"Oke, aku mau menikah dengan Kiara," putus pria.
"Alhamdulilah, aku sangat bahagia Bang mendengar keputusan kamu. Kak Ara pasti sangat bahagia karena bisa menjadi istri Abang," balas gadis itu dengan senyum sumringah, ia bahagia karena Kakak sepupu kesayangannya bisa menikah dengan pria yang dicintainya.
"Tapi aku ada syarat yang harus kamu lakukan."
"Katakan apa syaratnya Bang, aku bakal ngelakuin apapun agar Abang mau menikah dengan Kak Ara."
"Aku mau kamu jadi istriku, aku mau kamu menjadi istri pertamaku. Kiara tetap akan aku nikahi, tetapi dia akan menjadi istri keduaku." Mendengar ucapan dari pria yang ia panggil Abang barusan, jelas gadis itu kaget sekali. Bagaimana bisa punya ide gila seperti itu.
"Aku mau, Bang," putus gadis itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Donacute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 24
"Yaudah, biar Abang antar aja. Bukan sampai depan, tapi sampai kantor kamu. Kamu kasih tahu aja di mana kantor kamu," tawar Fadhil. Manda masih diam, ia bingung harus menerima atau menolak tawaran Fadhil. Satu sisi memang sedang sangat buru-buru, tetapi ia tidak enak jika satu mobil hanya berdua dengan Fadhil. Kalau Digo tahu, Digo pasti marah padanya karena cemburu. Apalagi ia dan Digo tahu, dulu Fadhil pernah mencintainya bahkan pernah juga menyatakan cinta pada Manda. Walau Manda sekarang tidak yakin, Fadhil masih mencintainya atau tidak. Sebenarnya Manda juga tidak perduli.
"Tenang aja lagi. Kamu enggak usah takut, Abang antar kamu sampai kantor dengan selamat," kata Fadhil. Ponsel Manda terus berbunyi dari Zatta, Manda menduga Zatta menghubunginya karena ingin bertanya kenapa Manda belum juga datang. Padahal harusnya meeting sudah di mulai sejak tadi.
Saat Manda ingin mengangkat telfonnya, Zatta malah tidak bisa dihubungi lagi. Manda takut semakin terlamat, akhirnya ia menerima tawaran Fadhil. Urusan Digo, nanti biarlah Manda jelaskan semua. Semoga saja Digo bisa mengerti.
"Siapa tadi yang nelfon?" kata Fadhil penasaran.
"Zatta, kayaknya dia nelfon terus gara-gara Manda belum datang juga. Padahal kan Manda mau ada meeting penting," cerita Manda tanpa diminta.
"Yaudah, kalau gitu ayo. Abang bakal ngebut, biar kamu enggak terlambat lebih lama." Mereka berdua langsung masuk mobil, Manda memilih duduk di belakang dari pada di samping Fadhil. Mencegah sesuatu yang tidak ia inginkan.
"Zatta kerja satu kantor sama kamu ya?" tanya Fadhil sengaja untuk membuka obrolan.
"Iya, Bang."
"Padahal kan perusahaan Ayah membutuhkan dia jadi CEOnya, karena menurutku Zatta lebih pantas mendudukki posisi itu dibandingkan Abang. Tapi Abang juga tolak sih, soalnya Abang sedang berusaha buat perusahaan sendiri tanpa campur tangan siapapun." Manda hanya mengangguk mendengar cerita Fadhil, tanpa berminat menanggapinya.
***
Mereka sampai di kantor Manda, memang masih tetap terlamat. Manda buru-buru ke ruang meeting, ia kaget ternyata ruang meetingnya sudah sepi.
"Kok udah sepi sih?" tanya Manda pada dirinya sendiri.
"Meeting ditunda besok, aku dari tadi tuh Man udah nelfonin kamu buat kasih tau hal itu tau enggak sih," kata Zatta yang baru datang ke ruang meeting. Manda menceritakan semua yang terjadi padanya ke Zatta, tanpa terkecuali.
Saat istiharat, Manda teringat suaminya. Ia ingin menceritakan yang terjadi padanya tadi. Ingin menelfon takut ganggu, jadi Manda memutuskan untuk mengirimkan pesan saja.
AmandaSF
Assalamualaikum suamiku, aku mau cerita sesuatu dong.
Tak disangka, Digo langsung membalas pesan Manda.
MyHubby💗
Waalaikum salam, sayang. Cerita aja, Mas selalu ada untuk dengerin cerita kamu, sayang. Atau kamu mau telfon? Video call?
AmandaSF
Emang Mas Digo enggak sibuk? Di chat aja ya, aku masih di kantor juga sih. Walau lagi istirahat, kalau mau telfon atau Video call. Pas aku udah sampai masion aja, Mas.
MyHubby 💗
Walau sibuk pun, Mas tetap akan berusaha meluangkan waktu untuk kamu, sayang. Tapi bener kok, Mas lagi enggak sibuk. Lagi rebahan nih di apartemen, baru pulang dari rumah sakit sih. Iya, nanti Mas bakal Video call kamu.
AmandaSF
Jadi tuh Mas, aku tadi ke kantor nyetir sendiri kan. Eh mobilnya mogok, sebel banget tau. Mana aku lagi buru-buru.
MyHubby 💗
Kamu kok nyetir sendiri? Emang Pak Jupri ke mana, sayang?
Pak Jupri, adalah nama orang yang Digo tugaskan menjadi supir pribadi Manda.
AmandaSF
Belum datang, Mas. Aku lagi buru-buru tadi, jadi nyetir sendiri. Mana mogoknya di jalanan sepi tau enggak sih, Mas. Cari taksi enggak ada yang lewat, pesan taksi online juga gagal terus. Untung ya, ada Bang Fadhil yang anter aku ke kantor. Dan Mas tau, sampai kantor ruang meetingnya sepi dong. Aku panik, takut gara-gara aku enggak datang semua kacau. Eh kata Zatta meetingnya diundur besok, apes banget aku hari ini.
Walau ragu-ragu, Manda tetap menceritakan semua dengan jujur. Tanpa ada satupun yang ia tutupi dari suaminya.
MyHubby 💗
Bang Fadhil? Kayaknya Mas pernah dengar deh nama itu? Apakah Bang Fadhil yang sama dengan yang saat kita SMA? Yang waktu itu nembak kamu?
AmandaSF
Iya.
MyHubby 💗
Kenapa kamu mau nerima tawarannya segala si?Mas enggak suka ya. Kalau kamu dekat-dekat sama dia, atau pria lain. Kamu harus inget, Manda kamu itu istri Mas. Pasti kalian cuma berduaan kan di mobil? Ngapain aja kamu di mobil sama dia.
Sudah Manda duga, Digo pasti cemburu buta. Manda tahu sekali bagaimana sifat suaminya, tetapi Manda memang harus cerita karena tidak mau memnywmbunyikan apapun pada suaminya.
AmandaSF
Mas Digo cemburu ya?
Manda sengaja tanya seperti itu, hanya untuk menggoda suaminya. Padahal ia sudah tahu suaminya memang sedang cemburu buta.
MyHubby 💗
Enggak.
Amanda SF
Alah, boong aja. Kalau cemburu ngaku aja kali Mas. Cemburuin istri sendiri boleh kok, asal jangan keterlaluan aja. Cemburu kan tanda cinta.
MyHubby 💗
Iya, Mas cemburu. Mas harap kamu enggak akan dekat-dekat sama Bang Fadhil atau pria manapun lagi. Mas enggak mau kamu sampai hianatin Mas, apalagi kita kan enggak bisa terus bersama.
AmandaSF
Asal banget sih, Mas. Emang aku serendah itu, sampai kamu mikir aku bakal selingkuh. Aku cintanya sama kamu, kamu percaya dong aku setia sama kamu Mas.
MyHubby 💗
Mas mau percaya sama kamu, tapi Mas takut banget kalau kamu sampai ninggalin, Mas. Mas benar-benar enggak bisa kalau sampai kamu ninggalin Mas, dunia Mas rasanya pasti hancur banget. Kamu adalah hidup, Mas. Cintanya Mas, sayang.
AmandSF
Insya allah aku enggak akan ninggalin Mas, kalau enggak Mas yang minta. Atau memang sebuah keharusan, aku harus pergi dari hidup Mas. Seperti maut, atau apapun itu. Namun, kalau untuk menghianti cinta, Mas. Aku pastikan enggak akan pernah.
MyHubby 💗
Mas enggak akan pernah meminta kamu ninggalin, Mas. Karena kalau itu Mas lakukan sama saja bunuh diri.
AmandaSF
Enggak boleh ngomong gitu, Mas. Udah dulu ya, aku mau kerja lagi.
Selain untuk menyudahi perdebatannya, Manda memang akan kerja lagi. Kerjaan Manda sendiri masih sangatlah banyak,
Setelah pertemuan tadi Fadhil dengan Manda, Fadhil malah semakin berusaha mendekati Manda. Manda tentu saja menjauh, ia sangat berusaha untuk jarak pada Fadhil. Demi menjaga perasaan suaminya. Ditambah lagi ternyata perusahaan Fadhil adalah salah satu klien perusahaan Manda, Zatta pun sangat terkejut.
Walaupun Fadhil adalah Abangnya, tetapi Zatta tidak menceritakan apapun tentang Manda pada Fadhil. Ia bahkan merusaha membuat Abangnya tidak bertanya lagi tentang Manda, Zatta benar-benar berusaha untuk menyimpan rahasia Manda dengan baik. Karena bagi Zatta, ketika ia diberikan kepercayaan ia tidak akan pernah mengecewakan orang yang memberinya kepercayaan.
Apalagi selama bersahabat dengan Manda, Manda adalah sahabat yang sangat baik. Zatta begitu menyayangi sahabatnya itu. Ia juga tidak suka, sampai Abangnya jadi seorang Pebinor. Kan ia tahu, Manda sudah menikah. Bukan seorang gadis single lagi, tetapi mana mungkin Zatta mengatakannya pada Fadhil itu sama saja membongkar rahasia Manda.
