Hidup tanpa kebahagiaan itu bagai sayap tanpa bulu,sebuah kemustahilan yang tidak dapat masuk logika,setidak berguna sayap pada ayam yang tidak bisa terbang,setidaknya sayap itu masih memiliki bulu yang indah,begitu pun juga dengan kehidupan,seburuk-buruknya hidup,akan ada setitik cahaya kebahagiaan didalamnya,namun semua itu tidak berlaku pada kehidupan yang di jalani oleh sesorang remaja cantik bernama aleza,sebesar apa memangnya penderitaan hidup yang gadis itu alami?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohammad Alfarizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berlatih bela diri
"Selamat pagi kak Della:" sapa Eza kepada Della yang juga sedang mengganti pakaiannya di toilet khusus karyawan.
"Selamat pagi juga Eza, tumben banget nih lu datang pagi."
"Ohh, aku cuman lagi ngak mau ngulangin kesalahan yang sama kak, jadinya aku sengaja berangkat pagi."
"Ahaha, iyah gue pernah dengar kalo lu datang telat di hari pertama kerja ya?."celetuk Della sambil terkekeh geli.
"Iya kak, ngak sengaja, kalau kakak sendiri datang ke sini pagi-pagi buat apa?."
"Eumm, aku menginap di sini." Eza cengo, mentap wajah sang senior dengan pandangan terkejut nya.
"Menginap?, bukankah setahu aku, di restoran ini ngak aa tempat untuk karyawan menginap."
"Ada tapi khusus untuk ku, aku tidak mempunyai tempat tinggal selain di sini." ujar Della sambil tersenyum kemudian beranjak pergi begitu begitu saja dari hadapan Eza.
"Ayo Eza, kita harus bekerja, nanti-nanti akan aku tunjukkan dimana tempat aku tinggal." Teriak della dari luar toilet.
"Ah,iya kak,aku akan segera menyusul."
Hari ini pelanggan lumayab banyak,eza sedikit dibuat kelelahab akibat pelangan yang tidak juga berhentu berdatangan bahkan ketika jam makan siangnya datang,eza menatap jam tangan di tangannya,kini waktu sudah menunjukkan pukul dua lebih empat lima,lima belas menitan lagi waktu pulang akan datang.
"Nda,sisanya aku serahkan sama kamu ya,bentar lagi aku bakalan pulang." Ucap eza kepada salah satu sesorang temanya yangain bernama sandra.
"Iya za,serahin aja sana aku,selamat pulang." Balas gadis itu sambil tersenyum.
"Bay," eza segerah berlari ke arah toilet karyawan,ia mulai mengganti pakaian seragamnya menjadi pakaian yabg semula ia pakai dari kontrakan.
"Udah mau pulang za?." Tanya della yang juga kebetulan tengah berada ditoilet karyawan.
"Iya kak."
"Emmm,yaudah hati-hati ya,gue mau balik kerja."
"Siap kak." merasa pakaiannya sudah rapih,eza pun beralih untuk membereskan barang-barangnya di dalam tas,memastikan tak ada lagi barang yang tertinggal dan segerah pulang setelahnya.
"Aku pamit dulu ya pak." Pamit eza kepada danz kala mereka tak sengaja berpapasan.
"Aduh eza sini dulu deh."
"Kenapa pak?."
"Umur saya baru tiga puluh taun lo,kepana manggil saya pak?."
"aya kan itu sebagai tanda formalitas saya selama bekerja,karyawab atau pegawai di tempat lain pun seperti ini."
"Kamu itu terlalu formal eza,udah panggil saya danz aja."
"Maaf pak,umur kita bedahnya tiga belas tahun lo,masa iya ke orang yang lebih tua manggilnya pakek nama."
"hubhhhhh.....,yaudah kamu maunya apa?, terserah asal bukan pak,saya risih dengernya,wok karyawan yang lain juga nggak ada yang panggil saya pak kok."
"Emmm,yaudah kak danz ya,jangan di tawar lagi,aku mau pulang,lihat aku telat gara-gara kakak loh." Keluh eza sambil memperlihat kan jam tanganya.
"Heee,iya iya,maaf ya,oke kak danz aja,sana sana pulang, nanti kamu nangis lama-lama saya tahan di sini." Eza memutar bola matanya malas.
"Yaudag pak,saya pamit ya."
Eza kembali menatap sebuah bangunan yang tadi sempat eza menarik perhatian eza sebelumbya,eza terus menatap aktivitas orang-orang di dalamnya.
"Bummm." Teriak seseorang dari arah belakang,eza terjingkrak kaget, sepertinya sibuk memperhatikan orang-orang utu membuat eza sampai tak fokus denah sekitarnya.
"Heyy,kau membuatku kaget!!!," protes eza kepada orang yang tadi mengagetkannya,orang itu terkekeh pelan.
"Kau?." Beo eza ketika dirinya menemukan sosok charls yang kini juga tengah menatap wajah nya.
"Ya,ini aku."
"Apa yang sedang kau lakukan di sini?'" Tanya charls.
"Aku?, aku hanya dalam perjalanan menuju pulang." blas eza cepat.
"Enmn....,benarkag?, tapi kenapa sedari tadi aku perhatikan kau hanya berdiri terdiam disini?."
"Y-yah memangnya kenapa?, suka-suka dong mau bagaimana juga,jalan ini bukan punya nenekmu!." Charls tersenyum tipis.
"Kau tidak mau berterimah kasij padaku,aku sudah baik hati loh memberikan kamu pekerjaan." Ucap charls sambil mengikuti kemana langkah eza pergi.
"Terimah kasih,lain kali aku akan meneraktir mu makan sebaik ucapan terimah kasih ku."
"Emmm,akan aku tunggu,oh iya aku dengar dari teman ku kau membuat keributan ya di hari pertama mu bekerja?."
"Keributan apa?, aku tidak merasa telah melakukan sebuah keributan."
"Yah,kau sudah membuat restoran itu gempar karena suara mu,dan itu yang aku sebut keributan." Celetuk charls, eza menghela nafasnya jengah.
"Kau!!!, bisa tidak jangan menggangguku selama beberapa hari aja,berhenti mengikuti aku!!!, aku ingin hidup tenang sendiri!!," desir eza dengan tatapan tajamnya.
"Oh, sepertinya kau kepedean ya,aku ingin pergi ke kefe itu dan kebetulan kita satu arah kok, aku tidak mengikuti mu kok." Eza memutar bola matanya melas.
"Pertanyaan ku yang tadi belum kau jawab lo,ngapin kau berdiri di sana?."
"Aku sudah jawab!!, aku hanya berdiri di sana karena-, karena....."
"Karena apa?, hayooo lohhh...."
"Ckk, sudahlah...."
"Ka ingin belajar bela diri ya?," celetuk charls secara tiba-tiba, eza yang semula sedang berjalan kaki seketika terhenti ketika mendengar celetukan dari mulut pemuda di sampingnya.
"Apa maksudmu?," lirih eza pelan.
"Aku bisa membantumu, aku tau sebuah tempat bela diri,dan kebetulan aku juga berjalan bela diri dari sana." Ujar charls sambil menahan salah satu tangan eza, eza kembali terdiam,ia menatap wajah charls begitu dalam.
"Kau......, bisa bela diri?." Tanya eza sekali lagi mencoba memastikan, charles mengangguk cepat.
"Yah,asal kau tahu, aku ini begitu hebat dalam bela diri, saat melihatnya kau pasti akan terkagum-kagum padaku." Eza menatap wajah charles datar.
"Tak apa, aku bisa mencari tempat bela diri yang sesuai denganku di lain tempat." Tolak eza mentah-mentah.
"Heyyy, kau juga bisa mendapatkan fasilitas yang lain lo disana, kau bisa sekalian melatih stamina mu, sangat jarang bisa menemukan tempat sebagus itu, dan tempatnya juga masih sangat sepi, kau tidak perluh khawatir akan terganggu dengan murid lain, serta guruku juga baik, dia begitu sopan dan penyayang namun begitu tangguh." Jelas charls panjang lebar.