NovelToon NovelToon
Cinta Kita Sama Tapi Tuhan Kita Yang Beda

Cinta Kita Sama Tapi Tuhan Kita Yang Beda

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: indah Mayaddah f

Kamu anak tuhan sedangkan aku hamba Allah. Bagaimana mungkin kita akan bersatu dengan dalam ikatan suci dan menjadikanmu imam yang tidak sujud pada tuhanku ?. Tetapi jika kita tidak berjodoh kenapa kita di pertemukan dan kenapa perasaan ini begitu kuat padamu ?. Dari pertemuan yang tidak di sengaja Muhkta dan Satria di perpustakaan kampusnya, menimbulkan perasaan dihati Satria untuk perempuan yang tak sengaja menambaraknya. Apakah dari pertemuan tidak disengaja itu cinta mereka akan tumbuh ? Yuk ! Baca selengkapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 Qobiltu

“Andai kamu tahu betapa indah skenario Allah tulis dalam mengatur jalan cerita hidupmu, mungkin kamu akan menangis dan tak hentinya bersyukur betapa maha baiknya Allah”

_Satria Putra Jeason_

Waktu begitu cepat, esok hari Mukhta dan Satria akan menyelenggarakan pernikahannya di rumah Mukhta karena persetujuan keduanya. Pada malam hari Yufraj masuk ke kamar sang adik, dia merasa sedih karena esok hari adiknya itu akan dikhitbah oleh orang yang ia cintainya. Saat membuka pintu kamar sang adik, Mukhta sudah tertidur pulas.

“Kakak gak nyangka, kamu besok akan menikah dan menjadi milik orang lain. Jujur kakak merasa sedih, tapi kakak juga bahagia melihat kamu bahagia dek. Setelah menikah nanti gak ada lagi yang akan meminta kakak belikan es krim dan mengganggu kakak yang lainnya, kakak sangat sayang padamu dek” Ucap Yufraj sendu dan membenarkan selimut sang adik lalu mencium keningnya.

Hari yang ditunggu pun datang, hari ini hari pernikahan Mukhta dan Satria. Sekarang Mukhta sedang di rias oleh penata rias ditemani oleh kakak ipar dan kedua sahabatnya.

“Wah pangling banget pengantin kita ini” Ucap Lina

“Geulis pisan pokona mah” Goda Adzkia

“Pasti kalau pa Satria melihatnya, pasti gak akan berkedip karena terpesona akan kecantikannya sahabatku ini” sambung Dinda masih menggodanya

“Gombal banget kalian ini” Jawab Mukhta membuat mukanya memerah

“Aduh sampai mukanya, memerah gitu” Goda Adzkia

“Udah-udah, jangan menggodanya terus. Itu calon mempelai prianya sudah datang, ayo siap-siap” Ucap Uma Rahma menengahi godaan yang ditujukan oleh sahabat Mukhta.

Di halaman yang sudah di rias begitu indahnya, Satria di sambut oleh Aba Rasyid beserta keluarga besar Mukhta.

“Assalamu’alaikum” Ucap Satria memasuki halaman rumah

“Wa’alaikumsalam, silahkan masuk nak” Jawab Aba Rasyid

Setelah itu mereka memasuki halaman yang akan di selenggarakan untuk acara akad, disana sudah ada penghulu dan tamu undangan.

“Sudah siap, nak ?” Tanya Penghulu

“Insyaallah, saya sudah siap” Jawab Satria

“Kalau sudah siap, langsung jabat tangan calon ayah mertuamu” Ujar Penghulu

Lalu Satria menggenggam tangan calon ayah mertuanya dengan sangat yakinnya.

“Bismillahirohmanirohim, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anak perempuan saya Mukhta Putri Rasyid dengan maskawin uang 25 juta, emas 25 gram, serta seperangkat alat sholat dibayar tunai” Ucap Aba Rasyid

“Saya terima nikah dan kawinnya Mukhta Putri Rasyid dengan maskawin tersebut dibayar tunai” Jawab Satria

Kata SAH menggema di area tersebut, dan dilanjutkan dengan berdoa untu kedua mempelai. Setelah berdoa Mukhta di bawa keluar menuju halaman akad pernikahan. Semua orang terpesona akan kecantikan Mukhta begitu juga dengan Satria yang melihatnya.

“Assalamu’alaikum istriku” Ucap Satria

“Wa’alaikumsalam” Jawab Mukhta

“Silahkan untuk kedua mempelai menadatangan surat nikahnya” Ucap Penghulu

Setelah itu mereka menandatangani surat nikah dan melanjutkan beberapa rangkaian acara pernikahan membuat Mukhta kelelahan belum lagi menyambut tamu.

“Kamu Lelah ya ?” Tanya Satria

“Iya, pak” Jawab Mukhta

“Ini bukan kantor sayang, kita udah menikah jadi kalau diluar kantor panggilannya jangan itu” Protes satria

“Terus apa dong ?” Tanya Mukhta

“Terserah kamu saja” Jawab Satria

“Kalau Hubby, gimana ?” Tanya Mukhta

“Hubby itu, apa ?” Ujar Satria

“Cintaku” Jawab Mukhta malu-malu dengan suara pelan

“Apa aku gak denger ?” Pancing Satria

“Cintaku” Jawab Mukhta sambil mendekatkan bibirnya di telinga sang suami

“Iya cintaku” Ucap Satria, blusss wajah Mukhta memerah saat mendengar kata cinta diucapkan oleh Satria

Setelah menyelesaikan berbagai macam acara, akhirnya acara selesai. Semua tamu undangan pulang begitu juga keluarga dari Satria. Sekarang pengantin baru itu sedang berada di kamar Mukhta yang sudah dihias sedemikian rupa, Mukhta sedang membersihkan bekas makeupnya.

“Kamu udah mandi sayang ?” Tanya Satria

“Belum hubby, sebentar lagi atau hubby dulu yang mandi” Jawab Mukhta

“Bagaimana kalau kita mandi bersama ?” Tanya Satria menggoda

“Tidak, terima kasih” Jawab Mukhta

“Kenapa ?” Tanya Satria sambil memeluk dari belakang membuat Mukhta terkejut

“Aku masih malu” Jawab Mukhta

“Kenapa harus malu, kita kan udah nikah dan sudah sah” Ucap Satria

“Tapi untuk kali ini aku belum siap” Jawab Mukhta

“Ya sudah, kalau gitu” Ucap satria

Merekapun mandi masing-masing dan melaksanakan sholat magrib dan sholat isya berjamaah. Setelah itu mereka makan malam bersama-sama.

“Sini nak, duduk” Ajak Aba rasyid pada Satria

“Iya, om” Jawab Satria

“Kok, om. Panggil aba saja sama seperti Mukta dan sama kepada uma juga begitu” Ucap Aba Rasyid

“Eh, iya aba” Jawan Satria

“Kamu akan tinggal dimana setelah menikah ?” Tanya Yufraj

“Saya akan tinggal di rumah saya, alhamdulillah saya sudah memiliki rumah meskipun gak besar” Jawab Satria

“Bukan besarnya, tetapi nyamannya” Ucap Uma Rahma membenarkan ucapan menantunya

“Benar kata uma, punya rumah itu yang penting nyamannya” Jawab Aba Rasyid

“Dan saya ijin membawa Mukhta ke rumah saya, aba uma” Ucap Satria

“Kenapa kamu izin kepada kami, nak. Kamukan sudah menjadi suaminya, kamu berhak membawa kemana saja sudah halal bagimu” Jawab Aba Rasyid

“Terima kasih aba” Ucap Satria hanya dijawab dengan anggukan kepala saja oleh aba Rasyid

“Ayo kita makan” Ajak Uma Rahma

Malam itu pun mereka makan bersama, tetapi membuat uma Rahma sedih karena mulai besok rumahnya akan sepi karena anak-anaknya akan tinggal dirumah masing-masing.

*****

Keesokan harinya, Mukhta, Satria, Yufraj dan Adzkia berpamitan kepada orang tuanya.

“Uma kami pamit ya, sekali-kali aku dan Satria akan menginap disini” Ucap Mukhta

“Iya, uma aku dan Adzkia juga pamit. Kami juga sekali-kali kami akan menginap disini” Sambung Yufraj

“Iya, uma tunggu. Kalian hati-hati dijalannya” Jawab Uma Rahma

“Assalamu’alaikum” Ujar mereka berempat

“Wa’alaikumsalam” Jawab Uma Rahma dan Aba Rasyid

1
Iqlima Al Jazira
di tunggu karya selanjutnya thor👍🏻👍🏻
indah Mayaddah f: Sudah ada ya kak novel terbaru jadul "Santri Badung Pemikat Hati" semoga kakak suka ya /Pray//Smile/
indah Mayaddah f: Terima kasih, atas dukungannya 🙏. Ditunggu ya /Smile/
total 2 replies
Iqlima Al Jazira
next thor
indah Mayaddah f: Mohon di tunggu yah kak 🙏
total 1 replies
robleis_XD
Gak bisa berhenti membaca nih, keep it up thor!
Maria Elizabeth Pereira
Senang membaca ceritamu, thor.
indah Mayaddah f: Terima Kasih /Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!