Karna kebucinannya pada Justiv, Rena sampai rela menyerahkan sesatu yang paling berharga dalam dirinya pada sang kekasih.
Kesalahan satu malam yang telah mereka lakukan. Telah menyebabkan munculnya kehidupan baru dalam rahim Rena.
Namun di saat Rena akan memberitahu tentang kehamilannya pada Justiv, pria itu malah ingin mengakhiri hubungannya dengan Rena.
Demi melindungi masa depan dirinya dan sang anak yang tak berdosa, terpaksa Rena harus merelakan sang anak untuk dirawat oleh orang tuanya dan menganggap anak itu sebagai adiknya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
"Kalau Zayn bisa mendengar kata hatiku, berati Zayn mengetahui semua rahasia yang aku simpan selama ini?" batin Rena.
Rena membalikan badannya dengan perlahan kemudian menatap ke arah Zayn dengan perasaan takut. Namun kekhawatiran Rena tidak jadi kenyataan, kala melihat Zayn sedang berbicara dengan seseorang lewat sambungan telepon.
"Huhf...syukurlah." Rena menghembuskan napas lega.
"Aku ini konyol sekali, mana mungkin Zayn bisa mendengar kata hatiku. Memangnya Zayn seorang cenayang apa?" batin Rena sembari berlalu pergi meninggalkan kamar Zayn.
Zayn menatap ke arah Rena sekilas kemudian tersenyum simpul.
"Kak, kau dengar aku tidak?" tanya seorang gadis muda di seberang sana.
"Iya. Aku mendengarmu Lizzie, katakan kau mau apa menelpon tengah malam begini?" tanya Zayn pada Lizzie sang adik.
"Kakak! Aku tidak bisa mendengar suaramu, suaramu terdengar seperti kaset rusak!" ucap Lizzie dengan berteriak. Zayn sampai menjauhkan telinganya dari ponsel karna hal itu.
"Tapi aku bisa mendengar suaramu dengan jelas Lizzie." balas Zayn.
"Kau pergi ke halaman depan saja kak. Di sana sinyalnya bagus. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu." titah Lizzie. Lizzie menelpon Zayn karna ingin meminta dibawakan oleh-oleh khas Papua, yang hanya ada di Papua pegunungan.
"Ish! Kenapa semua wanita ini merepotkan sekali! Tidak kau, tidak mom, tidak Rena. Rasanya hidup kalian ada yang kurang jika tidak merepotkan aku!" umpat Zayn, namun tetap menuruti keinginan sang adik untuk menuju halaman depan.
"Suara apa itu?" Zayn menghentikan langkahnya saat mendengar suara isakan yang bersumber dari kamar Rena.
"Apa dia sedang menangis?" Zayn menatap kamar Rena dengan intens. Tangannya sudah mengepal erat bersiap untuk mengetuk pintu kamar Rena yang tertutup rapat itu, namun urung saat mendengar suara sang adik di seberang sana.
"Kak kau dengar aku? Apa kau sudah berada di halaman?" tanya Lizzie tak sabaran.
"Biarkan sajalah, aku juga tidak berhak tahu alasan apa yang membuat Rena menangis." Zayn mencoba untuk tak peduli, walau dalam hati kecilnya merasa tak tenang.
***
Keeseokan harinya.
Rena terbangun dalam keadaan mata sembab serta kedua tangan yang masih memeluk erat foto Dilon. Tidur Rena tidak nyenyak semalam, karna tiba-tiba Rena terus teringat pada kesalahan di masa lalunya hingga membuat Rena menangis semalaman.
Saat sedang berada di hadapan orang lain, Rena memang tidak akan menunjukan kesedihannya pada siapapun. Yang mereka lihat adalah Rena si gadis ceria, cantik, penghangat suasana dan si pembuat masalah.
Namun saat menjelang tidur dan sendirian seperti ini, Rena akan berubah menjadi rapuh. Bahkan tak jarang Rena menangis, karna tak kuasa menanggung semua beban dalam hidupnya.
Satu-satunya yang bisa menguatkan Rena dan membuat Rena bertahan hanyalah Dilon saja.
"Eughh!"
Rena meregangkan kedua tangannya lebar-lebar. Menghirup udara dalam-dalam dan bersiap untuk memulai harinya pagi ini.
"Gawat aku kesiangan!" pekik Rena saat melihat jarum jam sudah menunjuk ke angka 07.00 pagi.
Bergegas wanita yang masih terlihat imut dan cantik walaupun baru bangun tidur itu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, setelah selesai dengan dirinya. Barulah Rena pergi ke kamar Zayn untuk membangunkan pria itu.
"Tuan bangun ini sudah siang." ucap Rena setelah membuka pintu kamar Zayn tanpa permisi. Zayn sudah memberi Rena kartu akses kamarnya kemarin jadi Rena bisa keluar masuk kamar Zayn kapanpun.
"Tuan bangun..." suara Rena agak meninggi. Tangannya mengguncang tubuh Zayn yang tersembunyi di balik selimut tebal.
Karna Zayn tak kunjung bangun, Rena memberanikan diri menyibakan selimut tersebut. Rena sampai memejamkan matanya karna takut Zayn tertidur dalam keadaan tanpa busana.
"Loh kok tidak ada? Di mana tuan Zayn?"
Mata Rena membelalak tajam saat menyadari ternyata yang ada di balik selimut itu hanyalah bantal guling saja.
Bergegas Rena turun ke lantai bawah untuk menanyakan keberadaan Zayn pada Michael.
"Tuan Michael, apa kau melihat tuan Zayn?" tanya Rena pada Michael yang sedang sibuk menata sarapan di atas meja makan.
"Tidak tahu nona. Bukannya tuan Zayn ada di kamarnya e." balas Michael
"Kalau tuan Zayn ada di kamarnya, untuk apa aku bertanya..." ucapan Rena menggantung di udara kala melihat Zayn memasuki home stay dengan setelan olah raga. Jika melihat dari banyaknya keringat di tubuh pria tampan itu, sepertinya Zayn baru saja selesai lari pagi.
"Selamat pagi tuan Zayn." sapa Michael memberi hormat.
"Pagi," balas Zayn. Mengambil segelas jus mangga di atas meja, kemudian meminumnya hingga tandas.
Glek!
Rena menelan salivanya dalam-dalam kala melihat jakun Zayn yang naik turun.
"Tuan Zayn, bukannya kemarin kau meminta aku untuk membangunkanmu? Kenapa kau sudah bangun sebelum aku membangunkanmu?" tanya Rena.
"Siapkan pakaian untukku!" titah Zayn tanpa menjawab pertanyaan Rena sebelumnya.
"Baik tuan." patuh Rena dengan bibir mengerucut.
Rena kembali naik ke lantai atas, mengikuti Zayn yang berjalan tepat di depannya. Aroma parfum mahal milik pria tampan itu menyeruak di indera penciuman Rena. Zayn masih tetap wangi walaupun tubuhnya berkeringat. Malah semakin wangi.
Setibanya di kamar, Zayn langsung melepas pakaian kotornya di hadapan Rena. Kemudian melemparnya ke sembarang arah. Menurut Zayn hal itu biasa saja, lain halnya dengan Rena yang kembali harus menelan saliva dalam-dalam saat melihat perut six pack milik Zayn terlihat bekilauan karna keringat.
"Ya tuhan, kuatkan imanku karna ujianku sangat berat." batin Rena sembari meminta perlindungan pada tuhan, dari iblis yang terus menggodanya lewat tubuh atletis Zayn.
Bersambung.
thank you juga dah semangat up date nya niiii 👍😘🤩😁🤗🤗
Semoga Zayn adalah laki2 yg akan menjadi kebahagiaan Rena di kemudian hari 👍🤗🤗
ntar klo Rena g ada pasti Zayn bkal nyariin.... pasti kangen dgn kbiasaan Rena yg bikin ngeselin...😅😅😅
Zayn apa ada mencurigai sesuatu yaa?!???
semangat nulis dan sehat selalu tor👍 ❤
sabar zayn🤣🤣