NovelToon NovelToon
Suamiku Bukan Untukku

Suamiku Bukan Untukku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Janda / Cerai / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Menikah Karena Anak / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: santi.santi

Clarisa hanya bisa menyesal setelah diceraikan oleh Arga, suaminya yang dua tahun ini menikahinya karena sebuah perjodohan.
Arga yang sudah berusaha mencintai Risa sepenuh hati sudah tidak tahan dengan sikap Risa yang susah di atur, keras kepala, kekanakan dan suka menghamburkan uang. Bahkan Risa masih sering pergi bersama teman-temannya ke club malam untuk berpesta.
Tapi setelah resmi bercerai, Risa baru tau kalau dia sedang mengandung anak dari Arga. Penyesalan tinggallah penyesalan saat Risa mengetahui Arga sudah menikah lagi dengan mantan pacarnya setelah menceraikan Risa.

"Mama, apa Papa nggak sayang sama Tiara? Kok Papa nggak pernah pulang?"

"Bukannya tidak sayang sama kamu Tiara. Tapi Papa sudah bahagia dengan keluarganya!" Risa hanya bisa menjawab pertanyaan anaknya di dalam hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ara benci Papa!

"Ara, kamu dari mana aja sih? Kenapa kamu nggak bilang sama Uwak kalau pergi?!!" Karena terlalu khawatir, Risa sampai tak sadar kalau membentak Ara. Risa memegang kedua bahu Ara dengan suara bergetar ketakutan.

Setelah pulang mengantar pesanan tadi, Risa dibuat kelabakan karena tidak menemukan Ara di tempat Wak Umi.

Wak Umi sendiri juga baru menyadari kalau ternyata Ara sudah tidak ada di depan warungnya. Wanita yang usianya sekitar empat puluh lima tahun itu tampak kebingungan mencari Ara.

"Maaf Ma" Ara menunduk ketakutan.

"Jangan marahi Ara Neng, ini salah Uwak karena lalai jagain Ara!" Wak Umi tak tega melihat Ara ketakutan seperti itu.

Meski Wak Umi tau sikap Risa itu hanya karena khawatir, tapi Wak Umi tetap tidak tega melihat Risa memarahi Ara.

"Lain kali jangan gitu lagi ya? Ara sayang sama Mama kan? Ara nggak mau buat Mama sedih karena takut Ara kenapa-napa kan?"

"Iya Ma, Ara nggak mau ulangi lagi. Maaf Ara udah buat Mama sedih" Lirih gadis kecil itu dengan menahan tangis.

"Mama juga minta maaf sama Ara. Jangan nangis ya?" Risa menarik Ara ke dalam pelukannya.

Ara adalah harta paling berharga yang Risa punya. Risa tidak bisa membayangkan bagaimana jika dia kehilangan penyemangat hidupnya itu. Semua hal-hal berat berhasil ia lalui hanya karena Ara.

****

Beberapa hari berlalu, Risa menepati janjinya untuk mengajak Ara jalan-jalan. Ara terlihat begitu bahagia saat Mamanya membawanya ke dufan untuk pertama kalinya.

Risa sangat bahagia melihat wajah Ara yang begitu ceria hari ini. Tapi itu sekaligus menjadi pukulan telak bagi Risa karena baru bisa membahagiakan putrinya.

Tapi itu semua bukan cuma karena Risa yang tak peduli akan perasaan Ara. Tapi karena memang baru dua tahun ini kondisi keuangannya membaik. Sedangkan selama tiga tahun sebelumnya, terutama saat Ara baru saja lahir, Risa benar-benar kesusahan.

Dia yang belum bisa bekerja lagi karena baru saja melahirkan tentu tidak punya pemasukan, sedangkan pengeluaran pasti ada setiap harinya.

Dulu bahkan Risa pernah tidak memakaikan popok sekali pakai pada Ara karena kehabisan uang.

Uang yang ia punya hanya cukup untuk makan dan membayar uang sewa kontrakan. Sedangkan uang sisa penjualan rumah, sudah ia gunakan untuk biaya operasi saat melahirkan.

Memang saat itu Risa melahirkan melalui operasi karena Risa tiba-tiba saja pendarahan di usia kandungannya yang belum genap sembilan bulan. Jadi demi menyelamatkan Ara, Risa menyetujui saran dokter untuk melakukan operasi.

Untung saja saat itu Risa masih menyimpan uang sisa penjualan rumah. Kalau tidak, entah bagaimana nasibnya.

"Ara? Kenapa hmm?" Risa melihat ke arah yang Ara lihat karena tiba-tiba saja berhenti.

"Mama, apa Papa nggak bisa pulang bentaaarrr aja ya? Tengokin Ara, main sama Ara biar bisa gendong Ara kaya gitu!" Tunjuk Ara pada seorang anak yang di gendong Ayahnya di atas pundak.

Ara yang sejak tadi terlihat ceria langsung berubah menjadi sendu. Dia menunduk dengan begitu dalam sambil memainkan bajunya.

Kalau sudah seperti itu, Risa bingung harus menjawab apa. Berbagai alasan sudah sering ia berikan untuk Ara. Risa pun yakin kalau Ara sudah hafal dengan alasan-alasan yang ia buat.

"Ara sayang? Kok tiba-tiba sedih gini sih? Kan Mama ajak Ara main ke sini mau senang-senang. Kita naik wahana lagi yuk?" Risa mencoba mengalihkan perhatian Ara.

Tapi bujukan Risa tampaknya tak berhasil. Ara menggeleng dengan wajahnya yang masih menunduk. Risa bahkan bisa melihat air mata yang menggenang di pelupuk mata Ara.

Risa tak bisa memungkiri kalau anak seusia Ara pasti merindukan sosok seorang Ayah apalagi anak-anak di sekitarnya memiliki keluarga yang lengkap. Keinginan sederhana bagi seorang anak untuk bersama Ayahnya, namun itu tidak bisa Risa berikan pada Ara.

"Kalau gitu, Ara mau beli apa? Mau gulali, atau es krim? Oh ya, katanya Ara mau beli bando kelinci kaya Molla?"

Ara melirik tasnya yang di bawa oleh Risa, Ara memang menyimpan Molla di sana karena Ara selalu membawa Molla ke mana-mana. Bagi Ara, dia akan merasa dekat dengan Papanya kalau membawa Molla kemanapun ia pergi kecuali ke sekolah.

Tapi beberapa detik kemudian, Ara kembali menggeleng hingga membuat Risa kebingungan.

"Terus anak Mama yang cantik ini mau apa dong?" Risa mengusap wajah Ara yang begitu mirip dengan orang di masa lalunya.

"Ara mau pulang" Lirih Ara membuat hati Risa mencelos.

Risa merasa sedih karena mood Ara yang hancur karena melihat kebahagiaan seorang Ayah bersama putrinya.

"Ya udah ayo kita pulang. Lain kali kita main ke sini lagi ya?" Tapi Ara kembali menggeleng.

"Loh kenapa? Bukannya Ara suka jalan-jalan?"

"Sekarang Ara nggak suka karena anak lain jalan-jalan sama Papanya, kalau Ara enggak! Papa nggak sayang sama Ara. Ara benci sama Papa!! Hiks..hiks..."

Risa menarik Ara ke dalam pelukannya. Menyembunyikan wajah Ara di dadanya agar Ara tidak tau kalau Risa juga menangis dengan pilu saat ini.

"Maafkan Mama sayang, maafkan Mama!"

"Seandainya dulu Mama bukan istri yang durhaka, pasti sekarang Papa masih sama kita. Semua salah Mama sayang, maafkan Mama!"

Mungkin karena terlalu lelah menangis, Ara sampai tertidur di pelukan Risa. Dia pun segera membawa putrinya keluar dari sana. Menggendong putrinya yang semakin hari semakin tumbuh besar dan cantik.

Sementara itu, di keluarga yang lain. Keluarga lengkap yang selalu di harapkan oleh Ara.

"Keysha happy?"

"Ya Mama, Key happy banget karena Papa akhirnya bisa ikut kita main ke dufan!"

"Maafkan Papa Key, Papa terlalu sibuk sampai nggak sempat temani Keysha main. Tapi Papa janji, lain kali Papa pasti temani Keysha lagi!"

"Janji ya Pa?!!"

"Janji sayang!" Arga mengusap mengacak rambut sebahu milih Keysha.

"No Papa!! Nanti Rambut Key berantakan!" Omel gadis berusia empat tahun itu sambil merapikan rambutnya dengan gaya yang kemayu.

"Oke, Papa minta maaf. Ternyata princess Papa udah mulai centil ya sekarang?"

"Bukan centil Papa, tapi cantik!!"

"Iya iya anak Papa yang cantik!" Arga selalu gemas dengan tingkah anak yang ia besarkan bersama Fatma selama empat tahun ini.

"Kita cari makan dulu baru pulang ya Mas?" Fatma meminta persetujuan Arga.

"Iya, baiklah. Ayo Key!" Arga dan Fatma menggenggam tangan Keysha di sisi kiri dan kanan. Mereka terlihat seperti keluarga yang begitu bahagia.

Saat mereka menuju ke pintu keluar, Arga merasa melihat seseorang di kejauhan ampai membuatnya berhenti untuk melihat kearah orang itu.

"Mas?" Panggil Fatma yang membuat Arga menolah.

"Kenapa?" Tanya Fatma.

Arga tak langsung menjawab, dia kembali melihat ke arah tadi. Tapi sayang, orang yang ia lihat sudah tidak ada.

"Mas!" Fatma menyentuh lengan Arga.

"Oh, nggak ada apa-apa kok. Ayo kita jalan lagi!"

"Apa itu benar dia, atau aku yang salah lihat?

1
trianti
Luar biasa
Retno Harningsih
up
Alfianti
sangat bagus, tidak banyak halunya
Alfianti
lanjut kk
rahmah
semoga Elga dapat hukuman ringan karena di bawah ancaman Fatma kan sebenarnya Elga baik..🤭
Ratna Mazdah
Kurasa bodoh semuanya. Si fatir pun sma bodoh nya. Udah tau obat itu bahaya. Tpi gk lapor ke polisi. Biar polisi jemput kerumah. Tahan langsung si fatma🤣
Ratna Mazdah
Kok lama" seperti drama di filim"🤣 tdi si risa ingat mencari obat itu. Skrg jdi pesimis hadehh. Dah tau sifat si fatma dajjal. 😑😪
Bunda SalVa
akhirnya ada titik terang dan secercah harapan untuk Risa dan Ara berkumpul kembali dengan Arga 🤗🤗

dan sudah saatnya Fatma merasakan dinginnya jeruji besi penjara 😎😎
Ratna Mazdah
Tor mana kmren risa mau mencari obat yg diberikan fatma pd arga. Seharusnya udah dpt dikasih ke dr fatir. Tpi itu cerita jdi skip. 🤔😑
Rieya Yanie
ceritanya bagus
Rieya Yanie
up lagi kak
Hera
semoga Fatma dapet hukuman atas perbuatannya sama Arga, dan Risa jadi satu" nya istri Arga
Nureliya Yajid
lanjut
Darmawangsya Darmawangsya
pernikahannya typo
Darmawangsya Darmawangsya
apa maksudnya ini kalimat.sdkt membingunkan.
Ratna Mazdah
Menurut ku cerei aja arga sma fatma. Toh memang dri pernikahan arga gk cinta. Krn kalau diteruskan rumah tangga nya, bukan jdi lebih baik tpi makin runyam. Seharusnya fatma itu sadar diri. Krn lu cinta sma arga tpi arga cinta ke risa. Dri pd rumah tangga seperti itu mending cerai aja.
Darmawangsya Darmawangsya
itu ayahnya dok
Maulana ya_Rohman
lanjut lagi thor...
BundaneAyaFitri
lanjooooott Thor 👍🏻😘 semangat buat bang Arga semoga cepat sembuh,buat neng Risa, jangan pernah ninggalin lg 😂 apapun yg terjadi 😘😘❤️❤️
Dian Isnawati
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!