NovelToon NovelToon
Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Chiqi17

Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.

Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.

" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi

" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto

" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi

Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30. Curhat

Rendi masi memikirkan kejadian yang tadi malam menimpanya. Ia masi kecewa dengan penolakan lili tadi malam. Ia akhirnya memutuskan untuk bercerita dengan dua partnernya kerjanya ini yang saat ini tengah duduk bersama dengan dirinya.

" Bang gw sama lili sebenarnya nikah bukan karena saling jatuh cinta tapi karena di jodohkan." Ucap rendi yang tiba tiba nyeletuk yang membuat sandi dan Denis langsung terkejut.

" Pantes aja nikah cepet, terus lu nikah karena terpaksa?" Tanya sandi yang melihat rendi terlihat murung 

" Awalnya iya tapi pas aku stalking lili gimana kepribadiannya dan juga parasnya jujur gw suka, dia punya sesuatu yang cewek lain gak punya bang." Ucap rendi dengan nada pelan menjelaskan 

" Ya terus apa Masalahnya ren!" tanya denis yang saat ini duduk di samping rendi 

"Gw sayang banget sama dia, dan selama aku nikah dengan lili aku belum pernah menyentuh dia sama sekali bang. Dan tadi malam aku ingin melakukan hal itu tapi ditolak oleh lili dan jujur itu membuat aku kecewa." Ucap rendi getir yang sebenarnya ia curhat kepada para partnernya ini agar ia dapat solisi.

" Lu ngelakuinnya kasar kali ren" ucap denis Asal yang membuat rendi langsung merasa takut 

Plak " lu jangan memperkeruh keadaan nis. Ini Rendi lagi nyari solusi"  jitakan dari bang sandi kepada denis yang membuat denis meringis kesakitan 

" Ya maaf soalnya gitu biasanya bang kalo cewek atau gak mood nya emang lagi jelek" 

" Emang gitu bang" ucap rendi pelan, ia malah kini menyalahi dirinya sendiri akibat tidak mempertanyakan terlebih dahulu kepada istrinya itu 

" Ren gw ngerti perasaan lu sekarang gw paham akan hal itu, menurut gw mungkin ceweklu emang belum siap buat ngelakuin itu dan gw yakin ceweklu juga gak bermaksud nolak kamu. Mungkin dia hanya butuh waktu yang tepat." Ucap sandi menjelaskan dan sesekali menepuk bahu rendi 

" La iya ren bener kata bang sandi lu tau sendiri pola pikir wanita tu ribet" 

" Iya, makasih bang atas solusinya gw mau pulang ya." Ucap rendi yang kemudian langsung menghampiri motornya yang berada tidak jauh dari dirinya.

" Lu kalo apa apa bilang aja ren ke gw" ucap denis dengan santainya 

" Ck, Gak mau gw kalo sama lu gak ada solusi" dengus rendi kesal dan langsung melenggang pergi menuju motornya.

" Yaudah ren hati hati." Ucap serempak mereka berdua.

Lili dan parah sahabatnya kini sedang melajukan mobilnya untuk pulang kerumah, setelah seharian ini mereka jalan jalan dan menyoba semua permainan di Playground. Ia benar benar sangat senang bisa keluar bersamaan para sahabatnya ini bahkan ia bisa makan seblak dengan para sahabatnya ini. " Aku seneng benget. Kapan kapan kita kayak gini lagi ya." Ujar lili dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.

" Iya pasti li." Ujar serentak dari kedua sahabatnya itu

" Nanti kita ke Dufan li. Naik wahana, gw mau naik rollercoaster seru kayaknya."ujar luna Kepada kedua sahabat itu 

" Yaudah lis Minggu depan kita kesana, kalian pada siap kan." Ujar luna berteriak.

" IYAhhhhh." Ujar serentak mereka dan langsung tertaw

Setelah sampi di depan apartemen milik lili ia pun langsung turun dari mobil luna, tapi sebelum ia masuk kedalam apartemennya ia membuka layar ponselnya dan mencari nomor kontak mertuanya, Cukup lama ia menunggu telepon itu tersambung sampai akhirnya panggilan itu terjawab.

" Hallo li kenapa?" Tanya mira dari sebrang sana

" Ma lili boleh minta tolong gak. Kak rendi besok ultah kan. Mama bisa tahan kak rendi di rumah bentar aja gak." Ujar lili senang karena mau bikin kejutan untuk sang suami.

" Kamu mau bikin kejutan sayang?

" Iya ma bisa tolong habis pulang sekolah tahan kak rendi di rumah mama bentar sampai jam tuju aja"

" Bisa, emang lili mau bikin apa dinner berdua sama rendi?" Tanya mira yang penasaran dengan menantunya itu.

" Ada de kalo lili kasi tau bukan kejutan dong hehhe " 

" Yaudah nanti mama urus sayang semoga lancar ya kejutannya." Ucap mira yang ikut senang 

" Yaudah ma lili udah di depan apartemen ini udah dulu ya by mama" ucap lili kemudian mematikan teleponnya. ia kemudian masuk kedalam apartemen nya dan mendapati rendi yang sedang menonton tv dengan hanya menggunakan kolor dan baju singlet. Lili kemudian mendekat ke arah sang suami dan mengeluarkan bingkisan yang tadi ia beli dan kemudian ia letakannya di meja ruang tv.

" Aku bawain puding caramel khusus buat kak rendi. puding caramel ini katanya enak dan lagi viral lo ka di sosmed" ucap lili yang kemudian duduk di samping rendi dan mengambil dua cup puding caramel itu dari dalam kantong plastik.

"Aku senang banget kak tadi aku pergi ke Playground sama ketempat karaoke aku juga banyak jalan jalan liat hal baru yang belum lili datengi nanti kapan kapan kita kesana berdua ya " ucap lili yang merasa senang dengan kegiatan hari ini bersama dengan para sahabatnya itu.

"  Iya " ucap rendi yang masih fokus menatap layar TV tampa melihat istrinya yang berada di sampingnya itu.

lili kemudian membuka puding tersebut dan menyendokkanya untuk menyuapi sang suami. "Buka mulutnya kak Ah" ucap lili yang mengarahkan sendoknya kepada rendi.

Rendi yang melihat itu langsung membuka mulutnya tampah mengatakan sepata katapun 

" Enak kan manisnya juga gak manis banget. Jadi aku beli dua karena aku inget kak rendi"

" Ehem " dehem rendi singkat bahkan terlihat tidak melihat kearah istrinya itu

" Mangkanya aku sengaja beli dua buat kak rendi juga biar kak rendi cobain, soalnya lili suka banget sama ni puding." ucap lili senang sambil tersenyum lebar menatap sang suami yang hanya di balas anggukkan oleh rendi

" Kak aku pergi ke kamar dulu ya." Ucap lili yang kemudian melenggang pergi menuju kamarnya.

Lili mengambil baju tidur satu stel baju panjang dan celana panjang dan pergi menuju kamar mandi. Lili yang saat ini ada di depan cermin kamar mandi, ia menatap dirinya sendiri. " Perasan aku aja atau apa? kenapa kak rendi terasa sangat cuek. apa gara gara aku kelayapan sampai lupa waktu" gumam lili menatap dirinya di cermin.

Lili saat ini sedang bertanya tanya apa yang ia perbuat atau gara gara kejadian semalam tapi apakah sampai bisa seperti itu. " Wahhhh nikah baru dua bulan gw udah bikin masalah" guman lili mengacak acak rambutnya.

Setelah selesai mandi lili kemudian pergi keluar dari kamar tersebut dan mendapati rendi sudah tidak ada di ruang TV ia kemudian membuka kamar sebelah juga tidak ada rendi di sana.

" Kak rendi! " Panggil lili tapi tidak ada sahutan dari sang suami. lili akhirnya pergi menuju dapur dan memasak dua nasi goreng ia berfikir mungkin rendi keluar dan tidak sempat bilang pada dirinya.

Rendi saat ini mengendarai motornya pergi ke basecamp sambil mencari angin entah kenapa ketika dia melihat istrinya itu nafsunya selalu muncul dan ingin memakannya, pikiran dia bener bener tidak fokus kala berada di samping istrinya itu.

Rendi yang sudah ada di basecamp langsung menghampiri para sahabatnya yang kini  masih asyik mengobrol dan bermain ponsel. Ia pun langsung ikut gabung dan duduk di sana "geser woi." Ujar rendi dan langsung duduk 

" Tumben kesini bukannya lu lagi sibuk." Ucap bisma heran 

" Gw cuma butuh ketenangan dong sebentar" ucap rendi santai dan mulai menyalakan rokoknya dan meminum minuman di sana yang entah ia tidak tau itu minuman siapa.

" Lu lagi ada Masalah " tanya satria heran dengan muka Rendi yang terlihat masam

" Gw lagi nafsu anjir, dari tadi punya gw berkedut ck." Ujar rendi dengan santainya dan mengepulkan rokoknya 

" Tumben banget lu mau gw bawa cewek" sahut bisma dengan santainya 

" Sembarangan lu rendi mana mau cewek kek gituan. Lu pikir dia kayak lu yang celup sana celup sini." Ujar vino yang malah menyahuti ucapan bisma 

" Dah gw tidur disini bentar bangunin gw kalo jam sembilan malem." Ucap rendi dan langsung merebahkan dirinya di sofa  

" Lu dari pada tidur mending minum bareng kita. Ni gw baru bali bir "

" Gak bawah motor ege, lagian gw takut gak bisa pulang nanti." Ujar rendi dan langsung memejamkan matanya.

Waktu sudah menunjukan jam sebelas malam dan lili masi setia menunggu sang suami duduk di meja makan, ia bahkan masi belum memakan nasi goreng bikinannya sendiri. Bahkan chat yang ia kirim ke pada sang suami masi centang satu. " Kak rendi kemana si. Kok keluar lama banget." Gumam lili dan tampa sadar mulai tertidur di atas meja makan.

Saat ini waktu sudah menunjukan jam lima pagi lili baru saja terbangun dari tidurnya. Ia bahkan tidak sadar tadi malam ia tertidur di meja makan. Bahkan nasi goreng yang ia sudah susah paya masakan untuk sang suami Mala terlihat masih utuh. " Kak rendi pulang gak si sebenarnya." Gumam lili dan langsung lari menuju kamarnya untuk mencari sang suami. 

Nihil lili bahkan tidak menemukan sosok suaminya itu di penjuru ruangan apartemen. Ia kemudian duduk di pinggir ranjang termenung dengan suaminya ini yang bahkan tidak pulang tadi malam. " segitu marahnya kah sampai gak pulang kak" guman lili yang entah kenapa membuat air matanya menetes.

Ia kemudian memeriksa ponselnya tapi nihil tidak ada notifikasi pesan ataupun telepon dari sang suami "hiks Kamu di mana kak?" Isak lili yang saat ini mulai menangis 

Saat ini di basecamp waktu menujukan jam setengah tuju rendi baru bangun, ia benar benar merasa bersalah dengan lili karena tidak pulang malam ini. Ia bahkan tidak meminta izin sama sekali dari sang istri, Rendi kemudian menyalakan ponselnya yang sialnya ternyata lowbat " agrhhh harusnya gw gak percaya sama mereka" guman rendi yang menggaruk garum kepalanya.

Ia kemudian langsung membangun para sahabatnya itu dan langsung lari menuju motornya untuk pulang menemui sang istri. Tidak butuh waktu lama ia kini sudah berada di dalam apartemennya tapi nihil ia bahkan tidak melihat batang hidung dari sang istri sama sekali. " Lili berangkat sekolah naik apa ya?" Gumam rendi dan langsung pergi menuju kamarnya.

Rendi langsung memakai seragam sekolahnya bahkan ia tidak mandi sama sekali dan langsung tergesa-gesa meninggalkan apartemennya pergi menuju motornya yang kini masi terparkir di tempat parkiran apartemen.

Rendi baru saja sampai di sekolah pada jam tujuh lebih sepuluh, yah ia terlambat masuk sekolah dan harus melakukan hukuman karena keterlambatannya. Ia di hukum untuk membersihkan toilet bersama dengan para sahabatnya yang kini juga ikut terlambat.

" Gara gara kamu ini" ucap bisma menujuk Satria 

" Lo kok gw kan gw cuma ngajak kalo kamu ikut ikutan gw minum ya bukan sala gw namanya." Ujar santai sambil mengerutu kesal karena di salahkan 

" Lagian kalian pada kenapa si kan gw juga udah bilang bangunin gw jam sembilan " sela rendi kesal kepada para sahabatnya itu.

" Ya gimana gw gak tega ren liat lu yang tidurnya nyenyak banget lagi" 

"Ck. Dah la to udah jadi bubur gini" ucap rendi ketus menatap tajam para sahabatnya itu.

Waktu istirahat di mulai para sahabat lili, Selly dan juga luna kini berada di kantin Tampa adanya lili yang ikut istirahat. Yah mereka bahkan tidak tahu keberadaan dari sahabatnya itu, lili bahkan sudah hilang sebelum mereka mengajaknya untuk pergi ke kantin.

" Lun lili kenapa si?" Tanya selly yang heran pada sahabatnya itu.

" Gak tau, tadi aja aku nanya soal pelajaran dia malah gak jawab sama sekali." Ujar luna yang sedikit kesal dengan sahabatnya itu.

" Dia putus cinta ya?" 

" Gak tau juga si sel, tapi dia lemes banget bahkan bibirnya aja pucet gitu."

" Di udah makan belum emang lun?" 

Saat mereka masi asik mengobrol tiba tiba rendi datang dan bertanya pada dua sahabat dari sang istri. " Kalian temen lili kan?" Tanya rendi kepada selly dan luna

" Iya kak" sahut mereka secara serempak 

" Terus lili kemana?, kenapa gak bareng kalian?" Tanya rendi yang menatap mereka heran 

" Gak tau kak pas bell istirahat bunyi lili udah duluan pergi" 

" Terus kalian liat gak lili perginya kemana? 

" Gak kak, lili juga hari ini banyak diem ya sel" ucap luna dan langsung menyenggol sahabatnya itu.

" Iya kak, dia diem aja kayak banyak masalah gitu." ucap selly yang meng iya kan ucapan luna

" Oh yaudah makasih " ucap rendi yang kemudian pergi meninggalkan meja tersebut.

1
Nurjana Bakir
lannut
Sri Ramadaniah
lanjut dong jangan nyendat nyendatn
Yoko Littner
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
TAE.MI.PATRON
Mantap lah!
indah 110
Jiwa saya terkoyak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!