NovelToon NovelToon
TEROR PEMBURU KEPALA

TEROR PEMBURU KEPALA

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / Horror Thriller-Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP / Dendam Kesumat / Careerlit
Popularitas:31k
Nilai: 5
Nama Author: Dae_Hwa

Teror pemburu kepala semakin merajalela! Beberapa warga kembali ditemukan meninggal dalam kondisi yang sangat mengenaskan.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih mendalam, ternyata semuanya berkaitan dengan masalalu yang kelam.

Max, selaku detektif yang bertugas, berusaha menguak segala tabir kebenaran. Bahkan, orang tercintanya turut menjadi korban.

Bersama dengan para tim terpercaya, Max berusaha meringkus pelaku. Semua penuh akan misteri, penuh akan teka-teki.

Dapatkah Max dan para anggotanya menguak segala kebenaran dan menangkap telak sang pelaku? Atau ... mereka justru malah akan menjadi korban selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TPK31

Flashback.

Pagi itu, Liam tengah duduk di ruangan kerjanya sembari menyesap secangkir teh hangat. Matanya fokus membaca selembar kertas berisi informasi tentang seminar yang akan diselenggarakan malam ini.

Liam tengah merencanakan, bagaimana cara agar tubuhnya bisa berada di dua tempat yang berbeda dalam waktu bersamaan. Ia harus bertemu Anna dan mengurus wanita itu secepatnya, tetapi, ia juga harus terlihat berada di tempat seminar sebagai alibinya nanti.

Liam menyambar ponselnya, hanya ada satu nama yang terlintas di pikirannya saat ini. Ethan. Ia bergegas menghubungi hacker andalannya.

Panggilan itu terhubung setelah Liam menghubungi nya berkali-kali. Suara berat dan serak khas orang-orang baru bangun tidur terdengar di seberang.

"Ada apa lagi?" tanya Ethan. Ia membersihkan kotoran matanya, lalu menatap gedung apartemen Anna.

"Apa wanita itu nggak berulah?" tanya Liam basa-basi.

"Jika dia berulah, 3 orang algojo berbadan kekar yang berjaga di pintu apartemennya pasti langsung ngabarin lo, Liam. —Tadi subuh, tiga algojo lo itu nganterin Anna ke klinik kandungan. Anna bilang, perutnya terasa keram. Wajar sih, dia pasti stress berat sekarang. Setengah jam yang lalu, dia udah kembali lagi ke apartemen nya. Algojo lo nggak ada ngelapor apapun sih, dan ... gue anggap situasi di sini aman. —To the point aja, apa yang lo mau? Gue tau tujuan lo nelpon bukan buat nanyain tentang Anna. Lo tau kan, gue males basa-basi." Ethan bersandar di kursi kemudi sambil mengamati keadaan sekitar.

Liam menyeringai. "Inilah yang gue suka dari lo, Ethan. Mahluk yang anti basa-basi. Didikan Haven Home memang selalu sempurna ya," pria itu tertawa renyah. "Gue butuh bantuan lo untuk aksi gue nanti malam."

"Coba jelasin rincinya apa yang lo mau," titah Ethan cepat.

Liam memperhatikan keadaan sekitar sebelum menjawab. Memastikan, tidak ada yang mendengar pembicaraan itu. "Malam ini, rumah sakit akan menyelenggarakan seminar khusus untuk para dokter residen senior. Acara itu akan berlangsung selama dua jam. —Gue mau, lo kerahkan semua kemampuan terbaik lo malam ini, Ethan. Gue harus terlihat berada di acara itu selagi gue mengurus tuntas masalah Anna. Tentunya, gue bakal ada di seminar itu untuk beberapa menit sebelum pergi. Apa ... hal itu memungkinkan? Apa ... ada teknik seperti itu?"

"Tentu aja ada. Gue bisa gunain teknik Identity Cloning yang membuat lo seolah-olah ada di sana, Liam. Gue juga bakalan pake teknik Manipulasi Timestamp (teknik merubah waktu dan tanggal) sekaligus teknologi deepfake untuk membuat semua itu seolah nyata. Itu perkara mudah," jawab Ethan santai.

Liam menyunggingkan senyuman. "Jangan lupa lo gunain teknik Object Removal untuk ngehapus keberadaan gue di manapun. Seperti yang lo lakuin selama ini."

"Aman. Sekali lagi, itu perkara mudah. Cuma ...." Ethan sengaja menggantung kalimatnya.

Liam berdecak. "Apa yang lo mau?"

"Seperti biasa," Ethan terkekeh.

"Kali ini, gue bakal kasih barang special buat lo, Ethan." Panggilan itu berakhir ketika mereka telah mencapai puncak kesepakatan.

Liam tersenyum tipis, senyum yang penuh kemenangan. Pria itu melirik kotak bekal berisi sandwich buatan Jessie. Wanita berambut blonde itu memang pantang menyerah untuk menarik perhatian Liam. Hampir setiap pagi, aktivitasnya adalah menghampiri Liam sebelum ia menuju ke kantor. Alasannya selalu bervariasi : memeriksa kesehatan, mengantarkan sarapan, membelikan kopi kesukaan Liam.

"Ah, wanita mandul itu, dia selalu melakukan trik—trik murahan demi mendapatkan cinta dari ku. Memuakkan —kau pikir aku sudi bermain-main dengan wanita yang tidak bisa melahirkan calon eksperimen untuk ku? Cih!"

Drrtt! Drrtt!

Baru juga di hina, nama Jessie tiba-tiba muncul di ponsel Liam. Sebuah pesan masuk, pesan yang berisi dengan sepenggal pertanyaan : "Apa kamu tau kalau Anna hamil?"

Rahang Liam menegang, dadanya bergemuruh. "Pengacau, Sialan!"

Untuk sesaat, Liam terdiam. Ia menarik napasnya dalam-dalam, sembari meredakan sesuatu yang nyaris meledak. Ia tahu, ia tidak boleh hilang kendali di tempat lain selain gudang tua favoritnya.

Setelah menenangkan diri, pria itu langsung menghubungi Jessie.

"Ada apa, Jess?" tanya Liam lembut. Ia berakting seperti biasa. "Apa maksud dari pertanyaan mu tadi? Anna ... hamil? Apa itu benar?"

"Oh My God! Liam, jadi ... kamu belum tau hal ini?" tanya Jessie di seberang.

"Aku ...," suara Liam bergetar. "Nggak tau, Jess. —Apa ... itu benar?"

Di dalam mobilnya, Jessie tersenyum. "Ah, malangnya nasibmu, Liam. —Aku baru saja mengkonfirmasi sebuah informasi penting tentang wanita yang ingin kamu nikahi itu. Anna hamil. Dan ... apa kamu tau satu hal lagi? Kamu bakal kaget denger hal ini," kata Jessie bersemangat.

"Apa itu?" tanya Liam dengan mimik malas, tetapi, tetap menjaga nada bicaranya agar enak di dengar.

"Anna ... sudah menggugurkan kandungan itu, Liam!" ucap Jessie setengah berbisik. "Apa mungkin, anak itu hasil dari pria lain? Apa mungkin karena kalian akan menikah, makanya dia panik dan langsung milih buat gugurin janin itu?"

Di ruangannya, Liam mengepal erat tangannya. Kedua matanya terpejam, berusaha mengontrol kegilaannya yang nyaris kumat.

"Jess," kata Liam pelan. "Bisakah kamu ke mari?"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Ah~ Faster! Faster!" Jessie meracau nikmat kala Liam menggempur tubuhnya di atas meja kerja. Hentakan Liam nyaris membuatnya gila. "Lebih cepat, Liam! —Ah! Aku hampir sampai!"

"Bersama!" Bisik Liam sambil menggigit telinga Jessie. Bulu-bulu halus wanita itu seketika langsung meremang.

Satu kali hentakan, Jessie menjerit kencang. Kedua matanya terpejam, tubuhnya mengejang diiringi cairan yang menyembur deras. Pagi itu, ia mereguk nikmat yang tiada duanya. Sanking nikmatnya, ia sampai tak menyadari, Liam telah mencabut salah satu kancing kemeja merah muda yang ia kenakan kini.

Liam menyunggingkan senyuman licik. Jessie telah berada dalam genggaman nya kini. Dia butuh seseorang untuk ia jadikan calon tersangka jika terjadi apa-apa dengan Anna nantinya. Ia akan membuat semua kejahatan itu berujung mengarah pada Jessie. Tentunya, ia harus selalu berada di sisi Jessie sampai waktu itu tiba.

"Suara mu sangat berisik, Jess. Untung saja ruangan ini kedap suara." Liam membelai lembut rambut Jessie.

"Kamu benar-benar hebat, Liam." Puji Jessie dengan wajah merona. Ia mengecup bibir Liam sebelum mengenakan celananya.

Liam tersenyum tipis, tetapi, wajah itu berubah murung sedetik kemudian.

"Ada apa?" Jessie menggenggam lembut jemari Liam. "Apa kamu kepikiran tentang Anna?"

Liam menunduk. "Aku bener-bener nggak nyangka kalau dia hamil. —Apa mungkin itu anak ku? Kenapa —dia tega sekali membunuh anakku, Jess?"

Jessie duduk di pangkuan Liam. "Untuk apa dia menggugurkan janin itu jika memang itu benar-benar benih mu, Liam? Padahal kalian sebentar lagi akan menikah. Jelas itu benih pria lain, dia tengah ketakutan! —Liam, bukankah kamu harusnya bersyukur? Kamu terselamatkan. Kamu hanya perlu putus darinya."

"Putus? Meninggalkannya? Aku nggak se-tega itu, Jess. Bagaimana pun, Anna wanita yang sudah menemani hari-hari ku," wajah Liam murung. Tentu saja itu hanya akting.

Pria itu mengangkat wajahnya, menatap wajah Jessie. Batinnya tertawa, 'ya, itulah wajah yang ingin ku lihat, Jess. Wajah penuh kecemburuan. Aku tau, kau sangat terobsesi padaku. Dan kau harus selalu mempertahankan hal ini sampai aku berhasil mencuci otakmu nanti.'

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

PLAK! PLAK!

"Pelacur Sialan! Berani sekali kau membunuh darah daging ku! Mahakarya ku! Calon masa depan ku! Apa kau tidak tau betapa berharganya janin mu itu?!"

PLAK!

Liam sedikitpun tak memberi kesempatan untuk Anna menjawab. Suara tamparan keras, menggema di dalam gudang tua dengan hawa dingin yang menggerayangi tubuh mereka.

Liam menadahkan tangannya ke arah para algojo yang menikmati adegan di ruangan itu. Salah satu dari mereka maju ke depan, seolah mengerti apa yang sedang diinginkan Liam. Pria bertubuh kekar itu menyerahkan ponsel milik Anna.

"Sudah kalian kerjakan dengan benar?" tanya Liam dingin.

Sang Algojo mengangguk. "Isi di dalam ponsel itu sudah kami rekayasa seperti perintah mu, Liam."

"Bagus. Sekarang, kalian tunggu lah di luar. Siapkan seragam bersih milikku sekalian," titahnya dengan wajah tak berekspresi.

Tiga algojo itu mengangguk paham, lekas berbalik badan. Mereka keluar dengan tenang. Namun, sebelum mereka menutup pintu, salah satu algojo itu berkata : "Liam, Ayah bilang, selesaikan masalah ini dengan benar. Jika tidak, dia akan menghukum mu. Ayah sudah sangat kecewa dengan hasil permainan mu."

Perkataan dari salah satu algojo, membuat batin Anna berisik. 'Ayah? —Liam punya Ayah? Bukannya ... dia anak yatim piatu? Dan ... kenapa nada bicara preman itu seolah berkata mereka memiliki ayah yang sama? Apa mereka kakak—kakak Liam? Tapi, wajah mereka berbed—'

BUGH!

Belum selesai Anna menduga-duga, tubuhnya sudah ambruk akibat dihantam keras dengan sebuah balok kayu. Kursi yang didudukinya pun turut terjengkang.

Anna meringis, ia memberanikan diri untuk menatap wajah Liam yang terlihat ... mengerikan.

"Berani sekali, wanita jalang seperti mu membunuh darah daging ku! —Apa kau tau? Kau sudah membuat aku berada dalam masalah! Sialan!" Liam meninju bibir Anna. Pria itu semakin bergairah saat melihat darah segar menetes dari bibir wanita yang hampir setiap hari ia kecup.

CUIH!

Anna membuang ludah bercampur darah ke lantai. Ia menatap Liam nyalang. Wanita itu tertawa pelan, tertawa dengan nada remeh.

"Sayang sekali ... aku terlambat menyadari bahwa kau mendekati ku hanya karena membutuhkan wadah untuk bibit mu berkembang biak. —Kau hanya butuh wadah untuk melahirkan bibit yang akan menjadi duplikat dirimu yang menyerupai iblis!" suara Anna bergetar, ada kesedihan dari setiap kata yang terucap. "Kau kira, aku sudi melahirkan bibit dari psikopat gila seperti mu, Liam? Aku tidak akan pernah melahirkan anak dari monster gila seperti—"

JLEB!

JLEB!

JLEB!

Liam menusuk Anna dengan membabi buta. Iya tak sudi dikata-katai oleh wanita yang sudah dianggapnya hina. Pria itu terus menghunuskan benda tajam itu berkali-kali. Ia mengabaikan tubuh Anna yang mulai menggelepar.

Tanpa hati nurani ia merobek rahim Anna dengan sangat keji. Pembunuhan yang terjadi kali ini, penuh dengan amarah yang membabi buta.

Setelah puas membuat tubuh Anna sampai compang-camping, pria itu melepaskan seluruh pakaiannya yang berlumur darah.

Tubuh polos tanpa pakaian itu menuju wastafel, membersihkan wajah tak berekspresi itu dari noda darah. Kemudian, ia membuka pintu dan menghampiri ketiga algojo.

Tiga pria berbadan kekar itu sempat tertegun melihat tubuh polos Liam. Batin mereka berteriak : "Liam benar-benar gila!"

Salah satu dari mereka segera menyodorkan pakaian kerja yang sudah disiapkan.

"Bereskan jasad pelacur itu. —Malam ini, aku harus segera kembali ke rumah sakit untuk bertemu dengan pasien-pasien ku tercinta ...." Perintah Liam tenang, sambil memakai pakaiannya satu per satu.

*

*

*

1
Rita Juwita
seruu thor menegangkan... /Good//Good/
Dae_Hwa💎: Terimakasih banyak untuk penilaian sempurna nya kakak 💗
total 1 replies
🦆 Wega kwek kwek 🦆
keren, simpel dan tak terlalu berbelit-belit,aku tunggu karya2 mu seperti ini thor
Dae_Hwa💎: Terimakasih banyak untuk penilaian sempurna nya kakak 💗
total 1 replies
🦆 Wega kwek kwek 🦆
sampai episode sini aku sadar ,,, jika aku jadi max stress level 10,
🦆 Wega kwek kwek 🦆
berarti yg pulang tadi malam itu arwahnya Anna .kok jadi horor2 yh.tapi aku suka cerita nya
Dae_Hwa💎: bukan arwah kak 😃
total 1 replies
🦆 Wega kwek kwek 🦆
aku baru mampir Thor liat judul nya langsung tertarik padahal udah tamat GK apa2 deh ada yg seru 2dibaca lagi males baca cerita rumah tangga pelakor .
Dae_Hwa💎: /Joyful/
total 1 replies
Nina Setyowati
/Angry/
Dae_Hwa💎: Terimakasih banyak untuk penilaian sempurna nya kakak 💗
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
👍👍👍👍👍
Dae_Hwa💎: /Heart/
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
oce di tunggu
💕Bunda Iin💕
💖💖💖💖💖
Dae_Hwa💎: 💗💗💗💗💗💗
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
trimakasih juga buat dri mu dan ditunggu karya baru nya🥰💖
Dae_Hwa💎: Semoga lekas selesai karya barunya 💗
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
sembuh ya jessie
💕Bunda Iin💕
puas rasa'y....seandaikan di dunia nyata pedofil di perlakukan seperti itu puas bgt dah rasa nya nih hati😡👊
💕Bunda Iin💕: korban akan trauma berkepanjangan dan akan menjdi seperti pelaku🥺😢😭...kebanyakan korban orang² yg tidak mampu yg tidak bisa lapor dan membiayai diri nya ke psikiater😭😭sekarang itu terjdi di lingkungan rumah ku😭😭😭pelaku melakukan nya dri thn 2000😡...pelaku bukan guru ngaji melainkan mengajar handroh/merawis soal nya di diberita² dibilang nya guru ngaji😔😔😔
Dae_Hwa💎: andai ya kak. ini masih juga berdalil dengan melanggar Ham.
Lantas gimana sama korban
total 2 replies
💕Bunda Iin💕
bisa takut juga ya monster ini
💕Bunda Iin💕
siap² dieksekusi sama mereka ya nath🤣🤣🤣
☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩
ngeri bgt akhirnya Thor
Thor buat cerita agent agent gitu dunk Thor dgn ruang rahasia dll 🫰
Dae_Hwa💎: Siap, di catat ✍️
total 1 replies
Riaaimutt
author berhasil membuat otak ku bekerja keras
Dae_Hwa💎: Wkwk.
Terimakasih banyak untuk penilaian sempurna nya kakak 💗
total 1 replies
Riaaimutt
max, apakah anda terpukau dengan kecerdasan edwin..tentu saja pria itu tau 😏
Dae_Hwa💎: pria itu berbicara dari pengalaman 😌
total 1 replies
Vergenha Cardoso
Karya yang sangat sangat bagus
Vergenha Cardoso: sama sama thor
Dae_Hwa💎: Terimakasih banyak untuk penilaian sempurna nya kakak 💗
total 2 replies
Raa
Semoga dirimu betulan bisa sembuh Jess, walaupun tidak sempurna karena sudah kehilangan rahim, paling tidak dirimu bisa hidup sesuai keinginan mu❤️


Terima kasih banyak Kak, atas karya luar biasanya ini 🙏🥰🥰
Dae_Hwa💎: Terimakasih atas dukungan nya kakak 💗
total 1 replies
Raa
Daging si manuk koreng bukan ya😆
Dae_Hwa💎: Betul 🤮
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!