NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Jadi Calon Istri Orang

Tiba-tiba Jadi Calon Istri Orang

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ennita

Asira Davira Ciara, garis cantik nan manis yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan ternama dengan kehidupan yang hanya seputar pekerjaan dan ibunya seorang.

Sampai saat ini seorang Asira masih betah dengan kesendiriannya meskipun usianya sudah menginjak dua puluh lima tahun. Bukan tak laku namun Asira memiliki trauma tersendiri tantang cinta dan berumah tangga.

Tak ada yang bisa menebak alur cerita kehidupan dari Sang Maha Pencipta...Asira tiba-tiba di akui sebagai calon istri seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah anak dari pemilik perusahan tempatnya mengais rezeki. Dia adalah Davin Brian Ardiansyah, pemuda yang saat ini ingin terbebas dari obsesi sang kakak ipar yang sangat tergila-gila dengannya.

Terjebak dalam situasi sulit dan rumit, sehingga membuat seorang Asira di landa dilema...bingung akan keputusan yang harus di pilihnya antara menerima atau menolak kehadiran Davin di hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

❤️ Happy Reading ❤️

"Selamat malam Tuan Yosef, Nyonya." sapa Davin dengan sopan saat sudah dekat dengan keberadaan kolega bisnisnya.

"Selamat malam Tuan Davin, Tuan Riko dan ... " kata tuan Yosef menggantung kalimatnya saat melihat satu wanita yang sama sekali tak di kenalnya berada di dekat Davin.

"Nona Sira, beliau adalah kekasih Tuan muda Davin." kata Riko.

"Calon istri lebih tepatnya." sambung Davin menegaskan status hubungannya.

"Oh senang berkenalan dengan anda Nona Sira." kata Tuan Yosef dengan sopan. "Sepertinya harapan saya dan istri harus pupus begitu saja untuk bisa membuat Tuan Davin menjadi menantu kami, karena pada kenyataannya ... "kata tuan Yosef sedikit melirik ke arah Sira di akhir kalimatnya.

''Jodoh itu tak bisa di paksa Tuan Yosef ... karena kita tak akan pernah tau di mana hati serta cinta kita akan berlabuh.'' sahut Davin.

"Aku ke mama kamu ya." bisik Sira tepat di telinga Davin karena dirinya sudah merasa tak nyaman, lirikan mata tak bersahabat terpancar dengan jelas dari Tuan Yosef dan istri dan itu tentu saja di peruntukan untuk Sira.

"Ayo aku antar." sahut Davin yang hendak berdiri dari duduknya.

"Eh gak usah, aku bisa sendiri." tolak Sira yang merasa tak enak hati dengan rekan bisnis Davin.

"Tak ada penolakan." kata Davin yang merupakan keputusan final. "Maaf Tuan Yosef, saya tinggal sebentar ... karena calon istri saya ingin ketemu dengan mama saya." pamit Davin dengan sopan.

"Oh tentu saja Tuan Davin." sahut Tuan Yosef.

Sementara Riko tetap tinggal di sana untuk berbincang dengan Tuan Yosef, dan ada beberapa pengusaha yang juga ikut bergabung dengan mereka, sedangkan nyonya Yosef sendiri sudah berpisah meja bersama para istri pengusaha tersebut.

❤️

"Ma." sapa Davin. "Sira mau sama Mama ... Davin titip sebentar ya Ma, soalnya Davin harus berbincang sebentar dengan rekan bisnis Davin." kata Davin.

"Iya kamu tenang saja, Sira aman sama Mama." sahut mama Dinar.

"Aku tinggal sebentar ya sayang." kata Davin yang tak lupa di labuhkannya satu kecupan di kening Sira.

Cup

Davin langsung pergi, sementara Sira ... jangan di tanya, wanita itu masih terpana dengan apa yang baru saja kekasih pura-puranya itu lakukan.

"Wah Tuan muda Davin yang biasanya dingin, serta cuek ternyata bisa semelelehkan itu ya ... "

"Iya bener, gak nyangka banget."

"Pantes aja selalu menolak anak-anak kita, ternya sudah ada pawangnya."

"Kelihatan banget kalau cinta."

"Hem, so sweet banget."

Kata-kata para ibu-ibu yang ada di sana membuat wajah Sira semakin memerah menahan malu.

"Saya aja yang mamanya gak nyangka loh Jeng, kalau anak saya seperti itu." kata mama Dinar menimpali ucapan mereka.

"Nona Sira ini beruntung banget loh bisa dapetin Tuan Davin ... sudah tampan, mapan dan dari keluarga baik-baik tentunya.

"Tapi Nona Sira juga cantik, sangat serasi dengan tuan Davin."

"Terimakasih atas pujiannya." kata Sira. "Nyonya-nyonya juga terlihat sangat cantik dan anggun." kata Sira.

"Ah nona Sira ini bisa saja."

"Sayang kapan kerumah lagi?" tanya mama Dinar.

"Weekend ya Tan ... soalnya Sira lagi sibuk akhir-akhir ini." jawab Sira.

"Mama tunggu ya." kata mama Dinar yang di angguki oleh Sira, Sira kemudian mengobrol dengan mama Dinar dan para teman-temannya.

Asira benar-benar tak menyangka ternyata mereka semua baik, humble ... padahal mereka dari kalangan atas, istri para pengusaha juga pejabat.

"Tan, Sira ke toilet sebentar ya ... " pamit Sira.

"Mau Mama temani?" tanya mama Dinar yang memberikan penawaran.

"Ah gak usah Tan, Sira sendiri aja." tolak Sira.

"Ya sudah ... hati-hati dan cepat kembali ke sini lagi ya sayang." kata mama Dinar yang di angguki oleh Sira.

Tanpa sepengetahuan Sira, sejak tadi ada satu pasang mata yang terus mengintai ke arahnya.

Melihat Sira pergi seorang diri, sosok itupun juga ikut pergi, lebih tepatnya mengikuti Sira.

❤️

Cklek

"Eh." Sira merasa sedikit kaget karena ternyata ada orang yang berdiri tepat di depan pintu toilet yang Sira pakai.

"Aku gak nyangka ternya orang rendahan kayak kamu di ajak juga oleh Davin ke sini." katanya. "Ke sebuah acara yang sebenarnya tak cocok untuk kamu." sambungnya dengan nada mengejek.

"Maaf aku mau keluar." kata Sira tanpa mau menanggapi ucapan orang yang ada di depannya.

Sira cukup tau diri sehingga di memilih untuk diam, karena apa yang di katakan orang itu benar adanya. Ini adalah pesta kalangan atas, sedangkan siapa dirinya ... hanya dari kalangan menengah ke bawah.

"Gak semudah itu kamu keluar." katanya dengan mengadang langkah Sira yang ingin melewati pintu.

"Terus mau Anda apa?" tanya Sira pada akhirnya.

"Mau aku ... Heh kamu tanya mau aku?" tanyanya. "Aku mau kamu pergi jauhin Davin." katanya lagi dengan tegas. "Kamu selama sekali tak cocok apalagi pantas untuknya." sambungnya dengan menunjuk dada Sira dengan jari telunjuk tangan kanannya dengan begitu keras sehingga membuat Sira sampai sedikit mundur.

"Kenapa aku harus jauhin Davin?" tanya Sira yang berlagak sok gak tau tentang obsesi kakak ipar Davin itu.

"Karena kamu tak pantas untuk Davin!" bentak Cika, ya orang itu adalah Cika.

"Terus siapa yang pantas untuk Davin? Kamu?" kata Sira. "Jangan kamu kira aku gak tau ... aku tau semuanya." sambung Sira.

"Oh rupanya Davin telah mengatakan semuanya sama kamu." kata Cika dengan senyum mengejek.

"Iya Davin yang bilang sama aku, dan apa kamu lupa kalau kamu itu kakak ipar Davin." sahut Sira dengan berani. "Mau di kemanain pak Damar." sambungnya.

"Itu bukan urusan kamu!" bentak Cika.

"Berati hubungan aku dan Davin juga bukan urusan kamu, itu privasi kami." jawab Sira yang tak mau kalah.

"Kamu ... " tunjuk Cika dengan marah tepat di depan wajah Sira.

Dia tak menyangka ternyata Sira bukanlah sosok lemah yang bisa dengan mudah dia tekan atau tindas.

Ah tak tau saja Cika kalau sebenarnya Sira sudah takut sedari tadi, dirinya hanya sok berani saja.

Sret

Byur

Dengan gerakan begitu cepat, Cika meraih gelas yang dibawanya tadi dan tentu saja masih penuh dengan minuman ke arah Sira.

Sira yang kaget langsung memegang gaunnya yang basah dan hal itu di gunakan oleh Cika untuk mendorong tubuh Sira dan menguncinya di sana.

"Hahaha ... selamat bermalam di toilet Sira ... tempat ini jauh lebih cocok untuk kamu." kata Cika yang langsung pergi dari sana dengan tawa penuh kemenangan.

Dor...dor...dor...

"Buka pintunya!" seru Sira dari dalam sambil menggedor pintu. "Buka ... ini sama sekali gak lucu!" teriaknya lagi.

Dor...dor...dor...

"Tolong ... siapa pun yang ada di luar ... tolong buka pintunya!" seru Sira lagi namun nihil, sama sekali tak ada orang di sana.

Mama Dinar yang merasa Sira sudah terlalu lama pergi pun berniat untuk menyusulnya, namun belum sampai di toilet dirinya sudah bertemu dengan Cika terlebih dahulu.

"Mau kemana Ma?" tanya Cika.

"Mama mau cari Sira ke toilet." jawab mama Dinar.

"Sira ... gak ada siapa-siapa loh Ma di sana, aku juga baru dari toilet namun tak bertemu dengan Sira." kata Cika.

"Begitu ya ... kemana ya Sira." kata mama Dinar.

"Mungkin dia ketemu dengan kenalannya dan ngobrol sebentar Ma ... siapa tau." kata Cika memberikan argumen.

"Ah mungkin saja." sahut mama Dinar. "Ya udah kalau gitu mama balik ke sana dulu, nanti kalau kamu ketemu Sira suruh ke meja mama ya." katanya lagi.

"Iya Ma, nanti aku sampein kalau ketemu." sahut Cika.

Setelah mama Dinar pergi, senyum licik langsung terbit di bibir Cika.

"Ck, enak saja ... Gak mungkin aku lakuin itu." gumam Cika penuh kebencian.

Bonus visual saat Davin dan Sira pergi ke pesta ini.

1
Yulvita Darnel
inilah yang ku suka dari cerita ini, no drama, no perselingkuhan. mantap
Hasnah Hasnah
jodoh sira itu yang datang juga yees
Ifa greenhouse100
semoga lekas sembuh neneknya
azizah istiqomah
nikah ra..vin.. Ayo nikah!!!
Wiedya Stuti
Luar biasa
smrj
Buruk
smrj
Kecewa
azizah istiqomah
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Erliyanti Erliyanti
keterlaluan tuh cika
Galuh Setya
davin ni ceroboh banget gak ngunci kamr pdhl uda bbrp kali dimasukin ulat bulu. ckckckck gak belajar dr pengalaman
Siti Dede
Cika nggak waras
Bunda 4 K
Biasa
Bzaa
DV corp... punya Davin
DM corp punya damar, enak ya kl orang kaya, 5 anak 5 perusahaan 😉🤣 indahnya dunia halu😘
RithaMartinE
luar biasa
Aurora
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Aurora
syukurlah Sira udh sadar
Aurora
beri hukuman yg setimpal buat kakak ipar kurang ajar
Aurora
semoga Davin sama Sira berjodoh
Aurora
pasti Davin bos barunya
Aurora
setuju
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!