NovelToon NovelToon
VERSUS

VERSUS

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Gangster / Enemy to Lovers
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Puspa Indah

Rahasia besar dibalik persaingan dua kedai yang bertolak belakang dalam segala hal.

Saat yang nampak tidak seperti yang sesungguhnya, saat itu pula keteguhan dan ketangguhan diuji.

Akankah persaingan itu hanya sebatas bisnis usaha, atau malah berujung pada konflik yang melibatkan dua sindikat besar kelas dunia?

Bagi yang suka genre action, kriminal, mafia, dengan sentuhan drama, romansa dan komedi ringan, yuk.. langsung di klik tombol "mulai baca"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Indah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 20

Ryuu dan Akita bingung mendengar pengakuan Benjamin.

"Maksudmu?", Akita menjauhkan punggungnya dari sandaran kursi, antusias terhadap ucapan Benjamin.

"Dia pernah terkena racun mematikan yang tak ada penawarnya. Tapi aku, hanya aku yang punya formula untuk mencegah penyebaran racun itu ke seluruh tubuhnya. Sial buatnya, ia harus mengkonsumsi itu secara rutin dalam dosis dan waktu yang tepat agar efeknya tidak bertambah parah", Benjamin kemudian mengambil tiga botol minuman dari kulkasnya, seolah ingin mengajak tamunya mengobrol dengan santai sambil menikmati ceritanya.

Ryuu bergidik, bagaimana mungkin pria ini menyimpan minumannya di kulkas yang sama dimana ia menyimpan banyak bahan kimia. Bagaimana kalau isinya sudah tercemar racun atau apapun yang ada di situ? Akhirnya ia hanya meletakkan botol untuknya di meja. Bahkan saat Akita hendak meminum miliknya, Ryuu langsung merebutnya dan meletakkannya di tempat yang sama.

Melihat itu, Benjamin hanya terkekeh sambil menggeleng.

"Asal kalian tahu, meski bukan berada di sisi yang sama dengan Gambino, bukan berarti aku orang yang lurus. Aku punya bisnis gelap yang.. sebaiknya kalian tak perlu tahu. Jadi.. bisa dikatakan kalau saat ini aku sedang memeras Luca Gambino untuk melindungi kepentinganku. Dan selama ia belum menemukan orang yang bisa menggantikanku, maka dia tidak bisa berbuat apa-apa", ucapnya sambil menenggak minumannya.

"Jadi, apa kalian sudah memutuskan?" Benjamin kembali mengambil suntikan tadi dan tersenyum pada Akita dan Ryuu.

Akhirnya mereka menyetujuinya, karena memang tak ada pilihan lain. Hanya ada mati perlahan karena racun, atau mengambil resiko dengan penawar yang diberikan oleh ilmuwan kriminal di hadapan mereka.

********

Akita perlahan membuka matanya. Dia merasakan tubuhnya lebih nyaman dan bertenaga, tidak seperti sebelumnya. Perlahan ia bangkit dan duduk di sofa tempat ia tidur, kemudian menatap ke arah tempat tidur dimana Ryuu nampak masih terlelap.

Ia lalu berjalan ke arah jendela, menatap bangunan di seberang jalan. Trattoria Crescente, kedai itu ternyata hanya sebuah kedok untuk melenyapkan dirinya. Akita tak mengerti, mengapa mereka ingin menghabisinya? Apa yang sudah ia perbuat sampai layak untuk diracun agar tersiksa dan mati perlahan?

Sofia.. Akita masih berharap kalau apa yang diucapkan Luca hanyalah sebuah kebohongan. Tapi ucapan itu nyatanya telah terbukti benar. Bahkan Ryuu, karena kerakusannya dan merebut kiriman beracun buat Akita, juga ikut kena efeknya.

"Kau sudah bangun?", Ryuu sudah duduk di tempat tidurnya sambil mengucek mata.

"Bagaimana keadaanmu?", Akita malah balik menanyakannya.

Ryuu menggerakkan otot-ototnya kemudian mengangguk-angguk.

"Dokter itu memang benar, dan berarti Luca Gambino juga benar. Yang salah adalah kau, sudah jatuh cinta pada orang yang ingin membunuhmu. Menyedihkan", Ryuu beringsut turun menuju pintu kamar mandi.

"Pagi ini, kita akan mengkonfrontasi dia. Kita lihat saja, apa jawabannya. Tapi ingat, lupakan romansa dan dramamu. Sekarang waktunya untuk genre kriminal dan action", sesaat kemudian, Ryuu sudah menghilang di balik pintu kamar mandi.

******

Pintu kedai itu sepertinya masih terkunci, karena memang masih terlalu pagi untuk memulai aktivitas apapun. Ryuu menggedornya, seolah menyalurkan kekesalan pada sang pemilik.

"Hei, Ryuu!", apa kau bermaksud membangunkan seluruh blok dengan gedoranmu itu hah?!" Akita merasa kesal dengan kelakuan Ryuu yang ia anggap berlebihan.

Dari dalam, seseorang dengan tergesa menuju pintu untuk mencari tahu sebab keributan yang didengarnya.

"Tuan Fujita? Tuan Nakam..."

"Mana Nona Genovese?!", belum sempat Mateo menyelesaikan ucapannya, Ryuu sudah menerobos masuk ke dalam.

Akita hanya menghela nafas. Tapi sepertinya ia memang tak berhak protes, mengingat kebodohan yang telah dia lakukan.

"Nona ada di..."

"Ada apa Mateo?", kembali Mateo tak bisa menyelesaikan kalimatnya, kali ini Sofia yang baru turun dari lantai dua menyelanya.

Melihat kedatangan Sofia, Ryuu segera memburu ke arahnya. Dengan cepat ia mengalungkan lengannya ke leher wanita itu dan dengan tangan yang lain menghunuskan ujung kunai.

"Ryuu!! Apa yang kau lakukan?! Lepaskan dia!", Akita panik melihat apa yang dilakukan Ryuu.

"Dengar Nona, aku takkan melepaskanmu dan takkan ragu menusukkan pisau ini ke lehermu. Aku tak peduli walaupun setelahnya tuanku yang bodoh ini akan membunuhku", Ryuu terdengar sangat serius dengan ucapannya, membuat Akita dan Mateo melotot panik.

"Bagus! Dan setelah itu, takkan ada lagi yang menghalangiku untuk menembak kepalanya", tiba-tiba Valentina sudah ada di situ, berjalan perlahan dengan pistol yang mengarah pada Akita. Dan akhirnya, moncong pistol itu sudah menempel di belakang kepalanya.

Ryuu menatap murka pada Valentina, ia lupa memperhitungkan keberadaan wanita itu.

Keadaannya kini seri, hanya Mateo yang kini kebingungan harus berbuat apa. Dia tak punya kemampuan apapun, hanya kesetiaan yang entah bagaimana cara menggunakannya di situasi seperti ini. Bagaimana kalau...

1
Puspa Indah
Makasih reviewnya. Moga sukses dan sehat selalu 🤓
Puspa Indah
Tahu aja kamu kalau ambil inspirasinya dari beliau. Tapi Antonio gak bisa nyanyi, kayaknya..
deka
keren ceritanya gk bertele-tele. good job.
deka
wow Nami kereenn
deka
jangan bilang Antonio Bocelli saudaraan ama Andrea Bocelli ya thor
deka
hmm ... Ryu tutup mulutmu, orang jatuh cinta emang sulit di nasehati🤭
deka
hati² Akita jangan nyosor aja sama makanan dari sebrang
deka
oohh .. ternyata Sophia tidak sepolos yg kukira.
Akita duh nasibmu terancam
Oe Din
seru "Akita" ( atau Ryuu )
Puspa Indah: Eh, iya. Salah lagi /Facepalm/
Makasih buat koreksinya..
total 1 replies
Oe Din
Penumpang lain panik...
Akita malah bersyukur ada goncangan di pesawat, dapat pelukan tangan...
😘😘😘
Oe Din
Mateo dan Alex ini cocok jadi pujangga ...
👍👍👍
Oe Din
Ryuu sang gembong Yakuza, bisa salah tingkah juga ...
😄😄😄
Oe Din
Satu ruang, dengan berbagai macam rasa dan raut muka ...
😅😅😅
Oe Din
geger otak atau gegar otak...?
Puspa Indah: Yup tul, gegar otak. Kalau Geger, malah kaya tempatnya Aa Gym ya. Geger Kalong 🤭
It's done! Thanks...
total 1 replies
Oe Din
Ha ha ha...
Ryuu sudah sangat bosan dengan genre romansa, saatnya genre HOROR & Baku Hantam ...!!!
Puspa Indah
To Oe Din, author ijin pake istilah "rakus" sama "kiriman beracun" nya ya.. Makasih.. 🤓
Oe Din
المسلم أخ المسلم ...
Setiap muslim adalah saudara bagi muslim lainnya...
Oe Din
Kau rakus, merebut "kiriman beracun" buat Akita....
Jadi kena juga !!!!
Oe Din
Putri Gengster Italia versus Putra Gengster Jepang....
Oe Din
Mantaplah....!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!