruang keluarga menuju kamarnya, karena jika ia masih di ruang keluarga, ia akan terus ditanya oleh Mama Nita dan pastinya kakak laki-laki nya juga.

Mama Nita masih penasaran seperti nya bukan teman biasa, karena yang ia tahu Dhena tidak akan mau diantarkan pulang oleh siapa pun, kalaupun kepepet ia biasanya meminta jemput Kakak nya Deva atau Papa nya.

...----------------...

Dhena kembali bekerja, ia merencanakan istirahat makan siang ini ia akan meminta untuk bertemu dengan Bisma, ia ingin berbicara dengan Bisma yang lebih serius. Karena ia ingin membatalkan ucapan nya kepada Bisma tempo hari.

Bisma menyetujui jika mereka akan bertemu di Cafe tidak jauh dari perusahaan, Dhena meminta mereka bertemu tidak di lingkungan perusahaan.

" Apa yang ingin kamu bicarakan sayang.. ? " tanya Bisma.

Apa sayang ? Sejak kapan aku jadi sayangnya kamu Pak... !!

Mengapa saat Bisma memanggil nya dengan sebutan sayang, terasa berdesir dan hangat hati Dhena.

" Ehem.. Begini Pak.. Sepertinya saya akan menarik ucapan saya, saya tidak bisa menikah dengan Bapak " ucap Dhena.

" Kenapa ? Ada masalah ? "

" Ti..tidak.. hanya saja.. Saya tidak bisa "

" Kenapa tidak bisa ? "

" Kenapa harus dengan menikah ? " Dhena membalas pertanyaan Bisma.

" Tidak ada solusi lain " ucap Bisma santai.

Dhena menghela nafas dalam.

" Kenapa kita tidak mencari solusi yang lain sama-sama " ucap Dhena lagi.

" Sudah tidak ada jalan lain " balas Bisma keukeuh.

Mungkin perasaan Dhena kali ini masih terkubur untuk Bisma, tapi mana tahu setelah kebersamaan nya dengan Bisma sekarang ini, benih-benih itu akan muncul seiring berjalannya waktu. Wajah Ciara kembali menari dalam pikirannya.

Dhena sudah tidak dapat berkata apa-apa kepada Bisma, setiap kali ia menjelaskan selalu dipatahkan oleh Bisma yang membuat ia menjadi bingung untuk membuat alasan apalagi kepada Bisma.

Ia pun menyadari perubahan Bisma kali ini, ia berbicara semakin lembut tidak seperti awal pertemuan dengan dirinya.

" Bulan depan kita menikah "

Dhena membelalakkan matanya.

Gawat !

" Apa tidak terlalu cepat ? "

" Lebih cepat lebih baik "

Dhena sudah tidak dapat berkata-kata.

" Minggu depan paling telat saya akan ke rumah, untuk menemui kedua orangtuamu, persiapkan saja "

Disaat yang bersamaan, ponsel Bisma berdering.

" Sebentar " ucap Bisma mengangkat tangan nya tidak terlalu tinggi.

Ia lalu mengambil ponselnya yang ia simpan di saku kemejanya.

" Halo Jer "

" Oke baik "

Hanya itu, percakapan yang dapat ia dengar.

" Saya harus kembali ke kantor, ada yang harus saya selesaikan "

Dhena hanya mengangguk.

" Saya duluan " Bisma beranjak dari duduknya, lalu ia mendekati Dhena mengelus lembut kepala Dhena yang tertutup jilbab berwarna nude yang ia kenakan.

Lalu ia melenggang pergi meninggalkan Dhena yang masih duduk terpaku dengan sikap Bisma beberapa detik lalu.

Dhena pun kembali ke klinik, ia masih harus bertugas sekitar beberapa jam lagi baru ia akan pulang sesuai jadwal yang sudah di tentukan.

🌷🌷🌷

Gak akan lupa selalu minta dukungan buat author dengan vote,like komen nya ya kakak ❤️

1
Laela Pombang
Luar biasa
Rowiyati Yati
bibit pelakor, tukang rusuh nii🤭🤭🤭
Dinda Nrzizh
Luar biasa
babygirl♡
...
babygirl♡
mampir dlu...
Batara Kresno
orang hamil emang gt sh aku juga gt pengin makan mie ayam tp kl dah beli cuma dicium baunya aj udah kenyang jd ya suami yg makan bumil mah emng aneh sh to wajar juga sh pengaruh hormon juga asal suaminya sabar aj
Ahza Ahza
Lumayan
Mrs.kim
Luar biasa
Merica Bubuk
Bisma, Ga Bahaya tah, main paksa ? 🤣🤣🤣
sari emilia
dr awal crt ny msh lurus aja
Batara Kresno
Luar biasa
Batara Kresno
namanya bangun tidur ya pasti kaget lah wajar sh aku aj kl suami kaya gt pas bangun tidur aku dorong ko ya soalnya kaget lah didepan muka kaya gt wajar ajlah reflek
Sri Astuti
ceritanya kurang seru..terlalu banyak di skip..
Vinsensius Elang
Luar biasa
Batara Kresno
pak waluyo dulu tukang kebun pas aku SMP
Batara Kresno: ia thor udah kaya sekarang
Ayuni (ig/tt : author.ayuni ): Alhamdulillah ya sekarang sudah punya perusahaan kak 🤭😂
total 2 replies
sari emilia
msh tll kecil cia u sekolah nanti tingkat kebosanan nya jauh lbh tinggi..ank sy umur 5 thn lbh br sekolah langsung nol besar SD 6 thn lbh buktinya dia pinter aja ga paut2n ga tk 2 thn kecil besar
Atik Indri Zafran
Luar biasa
Noor Cahaya
yess itu baru pria sejati
Desty Anwar
baby blues
Tia Na
kayak nutup pintu aja tor tor🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!