Gandari adalah gadis desa yang menjadi sebatangkara karena ibunya telah meninggal dunia, namun ia dinikahkan dengan Prama~ seorang anak juragan tanah didesa Waringin. padahal keduanya masih sangat muda pada saat itu..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reni ambar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
cerita masalalu
Gandari dan Bagja dikurung digudang belakang milik Juragan Darsa.. Mereka diikat sehingga tidak bisa pergi kemanapun. Juragan Darsa sudah tau kebenarannya bahwa Gandari adalah Nyai Bulan yang berarti sudah dipastikan bahwa Gandari adalah penerus kekuatan Nyai Darsih. Dimana ia mendengar sendiri sumpah Nyai Darsih bahwa akan ada penerus kekuatannya yang akan membunuh Juragan Darsa yang mempunyai ilmu kebal dan pengasihan. Sebab Juragan Darsa lah yang memfitnah Nyai Darsih hingga dibakar hidup-hidup oleh para warga..
Tapi karena apa Juragan Darsa sampai berani memfitnah Nyai Darsih?
Sementara ditengah malam yang sunyi nan dingin menusuk, Ada Bagja yang tengah kalut kala menyadari bahwa ia terkurung bersama Gandari.. Bukan apa-apa, ia begitu hawatir pada wanita yang kini sudah menjadi kekasihnya itu, ia sangat takut Juragan Darsa berniat jahat pada Gandari
"Nyi.." lirih Bagja dengan suara lembutnya
"Hm?" seru Gandari berusaha tetap tersenyum agar Bagja tak hawatir
"Maaf!!" hanya itu yang diucapkan pemuda itu
"Kenapa minta maaf? Akang kan tidak berbuat salah padaku!!" tutur Gandari
Bagja pun menoleh pada Gandari yang juga tengah menatapnya, lalu menatap sendu pada wanita itu
"Nyatanya.. Aku tak bisa melindungimu.. Entah kenapa aku merasa tidak berguna!!" ujar Bagja dengan suara parau berusaha menahan tangis
Gandari pun menggeser tubuhnya hingga dekat dengan Bagja yang tengah menyender ke tembok dengan tangan mereka yang terikat
"Kang, jangan bicara seperti itu!! Aku tak terima jika akang bilang tak berguna!" tegur Gandari
"Tapi kau malah tertangkap disini bersamaku! Bagaimana bisa kita keluar dari sini? Aku benar-benar menghawatirkanmu, Nyi!!" jelas Bagja berterus terang
"Aku akan lebih hawatir jika akang tertangkap sendirian.. Duniaku akan terasa runtuh jika tau akang diintrogasi untuk menjawab siapakah Nyai Bulan itu.. Karena aku tau akang tak akan pernah menjawabnya walaupun harus m4ti!!" terang Gandari
Tiba tiba terdengar suara Prama membuat keributan diluar karena memaksa masuk kedalam walaupun tidak diizinkan oleh Juragan Darsa. Ia terus memaksa masuk walaupun anak buah Juragan Darsa bersikukuh tidak mengizinkannya masuk
"Aaarrrgggh lepas! Lepaskan aku!! Aku harus menemui mereka.. Lepassss!!" teriak Prama meronta-ronta karena tangannya dipegangi oleh dua anak buah Juragan Darsa
"Den.. Minta kerja samanya atuh, den!! Kalau aden masuk nanti kita yang dimarahi Juragan!!" ujar salah satu anak buah Juragan Darsa
"Aku gak peduli.. Aku harus bicara sama mereka!" tegas Prama bersikukuh
"Gak bisa, den!! beneran gak bisa inimah.. Juragan gak mengizinkan, nanti kita yang dimarahi habis-habisan"
"Izinkan saja dia masuk!" ujar seseorang yang sudah berada dibelakang mereka.
"Ambu!!" seru Prama dengan wajah berseri melihat kedatangan Ibunya
Ya, dia adalah Lastri~
Lastri mendengar kabar bahwa Gandari dan Bagja dikurung digudang karena ketahuan selingkuh katanya
Lastri pun mendekat kearah mereka dengan langkah santai nan anggun. Ia pun menyodorkan beberapa lembar uang pada dua anak buah Juragan Darsa itu
"Ambillah.. Lumayan buat ngejajanin istri dan anak kalian" ujar Lastri ramah
"Ta-tapi Bu Lastri.. I-ini kan.."
"Sudah.. Ambil saja.. Haha kalian ini suka malu-malu!!" goda Lastri sembari menyimpan paksa uangnya ke saku mereka
Dua anak buah Juragan Darsa itu pun saling pandang karena bingung
"Gimana ini, Man?" tanya Didin kebingungan
"Gimana lagi, udah kasih aja!!" jawab Maman
"Yasudah atuh bu.. Jangan lama-lama ya!! Takut Juragan sadar" ucap Didin sembari memberikan kunci gemboknya pada Lastri
"Tentu saja" jawab Lastri tersenyum, lalu merangkul Prama untuk masuk kedalam
*Ceklek* pintu gudang pun terbuka dan terlihatlah Gandari dan Bagja yang tengah terikat dengan luka memar disekujur tubuhnya
"Gandari!!" pekik Prama yang langsung mendekat kearah Gandari
Sementara Lastri langsung mendekat kearah Bagja
"Sebenarnya ada apa sih ini? Kenapa kalian dikurung disini? Katanya kalian berselingkuh, tapi apa yang salah? Toh Gandari sudah lepas dari Prama dan Bagja pun bujangan.. Kenapa malah dikurung Kang Darsa? aku benar-benar tak mengerti jalan pikirannya!!" gerutu Lastri sembari mengolesi obat luka pada wajah Bagja yang sudah babak belur
Gandari pun tersenyum kecut mendengar alasan Juragan Darsa mengurung mereka
"Sayangnya, masalahnya tidak sesederhana itu, Ambu.." lirih Gandari dengan tatapan kosongnya menatap lurus kedepan
"Memangnya apa yang Ambu gak tau, neng? Coba jelaskan sama ambu, kali aja ambu bisa bantu kamu" bujuk Lastri mendekat kearah Gandari dan mengelap d4rah didekat bibir Gandari
"Nanti juga ambu tau sendiri apa alasan Juragan Darsa memperlakukan saya seperti ini.. Yang jelas dari awal dia mengincar saya dan terus memperhatikan saya, makanya dia menikahkan saya dengan kang Prama dengan alasan kasihan padahal bukan karena itu!" jawab Gandari
Prama pun mencengkram bahu Gandari dan menatap sendu pada mereka
"Jelaskan sama aku dan ambu, neng!! kami berhak tau.. Jika alasannya masuk akal, aku akan membawamu kabur dari sini saat ini juga walaupun aku harus bertengkar dengan bapak!" tegas Prama meminta penjelasan
"Iya, benar itu.. Bahkan ambu juga akan pasang badan!!" timpal Lastri meyakinkan Gandari
Gandari pun menatap Bagja seraya meminta pendapat, namun Bagja hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya
Gandari pun mulai menjelaskan awal mula Juragan Darsa memfitnah Nyai Darsih
...----------------...
"Nyi, aku meminta secara baik-baik! Jangan terus memancing emosiku!!" ujar Juragan Darsa dengan nada meninggi
"Perbuatanmu tak bisa dimaafkan, Darsa! Aku tak peduli walau kau orang terkaya dan berpengaruh didesa ini, yang jelas kau bersalah atas kematian Lasmi!! Dia mati gara-gara kau! Aku akan menyebarkan semuanya pada warga" tutur Darsih tanpa rasa takut
Juragan Darsa pun mengepalkan tinjunya dengan erat
"Nyi, aku masih berusaha tetap lembut padamu!! Jangan sampai aku berbuat nekat" ancam Juragan Darsa
"Lakukanlah sesukamu, Darsa! Aku tak peduli" timpal Nyai Darsih acuh
Lalu beberapa hari kemudian..
Warga berbondong-bondong datang ke kediaman Nyai Darsih. Mereka memaksa masuk dan menemukan ari-ari bayi yang dibungkus kantong kresek yang ditaburi bunga diatasnya. padahal Nyai Darsih hari itu tidak merasa membantu siapapun melahirkan, tapi entah siapa yang telah menyimpan ari-ari bayi dirumahnya itu?
Warga pun yakin bahwa Nyai Darsih sedang ngelmu ilmu hitam (belajar ilmu hitam) dengan syarat memakan ari-ari bayi, apalagi Nyai Darsih adalah dukun beranak.
Padahal tanpa belajar ilmu hitampun Nyai Darsih sudah memiliki bakat itu sejak lahir, hingga akhirnya semua warga mengamuk dan membakar Nyai Darsih hidup-hidup!
Di detik-detik kematiannya, Nyai Darsih menatap tajam pada Juragan Darsa dan bergumam dalam hatinya, namun Juragan Darsa bisa mendengarnya seolah Nyai Darsih memang sengaja ingin Juragan Darsa mendengar ucapan dalam hatinya
"Darsa! Aing sumpah!! Sia bakal modar ku penerus kekuatan aing!! Bahkan leuwih-leuwih panas tibatan seneu nu ngaduruk aing!! Ilmu kebal sia eweuh nanaonan tibatan penerus aing!! Ieu sumpah aing, Darsa! Ieu sumpah Aingg!!"
(Darsa! Aku bersumpah!! Kamu akan m4ti oleh penerus kekuatanku, bahkan lebih-lebih panas daripada api yang membakarku!! Ilmu kebal kamu tidak ada apa-apanya daripada penerusku!! Ini sumpahku, Darsa! ini sumpahku!!)
deg!
Ucapan Nyai Darsih menggema ditelinga Juragan Darsa, angin berhembus kencang menerpa wajahnya yang sontak membuatnya merasa takut dan merinding..
Nyai Darsih pun perlahan m4ti terbakar api, hingga akhirnya Juragan Darsa sering memperhatikan Gandari dan memastikan Gandari tak mempunyai kekuatan itu..