Wife Number 1

Shazia membuka matanya perlahan, tubuhnya terasa remuk. Tidak tau jam berapa sekarang, Shazia meregangkan otot-otot tubuhnya seraya membuka mata sepenuhnya. Terlihat jam di dinding menunjukkan pukul dua belas.

"Astaga! Aku tertidur lama..."

"Kau sudah bangun sayang? Terlihat Dominic datang dengan makanan yang sangat lengkap ditambah dengan buah-buahan segar.

"Dom....."

"Sudah, nanti saja bicaranya. Kau terlambat makan siang, ayo aku suapi." Jelas Dominic.

"Tapi....." Shazia terlihat tidak nyaman hal itu membuat Dominic tersenyum kecil.

"Mau mandi dulu?" Mendengar pertanyaan suami ya, sontak Shazia memeluk erat selimut yang menutupi tubuhnya.

"Hahahaha, sayang..... Jangan khawatir, aku tidak akan melakukan nya. Kau masih lelah dan harus makan dulu." Seolah tau yang dipikirkan oleh suaminya, Shazia menatap lekat wajah tampan itu.

"Terlalu lama berpikir! Aku akan memandikan mu!"

"Khyaaaa!! Dominic!" Dominic semakin tertawa, dan tentunya merasa sangat gemas melihat ekspresi wajah Shazia yang seperti anak burung itu.

"Tenanglah, apa kau tidak percaya pada suamimu ini?" Shazia tidak berkata apapun. Rasanya sungguh tidak nyaman dan rasa lelah masih mendera dirinya, belum lagi rasa sedikit pedih di bagian bawah nya yang dimasuki secara brutal oleh pedang keramat itu. Ya.... meksipun dia menikmatinya, tapi setelah selesai rasa sakit nya terasa.

"Dom! Katanya kau....."

"Diam! Aku akan memeriksanya." Wajah Shazia memerah, bagaimana tidak. Dominic membuka lebar kakinya di atas meja kamar mandi. Tentu saja rasa segar langsung menyapa bagian surgawi nya.

Belum lagi, Dominic menyapa lekat miliknya. Meksipun tidak ada tatapan g@irah disana, tapi tetap saja.... Rasanya sangat malu. "Dia bengkak dan memerah." Ujar Dominic.

"Itu karena mu! Aku sudah bilang berhenti dulu!" Ujar Shazia cemberut.

"Oh ya? Bibirmu bukannya bilang.... Ahhh... Sayang teruskan! Ya! Lebih dalam lagi! Seperti itu!" Shazia memukul dada suaminya itu yang menggodanya dengan tawa riang.

"Baiklah sayang. Aku akan memberikan salep nya. Tapi setelah kau mandi, sekarang..... Berendam dulu dengan air hangat, supaya mengurangi rasa sakitnya." Dominic mengendong tubuh istrinya dan meletakkan di bathtub yang sudah berisi air hangat. Shazia langsung mendesis ketika bagian pribadinya tersentuh oleh air hangat.

"Mau shampo yang mana sayang?" Ada dua varian shampo di tangan suaminya.

"Yang merah muda, sepertinya wangi. Aku mau coba." Jelas Shazia.

"Baiklah, merah muda seperti dirimu. Aku suka." Dominic membasahi rambut istrinya dengan perlahan. Sebenarnya Shazia ingin luluran, tapi tampaknya rasa lelah yang mendera dirinya membuatnya menjadi malas.

'Lain kali saja.'

"Aroma strawberry. Kau seperti bayi sayang." Ujar Dominic sambil membasahi tubuh istrinya.

"Aku suka."

"Aku juga sangat suka!" Jelas Dominic yang mengigit kecil telinga istrinya.

"Sayang......" Ujar Shazia dengan memelas.

"Oke-oke." Shazia sungguh seperti bayi. Dominic memandikan nya dan juga mengeringkan rambutnya. Terlihat Shazia begitu tenang dan menyukai hal yang dilakukan oleh suaminya.

"Wangi, istriku lebih wangi!" Jelas Dominic sambil menciumi rambut istrinya beberapa kali.

"Terimakasih."

"Tidak perlu berterima kasih. Itu tugas ku, sekarang makan ya?" Shazia mengangguk, menggunakan bathrobe, dia langsung disuapi oleh suaminya. Entah rasa makanannya yang begitu lezat atau memang perutnya yang begitu lapar, Shazia terus mengunyah makanan yang diberikan oleh suaminya.

"Enak?" Tanya Dominic.

"Iya, enak. Sangat enak! Aku suka!"

Setelah selesai makan, Shazia kembali berbaring. Matanya kembali berat dan tak lama dia tertidur pulas setelah beberapa saat membaca buku di kamar. Sedangkan Dominic yang baru saja dari toilet tersenyum kecil dan menyelimuti tubuh istrinya.

"Selamat tidur kembali sayang. Maaf, aku membuat mu kelelahan." Dominic mengecup kening istrinya dan tak lama keluar dari kamar.

******************

Sedangkan di tengah pulas nya Shazia tidur, ponselnya tampak berdering. Terlihat sebuah panggilan dari nomor yang dikenalnya. Ponsel Shazia kembali berdering, tapi sang pemilik terlihat tertidur pulas dan berada di dalam mimpi nya.

Dominic berada di ruang tengah sambil memeriksa beberapa dokumen yang harus ditandatangani nya. lingga sejenak dari pekerjaan membuat nya tak melupakan tugas yang dirasa perlu diselesaikan.

"Ya Justin?" Ujar Dominic menjawab panggilan dari asistennya itu.

"Ya, kau bisa ambil sejam lagi. Dan ya, untuk rapat berikutnya kau atur. Aku akan kembali lusa."

"Baik tuan."

Merasa jenuh, Dominic menghidupkan televisi karena ingin beristirahat sejenak. Tapi baru saja benda persegi panjang itu menyala, sudah membuat Dominic terdiam.

"Model terkenal Zee mengundurkan diri. Apakah itu benar?" Terlihat dengan tulisan besar, tajuk berita itu melintas.

Bersambung........

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🙏🥰