NovelToon NovelToon
Bukan Salah Takdir

Bukan Salah Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti
Popularitas:130.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: fieThaa

Memilik cinta yang begitu besar tak menjamin akan bertakdir. Itulah yang terjadi pada Rayyan Rajendra. Mencintai Alanna Aizza dengan begitu dalam, tapi kenyataan pahit yang harus dia telan. Di mana bukan nama Alanna yang dia sebut di dalam ijab kabul, melainkan adiknya, Anthea Amabel menggantikan kakaknya yang pergi di malam sebelum akad nikah.

Rayyan ingin menolak dan membatalkan pernikahan itu, tapi sang baba menginginkan pernikahan itu tetap dilangsungkan karena dia ingin melihat sang cucu menikah sebelum dia menutup mata.

Akankah Rayyan menerima takdir Tuhan ini? Atau dia akan terus menyalahkan takdir karena sudah tidak adil?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Melanjutkan

Rayyan meninggalkan tempat itu dengan menahan marah. Semua keluarga mulai bingung. Papi Restu segera mengejar sang putra.

"Aargghh!!"

Punggung tangannya sudah berdarah karena menonjok dinding dengan sangat keras. Dia meluapkan emosinya kepada dinding yang tak bersalah.

"Dek," panggil sang ayah dengan begitu lembut.

Rayyan memutar tubuh. Matanya sudah memerah. Kepalanya pun kini menunduk dalam.

"Kenapa? Adek tulus cinta sama dia, tapi dia malah pergi tinggalin Adek. Apa salah Adek, Pi?"

Begitu lirih. Tangan sang ayah pun mengusap lembut pundak sang putra.

"Cinta boleh, bodoh jangan."

Begitu menusuk ucapan sang papi. Rayyan mulai menegakkan kepala. Menatap papi Restu dengan air mata yang tertahan.

"Cinta memang membuat orang tak bisa berpikir jernih. Tapi, jangan sampai kamu dibutakan oleh sebuah rasa yang kamu punyai sendiri."

"Bukankah kamu yang memaksa Alanna menerima kamu? Mengejarnya mati-matian dan pada akhirnya kamu yang dibunuh duluan."

Rayyan tak bisa menjawab. Ternyata selama ini dia diawasi oleh ayahnya. Dan perihal itu memang benar.

"Sekarang hanya ada dua pilihan. Melanjutkan atau membatalkan."

Rayyan semakin terdiam. Sedangkan sang ayah membutuhkan jawaban sekarang.

"Baba harap kamu melanjutkan pernikahan ini, Ray."

Papi Restu juga Rayyan menoleh ke belakang. Mereka terkejut ketika melihat sang baba sudah menghampiri mereka dengan wajah yang sedikit pucat. Papi Restu segera menghampiri Baba Radit membantunya untuk berjalan.

"Meskipun Baba tidak menyaksikan semua pernikahan cucu Baba. Baba ingin melihat pernikahan ketiga anak Aleesa dan Restu sebelum Baba bertemu dengan Bubu di keabadian."

Air mata Rayyan menetes begitu saja mendengar kalimat yang begitu menusuk ulu hatinya. Dia teringat akan kejadian hampir empat tahun yang lalu di mana sang bubu meninggalkan mereka semua tepat di hari pernikahan Reyn. Dan Rayyan tidak ingin hal menyedihkan itu datang di hari ini.

"Ijinkan Baba menyaksikan pernikahan kamu hari ini, Ray. Meskipun, bukan dengan orang yang kamu sayang. Percayalah bahwa ini takdir terbaik yang sudah Tuhan persiapkan."

"Kamu memang mencintai Alanna, tapi Tuhan tak mengijinkan kamu untuk bersanding dengannya. Malah Tuhan mengirimkan adiknya untuk menikah dengan kamu. Takdir tak selamanya indah, tapi ketika kamu ikhlas akan ada keindahan juga kebahagiaan yang akan kamu terima nantinya."

Senyum teduh sang baba seperti mengisyaratkan sesuatu. Hati Rayyan menolak, tapi kepalanya mengangguk menandakan dia setuju.

"Terimakasih, Ray."

Baba Radit memeluk tubuh Rayyan dengan begitu erat. Ternyata di belakang Baba Radit ada ketiga anak Baba yang sudah menangis. Mereka mendengar ucapan pria paruh baya tadi perihal bertemu dengan istrinya di keabadian.

"Tuhan, aku menikah bukan karena cinta kepada wanita yang akan jadi calon istriku. Tapi, karena aku ingin mewujudkan keinginan babaku."

Kembalinya Rayyan ke ruangan akad membuat para singa jantan yang sibuk dengan ponsel mereka sedikit terkejut. Mereka tengah sibuk menghubungi empat orang yang kompak berada di luar negeri. Kini, Rayyan sudah duduk di kursi di depan penghulu.

"Dia beneran mau lanjutin acaranya?" tanya Apang kepada Reksa.

Adik ipar Mas Agha hanya menggeleng dengan pelan. Dan tak lama berselang, kedua orang tua Rayyan juga para singa betina senior kembali duduk di kursi mereka.

"Yakin pernikahan ini akan dilanjutkan?" tanya penghulu memastikan.

"Iya. Saya yakin."

.

Di ruang rias, seorang wanita dengan berwajah datar hanya bisa menatap dirinya dari pantulan cermin. Wajahnya begitu sendu dan muram. Dia berdoa supaya calon pengantin lelaki membatalkan semuanya.

"Gantiin gua nikah!"

Kalimat yang begitu enteng masih menggema di telinga. Perempuan cantik berbola mata cokelat itu hanya bisa menghembuskan napas kasar.

Pintu ruangan terbuka. Terlihat ibunya yang sangat tergesa menghampirinya.

"Bersiaplah. Pernikahan kamu akan segera berlangsung."

Tak ada reaksi apapun. Ibu Anne meminta MUA untuk membenarkan make up putrinya kembali.

"Touch up lagi. Dia harus terlihat cantik di depan calon suaminya. Calon menantu keluarga sultan ini loh."

Begitu bangga ibu Anne berkata seperti itu. Sedangkan sang putri masih terdiam dengan sorot mata penuh kelelahan.

Ibu Anne sudah membawa putrinya untuk keluar dari ruang rias. Namun, sengaja dia tutup dengan masker terlebih dahulu. Ibu Anne akui setelah memakai riasan, putri bungsunya itu terlihat sangat cantik.

"Ingat, kamu itu calon nyonya besar."

Bagai angin lalu ucapan ibunya tersebut. Perempuan itu terus melangkah hingga memasuki ruangan akad nikah. Semua mata tertuju padanya sekarang. Namun, tak dia hiraukan.

Calon pengantin pria pun sempat menatapnya, sedetik kemudian dia memalingkan wajah. Sorot mata penuh kesedihan terlihat begitu jelas.

Kedua calon mempelai pun sudah duduk di kursi tepat di depan penghulu. Setelah calon pengantin pria sudah siap, penghulu mulai menjabat tangan Rayyan.

".... Dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Anthea Amabel binti Angga Pramudia dengan mas kawin tersebut tunai."

Sebuah kata sah terdengar dan kompak sepasang suami istri yang baru sah ini menunduk dalam. Tak ada saling pandang sama sekali karena kata sah dari para saksi adalah kata yang tak ingin mereka dengar. Tak ada rona bahagia dari sorot mata mereka berdua. Semuanya terjadi karena terpaksa.

"Nak Rayyan, coba buka masker yang dipakai oleh istrinya. Sekarang kan sudah sah."

Rayyan pun mengangguk. Dia mulai menghadap ke arah Anthea, di mana Anthea pun sudah menatapnya. Perlahan, tangan Rayyan membuka masker yang menutupi sebagian wajah istrinya. Matanya tak berkedip untuk sesaat ketika melihat wajah istrinya sepenuhnya.

Bukan hanya Rayyan, keluarga besarnya pun nampak terpana melihat kecantikan istri Rayyan.

"Definisi buang kerikil dapat berlian," ujar Apang dengan suara yang cukup keras.

"Jangan dipandang terus, Yan! Kecup keningnya!" teriak Reksa.

Pengantin pria itupun terperanjat. Dia segera menatap ke arah suara di mana banyak orang yang menggoda dirinya.

"Pasangkan cincin di jari pasangan. Barulah, nanti kamu kecup kening istrimu."

Jantung Rayyan seperti naik roller coaster ketika Anthea mencium tangannya. Dan sekarang giliran dirinya mencium kening Anthea. Cukup gugup yang dirasakan oleh Rayyan.

Mereka berdua seperti anak ayam yang kehilangan induk. Harus selalu diarahkan oleh penghulu. Tubuh Anthea menegang ketika dia melihat seseorang yang tersenyum kepadanya.

"Ayo!"

Rayyan terpaksa menarik tangan Anthea agar segera menuju tempat kedua orang tuanya untuk memohon doa. Anthea mematung tepat di hadapan Mami Sasa.

"Abel, Ini beneran kamu, Nak?"

Rayyan terkejut mendengar kalimat yang keluar dari bibir ibunya. Dia menatap ke arah sang mami yang sudah menahan air mata di sela senyum bahagia.

"I-iya, Tante."

Mami Sasa berhambur memeluk tubuh Anthea dan itu membuat Rayyan semakin bingung. Dia menatap ke arah sang papi yang hanya menggedikkan bahu.

"Anteu Abel!"

"Achel kenal juga?"

...*** BERSAMBUNG ***...

Coba atuh kencengin komennya.

1
aisya
titisan agha bangetttt
Kie Riezky
malah yang ngidam Rayyan nya 😀
Yus Nita
dugaan Reyn gak salah..
harga sepiring mie goreng 20 juta 😃😃😃
aisya
ya ampunnnnnn
Santi Simarakayang
lanjut kak
Ida Farida
hahahaha
nuraeinieni
kwkwkw,,,,bayar tuh papi restu,,anakmu si rayyan rese,,;ngerjain tuan,,,😂😂😂😂
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
uchiek hiday
si empin banget
seribu dolar
wkwkkwwk
Ike Wul32
dollar dollar dan dollar nih ... pek ketiplek sama bapaknya 🤣
Kasih Sklhqu
si jambul keramat masih ajahhh mata duitan 🤣🤣🤣🤣
Salim S
emang turunan mas kulkas satu ini selalu bikin orang geleng geleng kepala /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/tapi nganenin...udah pih uang segitu mah itung itung sedekah aja /Tongue//Tongue//Tongue/thor kangen sultan kenapa nggak pernah nongol....
Widya Triani
hahaha.. double up dong thor
Ciebungsu Bungadesa Ygtrsendir
lanjut othor
sum mia
gila tuh si Tuan , melebihi rentenir dia , definisi orang mata duwitan , dan semua dinilai dengan uang .
tapi masih mending Rayyan nih , tagihan diberikan pada papi Restu , lah sang kakak ngidamnya ngucir rambut Tuan , dan harus dinilai dengan uang pula tiap helainya .
pokoke si Tuan nih gak ada tandingannya .
tapi kayaknya yang menyaingi si Radja Elang nantinya , bisa jadi mengalahkan pamor nya si Tuan .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Ciebungsu Bungadesa Ygtrsendir
mahal bener tuan hanya sepiring mie goreng di hargai 20 jt,,mantap betul🤣🤣🤣🤣
N I A 🌺🌻🌹
beneran turunan dady aksa nih tuan😂😂😂😂😂
Susanti
pusing ngidamnya keluarga singa
AZLAN Hidayat
🤣🤣🤣 kasihan si tuan
v jadi penasaran sama jodohnx tuan secara jutek amat😁
Riris
wiihhh c sultan beraksi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!