NovelToon NovelToon
THE WAR PRINCESS

THE WAR PRINCESS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Perperangan
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Himme

Tuan putri yang memiliki berkah dari dewa perang. Kecantikan dan keanggunan dengan belahan pedang yang tajam yang mampu menebas apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himme, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Preman.

Keesokan harinya.

Arlina bangun dari tidurnya, saat tengah merentangkan tubuhnya terdengar ketukan pintu dari luar kamarnya.

Tok.. tok..tok.

"Nona, sarapan sudah siap. " ucap Connie dari luar.

"Hm, aku akan menyusul. " jawab Arlina.

Connie yang mendengar ucapan nonanya merasa aneh karena nada bicara Arlina dingin, tidak seperti biasanya. Namun setelah itu dia memaklumi nya mungkin nonanya masih kepikiran kejadian kemarin. Dia juga sempat dengar obrolan Jargan dan majikannya lainnya.

"Baik! " Connie lalu pergi dari kamar Arlina untuk kembali melakukan perkerjaannya.

Arlina turun dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi untuk memberikan dirinya.

Detik kemudian.

Arlina sudah siap dengan memakai hanfu miliknya yang berwarna merah, rambut digerai dengan kepangan kecil dirambut kirinya. Dengan penampilan yang anggun dan berwibawa. Setelah siap, keluar dari kamarnya untuk menuju meja makan.

****

Sementara diruang makan.

Hikosi, Hikari dan Jargan sedang menunggu dengan duduk dikursi masing-masing. Mereka terlihat khawatir dengan putri dan adik mereka. Terlebih Arlina yang semalam tidak ikut makan malam setelah kejadian itu, mengurung diri ke kamar. Mereka berharap putri atau adiknya itu tidak mengurung diri dikamar dan ikut sarapan.

"Aku harap Arlina ikut sarapan. Bunda khawatir, apalagi kemarin dia tidak ikut makan malam. Mana pintunya dikunci. " ucap Hikari yang ketara khawatir dengan putrinya itu.

"Ayah harap Arlina tidak drop, apalagi kejadian kemarin pertama kalinya untuknya. Ayah juga berniat untuk menemui ayah dari Grasia maupun orang-orang yang terlibat untuk memperingati anaknya itu. " sahut Hikosi yang ketara marah.

"Untuk itu, Ayah tidak perlu khawatir. Aku, pangeran dan lainnya sudah memperingati mereka. Karena kejadian itu juga peraturan di academy diperketat. " balas Jargan terlihat dia masih marah namun tetap bersikap bijak dan dewasa.

Ceklek..

Mendengar pintu dibuka membuat Hikosi, Hikari dan Jargan langsung menoleh. Mereka tersenyum lega melihat Arlina masuk ke ruang meja makan. Nampak putri atau adiknya itu berjalan masuk setelah menutup pintu dan langsung duduk disamping Bundanya.

"Kau baik-baik saja sayang? Bunda khawatir semalam kamu tidak keluar dari kamar? " tanya Hikari khawatir.

"Aku baik-baik saja, bunda tidak perlu khawatir. " jawab Arlina.

"Baguslah jika kau baik-baik saja. Kakak khawatir kau tidak keluar kamar setelah kamu pulang kemarin. " tambah Jargan.

"Hm, hanya ingin sendiri. Kakak dan kalian semua tidak perlu khawatir. " balas Arlina.

Mendengar ucapan dan nada bicara Arlina yang tidak seperti biasanya membuat Hikosi, Hikari dan Jargan terdiam sesaat merasa aneh. Namun dengan cepat mereka menepisnya. Karena bagaimanapun melihat putri atau adiknya keluar kamar, tidak mengurung diri dan ikut makan saja itu sekedar cukup untuk mereka.

"Sudah kita mulai sarapan. " imbuh Hikosi.

Merekapun makan. Semuanya diam fokus menikmati makanan masing-masing dan hanya terdengar gesekan antara pisau, garbu dan piring. Saat makan sesekali Jargan melirik adiknya yang nampak asing. Entahlah dia merasa didepannya bukan adiknya melainkan orang lain. Hanya saja tubuhnya yang sama. Namun lagi dia menepisnya, meyakinkan dirinya jika perubahan adiknya karena kejadian kemarin.

Detik kemudian.

Mereka selesai sarapan, seperti biasa mereka akan sedikit berbincang sebelum melakukan aktifitas mereka.

"Jadi apa yang akan kau lakukan hari ini Jargan? " tanya Hikosi kepada anak sulungnya itu.

"Kalau aku mungkin menemui pangeran dan lainnya. Ada yang akan kami bahas dan tidak jauh-jauh dari Xavier. " jawab Jargan.

"Kalau kau Arlina? " tanya Hikosi.

"Aku pergi keluar sekalian mengetes kemampuan. " jawab Arlina

Hikosi mengangguk mendengar itu. Dia paham jika putrinya ingin menenangkan diri.

"Baiklah, Ayah hari ini akan pergi untuk menemui Elvarette, Salvira, Alvianrivan untuk membahas apa yang terjadi pada Arlina dan memperingati mereka. Bagaimanapun Ayah harus memperingati mereka. " ucap Hikosi.

Setelah perbincangan singkat itu, mereka pun pergi ketujuan masing-masing.

Sementara Arlina yang memang sudah siap keluar meshion dengan membawa pedangnya kemana-mana dia sekaligus. Dia berjalan dikeramaian kota untuk sekedar menjernihkan pikirkan untuk membantu pemilik tubuh ini semakin rileks. Saat tengah berjalan tiba-tiba terdengar sebuah keributan dan bahkan teriakan histeris.

"AAAAAAA.. "

"Hahaha.. Serahkan uang kalian atau kalian memilih mati! "

"Cepat berikan barang berharga kalian atau kami akan membunuh kalian semua! "

Mendengar itu Arlina menajamkan pendengarnya dan berlari menuju sumber suara. Mereka melihat sekumpulan preman tengah menodongkan senjatanya kearah beberapa orang.

Beberapa dari mereka ketakutan, apalagi wanita yang membawa anak perempuannya berusia 19 tahun kepelukannya tengah dipalak dengan senjata preman itu ditodongkan.

"Tolong.. jangan sakiti saya. " mohon wanita itu yang memeluk erat putrinya.

"Cepat berikan! " bentak ketua preman.

"Saya tidak punya apa-apa. Tolong jangan sakiti saya dan putri saya. " mohon wanita itu.

Wanita itu jelas saja ketakutan namun dia tidak bisa apa-apa selain memeluk putrinya. Preman itu marah.

"Jika kau tidak berikan uangmu maka anakmu sebagi jaminannya! " ucap preman marah dan menarik putri wanita itu.

"Aaaa.. Ibu! " anak wanita itu ketakutan dan disandera oleh preman-preman itu.

"Putriku! Tidak lepaskan anakku. Saya mohon tuan.. " ucap wanita itu. Wanita itu ketakutan preman menodongkan senjatanya saat dia alam mendekat menyelamatkan putrinya.

Sementara anak wanita itu ketakutan. Anak buah pria itu tertawa bahagia menyandera putri wanita itu yang terlihat begitu cantik dan menggoda.

"Bagaimana sebelum kita menjualnya, kita menikmatinya. " ide licik salah satu preman itu. Mendengar itu membuat bosnya dan rekannya menyeringai menyetujuinya.

Sementara wanita dan putrinya ketakutan. Lalu preman itu menarik gadis itu membuat wanita itu semakin memberontak, dia panik.

"Tidak putriku! " teriak wanita itu.

Sementara gadis itu memberontak saat ditarik pergi.

"Tidak! Lepaskan aku.. lepas. " berontak gadis itu berusaha melepaskan tangannya dari genggaman kuat pria itu.

Pria itu tidak peduli dan terus menarik gadis itu. Sementara orang-orang yang melihat kejadian itu diam, mereka khawatir tapi mereka juga takut mereka terluka. Bahkan itu akan berimbas kepada mereka. Gadis itu terus memberontak.

"Lepas.. lepaskan aku.. Lep_"

DHUAGH!

BRUK

Tiba-tiba pria itu terlempar karena tendangan seseorang hingga preman itu terhempas kuat menghantam tanah. Gadis itu yang awalnya ketakutan, menjadi terkejut. Lalu dia menoleh melihat gadis cantik yang telah menolongnya. Dia tersenyum begitupun ibu gadis itu yang merasa lega.

Sementara pria itu marah, begitupun dengan pemimpin dan anak buahnya.

"Siapa kau? Beraninya menganggu kesenanganku! " bentak pria itu marah, berdiri sambil memegangi perutnya yang sakit.

"Tidak perlu tau. Karena itu tidak penting. Aku tidak suka orang rendahan seperti kalian membuat kekacauan disini. " ucap Arlina dengan dingin.

Ya, yang menolong gadis itu adalah Arlina. Sementara pemimpin dan anakmu buahnya semakin marah mendengar ucapannya.

"Brengsek! Jaga ucapanmu gadis kecil. Aku bisa meminta anak buahku untuk membunuhmu jadi cepat pergi dari sini. Dan jangan ikut campur!. " ancam pemimpin preman.

"Ck! Berarti kau yang pengecut. Hanya mengandalkan orang-orangmu untuk melawanku? memalukan. " sinis Arlina.

Merasa terhina pria itu marah dan langsung menyuruh anak buahnya untuk menyerang gadis didepannya.

"Kalian habisi gadis itu! "teriak pemimpin preman dengan lantang.

1
Naturelight
bru ngintip
mw bca msih ragu, soalny gk ska ma yg pda hiatus🥺
Garl4doR
Gegara masih 5 tahun pikiranku menggambarkan Arlina kayak Anya Forger/Slight/ semangat terus thor/Grin/
Tiểu long nữ
Kehabisan kata-kata. 😶
shora_ryuuka shoyo
Gemesin banget karakternya!
Amalia Mirfada
Cerita ini memikat emosi dan perasaanku sepanjang waktu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!