Seorang Gadis manja bernama Alena baru saja di usir oleh orang tuanya, mereka meminta agar anaknya bisa hidup mandiri dalam waktu tiga bulan. Namun tidak disangka semua ini sudah direncanakan oleh seorang CEO muda, yang ternyata sudah menyukai Alena sedari kecil namun tidak diketahuinya.
Bagaimana rencana selanjutnya sang CEO untuk mendapatkan hati gadis manja ini? ikutin terus up terbaru novel ini ya💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutia Lastari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Leo, Lagi?
...'meski tidak ada motivasi hari ini, tetaplah haha hihi'...
...🍒...
•Beberapa bulan sudah berlalu, hari ini adalah hari dimana mereka diperbolehkan untuk bekerja oleh seokjin di perusahaannya.
Pagi itu, Alena dan Irene sudah bersiap untuk berangkat bekerja di hari pertama mereka.
"Kalian berdua berangkatlah lebih dulu, jeon akan mengantarkan kalian sampai ke HRD. Dan kalian akan langsung mulai bekerja, aku akan menyusul." Seokjin terlihat terburu buru sampai dia tidak sempat sarapan.
"Heehhh udah lari aja." Alena bingung melihat suaminya.
"Alena ayok, aku sudah siap." Ajak Irene
Mereka lalu berangkat berdua diantarkan oleh jeon ke perusahaan. Disclaimer dulu ya, Alena sama Irene ini kerja di kantor cabang milik seokjin jadi bukan kantor utama.
//
//
Saat sudah sampai, Alena sangat terkesima dengan perusahaan seokjin yang begitu megah.
Ini benar benar melambangkan kalau suaminya adalah orang terkaya nomor satu.
"Irene, apa kamu pernah kesini sebelumnya?." Tanya Alena
"Tidak pernah, ini adalah kantor cabang keluarga Kim. Aku baru pertama kali datang kesini." Jawab irene
"Wah aku tidak menyangka akan sebesar ini perusahaannya, bahkan jika dibandingkan dengan perusahaan ayahku, masih tidak ada apa apanya." Alena masih berdecak kagum.
"Yasudah , ayok masuk." Irene menarik tangannya.
//
Karena mereka kebingungan mencari ruang HRD, akhirnya Alena berinisiatif bertanya pada salah satu karyawan disana.
"Permisi, kita karyawan baru disini. Boleh bertanya dimana ruangan HRD?." Tanya Alena sopan pada seorang pria yang sedang membelakanginya
Saat dia membalik tubuhnya, mereka sama sama terkejut.
"Eh Alena, bukankah ini mantanku yang kemarin aku campakkan?." Ternyata orang itu adalah Leo, dia ada disana.
"Oh bukannya ini mantanku yang meninggalkanku demi wanita kaya, yang setelah di putuskan mohon mohon kembali padaku." Jawab Alena
"Heh Leo, ngapain sih kamu ada disini. Kamu emang nggak tahu ini perusahaan siapa!." Teriak Irene
"Aku dimasukan ke perusahaan ini oleh saudaraku, dan sekarang aku sudah jadi direktur disini. Kalian mau apa?." Tanya Leo.
"Aduhh dunia memang sempit ya, karirku terus naik ketika aku tidak bersama mu lagi. Dan ya perlu diingat, kalau sekarang aku adalah atasan kalian." Ucap Leo dengan percaya diri
Alena dan Irene hanya bisa tersenyum muak.
"Oh berarti ceo perusahaan ini juga bod*h karena mengizinkan orang gil* sepertimu bekerja disini." Ledek Alena
Di sisi lain seokjin baru saja sampai.
"Tuan seokjin, ini adalah pertama kali anda mengunjungi perusahaan cabang. Biasanya anda tidak pernah mau datang kesini." Ujar jeon
"Tentu saja aku kesini untuk memastikan istriku mendapatkan pekerjaan yang nyaman." Jawab seokjin
"Oh iya tuan, ini CV beberapa karyawan baru yang beberapa waktu lalu kita rekrut." Jeon memberikan beberapa lembar kertas.
"Aku mau tinjau langsung sendiri, tidak ada yang mengetahui kalau aku adalah CEO nya kan?" Tanya seokjin
"Tidak ada tuan." Jawab jeon.
"Kamu jangan mengikuti ku." Titah seokjin
"Baik tuan." Jeon pun langsung pergi meninggalkan tuannya.
//
//
"Dengar ya kalian berdua, kalau sampai kalian tidak bekerja dengan baik disini. Maka kalian harus membuatku bersenang-senang." Ucap Leo dengan lancangnya.
Leo lalu mulai mendekat kearah Alena
"Sebenarnya aku cukup merindukanmu." Ucap Leo sambil mengelus bahu Alena yang langsung ditangkis olehnya.
"Oh iya Alena, apa kamu masih ingat momen saat kita bersama dulu?." Tanya Leo makin menyebalkan.
"Dengarkan aku Leo, meski di dunia ini hanya tersisa satu laki laki dan itu adalah kamu. Akan ku pastikan kamu m*ti di tanganku tanpa aku beri kesempatan hidup." Geram Alena
"Ah aku suka dengan sifat keras kepalamu ini." Leo masih terus bermain main.
Saat Leo kembali akan menyentuh Alena, tiba tiba tangannya ditahan oleh seseorang.
"Berani sekali kamu menyentuhnya." Bentak seokjin sambil mencengkeram tangan pria itu kuat.
"Aku bisa saja memecatmu dari sini sekarang." Ancam seokjin setelah berhasil melumpuhkannya.
"Eh tuan seokjin, yaampun tuan sudah lama kita tidak bertemu hahaha." Leo berbasa basi
"Oh iya, memangnya anda siapa berani memecat saya. Setahu saya, pemilik perusahaan ini adalah CEO terkaya yang bahkan melebihi kekayaanmu, jadi jangan terlalu percaya diri." Leo sudah berani menunjuk nunjuk wajah seokjin.
"Sudahlah tuan, lebih baik kalian pergi dari sini sebelum aku memanggil pihak security untuk mengusir kalian." Ujar Leo
"Tidak perlu memanggil security, karena aku akan langsung membereskanmu." Balas Alena
Dia langsung mendekati pria itu dan memuk*lnya berkali kali di bagian perut, seokjin sampai speechless melihat keberanian istrinya itu.
Leo memegangi perutnya yang terasa sakit.
"Beraninya kamu memuk*lku, apa tahu apa konsekuensinya!." Teriak Leo
"Tau dong, menghaj*rmu akan memberiku sebuah kebaikan karena telah melawan orang jahat." Ledek Alena
"Huh rasain." Irene juga menertawakannya
"Ayo sayang." Alena mengajak seokjin pergi dari sana diikuti dengan Irene juga.
//
//
"Sayang, kenapa pria itu bisa bekerja disini?" Tanya Alena
"Aku juga tidak tahu, aku tidak pernah datang memeriksa perusahaan cabang. Apa perlu aku memecatnya sekarang?." Tanya seokjin
"Eh eh jangan om, sepertinya aku dan Alena ingin membuat dia menyesal dulu atas perbuatannya. Bener gak" Irene menyenggol tangan Alena
"Oh iya bener, sayang jangan pecat dia dulu. Aku ingin memberi dia pelajaran." Ucap Alena manja
"Baiklah, kalian bermain mainlah dulu disini. Jika ada yang berani macam macam lagi seperti dia, langsung kabari aku." Ujarnya.
"Oke sayang."
"Siap om."
Seokjin pun lalu pergi meninggalkan mereka untuk mengecek perusahaan.
"Heh alena, jadi gimana nih?." Tanya irene
"Gimana apanya?" Tanya Alena balik
"Haihhh bukannya tadi kamu bilang mau memberi pelajaran, apa yang akan kamu lakukan?." Tanya Irene.
"Ah aku lupa, aku mau menyuruh om Seokjin sebagai CEO perusahaan ini menurunkan perintah Resmi, yang isinya adalah..." Alena membisikkan itu pada Irene
"Hahaha bagus, aku yakin dia akan menanggung malu seumur hidup." Irene menyetujuinya.
"Aku harus cepat cepat meminta seokjin membuatnya." Alena lalu mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada seokjin.
"Ayo, tinggal eksekusi." Ajak Alena girang.
//
//
Saat mereka sudah melihat keberadaan Leo, mereka langsung saling melempar kode. Akhirnya target mereka sudah terlihat di depan mata.
"Heh." Teriak Alena seperti preman.
"Kalian lagi, mau apa kalian hah? Apa sekarang kalian mau bertarung denganku? Ayo!." Teriak Leo sambil bersiap menyerang.
"Heeehh hehhh apaan sih, cowok kok beraninya lawan cewek. Aku sama Irene kesini tuh cuma mau kasih kamu surat perintah dari CEO." Ucap Alena
"Surat perintah? Untuk apa?." Tanya Leo
"Untuk membuka celanamu dan memakai celana beruang ini." Alena dan Irene dengan semangat menunjukan benda yang mereka bawa.
Sebuah celana sangat pendek yang sepertinya terbuat dari boneka asli, ada kepala dan juga ada tangannya. Ini gila!
Hallo
Leo kena karmanya gak nih abis ini?