Perjodohan yang sudah berlangsung selama 8 tahun, akhirnya kini berakhir dengan sebuah pernikahan. Ya, Jamie Shaga Richardo akhirnya resmi telah menikahi Sheana Zaen Xavier, putri dari Levi dan Lucia. Namun, dibalik pernikahan itu siapa sangka Jamie menyembunyikan sebuah rahasia besar dari semua orang.
Bahkan tidak hanya rahasia itu yang harus Shea hadapi dalam kehidupan pernikahannya? Akan tetapi, pihak lain yang sudah lama mengincar keluarga Richardo dan banyaknya rahasia dalam keluarga itu akan menjadi jalan terjal bagi pernikahan Shea dan Jamie?
Apakah Shea akan mampu bertahan dengan pernikahannya? Lalu rahasia apakah yang Jamie dan keluarga Richardo sembunyikan? Sheana Zaen Xavier yang akan mengungkap semuanya satu persatu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Interogasi Khusus Jamie
Setelah puas ber ghibah, Tristan langsung membawa Noah untuk melakukan tugas mereka. begitu juga dengan Hugo dan Lysa, mempercayakan keamanan Jamie dan Shea dalam penginapan tersebut dibawah pengawasan Aaron dan Zef beserta para pengawal lainnya.
...****************...
Sementara Rega sendiri tidak langsung kembali ke Mansion Richardo ataupun ke perusahaan miliknya. Dia memutuskan untuk pergi ke pelabuhan menemui Cesar yang kebetulan sedang melangsungkan transaksi di wilayah kekuasaan Geng Hellions atau lebih tepatnya wilayah kekuasaan milik Frank.
Mobil mewah yang Rega naiki berhenti tepat di depan Cesar dan Frank yang sepertinya sedang melakukan transaksi jual beli obat terlarang dan senjata illegal. Rega lalu turun dari mobilnya, berjalan menghampiri mereka yang terlihat sudah menyelesaikan transaksi.
“Kenapa kau bisa berada di sini?” tanya Cesar dengan tatapan penuh curiga.
“Yaa … Kebetulan saja aku ada urusan di dekat sini, sehingga aku mampir mendengar kalian sedang melakukan transaksi di sini,” jawab Rega yang jelas tidak akan memberitahukan apa yang dia lakukan di sana.
“Hai, bagaimana kalau kita lanjutkan pembicaraan ini di dalam saja! Aku bahkan sudah menyiapkan minuman kesukaan kalian dan juga para wanita cantik yang akan menemani sampai kalian puas.”
Sebagai tuan rumah, Frank pun mengajak mereka pindah tempat di dalam gedung miliknya sembari berpesta dengan minuman keras dan para wanita penghibur yang sudah dia siapkan.
“Baiklah, ayo pergi!”
Cesar menyetujuinya, begitu juga dengan Rega sehingga mereka bertiga bersama dengan para pengawal masing-masing berjalan masuk ke dalam mobil masing-masing yang akan membawa mereka ke gedung milik Frank masih berada di dekat wilayah pelabuhan.
Gedung yang diberi nama Live House, bukanlah sebuah gedung biasa karena tempat itulah yang menjadi rumah sekaligus ladang bisnis oleh Frank. Gedung itu terdiri lebih dari 10 lantai, dimana setiap lantai memiliki fungsinya masing-masing.
Mulai dari Bar, Arena judi, beberapa kamar yang biasa digunakan untuk bersenang-senang para tamu, penyimpanan senjata dan obat terlarang. Lalu di lantai paling atas merupakan tempat yang digunakan Frank secara pribadi yang terdapat sebuah landasan dan beberapa helicopter sebagai salah satu cara Frank melarikan diri jika merasa terdesak.
Kali ini Frank membawa Cesar dan Rega dilantai paling atas, meminta para pelayannya untuk menyiapkan beberapa botol minuman koleksi terbaiknya dan memerintah beberapa wanita cantik untuk menemani mereka bersenang-senang.
“Aku dengar Jamie dan istrinya juga sedang berada di daerah ini. Apakah keberadaan kau di sini ada kaitannya dengan mereka?” tanya Cesar yang entah mengetahuinya dari mana, Rega pun penasaran akan hal itu.
“Ya, aku baru saja berniat membuat pertunjukkan yang menarik untuk menghibur perasaanku yang sedang tidak bagus. Namun, sepertinya aku terlalu meremehkan wanita itu,” jawab Rega membenarkan, tapi juga tidak menceritakan secara detail apa yang telah dia lakukan.
“Berhati-hatilah dalam melakukan tindakanmu mulai sekarang, Rega! Apalagi jika berkaitan dengan keluarga Xavier, karena kita tidak tahu seberapa kuat keluarga itu sehingga muncul banyak rumor yang cukup menakutkan tentang keluarga itu.” Cesar memberikan peringatan.
“Memang apa yang telah kau lakukan?” tanya Frank penasaran.
“Hanya hal kecil, tapi semua berakhir tidak sesuai perkiraanku.” Lagi-lagi Rega tidak berniat untuk mengatakannya.
“Rega!”
Panggilan Cesar kali ini terdengar berbeda, seolah menyiratkan bahwa apa yang akan dia katakan selanjutnya menjadi serius, “Kita tidak boleh membuang waktu kita seperti ini lagi. Aku sudah merencanakan sebuah rencana yang mungkin kau juga akan menyukainya. Apakah kau tertarik?” sambungnya.
“Katakanlah! Dan aku akan mempertimbangkannya lebih dulu,” ujar Rega mempersilahkan Cesar untuk mengutarakan rencananya.
...****************...
Beralih kembali pada Shea dan Jamie yang masih berada di Penginapan. Dimana Shea masih menunggu sampai Jamie sadarkan diri sembari memikirkan rencana yang mungkin dia butuhkan untuk kedepannya.
Sungguh dalam bayangan Shea saat menikah dengan Jamie adalah kehidupan yang penuh kebahagiaan dan juga masa depan yang indah. Namun, siapa sangka kenyataan tidak sesuai apa yang dia harapkan. Tapi setidaknya Shea merasa bangga karena Jamie mampu bertahan hingga saat ini.
“Eunghh …”
Lenguhan pelan terdengar dari bibir Jamie yang perlahan mulai membuka matanya. Jamie tampak menggeliat tidak nyaman, merasakan nyeri di punggungnya ketika bergerak. Sementara Shea yang melihatnya, segera beranjak dan berjalan menghampirinya untuk melakukan interogasi secara khusus pada suami tercintanya itu.
“Kau sudah sadar?” tanya Shea yang berdiri di samping tempat tidur, dimana Jamie masih berbaring.
“Shea … Dimana kita? Apa yang ….”
Perkataan Jamie terhenti saat dia teringat kejadian dimana seseorang melemparkan botol kaca kepada Shea dan setelah itu dia tidak bisa mengingat apapun, karena kepribadiannya yang lainnya muncul dan mengendalikan tubuh dan pikirannya.
“Katakan padaku! Apakah kau James atau Jamie?”
Melihat ekspresi wajahnya, Shea jelas tahu bahwa yang dia hadapi saat ini adalah Jamie suaminya yang sepertinya mulai mengingat kejadian sebelum kepribadian gandanya mengambil alih. Namun, Shea sengaja bertanya seperti itu untuk melihat respon yang akan Jamie tunjukkan saat sadar bahwa dia sudah mengetahui semua yang coba Jamie rahasiakan darinya.
“Kau rupanya sudah tahu semuanya.”
Bukannya menjawab, Jamie malah bergumam sendiri sembari menundukkan wajahnya menghindari tatapan mata Shea secara langsung. Sungguh Shea sama sekali tidak menyukai sikap Jamie yang menghindari tatapannya seperti ini. Tanpa mengatakan apapun, Shea langsung naik keb atas tubuh Jamie dan mengukungnya, memaksa Jamie untuk langsung menatap kedua matanya.
“Aah … Ternyata kau Jamie, Suamiku!”
Lagi-lagi Shea sengaja mengatakan hal seperti itu ditambah dengan senyuman manisnya yang membuat Jamie semakin merasa bersalah.
“Shea, a-aku—”
“Hust … Jangan katakan apapun, karena aku belum mengijinkannya,” potong Shea sembari meletakkan jari telunjuknya tepat diatas bibir Jamie.
“Aku sudah menginterogasi semua orang terkait masalah ini. Jadi, sekarangan giliran kau yang harus aku interogasi. Tapi tenang saja, khusus untuk suamiku ini aku memiliki cara khusus untuk melakukannya,” sambungnya berbisik tepat di telinga Jamie.
“Hugo dan Lysa pasti sudah mengatakan segalanya. Lalu untuk apa kau—”
Cup ….
Ucapan Jamie jelas terhenti ketika Shea mengecup bibirnya secara tiba-tiba sembari berkata, “Sudah aku katakan! Kau belum aku ijinkan untuk bicara, jadi kenapa kau tidak mau menurut, Hmm?”
Jamie hanya bisa terdiam sembari merasakan hembusan napas Shea yang tepat mengenai wajahnya, sebab jarak wajah mereka yang hanya berjarak beberapa centi saja dengan posisi Shea yang masih duduk di atas perutnya. Jangan lupakan tatapan mata keduanya yang saling bertemu seakan keduanya bisa saling berkomunikasi hanya dengan tatapan tersebut.
“Jamie, apakah kau benar-benar mencintaku?” Itulah pertanyaan pertama dalam interogasi yang Shea lakukan khusus untuk suami tercintanya.
Bersambung ….
lanjut kak❤️