NovelToon NovelToon
My Posesif Husband

My Posesif Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest
Popularitas:17.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Season 2 'Married With Ketos'

Menjalani hubungan jarak jauh itu susah dijalani bagi sebagian orang yang tidak kuat menahan rindu. Seperti kata Dylan, rindu itu berat dan..

Begitu juga yang sedang dijalani oleh pasangan muda Alsava dan Gerald. Ibarat kata baru diajak terbang tinggi kemudian harus terhempas pada sebuah kenyataan. Kenyataan bahwa salah satu dari mereka harus mengejar cita-cita dan impian.


Lalu bagaimana pertemuan mereka setelah lama terpisah? masih samakah hati yang dulu dirasa?

Jawabannya ada di kisah cinta mereka yang baru ya gaes 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ngidam Aneh

Pagi harinya, Alsa membuka matanya secara perlahan, dapat dia lihat ada Gerald yang sedang tertidur di sampingnya. Bibirnya tertarik ke atas, dia merasa sangat bersyukur Gerald datang tepat waktu sebelum Viko berhasil membawanya pergi kemarin.

Tangannya terangkat untuk mengusap puncuk kepala Gerald dengan lembut. Setelahnya Alsa mengedarkan pandangan ke seluruh ruang inapnya. Di sana ada tas Bunda Nimas, Alsa yakin jika ibu martuanya juga menginap di rumah sakit. Hanya saja mungkin sekarang sedang keluar.

"Sudah bangun?" Gerald menormalkan posisi duduknya.

Alsa kembali melirik ke arah Gerald. Seulas senyum manis terpancar dari wajahnya, dengan anggukan di kepalanya. "Makasih," lirihnya masih lemah.

Gerald mengecup puncuk kepala Alsa. Lalu membelainya dengan lembut.

"Sorry," satu kata yang keluar dari bibir Gerald.

Gerald menyesal, dia sangat menyesal sampai membiarkan Alsa pergi ke kamar mandi sendiri. Sementara Alsa menggeleng dengan senyum.

"Jangan gitu Rald, gue baik-baik aja kok," jelasnya untuk menenangkan Gerald.

Gerald kembali mengecup tangan Alsa beberapa kali. Melihat Alsa sekarang dirinya begitu bersyukur, tetapi tidak luput juga dalam hatinya begitu menyesal membiarkan Alsa sampai ke kamar mandi sendiri.

Tidak lama Bunda Nimas dan Ayah Hendy datang, melihat Alsa yang sudah membuka matanya membuat mereka langsung menghampiri Alsa.

"Sayang, kamu sudah sadar? mana yang sakit sayang?" tanya Bunda Nimas begitu khawatir.

Alsa tersenyum. "Al udah baik-baik aja Bund, maaf udah bikin Bunda sama Ayah khawatir." Alsa merasa tidak enak sudah membuat kedua martuanya khawatir dan merepotkan mereka pastinya.

Alsa menatap mereka secara bergantian. Di satu sisi Alsa merasa begitu bahagia berada di sekitar orang-orang yang tulus dengannya, tetapi di sisi lain hatinya sedikit tersentil mengingat kedua orang tuanya tidak ada disaat dirinya membutuhkan.

"Terimakasih sayang, sudah kuat untuk calon cucu kita," ucap Ayah Hendy membuat Alsa terkejut.

"Cucu Yah?" ulang Alsa dan diangguki oleh Ayah Hendy dengan sangat antusias.

Lalu pandangan Alsa beralih ke arah Gerald yang sedang menatapnya dengan tatapan yang susah diartikan.

"Gue hamil?" Alsa ingin tahu itu dari Gerald.

Gerald mengangguk dengan senyum. Lalu memeluk Alsa yang masih setengah percaya. "Makasih Al."

Alsa membalas pelukan Gerald. Entah dia harus senang, sedih atau haru. Alsa memang pernah mengatakan jika dirinya belum siap, tetapi mendengar dirinya kini tengah hamil, ada perasaan lain yang Alsa rasa saat ini.

_________

Sekitar 2 hari perawatan. Alsa kini sudah diperbolehkan untuk pulang. Kedua sahabatnya juga ikut mengantar pulang. Dan Ninda kini sedang dalam proses hukum. Sementara Viko belum ditemukan, tetapi beberapa orang suruhan Rasya sudah tahu dimana Viko bersembunyi, tinggal menunggu polisi nanti yang akan langsung meringkusnya.

Dapat dipastikan baik Ninda atau pun Viko akan dikeluarkan dari kampus. Tidak ada lagi pengecualian.

"Cha tolong ambilin hp gue dong." Alsa lupa jika ponselnya tadi ketinggalan di dalam mobil.

Icha mengangguk siap. Lalu tanpa menjawab langsung berlalu pergi. Sementara Kia menemani Alsa untuk menuju ke kamarnya yang berada di atas.

"Belum ketemu juga tuh bocah?" tanya Abim kepada Gerald.

"Sudah," singkat Gerald.

Abim menoleh heran. "Sudah gitu aja? lo nggak langsung penjarain tuh cowok Rald?"

Gerald menyunggingkan senyumnya. "Bawel lo!" Gerald berlalu meninggalkan Abim yang malah sedang kebingunga sendiri.

"Lha si kampret malah pergi. Rald woy!" Abim segera mengejar Gerald yang sudah lebih dulu pergi.

Hari demi hari Alsa lalui di rumah. Gerald sama sekali belum mengijinkan Alsa untuk berangkat ke kampus. Dan bahkan sekarang jika Alsa berangkat dengan catatan, harus ada yang mengantar.

"Rald...besok gue ke kampus ya?" pinta Alsa membuat fokus Gerald teralihkan.

"Boleh," singkat Gerald membuat Alsa memeluk Gerald senang.

"Sama Rasya ya," lanjutnya.

Pasalnya besok Gerald tidak ada jadwal ke kampus.

Alsa terdiam beberapa saat, sebelum akhirnya melepaskan pelukannya. "Sama Icha Kia ya?" Alsa mencoba untuk memelas.

Tetapi, Gerald tetap pada pendiriannya. "Tidak tanpa Rasya!" tegas Gerald membuat Alsa membrengut kesal.

Kalau sudah begini akan semakin susah. Sejak kehamilan Alsa dan juga kejadian di pesta Ninda. Gerald jadi semakin posesif dengan Alsa. Tetapi itu semua demi kebaikan Alsa. Meski kini Viko sudah berada di salam sel penjara. Sementara Ninda masih menunggu sampai dia benar-benar pulih.

"Fine sama Rasya," jawab Alsa lalu beranjak ingin pergi.

Tetapi, tangan Gerald sudah lebih dulu mencekalnya. Membuat Alsa akhirnya kembali duduk di tempatnya.

Untuk beberapa saat, pandangan mata mereka saling bertemu. Sebelum akhirnya mata Alsa terpejam karena kecupan di bibirnya.

"Mimpi indah sayang," ucap Gerald seraya mengelus perut Alsa yang masih rata.

Ekor mata Alsa melirik ke arah perut ratanyanya yang kini sedang dielus oleh Gerald. Terkadang Alsa lupa jika dirinya sedang hamil.

Alsa mengangguk dengan senyum. "Jangan kemaleman Rald, besok pulang dari kampus gue langsung ke cafe deh," jelas Alsa dan diangguki oleh Gerald dengan elusan di puncuk kepalanya.

Alsa kembali ke ranjang. Mencoba untuk memejamkan matanya, tetapi rasa kantukanya hilang begitu saja. Ada sesuatu yang Alsa inginkan sekarang, dan menurut Alsa itu cukup aneh.

Ekor matanya melirik ke arah Gerald yang kembali fokus dengan layar laptop di depannya. Ragu-ragu Alsa untuk meminta, tetapi dia begitu ingin.

"Hai...kamu pengen banget ya tahu?" gumamnya mengelus perut ratanya.

Bibir bagian bawahnya dia gigit. Alsa kembali menoleh ke arah Gerald, lalu ke arah jam yang berada di dinding, terdengar helaan napas mengingat waktu yang sudah cukup malam sekarang.

"Gerald mau nggak ya?" gumamnya lagi.

Padahal jika Alsa meminta secara langsung sudah pasti Gerald akan mengiyakan apapun permintaannya. Tetapi kali ini permintaan Alsa sedikit aneh.

"Rald," lirih Alsa ragu.

Tidak ada jawaban dari Gerald karena Gerald tidak mendengarnya. Mendadak Alsa menjadi gugup.

"Gerald!" Alsa kembali memanggil Gerald. Dan kali ini berhasil.

Gerlad menoleh dan langsung beranjak dari duduknya. Menghampiri Alsa yang sedang gusar dengan permintaannya.

"Apa sayang?" tanya Gerald lembut.

Alsa menatap Gerald serius. Rasa ragu kembali muncul. Alsa yakini pasti Gerald kali ini akan menolak permintaannya.

"Mau sesuatu?" tanya Gerald yang diangguki oleh Alsa.

Gerald melihat jam di dinding. Sudah pukul 10 malam sekarang. "Mau apa?"

Alsa menautkan jemarinya dengan ragu. Kembali menatap Gerald yang sedang menunggu jawabannya.

"Gu-gue pengen video call Digo, tapi pakai hp lo," ucap Alsa dengan cepat.

Gerald menaikan sebelah alisnya. "Ulang."

"Gue pengen video call Digo, tapi pakai hp lo Gerald," lantang Alsa.

Tidak ada ekspresi dari wajah Gerald. Membuat Alsa menatap Gerald heran.

"Boleh?" tanya Alsa yang langsung mendapat gelengan kepala dari Gerald. "Enggak!" tolak Gerald kembali berdiri.

Yang benar saja Alsa mau menghubungi mantan pacarnya. Dengan ponsel Gerald lagi. Enak saja.

"Rald...tapi ini bayi kita yang pengen," rengek Alsa membuat langkah Gerald terhenti.

1
Shanty Yuniawati
Luar biasa
Fina Fitriani
seru..... bacanya.dan bagus ceritanya......walaupun kadang ada sedikit typo tapi keseluruhan cerita nya menarik....
Dyah Ayu
/Heart//Heart//Heart//Heart/
Dilan Febrian
/Good/
Dilan Febrian
ayok kak semangat upnya di tunggu.
Ari Kuswati
ihh kayanya aska stress nih
Ari Kuswati
serasa pengen getok tuh nenek eva nggak sadar klu hatinya dah ketutup, hancurin kariernya aja
Sri Lie
Luar biasa
Maria Ririana guru
𝕒𝕜𝕦 𝕡𝕒𝕞𝕚𝕥 𝕕𝕣𝕚 𝕟𝕠𝕧𝕖𝕝 𝕚𝕟𝕚 𝕞𝕝𝕤 𝕓𝕒𝕔𝕒 𝕝𝕠𝕞𝕡𝕒𝕥" 𝕥𝕣𝕦𝕤 𝕕𝕣𝕚 𝕟𝕠𝕧𝕖𝕝 𝕡𝕖𝕣𝕥𝕒𝕞𝕒 𝕒𝕝?𝕒𝕝𝕤𝕒𝕧𝕒 𝕕𝕒𝕟 geral
Presia Dewi
ceritanya kyk Indosiar 🤦🤦
raraa
prettt
raraa
🤍
Siti Nofiani
Luar biasa
Leni Indrianiyan
gk ada season 3 thor
Ari Randz
Luar biasa
Ari Randz
akunya dah baper, ternyata LG ngayal /Facepalm//Facepalm/
Arnheta Vallerian
penasaran visualnya dong thor
Andriyati
buat apa,, anda sudah tidak di butuhkan
Andriyati
lagian aneh banget,, tinggal umumin kalau kalian sudah menikah,, idup kok di buat ribet
Andriyati
lagian ya saran dari icha itu selalu menjerumuskan kamu lo Al malah di ikuti,, aneh,, sahabat boleh tapi kalau saran ke arah yg gak baik jangan di ikuti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!