Visual Cast bisa cek Tiktok @rn_story94
Sequel dari kisahnya Ayyura dan Aydeen ...
Sebelum membaca Kisah Zayn dan Zayna, lebih baik baca kisah kedua orang tuanya dulu ya, TAKDIR CINTA AYYURA_AYDEEN ..
Sebuah takdir yang tidak bisa di ubah dan selalu sesuai dengan ketentuan porsinya.
Zayn sudah menikah dengan Assyifa selama 3 tahun tapi belum diberikan seorang anak, malah harus terjerat dengan seorang gadis cantik yang berbeda kepercayaan dan keyakinan dengannya. Dia harus menikahi perempuan lain yakni, mahasiswinya sendiri. Hanya karena sebuah kesalahan yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya.
Sedangkan sang adik, Zayna seorang Dokter cantik dan ambisius. Ia harus dijodohkan dengan pria yang tidak pernah ia inginkan dan impikan sebelumnya. Pria itu adalah Zidan, pria yang selalu bertemu dengan banyak bahaya diluar sana, dan kerap kali menjadi pasiennya Zayna di UGD.
Yang penasaran sama kisahnya silahkan mampir readers, dijamin lebih seru dan penuh emosi dari kisah orang tuanya ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenyataan yang harus di terima
"Dokter Zayna, maafkan Aku". ucap Khinara pelan.
Zayna menoleh sebentar pada kakak seniornya itu, Khinara pernah menjadi senior Zayna saat kuliah. Mereka hanya terpaut usia 4 tahun saja, saat Zayna pertama kali jadi anak magang, Khinara lah yang selalu membantu dan mengajari Zayna.
Makanya Khinara mengenal baik sosok Zayna, namun siapa sangka adik seniornya itu adalah adik ipar dari sahabatnya Syifa. Khinara dan Syifa hidup berdampingan dan bertetangga baik dikampung. Orang tua Syifa selalu membantu keluarganya yang memang tergolong keluarga tidak mampu.
Abah dan Ummi Syifa kerap kali memberinya uang, untuk keperluan sewaktu sekolah. Mereka sangat peduli pada keluarganya, karena memang sudah seperti keluarga sendiri. Sampai akhirnya mereka diamanahi untuk mengurus sebuah pesantren yang tak lain pesantren milik mommy nya Zayn.
Semenjak menjadi pengurus pesantren keluarganya Zayn, rezeki mereka semakin lancar. Mereka selalu membantu dan menolong setiap warga di kampung, termasuk keluarga Khinara yang diberi pekerjaan sebagai tukang bersih-bersih dipondok tersebut. Jika hati kedua orang tua Syifa semakin merendah, berbeda dengan putri mereka yang berubah saat merasa keuangan orang tuanya meningkat drastis.
"Kau harus meminta maaf pada gadis yang menjadi korban akibat kelalaian assistan mu Dokter Khinara".
"Dia pasti terpukul saat tahu dirinya tengah hamil, entah apakah dia sudah tahu atau belum kalau tubuhnya sedang berbadan dua". ujar Zayna lirih.
"Hmm, Aku akan segera menemukannya dan juga meminta ampun padanya atas semua kesalahan yang telah kuperbuat ini. Aku juga akan memberinya kopensasi sebagai bentuk tanggung jawabku sebagai seorang Dokter dan juga sesama wanita".
"Setelah itu, Aku akan segera resign dari rumah sakit, karena Dokter sepertiku tidak pantas berada disini". jawabnya lirih dengan wajah tertunduk.
"Aku tidak pantas menghakimi mu Kak, Aku hanya bisa memberimu saran sedikit. Bukan sebagai adik senior, ataupun rekan kerja. Tapi sebagai seorang adik untuk seorang kakaknya". ucap Zayna lembut.
"Zayna .. Kamu". balasnya terisak sambil memeluk sisi celananya dengan kuat.
Setelah di panggil dan berkompromi diruang pimpinan, Zayna dan Khianara kembali keruangan masing-masing. Namun Khinara mengajak Zayna untuk mampir sebentar keruang kerjanya.
"Kak, manusia adalah tempatnya bersalah dan dosa. Manusia tidak berhak menghakimi sesama manusia, hanya Allah yang maha pengasih dan pengampun. Minta ampun lah kepada Allah, serta bertaubat lah".
"Renungkan setiap kesalahan yang Kak Khinar lakukan, jangan ada penyesalan sedikitpun dihati Kak Khinar. Aku yakin setelah urusan Kak Khinar selesai dengan sang maha pemberi, maka Allah akan mempermudah semua urusan kakak nantinya". nasihat Zayna dengan lembut.
"Bagaimana jika wanita itu tidak memaafkanku dan menurutku Zayna? Aku tidak siap jika harus masuk dan mendekam didalam penjara. Kedua adik ku masih kuliah, orang tuaku juga sudah tua Zayna".
"Aku tidak ingin menambah beban mereka dengan semua kecerobohan yang telah ku buat, Aku tidak sanggup melihat mereka kesusahan. Selama ini, hanya Aku yang menjadi harapan dan tempat tumpuan mereka, tapi sekarang .. Aku malah ..". Khinara semakin terisak kala mengingat kedua orang tuanya yang sudah menua dikampung itu.
"Kuncinya harus ikhlas dan sabar Kak, serahkan semuanya pada Allah. Dan adikan Allah tempat satu-satunya untuk kita berkeluh kesah dan meminta semua kita butuhkan padanya". jawabnya.
"Aku akan membantu Kak Khinar menemui wanita yang saat ini mengandung anaknya Bang Zayn".
"Kamu serius Zayna ingin membantuku"?
Zayna mengangguk mantap, dan memeluk tubuh Khianara terlihat begitu rapuh sekarang ini.
"Kita hadapi semuanya bersama-sama".
"Terimakasih banyak Zayna, Terimakasih banyak". ucap Khinara yang sedikit merasa lega, karena ada orang lain yang mau membantu menyelesaikan semua masalah yang sudah ia perbuat itu.
*
*
*
Sementara Zayn pulang, dengan hati yang begitu sesak, ia terus mengendarai mobilnya dengan perasaan gemuruh dan kalut. Zayn tidak menyangka jika harus menerima kenyataan pahit sebesar ini.
Dia terus menyusuri jalan yang sudah nampak sepi dan gelap, menuju kediaman mewahnya itu. Rumahnya Zayn jauh dari pemukiman kampung, dirinya memilih membangun mansion minimalis dipinggir kota. Memang tidak sebesar rumah keluarganya, tapi rumah itu menjadi tempat untuk Zayn menenangkan diri dari hiruk pikuknya dunia.
Panik Attack yang sudah ia alami selama berapa tahun terakhir, membuat pikiran dan otak Zayn menjadi kurang sejalan. Pria yang selama ini terlihat baik-baik saja dimata orang sekitarnya, ternyata menyimpan begitu banyak luka didalam hatinya.
Putra sulung serta cucu pertama yang sangat dibanggakan dan diandalkan oleh keluarga besar konglomerat Addison, sebenarnya menderita Anxiety Disorder yang sudah masuk tahap sulit. Zayn kerap kali sulit mengendalikan emosinya jika serangan paniknya tiba-tiba kambuh begitu saja.
Gangguan panik dan kecemasan yang dialami oleh Zayn sudah masuk tahap sulit untuk di sembuhkan. Sudah dikategorikan dalam gangguan kesehatan mental, yang ditandai dengan perasaan khawatir, cemas, atau takut berlebih yang cukup kuat.
Gangguan kecemasan adalah serangan panik, gangguan obsesif-kompulsif, dan gangguan stres pasca trauma. Gejala berupa stres yang tidak sesuai dengan dampak peristiwa, ketidakmampuan untuk menepis kekhawatiran, dan gelisah yang berlebihan. Zayn seharusnya bukan hanya meminum obat antidepresan, tapi juga wajib menemui konseling.
Sesampainya dirumah, Zayn tidak mendapati Syifa dimanapun tempat. Rumahnya kosong dan semua pembantu sepertinya sudah pulang kerumahnya masing-masing. Zayn hanya sendirian dirumahnya, ia terus meratapi dan merutuki nasibnya yang tidak seberuntung orang lain pikirnya.
"Kenapa setiap ada masalah, Kamu selalu kabur dik? Sebenarnya Aku ini Kau anggap apa? Terkadang Aku berpikir, Aku hanya hidup sendirian dirumah ini".
"Aku benar-benar kesepian dan tidak ada tempat bersandar saat pulang. Katanya, rumah adalah tempat yang paling aman dan nyaman untuk kita pulang, saat tubuh terlalu lelah menghadapi dunia. Dan Aku tidak mendapatkannya dari rumah ini".
"Apa benar Aku mencintaimu sedalam ini? atau Aku hanya merasa hidupku, seperti ilusi dan fiksi yang endingnya ditentukan oleh tulisan tangan orang lain. Aku tidak menemukan sesuatu yang selama ini ku cari dalam hidupmu Syifa, ada apa dengan diriku"? tangis Zayn sendiri dibalik pintu kamarnya.
Zayn pun duduk di tepi sudut tempat tidurnya sambil menatap lekat wajah cantik yang ada di dompetnya, terlihat seorang gadis kecil tersenyum ceria disana.
"Aku merindukanmu .. hanya Kau tempatku kembali selama ini, semenjak Kau pergi dari hidupku". suara Zayn mulai tercekat ditenggorokan.
"Duniaku seperti berhenti berputar, tidak tahu harus melangkahkan kakiku kemana, Aku hanya berusaha menerima semua keadaan dengan hati yang ikhlas. Ingin protes dan membantah pun, rasanya percuma sia-sia, tidak akan ada yang mau mendengarku".
"Aku benar-benar sudah tinggal sendirian didunia ini. Lalu bagaimana dengan mu disana? Apakah Kamu sudah bahagia ditempatmu yang baru? Atau Kamu sudah tumbuh menjadi bidadari yang begitu cantik? jika memang benar, datanglah pada mimpiku untuk terakhir kalinya, sebagai pengobat rindu untuk ku". gumam Zayn dengan suara yang sangat serak.
kayaknya lebih seru dari kisah Aydeen dan Ayyura