Novel ini tidak bermaksud menyudutkan pihak mana pun, harap bijak dalam membaca🙏🏻🙏🏻
Di nikahi secara paksa, Linda harus menelan pil pahit ketika usia pernikahan nya yang baru berjalan selama empat puluh hari harus kandas di permulaan jalan.
Wanita yang memiliki bobot delapan puluh kilo ini, setiap hari nya harus rela menerima hinaan dan cacian akan status janda dari teman-teman satu kantor nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04.Bercerai
"Apa ini Davin?" tanya Robby bingung.
"Surat perceraian, Linda harus menandatanganinya sekarang juga." jawab Davin acuh, membuat hati Linda semakin sakit.
Robby berdiri, tidak terima dengan keputusan anaknya. Sedangkan Linda hanya diam saja karena jika dia bicara pun akan sangat percuma.
"Papah tidak setuju kau menceraikan Linda. Papah sudah berjanji dengan tuan Antonio." Robby meninggikan suaranya.
"Gak bisa gitu dong pah!" Diana ikut ambil suara, "Papah gak bisa memaksakan sebuah hubungan tanpa rasa cinta. Kasihan Davin, selama ini dia selalu mendapatkan ejekan dari karyawan dan teman-temannya."
"Mamah benar pah, Davin tidak pernah mencintai Linda. Tugas kita sudah selesai pah, tidak selamanya kita harus mengikuti permintaan dari tuan Antonio," ujar Davin membuat papahnya terdiam.
"Linda, apa kau mencintai Davin?" tanya Robby pada menantunya yang sejak tadi tertunduk diam.
Linda hanya mengangguk, tentu saja gadis ini memiliki rasa karena dirinya dan Davin sudah saling kenal sejak lama. Apa lagi Davin termasuk pria yang tampan dan mapan.
"Heh, kemana kau menyimpan wajah mu ketika kau mengiyakan mencintai kakak ku?" Vina seolah mengejek kakak ipar nya.
"Aku tidak punya banyak waktu, cepat tanda tangani surat ini." sekali lagi Davin memerintahkan untuk menandatangani surat cerai.
"Davin, ini masih bisa di bicarakan baik-baik. kalian menikah baru satu bulan lebih, kalian masih memiliki waktu panjang untuk saling beradaptasi," Robby berusaha mempertahankan rumah tangga anaknya.
"Tidak pah, jangan memaksa Davin lagi...!" Davin sedikit meninggikan suaranya.
Linda mengusap air matanya kasar, gadis ini paham jika dia tidak di inginkan oleh suaminya. Mau tidak mau Linda harus menandatangani surat perceraian yang sudah di persiapkan Davin sejak dua minggu lalu.
"Kita sudah resmi bercerai, kau boleh kembali ke rumah mu!" kata Davin kemudian pergi.
Diana dan Vina terus mengejek Linda, sedangkan Robby hanya terduduk diam melihat keadaan keluarganya yang seperti ini. Linda bergegas mengemasi pakaiannya, gadis ini kemudian kembali menemui Robby.
"Linda pamit dulu om, terimakasih sudah bersikap baik pada Linda selama ini," ucap gadis itu masih berusaha menguatkan hatinya.
"Maafkan semua keluarga papah Linda, maafkan jika papah gak bisa menjalankan amanah dari papah kamu," sesal Robby yang tidak bisa berbuat banyak.
"Linda pergi dulu, salam sama mamah Diana dan Vina," pamit gadis itu kemudian Linda langsung pergi.
Linda pulang ke rumahnya, rumah yang sederhana banyak kenangan bersama orang tuanya. Linda menangis, pernikahan yang baru di jalani selama empat puluh hari harus kandas begitu saja. Bahkan hari ini adalah peringatan kematian papahnya yang ke empat puluh hari.
Di pandangannya figura keluarga kecilnya, tangis Linda semakin sendu menggebu. Bukan kemauan dirinya memiliki bobot tubuh seperti ini, bahkan Linda sudah berusaha untuk melakukan diet namun hasilnya selalu saja gagal.
Malam semakin larut, dinginnya malam ini tidak bisa menembus rasa panas di hati Linda. Begitu sesak hatinya, semua orang mencemooh bahkan Linda juga tidak memiliki teman yang akrab untuk di ajak bicara. Gadis ini kesepian, butuh penyemangat namun tidak ada yang memberinya semangat. Di usianya yang ke dua puluh empat ini harus menyandang status janda. Bahkan, Davin belum pernah sekali pun menyentuh dirinya. Tidak masalah akan hal itu, Linda juga merasa bersyukur karena Davin tidak menyentuhnya.
apapun pasti jadi bagus
Gak nyangka sosok lain dari seorang tuan muda Alan