NovelToon NovelToon
Laila

Laila

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Janda / Anak Yatim Piatu / Keluarga
Popularitas:22.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kuswara

Di usianya yang baru menginjak 17 tahun Laila sudah harus menjadi janda dengan dua orang anak perempuan. Salah satu dari anak perempuan itu memiliki kekurangan (Kalau kata orang kampung mah kurang se-ons).

Bagaimana hidup berat yang harus dijalani Laila dengan status janda dan anak perempuan yang kurang se-ons itu?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuswara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29

Kue-kue yang dibawa Ibu Wati sukses menarik perhatian banyak orang, teruntuk kue tradisional yang mulai tidak ditemukan di kota tempat mereka tinggal. Maka semua yang hadir dalam acara PKK segara memesan kue kacamata dan nagasari kepada Laila. Ibu Wati sebagai koordinator pesanan mereka.

"Kalau bisa tetap pertahankan kue tradisional semacam ini."

"Baik, Bu."

"Apalagi buatan kamu itu paling enak."

"Saya masih harus belajar lagi, Bu."

"Nanti pada pelatihan berikutnya kita akan gali lebih dalam lagi untuk kue-kue tradisional karena ternyata masih memiliki pasar."

"Saya ikut serta lagi, Bu?."

"Oh iya dong, kamu salah satu yang harus ikut pelatihan itu."

"Terima kasih."

Ibu Wati pulang dengan membawa banyak pesanan untuk orang-orang di kota sana. Laila kembali sibuk sampai sore hari. Kemudian menemui Arman yang sudah menunggunya di teras rumah. Ada yang ingin dibicarakan laki-laki itu kepadanya.

"Acara pernikahanku dua minggu lagi. Temanku meminjamkan rukonya untuk kamu membuat kue yang dipesan Mamaku."

"Ibu kamu belum ada menghubungi saya, apa mungkin jadi memesan kue sama saya?."

"Iya, jadi. Makanya teman aku meminjamkan rukonya."

"Oh gitu."

Arman mengangguk.

"Apa saja yang mau dipesan Ibumu?."

"Ada banyak, Makanya Mama mengundang kamu ke rumah."

Laila memasang wajah tidak percaya. Matanya sedikit melebar, senyum samar terlihat dengan bibirnya yang merekah.

Arman semakin takjub memandangnya.

"Saya sangat tersanjung."

"Tidak terasa statusku akan segera berubah dan aku tidak akan pernah ke sini lagi.

Bibir merekah Laila terkatup sempurna. Mereka sama-sama diam. Sama-sama memandangi langit yang mulai menggelap.

"Pak Arman nya sudah pergi, kenapa masih di sini?." Tanya Teh Linda berdiri tepat di depan Laila.

"Melihatnya pergi membuat hatiku lega, laki-laki baik itu akan segera menikah dan tidak akan pernah ada diantara kita lagi."

"Iya, Pak Arman pernah mengatakan itu juga padaku dan Teh Yayuk. Jadi kami harus selalu ada untuk kamu dan anak-anak."

Laila menatap Teh Linda.

"Laki-laki itu memang sebaik itu."

"Hmmm." Kemudian Laila bangkit dan masuk ke dalam rumah. Teh Linda sendiri pulang sekalian mengantar pesanan.

Sedih, sudah tentu pasti dirasakan Laila. Bahkan sampai meneteskan air mata saat membuat adonan. Hatinya ternyata sangat rapuh, kembali merasakan sakit setelah apa yang dialaminya bebarapa waktu karena kejadian Salwa. Luka yang sekarang lebih kepada dirinya sendiri.

Luka hatinya dibiarkannya mengeluarkan rasa tersakitnya bersamaan dengan tangan yang tidak diam. Terus mengolah adonan sesuai dengan yang diinginkannya untuk menghasilkan tekstur yang jauh lebih sempurna.

Hanya dalam waktu semalam Laila dapat memenuhi semua pesanannya seorang diri. Pendingin sudah penuh dengan puding varian rasa dan perasaannya sudah jauh lebih baik. Setelah melaksanakan shalat subuh matanya terpejam karena sangat mengantuk dan lelah. Untung saja Salwa libur sekolah.

"Tumben banget Ibu kamu masih tidur." Ucap Teh Linda pada Salwa.

"Iya, pas aku bangun Ibu baru tidur."

"Oh, pantas saja semua pesanan sudah siap begini. Pasti habis begadang semalam tuh Ibu kamu."

Salwa mengangguk lalu menyiapkan makanan untuk dirinya dan juga Halwa yang baru bangun.

Teh Linda segera mendistribusikan pesanan semua orang melalui suaminya dan Mang Iwan. Selanjutnya Teh Linda membuat kue lagi untuk pesanan yang baru masuk ke handphonenya. Lima menit kemudian Teh Yati dan Teh Yayuk bergabung.

Laila yang tidur sangat nyenyak terbangun kala Salwa menyentuh pergelangan tangannya.

"Kak" Ibu Laila segera bangkit.

"Sudah jam berapa sekarang?."

"Setengah sebelas, Bu."

"Ya ampun cukup lama Ibu tidur."

Salwa mengangguk.

"Ibu biasanya shalat."

"Laila mengangguk sambil tersenyum, lalu mengusap matanya yang masih sangat berat.

" Iya, Kak. Terima kasih sudah membangunkan Ibu."

"Sama-sama, Bu."

"Ibu sangat lelah ya?."

"Iya, Kak. Tapi tidak apa-apa, Ibu sangat bersyukur dengan pekerjaan yang banyak ini.

Sebentar Salwa memeluk Salwa. "Nanti aku bantu Ibu, ya?."

Iya, Kak." Ibu Laila membalas pelukannya sebelum Salwa bangkit dan kembali bermain dengan Halwa.

Laila segera mengambil air wudhu lalu shalat seperti biasanya. Kemudian ke dapur sambil membuka handphonenya. Selain ada pesanan yang masuk, ada pesan juga dari nomor yang tidak dikenalnya. Ternyata Ibunya Arman yang mengundang Laila datang berkunjung ke rumahnya.

Laila kembali menyibukkan diri dengan pekerjaannya sebelum besok pagi ke rumah Arman.

"Kalau kita ke ruko temannya Pak Arman di sini siapa? Apa mau tutup?." Tanya Teh Linda.

"Kalau kue yang diminta Ibunya Pak Arman tidak banyak mungkin cukup saya dan Teh Linda. Teh Yayuk dan Teh Yati di sini mengurus pesanan pabrik."

"Iya sayang kalau sampai tidak ambil pesanan yang di sini." Sahut Teh Yayuk.

Laila tersenyum. "Alhamdulillah ada saja yang pesan."

"Betul banget, alhamdulillah." Timpal Teh Linda.

*****

Laila dan kedua anaknya sudah tiba di rumah Arman. Rumah yang sangat besar, megah dan elegan. Tapi pesta pernikahan putranya akan digelar di hotel mewah yang ada di kota Bandung. Sementara Salwa dan Halwa keliling halaman yang ada kolam ikannya. Laila dan Mama Astuti berada di ruang makan.

Mama Astuti mengeluarkan list lalu disodorkannya pada Laila. Laila membacanya dengan teliti.

"Jadi satu minggu full, Laila. Karena kami keluarga besar." Ucap Mama Astuti.

"Iya, Bu." Laila menaruh listnya.

"Jadi setiap harinya ada menu kue yang sama, ada juga berbeda."

"Baik."

"Puding buatan kamu juga juara banget. Kamu ikut kursus atau bisa dengan sendirinya."

"Saya diikutsertakan pelatihan, Bu."

"Pantas saja semakin enak." Puji Mama Astuti tulus.

"Masih proses belajar, Bu."

"Kamu pasti akan sukses."

"Aamiin, terima kasih doanya, Bu."

Mama Astuti mengangguk.

Tatapan mereka tertuju pada Arman dan kedua anak perempuan yang melintas di depan mereka.

"Bagaimana keadaan Salwa?."

Laila menoleh ke arah Mama Astuti.

"Alhamdulillah sudah ada kemajuan. Jauh lebih baik dari sebelumnya."

"Apa tidak sebaiknya kamu menikah? Supaya anak-anak mendapatkan sosok Ayah yang mereka butuhkan?."

"Kata orang saya pembawa sial, Bu. Suami kedua saya, Ayahnya anak-anak meninggal karena saya. Bukan hanya Ayahnya mereka saja yang meninggal tapi Ibunya mereka juga. Saya takut kalau saya akan membawa sial untuk suami saya yang baru nanti."

"Jadi lebih baik saya fokus pada kehidupan yang sekarang kami jalani. Memang tidak mudah, tidak baik-baik saja, tidak mulus juga tapi setidaknya saya tidak membawa sial untuk orang lain lagi." Panjang lebar dan dengan lantang Laila menjelaskan keadaan dirinya tanpa rasa malu.

"Maaf kalau saya menyinggung kamu."

Laila tersenyum tanpa beban. "Tidak apa-apa."

"Kalau memang ada masanya nanti saya menikah, saya akan senang sekali. Saya sendiri juga ingin benar-benar merasakan hidup berumah tangga."

"Kamu perempuan baik, tangguh, insya Allah sudah ada laki-laki baik yang diciptakan untuk menemani kamu."

"Aamiin."

"Kalian sedang membicarakan aku?." Tanya Arman dari arah depan.

Bersambung.....

1
Happy Kids
50jt uda pinjol wkwkwk yaaa emg kurang pinter aja si laila
Happy Kids
harta anak yatim piatu masih aja diusik. pasti cm omdo doang soal utang
LISA
Wah udh tamat nih..seneng bgt akhirnya Arman & Laila hidup bahagia & sukses..
Watini Salma
Alhamdulillah akhirnya Arman dan Laila bahagia juga walaupun penuh perjuangan
Watini Salma
Alhamdulillah menikah juga akhirnya, gercep juga Arman
LISA
Akhirnya setelah sekian lama menunggu Laila & Arman menikah juga..bahagia selalu y untuk Laila & Arman..
Wanita Aries
Semoga bahagia laila bersama arman
LISA
😊 ayo gercep Arman
Watini Salma
wes gek ndang digas, kesuwen /Joyful/
Watini Salma
Alhamdulillah akhirnya up juga
ayo Arman gercep nanti Laila dilamar orang lain
LISA: Ya Kak setuju bgt..ayo Arman segera lamar Laila 😊
total 1 replies
Wanita Aries
Wahh arman harus gercep ini sblm menyesal
Sulfia Nuriawati
kok dah lama y blm up knp?¿???
Haerul Ramadhan
kpn thor up nya.aq sudah menanti thor
Watini Salma
kok belum up ya?!!!
ditunggu Kaka othor up nya
Wanita Aries
Kasian arman harus menekan perasaan krna keegoisan inggit. Gila tu inggit pdhl udah mati jg
Wanita Aries
Kasian kehidupan laila penuh org iri serakah
Wanita Aries
Mampir ka,, cerita bagus
Lita
mau meninggal aja msh egois....
LISA
Ya nih kan Arman skrg bertemu dgn Laila krn urusan pekerjaan..moga aj mereka bisa deket lg
Watini Salma
kasihan Arman dan Laila padahal saling cinta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!