"Heh, bocil? Nanti setelah ini aku minta di traktir ya." Goda adrian.
"Adrian!? Mulai deh kamu?." Ketus shely.
"Nggak mau!?, om adrian banyak makannya." Tebak aqilla membuat semua orang di sana tertawa.
"Ye? Mana ada aku makan banyak!? Lagian yang kamu pesankan, semua makanan nya hanya seumil. Gimana nggak makan banyak,." Jawabnya asal.
"Iss maruk, om adrian nya." Ujar aqilla namun tangan adrian mulai usil. Ia pun mulai menarik pelan hijab aqilla.
"Bundaaaaa!?." Teriak aqilla yang taj terima, jika hijab nya ditarik.
"Aduh sayang ampuuunn!!!!?." Pekik adrian yang merasakan nyeri di pinggang, akibat cubitan ulfa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sherly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24 Singkat Cerita Beberapa Tahun Kemudian Seri 2
Alur cerita ini aku persingkat ya gaes, karna masih panjang jadi jangan khawatir, namun nanti pada akhirnya akan tertulis walau setengahnya. Maaf kemarin author ijin libur nya 2 hari jadi 4 hari, soalnya sibuk authornya memiliki si kecil.
.
.
Kini 7 tahun sudah setelah kejadian lamaran sejak itu, adrian mengalami banyaknya ujian berbagai macam-mcam bentuk juga cara.
Ya sejak hubungan mereka di resmikan ulfa meminta jika pernikahan diundur, karna ayahnya kecelakaan, dan harus di bawa kerumah sakit, untuk menjalani oprasi, kecelakaan itu terjadi pada tanggal 18 desember 2004 jadi adrian menunda sampai ke hari h pada 20 februai 2007. Dan setelah ujian tersebut bisa teratasi kini balik lagi.
Awal mulai adrian hampir di bius oleh seorang wanita. untung saja ada seseorang lekaki, yang melihat jika seorang wanita memberikan sesuatu pada satu gelas yang hendak dibawanya, jadi adrian tak sempat lagi meminumnya.
Sehingga pria itu sengaja menabrakkan diri ke pada adrian, sehingga membuat gelasnya terjatuh. Berbeda dengan wanita yang didepan adrian, ia nampak geram, sehingga penasaran pada seorang yang menggagalkan rencananya.
Brakk, pyaarr.
"Maaf, mas saya tak sengaja." wanita itu sontak membulatkan matanya saat melihat pria di hadapan nya, begitu juga lelaki di hadapannya juga nampak shock.
"Iya mas tidak apa-apa, kalau begitu metting nya nanti dulu ya mbak hani, saya mau kekamar mandi dulu." jawab adrian tersenyum lalu ia berpamitan pada claent nya untuk kekamar mandi.
"Sekali lagi maaf ya mas." ujar lelaki yang umur nya masi setara dengan shely kakak adrian.
"He-em, mas tidak apa-apa saya tinggal dulu ya, permisi." pamitnya dan diangguki oleh lelaki yang menabraknya tadi.
Kini tinggal lelaki itu dan hani, mereka pun kini saling berhadapan dengan tatapan yang menghujam.
"Lo? Ngapain ada disini!?." tanya hani.
"Ets, biasa aja kali? Nggak usah nyolot, gue tau yang lo lakuin, ingat rencana lo nggak akan berhasil paham!?." ucapnya sehingga membuat hani seketika gugup, namun ia masih menyela.
"Apa masud kamu hah? Emang aku ngelakuin apa?." jawabnya yang sebenar nya menyembunyikan rasa gugupnya dalam hati.
"Alah, cewek macam lo itu harus ditegasin ya, ingat jika terjadi sesuatu pada dia lo akan berhadapan sama gue, ingat han dulu lo begitu kan sama gue, lo buat gue ngantuk sehingga kita bercinta di dalam hotel, dan seolah olah gue yang melakukan nya, haha lo sendiri yang murahan." cercanya panjang lebar ia seakan tau akal busuk dari seorang wanita yang berkarir namun diluar nalar, Hani ternyata memiliki pekerjaan sampingan sebagai wanita penghibur, juga menjalani segala open BO demi memuaskan hasratnya ia sampai menjebak seorang lelaki yang bernama azizt setyo dermawan.
Plak,
Kini aziz mendapatkan sebuah tamparan dari seorang hani saraswati. Namun ia hanya tersenyum dan mendekat seolah ingin membisikkan sesuatu.
"Ingat han, lo boleh bodohin gue, tapi itu cukup gue dan lo nggak akan bisa mengganggu adrian, jika itu terjadi vidio lo akan gue sebar ke sosial media, paham lo, bay." ujar nya berlalu pergi, dan meninggalkan sejuta pertanyaan pada pikiran hani.
'Apa? Vidio? Berati malam itu dia sengaja diam-diam merekam dong? Haduh gimana ini? Aku kok malah sampai jadi lalai begini? Apalagi malam itu andegannya panas sekali? Haaaaaaaa? Pusinggg? Baik aku pulang saja pikirkan nanti lah masalah ini!?.' batin dan pikiran hani semakin tak karuan ia hanya mengumpat dalam hati 'sungguh 'sial!?'
Kini adrian setelah membereskan semuanya, saat hendak keluar lengan nya di cekal oleh seorang pria.
"Loh kamu kok kekamar mandi juga?." tanyanya sambil menujuk seorang lelaki yang tampak gagah.
"Iya hay, nama ku aziz setyo dermawan panggil aja aziz." sapanya sambil mengulurkan tangan. Juga adrian yang memperkenalkan dirinya.
"Hai juga' aku adrian salam bisa berkenalan denganmu." jawabnya.
"Oh okey' mas adrian sama perempuan tadi ya, kalau nggak salah namanya hani ya." terangnya sehingga membuat alis adrian bertautan.
"Loh mas kenal sama mbak hani." tanyanya.
"Iya mas, saya cuman mau ingetin hati-hati ya sama perempuan itu, tadi saya nggak sengaja nabrak mas adrian, lantaran saya lihat minuman punyamu di kasih obat." paparnya seketika membuat adrian membulatkan matanya, dan pada akhirnya ia pun mengangguk lalu tersenyum.
"Iya mas terimakasih sudah ingatkan saya, kalau begitu saya permisi?." jawabnya dan diangguki oleh aziz.
Sejak itu masih banyak ujian dalam hubungan. Namun adrian tak pernah goyah dalam menghadapinya.
**
Kini ditempat lain sherly sibuk dengan dunia bisnis, juga toko-toko sekarang naik pesat sehingga kariyawannya kuwalahan.
"Bu, aya mau laporan jika toko sekarang sudah naik pesat, sehingga kariyawan semua kuwalahan apalagi bagian packing barang, apa ngga sebaik nya kita tambah kariyawan?." tanyanya.
"Hmm, kalau begitu kamu atur aja untuk membuka lowongan ay." jawab shely yang kini kembali menatap layar laptop nya.
"Baik bu, kalau boleh tau emang butuh berapa orang?." sambungnya yang kini menatap asistennya.
"Emmh, kalau nggak salah bagian pengemasan 2 sama bagian packing nya hanya butuh 5 orang bu." jawabnya sambil mengingatnya.
"Oh, tapi bagian pengemasan sama angkat barag, usahakan laki-laki ya?."
"Baik bu, saya permisi kalau begitu." pamit aya.
.
.
**
Kini shely pun menatap layar laptopnya, setelah asistennya pergi sehingga membuka galeri di album fotonya.
"Nak maafkan bunda ya, maaf jika bunda belum bisa menjadi calon ibu yang baik sehingga kamu pergi meninggalkan bunda." gumamnya tak sadar bahwa beningan air matanya terjatuh. Lalu ia menjalan kan kewajibannya 4 roka'at nya.
'Tuhan termikasih engkau telah membukakan pintu rejekimu, sekarang alhamdulilah berkatmu semua omset jadi meningkat, semoga kedepannya makin menaik, amin." gumamnya yang tak berhenti-hentinya mengucapkan syukur pada sang pencipta.
Shely yang merasa kerjaan nya sudah selesai kini ia memutuskan untuk pulang, sebelum nya ia ingin mampir kesuatu tempat.
"Apa aku ajak ulfa aja ya, kan sapa tau dengan kesana menngajak dia jadi terhibur, kan pasti bumil itu bosenan, apa lagi kalau adrian pulang pasti ia merasakan bau yang tak sedap, hmmm, ada ada aja bumil ya, dulu aku kok nggak begitu banget sih haha." gerutunya pada kedua adiknya sungguh ia merasa gemas, kalau mellihat saat momen adrian diminta tidur di ruang tamu.
Kini shely pergi keluar gedung namun tak sengaja melihat seorang anak kecil, yang menjual kripik singkong, lalu ia pun bergegas mennghampiri nya.
"Adek sini!!?." teriak nya, dan bocah yang membawa beberapa kripik itupun menghampiri nya.
"Iya kak, kakak mau belli kripik saya." tanya bocah itu.
"Iya dek, emang berapaan." kata shely yang meminta si kecil itu untuk duduk di depan gerbang pos satpam.
Dan pos satpam yang bernama pak maman pun mempersilahkan bosnya duduk.
"Harganya murah kak, cuman 5ribuan." jawabnya.
Seketika shely saat memandang bocah yang berusia tak jauh dari anaknya. Ya mungkin saat ini jika anaknya masih hidup kemungkinan aka sebaya dengan bocah di hadapannya. Tak terasa bak kristal itupun keluar dari bola matanya. Seketika anak perempuan itupun menghapus air mata shely, ia pun terkejut saat si kecil itu memegang pipinya.
"Oh, eh, maaf kakak menangis ya." jawab shely tampak gugup langsung ia segera menghapus air matanya.
"Iya, kakak kenapa menangis?." tanyanya.
"Hmm, nggak apa-apa dek, kamu hanya mengingatkan kakak pada anak kakak, mungkin dia sekarang udah sebaya dengan kamu, oh iya nama kamu siapa nak?." kata shely yang mengulurkan tangan nya.
"Oh, hmm saya aqillah kak, kalau nama panjangnya aqillah qumairah." jawabnya sembari tersenyum.
"Oh, berati kakak panggilnya aqil aja ya, soalnya kamu gemes sekali?."
"Iya kak, nggak apa-apa." katanya sambil memadai keripiknya.
"Hmm, boleh kakak tanya, kamu kok jualan keripik emang kamu nggak sekolah, terus kenapa nggak kedua orang tua mu aja yang nyari nafkah. Maaf ya jika kakak banyak tanya." tanya shely yang tanpa berpikir panjang, akan menyakiti hati aqil atau tidak, karna ia pun juga merasa kesal pada kedua orang tuanya yang membiarkan aqil jualan, tidak di sekolahkan.
"Hmm, nggak apa-apa kak, ibu saya sudah meninggal kak. Dan ayah tidak tau kemana aqil juga tidak tau, makanya ada orang meminta tolong jualkan kripik ya saya bantu?." terangnya seketika hati shely tersentuh.
"Oh, jadi ini bukan dagangan kamu?." ujar shely yang semakin penasaran kehidupan aqillah. Dan anak itu pun menggeleng sambil memberikan beberapa kantung plastik hitam pada shely.
"Ini kak, total semuanya 65 rbu?."
"Oh, iya bentar ya tunggu disini dulu, pak maman tolong ini di trima dan bagikan pada kariyawan didalam, dan ini buat pak maman, sama pak abdi ya buat cemilan kalian." papar shely yang memberikan beberapa kantung plastik pada satpamnya.
"Baik bu, terimakasih." ujarnya lalu ia pun bergegas melaksanakan printah sang bos. Shely menoleh dan aqillah pun masih setia menunggu di pos satpam. Ia pun segera menghampirinya lagi.
"Aqil kamu mau pulang kan? Soalnya ini kripiknya sudah kakak borong semua." tanyanya.
"Iya kak, aqila juga meu ngembaliin keranjang ini pada pemiliknya." ujarnya.
"Boleh kakak bertemu pada pemilik kripiknya?." tanyanya lagi dan aqil hanya mengangguk.
"Yaudah ayo kita naik mobil kakak aja, dan mobil kakak ada di sana tak jauh dari sini." tunjuknya kearah mobil yang berwarna merah, dan terlihat kecil tapi kesannya elegan, aqil pun mengangguk dan tersenyum.
Bersambung..