Setelah di hianati oleh rekan yang sangat dipercaya nya. Katrina mati mengenaskan ditembak oleh rekan sekaligus orang yang ia cintai. Namun ia mendapatkan kesempatan kedua, dimana ia bertransmigrasi dalam raga seorang Duchess yang gila cinta dan haus akan perhatian sang Duke membuatnya terpaksa hidup di dalam raga tipe wanita yang sangat ia benci.
Author mencoba membuat cerita bertema Transmigrasi seperti ini. Author harap para readers menyukainya. Terima kasih dan selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imelda Savitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
Saat ini Katrina sedang berpikir keras merencanakan kepergiannya tanpa diketahui pihak kerajaan yang mungkin dalam waktu seminggu mereka akan sampai di kediaman pengasingan ini untuk membawa Katrina menerima hukuman kurungan seumur hidup dari perkiraan Simon. la harus memikirkan dengan matang, sebab ia bukan hanya membawa dirinya sendiri melainkan juga membawa banyak orang.
"Kita akan pergi dengan naik kuda jadi aku butuh banyak kuda, lalu aku juga butuh gerobak untuk membawa pasokan makanan dan beberapa barang yang mungkin bisa dijadikan uang" Batinnya berpikir.
Di malam itu juga Katrina tiba-tiba saja menggunting beberapa gaun Duchess Luxio yang tampak sudah tak akan di gunakan lagi, tapi kain dari gaun-gaun itu masih disebut sangat layak bila dimodifikasi menjadi sebuah baju yang layak pakai.
Lalu membuatnya menjadi sebuah atasan dan celana. Bagaimanapun ia akan jauh lebih mudah bergerak jika memakai celana daripada gaun yang besar.
Malam itu Katrina tidak tidur, melainkan sibuk menjahit dan memotong kain membuat baju untuk dirinya dan beberapa pasang baju lain untuk ketiga anaknya, sembari menunggu ide baru muncul. Keesokan harinya, Katrina sudah siap dengan pakaian nya. Untungnya Luxio memiliki banyak gaun yang ia bawa ke kediaman ini, entah bagaimana cara ia bisa membawa banyak gaun ke tempat pengasingan seperti ini.
.
.
.
Pagi harinya Katrina sarapan seperti biasa, sesuai dengan kesepakatan yang ia pinta. Di meja makan yang besar itu sudah dipenuhi dengan banyak orang yang saling menyantap makanan mereka sembari bercengkrama dan tertawa bersama. Hati Katrina menghangat melihat kebersamaan mereka ini.
"Simon, apa kita memiliki sebuah gerobak untuk mengangkut barang?" Tanya Katrina mulai membuka suaranya di sela-sela pembicaan yang lain di meja makan. "Tidak nyonya, ketika beberapa barang Duchess Luxio diantar kemari gerobak yang mengangkut barang itu sudah dibawa kembali ke kediaman Duke" Jelas Simon.
Katrina mengangguk sembari memijit dagunya dengan kedua jarinya. "Stero, berapa kuda yang kita miliki?" Tanya nya lagi. "Kita punya 4 kuda nyonya'" "Stero, apa jarak pasar dari sini sangat jauh?" Tanya Katrina lagi.
Tidak nyonya, hanya butuh satu hari untuk pergi dan satu hari untuk pulang" Jawab Stero. "Itumah jauh banget" Batin Katrina. "Stero, setelah sarapan datanglah ke ruangan ku, ada hal yang ingin kubahas" Ucap Katrina dan mendapat tanggapan dari Stero.
"Sarkan" Panggil Katrina, Sarkan yang hendak memukul kepala Andreas yang suka usil padanya seketika mematung ketika sang Duchess memanggilnya. "Y-ya nyonya, apa ada yang anda butuhkan?" Tanya nya tampak kikuk.
"Apa kau bisa membuat sebuah gerobak dari meja ini?" Tanya Katrina tiba-tiba membuat Sarkan langsung mengerutkan dahinya begitupun semua orang yang ada di meja itu. Sarkan mulai mengamati meja makan itu. Meja itu besar, kayu nya masih sangat kuat walau warnanya sudah mulai memudar. Ia yakin bisa membuat sebuah gerobak besar dari kayu kokoh dari meja makan itu. "B-bisa nyonya" Jawabnya. "Baiklah"
"Andreas kau bantu Sarkan" Perintah Katrina lagi, Andreas pun menanggapinya dengan cepat. "Rodi, kau ikut Stero datang ke ruangan ku setelah sarapan ini" Timpal Katrina lagi. Kali ini Katrina benar-benar harus bersiap-siap secara besar-besaran dan berpikiran matang agar rencananya bisa terselesaikan dengan lancar.
.
.
.
Pintu kamar Katrina diketuk oleh seseorang ketika ia tengah menjahit beberapa pakaian. "Masuklah" Ucapnya, barulah kedua orang ksatria yang tadi sempat disuruh Katrina menemuinya di ruangannya masuk ke dalam kamarnya.
Stero dan Rodi tertegun ketika melihat Duchess nya sedang menjahit, ia tidak menyangka ternyata Duchess nya bisa menjahit juga. "Hal apa yang ingin anda bahas dengan kami nyonya?" Tanya Stero membuka pembicaraan.
Katrina berdiri lalu melangkahkan kaki nya menuju lemari pakaian kemudian membuka lemari itu. la mengeluarkan beberapa jenis gaun dengan warna yang terang dan masih terlihat baru. "Aku ingin kau menjual gaun-gaun ini" Ucap Katrina menyerahkan gaun-gaun di tangannya ke Stero yang langsung menadahkan datangannya menerima gaun-gaun itu.
"Tapi nyonya, ini semua milik anda, kenapa anda berniat menjualnya?" Tanya Stero seakan melarang Duchess nya untuk menjual gaun-gaun yang meski terlihat nyentrik tapi bahan kain dari gaun itu benar-benar bahan kain yang mungkin berharga mahal bila dijual.
"Aku bukan Duchess Luxio dan aku tidak akan mau menggunakan gaun itu. Lagipula gaun-gaun yang ada di lemari sangat banyak, tidak mungkin kan aku membawanya saat pergi nanti, membuang-buang ruang saja" Ucap Katrina.
Stero dan Rodi kembali teringat lagi jika wanita yang berdiri di depan mereka saat ini bukanlah Duchess yang sebenarnya melainkan orang lain yang jiwa nya masuk ke dalam tubuh sang Duchess.
"Kira-kira berapa banyak keuntungan yang aku dapatkan dari menjual gaun gaun itu?" Tanya Katrina.
"Bahan gaun ini sangat lembut dan tebal nyonya, mungkin seharga 10 keping koin Valt' Rodi menjawab pertanyaan Katrina sebab Stero tidak tahu menahu dengan harga gaun, tidak dengan rodi yang pernah punya teman seorang pembuat gaun.
(Oke, Author akan memberitahu mata uang di dunia baru Katrina ini. Kekaisaran Valtoria menggunakan menggunakan mata uang berupa koin. Koin itu punya 3 jenis yakni: Perunggu, Perak, dan Emas.
Koin Perunggu disebut Vilton/Vilt, koin perak disebut Volton/Volt, dan koin berbahan emas disebut Valton/Valt. 1Valton setara 1.000 Volton, dan 1 Volton setara 100 Vilton. Cukup sekian info dari Author, terima kasih dan selamat lanjut membaca.)
"Apa?! S-semahal itu untuk gaun nyentrik kayak jamet itu?" Batin Katrina terkejut. "Segera jual gaun-gaun itu lalu belikan aku 4 ekor kuda dan 4 roda untuk gerobak yang akan dibuat" Perintah Katrina. "Rodi, apakah segitu cukup?" Tanyanya lagi tampak ragu.
"Cukup nyonya, ini lebih dari cukup, apa saya perlu membeli beberapa buah-buahan dan sayuran juga nyonya Katrina?" Tanya nya balik. "Ah ya, beli juga buah-buahan dan sayuran kita juga butuh itu" Jawab Katrina. Lalu barulah Stero dan Rodi keluar dari ruangannya.
Kenapa Katrina tidak membeli gerobak baru saja? Sebab itu akan menambah biaya pengeluaran dan ia harus berhemat agar tidak terlalu banyak pengeluaran sebab ia akan membutuhkan banyak biaya sebab membawa banyak orang nantinya.
Katrina kembali fokus pada pikirannya, dimana ia harus mengumpulkan banyak barang yang bisa ia jual nantinya. Katrina juga berpikir mungkin dimasa depan ia akan membuka toko. la melangkah mendekati lemari besar berisikan gaun-gaun milik Luxio yang masih tersisa kurang lebih 5 gaun lagi yang mungkin bisa Katrina jual lagi nantinya. la mengeluarkan gaun-gaun yang memiliki bahan yang bagus dan hangat itu. Ia juga menemukan beberapa perhiasan seperti kalung, anting-anting, dan cincin yang mungkin Luxio bawa secara sembunyi dan ia masukkan ke dalam lemari kecil di dalam lemari besar berisi gaun miliknya.
Katrina membuka jendela kamar nya, membiarkan angin sejuk masuk menerpa kulit putih nya. Angin sejuk nan segar membuatnya merasakan sedikit rileks, ia harus tenang dan jangan terlalu tergesa-gesa agar rencananya berhasil dengan sempurna.
ga selidiki lebih dulu ke akar2 nya ujung2 nya percaya sama ulet Keket si selir tuhh
kalau sudah tahu kebenarannya nah nyeseeelllll alamatnya 😂😂😂
lanjut thor
semoga menyesal nanti nya ... dan menyesal pun ga ada gunanya .... mamam tuh selir sampah ...