kisah seorang gadis yatim piatu yang sejak bayi tak mengetahui bagaimana rupa wajah kedua orangtuanya, semenjak gadis kecil itu berusia 5 tahun tiba-tiba saja muncul kekuatan tak kasat mata melindunginya.
banyak misteri menaungi gadis itu kisah pelik antara dua dunia menjadi bunga bunga tidur gadis itu yang tak kunjung damai sampai akhirnya takdir mengatakan bahwa dia adalah kunci dari segala hal dari keselamatan dunia,..
penasaran yukk simak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode tiga puluh
" Hai baby... Kita bertemu kembali..." Ucap sebuah suara ngebas nan seksi terdengar ditelinga Abhisya.
Abhisya yang kaget dengan suara langsung menoleh kearah sumber suara, awalnya dia terkejut dengan kehadiran seorang pria tampan nan rupawan tanpa ada cacat sedikitpun.
Wajahnya yang kebule bulean dengan pahatan yang sempurna dengan senyum manis yang masih menempel dibibir seksinya, Abhisya yang masih terpaku dengan pemandangan didepannya kini mulai sadar kala suara deheman yang keluar dari pria tampan itu.
"Iya..." Hanya itu yang keluar dari mulut Abhisya otaknya masih ngelag tak tahu harus merespon yang seperti apa dia bahkan tidak mengenal pria tampan ini sama sekali tapi kenapa seolah olah pria ini mengenalnya batin Abhisya.
" Long time no see Hhmm.... " Ucap pria itu lembut dia pun mencoba mendekati pria itu. Padahal tiga hari semenjak gadis itu menghilang dari kamarnya pria itu sangat marah dan frustasi bagaimana gadis itu bisa hilang dari kamar yang sudah dipersiapkan khusus untuknya padahal banyak cctv dan beberapa barang yang bisa membuat kekuatan gadis itu melemah. Tidak tahu saja dia bahwa gadis yang dibawanya kedalam mansion nya itu hanyalah mahluk jadi-jadian yang menyerupai Abhisya.
Abhisya yang peka dia tidak mencium bau manusia pada umumnya dia hanya mencium bau aroma bunga Lily dan rose secara bersamaan tapi dia tidak mencium aroma darah manusia atau bahkan keringat yang biasanya tercium meskipun banyak parfum disemprot kan kearah tubuh manusia itu sendiri.
" Sayang... Aku menunggu mu dari tadi kenapa kau masih belum keluar juga??" Ucap seseorang dari arah samping Abhisya kali ini dahi Abhisya mengerut tajam kali ini apa lagi dan kenapa?? Ah, dia pusing sekarang otaknya yang masih ngelag masih tak mampu berpikir jernih sekarang.
Tapi pria yang sedang merangkul pinggangnya dengan posesif mengerti apa yang tengah dipikirkan Abhisya saat ini.
Ctakk
"Issshhh apaan sih..." Saat Abhisya mengeluh dan hendak memaki siapa yang sudah menyentil jidatnya Abhisya pun membola. Sementara itu pria tampan yang tak lain adalah Arthur Costner si pemimpin klan vampir itu hanya tersenyum tipis.
Pria itu menduga kalau Han hanya membual dengan apa yang dikatakan tadi yakni memanggil sayang pada gadisnya, eh gadisnya,,, Arthur jadi terkekeh sendiri dibuatnya, yah Arthur mengklaim Abhisya sebagai gadisnya karena dia sangat menyukai gadis pilihan itu dan dia akan memperjuangkan sampai dia benar-benar mendapatkan nya.
" Eh,,, Han, bukankah kau tidak masuk sekolah hari ini bagaimana kau bisa,,, " tanya Abhisya yang masih sedikit cengo
" Aku sudah menunggumu dari tadi" tanpa menunggu gadisvitu menyelesaikan kalimatnya Han sudah membungkam bibir gadis itu dengan jari telunjuknya. Kedua mata Abhisya dan Han saling beradu entah mengapa jantung Han jadi bekerja dua kali lipat dari biasanya dia harus segera memeriksakan kondisi jantungnya nanti sepulang dari mengantarkan gadis ini han merasa keadaan jantungnya sedikit tidak sehat akhir akhir ini.
Sementara di pihak Abhisya gadis itu masih belum menyadari akan apa yang dilakukan oleh Han gadis itu masih betah memandang Han dengan intens dan masih dalam keadaan cengo dalam hati dia bertanya tanya kenapa dengan "laki laki ini tiba-tiba saja memelukku trus apa tadi,,, soal dia menyentuh bibir ku?? Ada apa dengan nya" batin Abhisya.
" Ehemmm,,," terdengar suara deheman yang keluar dari Arthur hingga membuat mereka berdua sadar akan sikonnya saat ini.
Arthur tidak terima dia sangat cemburu melihat interaksi keduanya didepan dia,kini kedua tangan Arthur mengepal kuat seolah-olah menahan gejolak amarah dan cemburu secara bersamaan.
" Sial,,," gerutu Arthur pelan
" Maaf ,,, saya harus membawa kekasih saya pulang karena ini memang sudah waktunya" sarkas Han singkat.
" Hei,,,, apa yang,,," kedua mata Abhisya membola kembali Han menutup bibirnya dengan jari telunjuknya.
" Suuutttt,,,, paman Dimitri sedang menunggu kita kamu mau ayah angkat mu marah lagi heummm,,," Abhisya menggeleng dan mengangguk patuh mendengar apa yang diucapkan oleh Han, mendengar nama om nya Abhisya jadi murung seketika.
" Okay baby,,, see you next letter,i hope you be okay always,,,," meskipun Han dan Abhisya sudah tak ada didepannya tapi Arthur tetap mengucapkan kalimat nya dengan pelan dan datar karena dia tahu Abhisya bisa mendengar apa yang dia ucapkan barusan.
Yang Arthur tidak ketahui adalah Abhisya bahkan tidak mendengarkan apa yang dikatakan barusan karena Han sudah mengantisipasinya Han tahu kejadian beberapa waktu lalu yang mana Arthur membawa jelmaan Abhisya ke mansionnya, dan Arthur tidak tahu bahwa itu bukanlah Abhisya melainkan jelmaannya. Alias penjaganya ghaib yang selalu mengikuti kemanapun Abhisya berada.
Arthur sangat marah melihat interaksi antara Abhisya dan Han entah mengapa dia sangat cemburu melihatnya padahal dia sendiri sudah punya pasangan abadinya,belum lagi peliharaannya ada lebih dari puluhan gadis yang habis dipakai kemudian dihisap darahnya hingga habis tak tersisa hingga tewas karena kehabisan darah.
Bahkan ada yang dibiarkan hidup sampai sekarang tapi tidak dijadikan mahluk abadi seperti kaumnya melainkan dijadikan bank darah untuk nya kala dia benar-benar kehausan akan darah manusia. Tujuan awal Arthur adalah ketika dia sudah menemukan gadis pilihan itu dia akan mengurungnya dan akan dia manfaatkan untuk bisnisnya atau dijadikan budaknya sebelum tenggat waktu pengambilan jiwa gadis terpilih untuk membangkitkan kembali sang penguasa kegelapan yakni iblis dari para iblis.
Arthur memanfaatkan kerjasama antara klan dan para pengikut sekte karena dia sendiri punya tujuan yang lain, sedangkan orang orang bodoh menurut nya yakni para klan mafia kecil dan juga para pengikut sekte dari beberapa negara pun dia manfaatkan agar mendapatkan dukungan dan pengikut secara bersamaan.
Saat ini Arthur masih harus bersabar lagi dan lagi apalagi sekarang dia tengah jatuh cinta ' apa benar dia tengah jatuh cinta pada gadis itu??' Arthur menggelengkan kepalanya ringan dia yakin itu hanya obsesinya saja karena selama ini yang dia temui hanya gadis yang seperti itu itu saja menurut nya. Setelah melihat kecantikan Abhisya sungguh membuat Arthur tidak bisa untuk tidak memikirkannya entah apa yang membuat gadis itu kelihatan begitu istimewa.
Banyak pertanyaan pertanyaan muncul begitu saja dalam benaknya dia sudah mencari data tentang gadis itu tapi sangat sulit ternyata dia juga punya orang yang berkuasa dibelakangnya hingga data data tentang gadis itu begitu sulit untuk ditebus.
Meskipun begitu dia tak pernah menyerah dengan mengambil bola kristal milik Diraja terdahulu yang dia simpan ternyata gadis itu punya keistimewaan yang bahkan sulit dirava dengan nalar,tapi bola kristal itu hanya bisa memberikan gambaran tentang beberapa keseharian dan keistimewaan saja dan itu hanya secuil karena bola kristal itu tak mampu menembusnya seperti ada kabut tebal yang menutupi rapat.
" Ah,,, aku makin penasaran denganmu baby,.." gumam Arthur pelan.
Arthur masih berdiri ditempat yang sama dengan stelan gaya para bangsawan pada zaman dahulu kala yakni menggunakan stelan tuxedo berwarna grey dan bentuk pas body tapi bergaya klasik hingga makin membuat kadar ketampanan nya makin bertambah.
Beberapa murid yang masih berada disekolah melihat Arthur dengan tatapan penasaran tapi juga terpana akan ketampanan seorang Arthur Costner,mungkin jika dilihat sekarang usia Arthur sekitar 27 atau 28 tahun padahal usianya sudah mencapai 3ribu tahun lebih karena dia seorang vampir tidak ada kata tua melainkan wajah yang selalu sama.
Wajah putih nan pucat nya tidak mengurangi kadar ketampanan sang mahluk abadi wajah khas datar dan dingin benar benar tak mengurangi sedikitpun apa yang sudah menjadi kelebihan sang mahluk abadi saat ini.
" Hai,,,, apakah kau sedang menunggu seseorang???"