Mayra Afrizana di buat bingung dengan permainan cinta si Kembar.
Daffa dan Dafi selalu memberinya perhatian lebih padanya , tapi Mayra tidak tau siapa yang benar - benar mencintainya....atau keduanya hanya sekedar menepati janji untuk menjaganya karena Mommy si Kembar sangat menyayanginya.
Mayra takut ia bertepuk sebelah tangan, apalagi ada gadis lain yang terang - terangan mengejar keduanya.
Pada siapakah cinta Mayra berlabuh pada akhirnya...ikuti kisahnya....
* Yang bingung, boleh mampir dulu ke novel othor yang berjudul AMBIL SAJA SUAMIKU *
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. DDH 12
Mayra terus saja teringat dengan permintaan Aqila , ia sudah menolaknya, tapi Aqila terus saja memaksa.
Akhirnya dengan terpaksa Mayra bilang , " Gue tidak janji ya Qil , jodoh kan di tangan Tuhan , semisal elo enggak jadian sama Daffa berarti dia enggak jodoh sama elo Qil ".
" Gue enggak mau yang lain May , gue tetap maunya sama Daffa , gue cinta sama dia ".
" Daffa nya cinta sama elo enggak ?" Aqila menggelengkan kepalanya.
" Nah , elo sendiri udah tau jawabannya, mana bisa kamu paksakan perasaan elo itu , yang ada malah tambah saling menyakiti ".
" Lebih baik di kejar dari pada elo yang ngejar Qila , cewek itu harus di perjuangkan agar laki - lakinya benar - benar menghargai kita , kalau elo yang ngejar, maaf ni ya Qil....elo terkesan murahan jadinya ".
Meski membenarkan ucapan Mayra , tapi Aqila tetap tidak terima di katakan murahan , ia mengepalkan tangannya.
" Kok elo gitu sih May , elo ngatain gue murahan lagi , tega banget, kalau enggak mau bantu ngomong aja , enggak usah pake ngatain segala ". Aqila berdiri menghentakkan kakinya keluar dari kelas .
" Qil...hai Qil...tunggu dulu ". Mayra pun beranjak ingin mengejar Aqila , tapi dengan cepat Daffa mencegahnya.
" Tidak usah di kejar May , elo lihat sendiri kan , dia playing victim , merasa elo yang menyakiti dia....elo lihat aja nanti May , pasti akan ada drama lagi...elo siap - siap aja , dan jangan kaget ". Daffa pun melepas cekalannya dari tangan Mayra.
Masa sih Aqila jadi seperti ini....apa semua karena cintanya di tolak Daffa...
Mayra masih tidak percaya , jika Aqila kini telah berubah.
Tak lama bel pun berbunyi, Mayra kira Aqila tidak akan masuk kelas karena masih marah.
" Rani , elo pindah duduk sama Mayra !". Perintah Aqila, langsung menaruh tas di atas meja Rani.
" Tapi Qil.....".
" Udah sana !".
" Memangnya kenapa sih Qil, kan Mayra teman akrab elo ". Rani masih saja belum beranjak dari duduknya.
" Gue males sama temen yang jahat dan tega ngatain temennya sendiri ". sindir Aqila.....Mayra diam saja , kini dia membenarkan ucapan Daffa.
" Baiklah , terserah elo deh , tapi awas ya kalau minta tukeran lagi , gue ogah ". ucap Rani , lalu pindah duduk dengan Mayra.
Rani tentu saja senang bisa duduk dengan Mayra , itu pernah ia utarakan pada Aqila , dan waktu itu Aqila menolak dengan tegas , tapi sekarang dengan sukarela bahkan malah terkesan memaksa Rani untuk tukeran tempat duduk.....aneh memang, tapi Rani tidak perduli.
" Hai May , akhirnya gue duduk juga sama elo ". sapa Rani ramah.
" Hai juga Ran , semoga elo enggak ikut- ikutan pindah aja ".
" Sans May....gue enggak kayak cewek yang ngaku sahabat elo itu ". bisik Rani....Mayra hanya tersenyum , Rani ternyata asik juga orangnya.
Gina yang baru masuk karena habis dari toilet sangat kaget , di sebelah tempat duduknya ada Aqila.
" Elo pindah Ran ?".tanya Gina ngegas.
" Noh yang nyuruh , pake maksa lagi ". Rani menunjuk dengan dagunya.
" Napa ?? elo enggak mau duduk sama gue Gin ?" . Aqila pun tak kalah ketusnya.
" Ck...galak amat ". Gina terpaksa harus menerima keberadaan Aqila , karena sudah ada guru yang masuk ke dalam kelas.
Saat istirahat pun Aqila memilih keluar duluan tanpa menyapa Mayra.
Mayra hanya mengelus dadanya. Rani yang melihat itu malah terkekeh.
" Ngapain lo ketawa ?? Ngetawain gue ya Ran ?".Mayra menatap ke arah Rani.
" Biasa aja kali May , lucu aja ....kalian ini sahabatan tapi marahnya sampai segitu amat , makanya May ...biasa aja kaya gue, terlalu dekat juga enggak bagus , takutnya kalau lagi marahan di korek lah semua aib kita ".
" Elo benar Ran , tapi gue merasa tidak enak aja sama Qila , karena enggak bisa bantu dia ".
" Di muntahin aja kalau enggak enak May ". Rani masih saja tertawa.
" Sialan lo Ran....diem enggak , masih ketawa aja ".
" Lagian elo merasa tidak enaknya dari mananya coba May , jelas - jelas permintaan Qila yang tidak masuk akal, maksa juga ....mana ada seperti itu , orang harus selalu menuruti apa maunya , apalagi soal perasaan, itu kan masalah hati, tidak bisa di paksakan ".
" Elo dengar semua Ran , jangan - jangan elo nguping?" tuduh Mayra , bukannya marah , Rani malah kembali tertawa.
" Elo makin kocak May , gue enggak perlu nguping kali...elo sama Qila duduk di depan gue, gimana gue enggak dengar kalau kalian juga ngomongnya agak keras ".
" Masa sih....perasaan enggak kencang deh Ran , kalau elo denger.....jangan - jangan......". Mayra celingukan.
" Ha..ha...ha....ya iyalah , mereka juga pada denger , kan punya telinga May , dua lagi ".
" Kali aja telinga elo satu Ran ". Mayra sebenarnya merasa terhibur , Rani membuat bibirnya menyunggingkan senyuman.
" Jajan yuk May, mau dong di traktir sama anak sultan, syukuran juga karena kita akhirnya duduk berdua, gue siap mengisi hati elo yang baru di tinggal sama bestie elo May ".
" Dasar ege....mulut elo Ran....diam - diam gesrek juga lo ya ".
" Di jamin elo bahagia dan tertawa terus kalau sama gue May ".
" Jangan mau May , sajennya mahal ". Celetuk Dina.
" Kembang tujuh rupa sama menyan kan Din ?" Mayra pun ikut berkelakar.
" Enak aja , gue masih doyan cilok , somay sama bakso....kalau yang elo sebutkan tadi buat yang tidak kasat mata ". Mereka bertiga pun tertawa bersama , di balik tembok , Aqila makin mengepalkan tangannya.
Aqila kira, setelah ia meninggalkan Mayra , gadis itu akan mengejarnya dan akan memohon maaf padanya.
" Ya udah yuk , katanya mau gue traktir !".
" Asikkkk ". Rani pun bergegas berdiri.
" Gue enggak di ajak nih ?" tanya Dina terlihat memelaskan.
" Ikutlah Din , jangan kayak anak tiri gitu muka elo Din , tambah jelek tau ".
Mereka bertiga langsung menuju kantin...terlihat pemandangan yang berbeda karena biasanya Mayra bersama Aqila.
Seperti biasa Dafi akan mendekat ke arah Mayra , Daffa sudah tidak terlalu cemburu karena sudah tau yang Dafi lakukan hanya sekedar menjaga Mayra agar tidak aka laki - laki yang mendekat ke gadis itu.
" Tumben lama , ngapain aja sih ?" . Tanya Dafi.
" Enggak ngapa - ngapain Fi ".
" Aqila mulai berulah ya ?" bisik Dafi , dan Mayra hanya menganggukan kepalanya, malas membahas masalah ini.
" Eh ada ayang beb....hai Ran ?". Aris memilih duduk di samping Rani.
" Berisik lo Ris, diam dan makan ". ketus Rani.
" Siap sayangku ".
Bisma dan Gilang yang biasanya rame mulutnya kali ini cukup diam , karena Daffa sudah mengancam mereka.
Padahal mulut keduanya sudah gatal ingin mengomentari Mayra dan Aqila yang sedang perang dingin.
Demi traktiran keduanya menurut....tapi entah nanti kalau Daffa lengah.
Bersambung........
Di Like dan di Comment ya....