NovelToon NovelToon
The Last Class

The Last Class

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:530
Nilai: 5
Nama Author: Alona~

Di SMA Triguna Jaya, kelas 11 IPS 5 dikenal sebagai "Kelas Terakhir." Diremehkan oleh murid lain, dianggap kelas paling terakhir, dan dibayangi stigma sebagai kelas "kurang pintar," mereka selalu dianggap sepele. Namun, di balik pandangan sinis itu, mereka menyimpan sesuatu yang tak dimiliki kelas lain: talenta tersembunyi, kekompakan, dan keluarga yang mereka bangun sendiri.

Ketika cinta segitiga, persaingan ambisi, dan prasangka mulai menguji persahabatan mereka, batas antara solidaritas dan perpecahan menjadi kabur. Apakah mereka bisa menjaga mimpi bersama, atau akan terpecah oleh tekanan dunia luar?

©deluxi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alona~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Persiapan Lomba 17 Agustus

...Hallo hallo sayang sayangku 🌷...

...۪ ׄ ۪ 🎀 Disclaimer‼️: ׂ 𖿠𖿠...

...Semua cerita ini hanyalah cerita fiksi. Jika ada kesamaan dari nama, karakter, lokasi, tokoh, itu semua karena unsur ketidaksengajaan. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam menulis....

...۪ ׄ ۪ 🌷 Happy Reading 🌷: ׂ 𖿠𖿠...

Hari ini hari Jumat. Suasana di SMA Triguna Jaya riuh dengan murid-murid yang berkeliaran di luar kelas. Banyak jam pelajaran kosong karena para guru dan anggota OSIS sedang sibuk rapat mempersiapkan perlombaan 17 Agustus yang akan diselenggarakan pada hari senin.

Di tengah suasana yang semakin ramai, kelas XI IPS 5 seperti biasa, tiada hari tanpa keributan. Apalagi dengan jam kosong seperti sekarang, mereka merasa bebas dan santai di dalam kelas.

Di pojok kelas, geng Squad Jamet sedang asyik mabar game online. Suasana makin heboh dengan teriakan mereka yang keras seperti dikejar setan. Saking berisiknya, Renal yang sedang asyik ngobrol santai bareng Shaka sampai terganggu.

"Lo ngapain ngikutin gue mulu sih, bangk*?! Sono, lo serang musuh yang lain!" teriak Raden sambil menatap layar HP dengan penuh emosi.

"AS*, BANTUIN GUE! GUE DI KROYOK WEH!" sahut Sandi tak kalah heboh

"WOY WOY WOY WOY TOLONG, MA*I GUE ANJIR!" seru Yuda dengan ekspresi frustasi.

Di sisi lain, Eric dan Felix sedang main gulat jari di atas meja, saling mengadu kekuatan tangan dengan ekspresi penuh persaingan.

"Awas, Lix. Ini jurus andalan gue!" seru Eric sambil menekan jari Felix dengan keras.

Felix cengar-cengir. "Lo kira gue lemah? Nih!" dengan satu gerakan cepat, ia membalik posisi jari Eric dan berhasil menang.

"WOY, KERAS AMAT!" protes Eric sambil mengusap jarinya yang memerah.

Sementara itu,  di tengah kelas, sekumpulan cewe sibuk bergosip. Juan si "bandar gosip" tentu saja tidak mau ketinggalan dan ikut nimbrung bersama Nade, Sabi, Kalisha, Luna, Sherly, Gisella, Heera, Yira, dan Natta.

"Ayo, Jun! Ceritain lagi gosip yang hot-hot itu!" ucap Nade dengan semangat.

"Oke, jadi gini--"

"Jangan bilang soal Kak Mahen yang selingkuh dari kak Yera, ya? Udah basi banget, Jun," potong Sherly sambil memutar bola matanya.

Gisella yang sedang asyik makan batagor tiba-tiba keselek mendengar ucapan Sherly. "Anjir?! Kak Mahen selingkuh?!"

"Lah? Lo kemana aja, Sel? Ini gosip udah lama, masa baru tau?!" sahut Kalisha.

"Asli! Untung aja gue gak naksir Kak Mahen. Ngeri banget selingkuh gitu. Padahal Kak Yera tuh cantik, baik, pinter. Emang ya, cowok tuh sama aja, sama-sama TUKANG SELINGKUH!" ujar Gisella dengan wajah kesal.

Samuel yang tak sengaja mendengar percakapan mereka langsung ikut nimbrung. "Eh, gak semua cowok tukang selingkuh, Sel. Buktinya gue, setia abis coy!" ucapnya dengan bangga.

"Yaiyalah lo setia, Mul. Kan elo jomblo!" sahut Luna yang langsung disambut gelak tawa anak kelas.

"Siala*, lo!"

Tiba-tiba pintu kelas terbuka. Semua mata langsung tertuju ke arah Jia, Jendra, Hanna, dan Jildan yang baru saja kembali setelah rapat OSIS.

"Guys, ada pengumuman penting! Perlombaan buat 17 Agustus udah ditentuin. Yuk, kita diskusi bentar buat nentuin siapa aja yang bakal ikut lomba," ucap Jia yang kini sudah berdiri di depan papan tulis dengan spidol di tangannya.

"Haikal, Raden, Sandi, Hanif, Yuda, simpen HP-nya dulu, bisa?" lanjutnya dengan tatapan tajam yang langsung membuat geng Squad Jamet ciut nyalinya.

"Siap, Ji!" seru mereka kompak sambil menyimpan HP masing-masing.

"Oke, jadi perlombaannya lumayan banyak. Bakal ngabisin waktu sekitar satu minggu buat perlombaan ini. Tapi inget ya, kalian jangan sampai bolos! Mau ikut lomba atau enggak, kalian harus tetap masuk sekolah. Soalnya bakal ada lomba supporter kelas terheboh. Kita jangan sampai kalah, oke?"

Serentak, anak-anak kelas bersorak kegirangan. Seminggu penuh lomba? Seru banget, cuy!

"Nah, untuk perlombaannya ada tarik tambang cewe cowo, balap karung, lari estafet, futsal cewe cowo, basket cewe cowo, fashion show couple tema profesi, makan kerupuk, dan lomba hias kelas. Nah, yang lebih special lomba kali ini, setiap kelas harus menampilkan sebuah penampilan. Bebas, mau itu nari, teater, dan lain-lain."

"Gue mau fashion show dong, sama Bian!" seru Nade dengan semangat.

Sherly yang duduk di depannya mendelik. "Kaya Bian mau aja sama lo, yeuhh!"

"Gue futsal!"

"Gue basket weh!"

"Tarik tambang! Tarik tambang!"

Baru aja Jia mengumumkan, anak-anak kelas udah ribut minta daftar. Melihat hal ini, Jendra mengambil alih untuk menenangkan mereka.

Duk! Duk! Duk!

Jendra mengetuk sapu lidi ke papan tulis. "WOY! Dengerin dulu! Ini belum selesai!"

Anak-anak kelas langsung terdiam.

"Jadi gini, karna perlombaannya lumayan banyak, walaupun gak terlalu banyak. Kepsek udah nentuin buat semua anak kelas itu maksimal mengikuti satu perlombaan, agar semua anak kelas ikut serta. Karena kelas kita isinya cuma dikit, kepsek memperbolehkan anak kelas kita mengikuti lomba lebih dari satu, khusus untuk kelas kita." jelas Jendra

"Kalian sebagai anak OSIS bakalan ikut main gak?" tanya Gisella.

Jildan yang duduk di bangku guru menyahut, "Kalau kelas lain yang jadi panitia gak boleh main, khusus buat kelas kita panitia ikut main."

"Oke, sekarang kita pembagian siapa yang bakalan ikut lomba. Ini sistemnya mau di pilih atau mengajukan diri?" tanya Jia pada mereka.

"Satu lomba itu minimal satu orang? Atau dua orang cewe cowo?" tanya Felix

"Kalau lomba estafet dua cewe dua cowo, kalau lomba karung, kerupuk, dua orang cewe cowo." jawab Hanna.

"Pilih aja dah, Ji. Pilih aja biar lo yang tentuin," ucap Luna.

"Mending sesuai hati nurani kalian aja, kalau sama gue takutnya kalian gamau," balas Jia.

Pembagian lomba diiringi oleh candaan anak kelas, terutama Kalisha yang kekeh gamau jadi couple fashion show bersama Raden, atau Eric yang maksa pengen masuk basket tapi udah penuh, belum lagi Juan yang tiba-tiba spill gosip baru yang bikin acara pembagian lomba jadi melebar kemana-mana.

Akhirnya setelah perjuangan panjang, pembagian lomba pun selesai, dengan rincian sebagai berikut.

•Lomba Tarik tambang cewe: Sabi, Gisella, Luna, Nade, Sherly

• Lomba Tarik tambang cowo: Jendra, Raden, Bian, Samuel, Felix

• Lomba balap karung cewe-cowo: Natta, Yuda

•Lomba lari estafet cewe-cowo:  Heera, Hanna, Eric, Samuel

•Lomba futsal cewe: Jia, Kalisha Sabi, Nade, Gisella

•Lomba futsal cowo: Haikal, Jendra, Hanif, Juan, Jildan

•Lomba basket cewe: Jia, Heera, Sabi, Nade, Gisella

•Lomba basket cowo: Jendra, Shaka, Bian, Sandi, Haikal

•Lomba makan kerupuk cewe-cowo: Yira, Renal

•Lomba fashion show couple: Kalisha, Raden

"Ini udah fiks ya! Jangan sampai ada yang di ubah. Untuk fashion show nanti kita diskusikan akan memilih tema profesi apa." ucap Jia

Raden duduk di sebelah Sandi yang langsung berhadapan dengan Kalisha tersenyum genit, "Jangat cemberut dong, Neng. Gak usah malu, lo gak bakal malu kok kalau sama pangeran mah," ucapnya.

Mendengar ucapan Raden, ingin rasanya Kalisha menendang Raden sekarang juga. "Apasi lo?! Gak usah genit lo!" sewotnya.

"Jia! Kalau lomba hias kelas gimana? Terus pentas seni juga gimana?" tanya Gisella mengabaikan perdebatan anatara Raden dan Kalisha.

"Nah, pinter banget lo Sel nanya begitu. Jadi gini, kalau lomba hias kelas di mulainya hari senin, yang kebagian lomba, lomba dulu. Nanti sebagian jadi supporter, sebagian hias kelas," ucap Jia.

"Kalau pentas seni, Ji? Gimana?"

"Kalau pentas seni gue belum punya ide, nanti kita diskusikan lagi sama fashion pahlawan bakal pake tema apa." lanjutnya.

Kring...Kring...

Suara bel pertanda jam istirahat kedua berbunyi, mengakhiri diskusi panjang mereka. Mereka yang beragana muslim pun langsung bergegas pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat dzuhur.

...🌷 🌷 🌷...

"Jia, please jangan gue! Kenapa sih harus gue sama Raden? Kan yang seleb bukan gue doang, Sherly juga seleb!" rengek Kalisha mengguncang-guncangkan tubuh Jia.

Nade yang di sebelahnya menghela nafas lelah mendengar rengekan Kalisha yang tidak ada habisnya itu. "Udahlah, Lish. Terima aja, siapa tau lo emang jodoh sama Raden," ucap Nade.

"Lagian lo kenapa gak mau banget dah fashion show couple bareng Raden? Perasaan Raden gak jelek-jelek amat,"  sahut Heera yang langsung mendapat tatapan curiga dari yang lainnya.

"Hee? Lo gak lagi minus kan? Raden si jamet itu lo bilang ganteng? Anji*? Yang bener aja!" sewot Kalisha.

"Lho? Lho? Gue gak bilang Raden ganteng, itu lo sendiri yang bilang," ucap Heera membuat semuanya tertawa melihat wajah cemberut Kalisha.

Jia menepuk pundak Kalisha, "Dengerin gue, Lis. Kenapa gue pilih lo sama Raden? Karena, lo sama Raden itu cocok, wajahnya mendukung, apalagi ini tema profesi. Walaupun Raden jamet, gue akuin omongan Heera itu benar. Dia gak jelek-jelek banget, jadi gak kebanting kalau dia couple sama lo," ucap Jia yang langsung diangguki oleh yang lainnya.

Sementara itu, di gazebo yang terletak  di lantai bawah, di bawah pohon rindang tak jauh dari kelas mereka, para anak laki-laki tengah berkumpul. Gazebo ini cukup besar, sehingga muat menampung mereka semua. Suasananya adem dan sejuk, cocok banget buat santai.

Haikal yang duduk bersandar di bahu Shaka berkomentar, “Anji*, enak banget ngadem di sini. Fiks, ini harus jadi basecamp kita. Deket banget sama kelas, kan?”

Di sudut lain, Eric dan Yuda yang lagi galau mendadak jadi dramatis. Mereka duduk bersandar di batang pohon sambil mendengarkan lagu-lagu sedih dari earphone yang dipakai bergantian.

“Kau hancurkan aku dengan sikapmu~” gumam Eric sambil memukul dadanya pelan, mengikuti lirik lagu yang diputar.

“Tak sadarkah kau telah menyakiti ku,” lanjut Yuda dengan nada penuh penghayatan, memejamkan mata seakan merasakan sakit hati yang mendalam.

Sementara itu, Sandi, Samuel, Raden, dan Juan malah asyik main masak-masakan ala bocil kampung. Mereka mengumpulkan daun, ranting, dan tanah sebagai bahan masakan imajiner yang mereka sebut “sup ranting spesial”.

"Bajinga*! Jangan sentuh masakan gue! Ini belum mateng!” seru Hanif dengan penuh keseriusan sambil mengaduk ranting dengan sebatang lidi.

Di bagian tengah gazebo, yang lain malah asyik tiduran. Angin yang sepoi-sepoi bikin suasana makin nyaman dan bikin ngantuk. Awalnya suasana damai, tenteram, dan hening. Sampai tiba-tiba—

Duuttttt! Bruuuutttt!

“HAHAHAHA, SORRY GUYS! GUE KENTUT!” teriak Haikal tiba-tiba dengan santai.

“BANGSA*, GUE DI BAWAH LU, ANJI*!” teriak Jildan yang langsung terduduk sambil menutup hidung, merasa jadi korban utama.

“HAHAHAHA, SI HAIKAL KENTUT! AMPUN BAU!” ujar Raden sambil ngakak.

Haikal malah ketawa semakin kencang sambil memegangi perutnya. Sementara itu, anak-anak yang lain mulai panik dan berlarian keluar gazebo sambil mengipas-ngipas baju mereka.

Tiba-tiba, dari belakang mereka  terdengar suara berat yang sangat dikenal.

“HEY! KALIAN NGAPAIN DI SITU? BELUM MASUK KELAS, HAH?!”

Suara Pak Dian, guru Ekonomi yang terkenal tegas, menggema membuat mereka semua refleks langsung diam dan saling pandang dengan ekspresi panik.

“Waduh, Pak Dian!” bisik Haikal dengan wajah pucat.

“Lari, Coy! LARI!!!” ujar Jildan sambil menarik tangan Haikal dan diikuti dengan yang lainnya.

Dalam hitungan detik, semua anak langsung bubar jalan, kabur kembali ke kelas dengan kecepatan penuh, meninggalkan gazebo yang kini berantakan dengan “sup ranting spesial” yang belum sempat matang.

...🌷 🌷 🌷...

...Aku gak bakalan bosan bosan mengingatkan kalian, jangan lupa tinggalkan jejak ya, seperti vote, komen, dan tambahkan ke favorit kalian ya😉🌷...

...Sampai ketemu di part selanjutnya 🌷...

...ִ ׄ ִ 𑑚╌─ִ─ׄ─╌ ꒰ To be continued ꒱ ╌─ׄ─۪─╌𑑚 ۪ ׄ...

1
deluxi☁
baguss
Diana (ig Diana_didi1324)
hai thor ceritanya menarik aku suka bacanya, aku baca sampai sini dulu ya yuk mampir juga dikaryaku
deluxi☁: terimakasih kakk sudah mampir🥰🥰 okeyy nanti aku mampir 🌷🌷
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!