NovelToon NovelToon
Vivian: Perempuan Di Ujung Harapan

Vivian: Perempuan Di Ujung Harapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Trauma masa lalu / Chicklit
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nysa Yvonne

Akibat salah bergaul dan tidak pernah mendengarkan nasehat orang tua. Vivian, baru saja duduk kelas 3 SMP mendapati dirinya tengah hamil. Vivian bertekad akan menjaga bayi tersebut tanpa ada niat sedikit untuk membuangnya. Vivian sangat menyayanginya, janin tersebut adalah darah dagingnya dan Aksel, mantan pacarnya. Disisi lain, hal yang paling Vivian hindari adalah Aksel. Vivian cukup menderita, Vivian tidak ingin Aksel masih dalam bayangnya.

Mereka masih sangat belia dan Aksel adalah anak laki-laki yang bisa menghilang seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Sedangkan Vivian seorang perempuan, yang menghadapi berbagai stigma masyarakat. Vivian memiliki tekad bahwa selagi otot yang kuat, tulang yang keras dan otak yang cerdas untuk mencukupi kebutuhan anaknya, dan yang terbaik untuk anaknya.

Lalu bagaimana Vivian melalui semua ini? Bagaimana dengan kedua orang tuanya?

Yuk ikuti kisah perjalanan, perjuangan serta tekad Vivian dalam Novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nysa Yvonne, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32- Flashback 14 (Keluarga Maximus)Bunga Terakhir

Setelah mendengarkan Hardi, Olivia hanya diam saja. Sakit diperutnya kian menyiksa, tak lama kemudian Olivia jatuh pingsan. Beruntung Hardi berada disekitarnya, ia sigap membawa Olivia untuk ditangani oleh dokter diruangan sebelah.

"Tuan..."Hardi berusaha memanggil Alex

"Tuan..."Hardi memanggilnya kembali, tampak Alex masih frustasi dengan apa yang menimpanya.

"Tuan, Nyonya O..."kalimat Hardi dipotong oleh Alex.

"Aku tahu, biarkan saja dia! Biarkan dia merasakan apa yang Aisha rasakan selama ini!" ucap Alex dengan tegas, kembali kepada sosok Alex yang dingin dan tidak tersentuh.

"Tuan, Tuan, nanti giliran Nyonya Olivia yang dingin pada Anda, Anda juga yang rugi Tuan. Dasar orang keras kepala dan tidak pikir panjang." gumam Hardi dalam hati dan menghela nafas panjang, atas keegoisan Alex.

...----------------...

Diruangan sebelah Olivia masih syok, tidak kuat dengan tekanan batin yang Ia alami saat ini. Dokter berusaha menenangkan dirinya, namun usaha tersebut sia-sia. Tak lama kemudian datanglah seorang dokter yang ia kenal selama ini. Ia adalah dokter Tirta, seorang pemuda yang ia kenal semenjak dirinya menjauh dari kehidupan Alex dan memulai kehidupan yang baru. Orang yang juga membawa Olivia menjauh dari jurang keputusasaan. Tirta bergegas masuk keruangan Olivia tanpa permisi, tampak ia khawatir dengan kondisi Olivia saat ini terlebih dirinya tengah mengandung.

"Hei... Hei... Oliv... Ini aku Tirta..."Tirta berusaha menepuk-nepuk pelan kedua pipi Olivia.

"Jangan begini Olivia, ingat kamu maish punya dia..."Tirta berusaha mengambil tangan Olivia dan mengarahkannya ke perutnya, Tirta membantu untuk mengusap lembut perutnya itu. Dapat ia rasakan tendangan dari perutnya, Olivia akhirnya tersadar.

"Anakku..."ucap Olivia lirih dan sudah berlinang airmata.

"Sudah jangan bersedih lagi, kamu tidak salah. Ada aku disini..."ucap Tirta dan memeluk Olivia yang tubuhnya gemetar semua. Ia mengusap lembut pucuk kepala Olivia. Tirta melakukan itu tanpa sebab, karena Olivia yang ia butuhkan adalah pelukan hangat dari orang terkasihnya, yang dapat ia peroleh dari Alex. Namun keinginan itu sangat mustahil dilakukan dan terwujud.

Dari kejauhan seseorang menatap keduanya dengan benci. Ada amarah yang membara, Alex bisa saja melakukan hal diluar prediksi siapapun. Tapi Alex cukup sadar, saat ini bukanlah hal yang tepat untuk bertindak demikian, mengingat ini adalah hari berduka untuk Aisha. Alex tidak ingin hari ini dinodai oleh apapun.

"Baiklah, kita lihat saja Oliv. Siapa yang bisa menghentikanku melakukan apapun, karna aku selama ini cukup bersabar"gumamnya dalam hati. Alex berlalu meninggalkan keduanya dan menyelesaikan proses pemakaman Aisha.

Olivia tersadar langsung melepaskan pelukan itu.

"Ups maaf Oliv, karena aku lancang"ucap Tirta sungkan, sebenarnya selama Olivia mulai dekat dengan Alex mereka jarang sekali bertemu. Sebab Tirta sudah menjaga jarak dari Olivia, ia tidak ingin Olivia menjadi sasaran atas kecerobohannya nanti.

"Ya nggak papa kok, makasih ya udah datang..."ucap Olivia tulus dan senyum tipis terbit dari wajahnya yang sedikit sembab.

"Iya, sama-sama. Oh ya apakah kamu ingin melihat prosesi pemakaman Nyonya Aisha, aku dengar sekarang sudah waktunya Nyonya Aisha dikebumikan."ucap Tirta mengingatkan.

"Iya, tapi tolong bantu Aku. Aku cukup lemas untuk berjalan..."Olivia mengatakan keadaannya saat ini.

"Baiklah, tunggu sebentar..."Tirta beranjak dan mengambil kursi roda yang sudah tersedia diruangan tersebut.

"Sini aku bantu..."dengan sigap Tirta membantu Olivia untuk naik ke kursi roda.

"Makasih..."ucap Olivia tulus, ia sudah duduk di kursi roda. Mereka pun berjalan keluar.

Olivia menghampiri Hardi yang sedari tadi menunggu dirinya.

"Nyonya kamu baik-baik saja?"tanya Hardi khawatir.

"Tidak, aku tidak apa-apa. Ayo aku ingin melihat mbak Aisha terakhir kalinya..."ucap Olivia yang masih lemas.

"Tapi..."ucapan Hardi terpotong dan melirik ke arah Tirta yang setia menemani Olivia.

"Kamu tenang saja, tidak perlu khawatirkan saya. Saya sebagai dokter yang merawat Olivia. Jadi kamu tenang saja..."jelas Tirta dan langsung dipahami oleh Hardi.

Mereka pun berangkat menuju pemakaman umum, tempat persinggahan terakhir Aisha. Alex yang sudah disana hanya melirik tajam kearah Olivia. Tak ada separah katapun yang ia keluarkan. Sebelum berangkat Tirta sudah mengabari Bu Lastri dan yang lainnya di toko kue Olivia. Kini mereka semua hadir di pemakaman Aisha.

Bu Lastri, Sinta dan Rindi pun menghampiri Olivia. Mereka semua sudah seperti keluarga dan berusaha menenangkan Olivia yang sangat terpukul kepergian Aisha.

"Nak, kamu harus ikhlas ya nak... Ibu yakin ini semua adalah rencana tuhan yang dipersiapkan untukmu nak..."ucap Bu Lastri dan segera memeluk Olivia.

"Iya Bu Oliv, kami berdua turut berdukacita ya Bu... Kami yakin Bu Oliv tidak lemah, Bu Oliv wanita kuat dan itu jadi panutan kami..."ucap Sinta dan diangguki oleh Rindi.

"Ya terimakasih semuanya..."ucap Olivia singkat.

Disisi lain pemakaman itu, ada bocah laki-laki yang meronta-ronta, siapapun mendengar tangisannya sangat pilu.

"Ma... bangun Ma..."ucap Aksel kecil berusaha menggoyangkan tubuh sang Ibu yang sudah kaku.

Sebelum pemakaman diselenggarakan seluruh keluarga dipersilahkan untuk mengucapkan salam terakhirnya. Kini peti Aisha pun dibuka, satu persatu keluarga mengucapkan salam terakhirnya.

Pertama yang maju adalah Alex, Alex tidak banyak mengucapkan kata-kata karna ia sudah cukup tertekan kehilangan cinta dihidupnya. Hanya Aisha selama ini membuatnya menjadi manusia. Kini ia terpaku menatap Aisha yang tampak tengah tertidur layaknya putri tidur. Alex mengecup pelan kening Aisha yang dingin.

"Selamat jalan Ratuku, tunggu aku disana..."ucapnya lirih nyaris tidak terdengar oleh siapapun.

Kini dilanjutkan oleh Aksel, yang tadi dibawa oleh Bibik.

"Ma... Bangun Ma..."ucap Aksel mengguncang tubuh sang ibu.

"Ma... Acel nggak nakal Ma... Acel sudah besal... Mama bangun ya Ma... Acel janji nggak nakal lagi..."ucap Aksel.

"Pa... Kenapa Papa nangis... Mama bobo kan Pa..."tanya Aksel dan diangguki sang Ayah.

"Sudah ya Cel... Kamu nurut apa kata Papa ya..."ucap Alex dan diangguki oleh Aksel.

Tanpa perlu banyak basa-basi Alex langsung menyuruh penyelenggara untuk memakam jenazah Aisha. Tanpa perlu memerhatikan Olivia yang hatinya jauh lebih terluka. Olivia hanya duduk menyaksikan semuanya di kursi roda. Bu Lastri hanya mengusap lembut pundak Olivia untuk menguatkan.

"Kamu ngga papa kan Oliv?"tanya Bu Lastri.

"Ngga papa, aku ngga papa kok Bu..."ucap Olivia seraya tersenyum terpaksa.

Saat Aisha ditutup kembali, Aksel mulai meronta-ronta tidak terima ibunya ditutup begitu saja.

"Lepas!"ucap Aksel dan menggigit bahu Alex.

"Auwh..."Alex merasakan sakit akibat gigitan Aksel yang ada di gendongannya. Aksel turun dan berusaha membuka peti tersebut.

"Ma... Bangun Ma..."ucap Aksel berurai airmata.

"Mama... Huhu... Acel ngga mau mama diginiin... Olang-olang pada jahat... Nanti mama tidak bisa belnafas bagaimana Ma... Maa.. Ayo bangun Ma..."Aksel masih berusaha membuka peti tersebut.

"Sudah ya Tuan Muda... Jangan sedih, ada bibim disini temani Tuan Muda kecil... Ya?"bujuk sang Bibik. Aksel terus menangis melihat ibunya seperti itu, semua orang hanya menyaksikannya hingga Aksel merasa lelah dan terdiam, Aksel pun digendong kembali oleh Alex.

"Segerakan!"ucap Alex tajam.

Merekapun dengan sigap melaksanakan perintah tersebut. Aksel sedari tadi diam kembali meronta.

"Papa jahat... Mama bukan pohon, jangan ditanam... Om semua jahat... Huhu... Maaa... Dengal Acel kan... Bangun ma..."teriakan Aksel membuat semuanya pilu. Tak terkecuali Olivia, sebenarnya Olivia ingin membawa bocah itu ke pelukannya tapi sayang kondisi saat ini akan menimbulkan fitnah dan masalah lebih banyak. Jadi ia harus berdiam diri dan menahan semua keinginan tersebut.

Setelah prosesi makam itu selesai, tinggallah keluarga yang bersangkutan tinggal dimakam tersebut. Alex sedari tadi menatap tajam Olivia, dan kini buka suara. Karena Aksel sudah terlelap di gendongannya.

"Kamu, minggu depan pindah ke rumah. Kamu harus pulang! Kamu saya beri waktu seminggu untuk membereskan semua urusanmu, dan ingat jangan macam-macam, apalagi berbuat nekad!"Alex mengucapkan kata-kata tersebut tepat dihadapan Olivia dan menatap tajam Olivia. Ia kemudian berlalu meninggalkan Olivia begitu saja.

"Hff..."Olivia hanya bisa menghela nafas panjang, ia masih memaklumi sikap Alex padanya.

Bu Lastri, Sinta, Rindi dan Tirta menghampiri Olivia yang tadinya mereka memberi ruang Olivia dan Alex untuk berbicara.

"Kamu tidak apa-apa?"tanya Bu Lastri, Olivia hanya menganggukkan kepalanya.

"Yaudah Bu kita pulang..."ucap Sinta dna diikuti yang lainnya.

Sebelum mereka beranjak dari sana, Olivia sempat menyampaikan salam terakhir pada Aisha dan menaruh setangkai bunga yang ia beli tadi.

"Selamat Jalan Mbak... Aku selalu mengenangmu dalam hidupku, kau telah menyayangiku dan memberikanku arti sebuah keluarga. Terimakasih atas segalanya. Tunggu Aku disana..."ucap Olivia dalam hati.

^^^...(Bunga Terakhir dari Adikmu Olivia)...^^^

1
Macchana
aku udah mampir ya Thor☺️
Nysa Yvonne: oke makasih ya/Smile/ udah mampir...
total 1 replies
mur:ciyuah
benar vi.sayangi lah mama mariana walaupun bukan ortu kandungmu.tapi kasih sayngnya zama kyk ortu kandungmu sendiri..semangat ya vi..
mur:ciyuah
aku slaalu penasaran gimana nasibnya vivian...remaja yg harus dituntut dewasa lebih awal..bahkan singgle mom...
Nysa Yvonne: Ditunggu terus kisah-kisah Vivian. Terimakasih selalu setia menunggu 🤸🤸
total 1 replies
mur:ciyuah
iya kk outhourku yg baik napa up bab nya lama sekali..
Nysa Yvonne: Maaf ya, emang lagi ngga bisa up banyak-banyak dulu/Frown//Frown/
total 1 replies
Serenarara
Sehat2 Thor. Mau lebaran nih.
Nysa Yvonne: Ya kk, makasih kk udah mampir🤗🤗
total 1 replies
mur:ciyuah
aku kok jadi penasaran mom...mariana sebenarnya sakit apa ya...
Nysa Yvonne: Ditunggu ya...✌️
total 1 replies
mur:ciyuah
kutahu papa alexander sebenernya sangat menyayangi axel...
Nysa Yvonne: Bener, kan sebelum mama oliv datang, kehidupan mereka harmonis. Cuma kasih sayang papa Alex yang sekarang, ngga kentara diperlihatkan, ngga kaya dulu lagi.../Frown//Frown/
total 1 replies
Yulni Yati
keren banget cerita nya
Nysa Yvonne: Terimakasih udah mampir kak/Smile//Smile/
total 1 replies
Anyelir
pacarnya obsesi banget, terlalu redflag
Nysa Yvonne: Wkwk iya lagi,, malah jadi takut/Toasted/
Anyelir: Kalau ketemu di realnya, males banget /Puke/
total 3 replies
Jeje
Next
Iris
seru loh thorrr
Nysa Yvonne: Makasih udah mampir...
Semoga suka.../Smile//Smile/
total 1 replies
penjelajah
👍🏻👍🏻👍🏻🦖
Nysa Yvonne: Terimakasih sudah mampir/Smile/
total 1 replies
Macchana
Hay Thor aku dah mampir nih ☺️
Nysa Yvonne: Okee, makasih udah mampir/Smile/
total 1 replies
mur:ciyuah
ku nantikN kelanjutannya vivi ama akzel kk outhourku yg gemezin...kasian vivi masih kecil begitu besar bebannya..hamil diluar nikah...
Nysa Yvonne: Wokeeh👍
total 1 replies
mur:ciyuah
sebenernya kasian akxel...perjuangan rumah tangga yg rumit...mereka semua kirang terbuka satu sama lain...termasuk alex yg mementingkn diri sendiri anak diabaikan..jadilah begini...akzel yg suka emasi n tantum..klakuannya..
Serenarara
Aisha besar hati banget.../Sob/
Nysa Yvonne: Iya... bener banget /Sob//Sob/
total 1 replies
Serenarara
/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
mank enak.
mur:ciyuah
kasian kamu vi..
mur:ciyuah
kasian kamu vi...mazih necil dah kayak gitu...hancur sudah masa depanmu.....
Serenarara
Derita lu Sel...punya bapak gila...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!