KISAH MEREKA YANG LUAR BIASA

.

Beberapa saat orang asing itu pergi, terlihat salah satu prajurit pun membuka kedua matanya, ia terdiam sejenak sambil mengatur nafasnya. Lalu ia terbangun dengan perlahan, dan melihat-lihat sekelilingnya agar dirinya aman. Perasaannya jadi kacau karena semua rekan-rekannya telah mati atas penyerangan yang dilakukan oleh orang berjubah itu.

"Tak salah lagi." gumamnya.

Lalu ia bangkit berdiri, ia segera mengambil barang-barangnya dan pergi dari tempat itu untuk melaporkan kejadian yang ia alami bersama rekan-rekannya.

Campur aduk rasanya karena penyerangan yang tak biasa, sosok orang itu mengingatkan cerita masa lalu dari orang tuanya. Awalnya ia percaya karena dirinya pada saat itu masih kecil, ketika dirinya beranjak dewasa ia mulai menganggap cerita itu hanyalah dongen untuk menakut-nakuti anak kecil.

Hari semakin malam, dengan berjalan pelan sambil membawa perlengkapan seadanya yang ia bawa sedari awal, beberapa lama ia berjalan di dalam hutan, ia pin menemukan seekor kuda yang tengah makan rumput. Setelah mendekat, rupanya kuda ini milik salah satu rekannya yang ikut mati dengan rekan lainnya. Dengan bermodal yakin, ia segera menaikinya, lalu mengendari kuda ini untuk kembali ke Kerajaan dan melaporkan kejadian tadi.

.....

Beberapa hari kemudian, hari semakin siang, lalu terlihat sosok pemuda tengah membawa gerobak yang berisikan banyak daging ternak dari peternakan pemilik tempat dia bekerja. Pemuda ini yang bukan lain Brian, sepanjang perjalanan yang tak begitu jauh, dirinya jadi pusat perhatian para wanita, tapi bagi Brian itu masa bodoh yang penting dirinya bekerja.

Setelah sampai di kios, ia segera beres-beres semuanya, lalu ia kembali ke pemotongan daging. Entah sudah berapa banyak potongan daging ia potong semenjak datang ke kios tadi. Tapi, di tengah-tengah ia bekerja, indra pendengarannya menangkap suara-suara pelanggan dan para pedagang yang tengah membicarakan kejadian baru-baru saat ini.

Meski sedang bekerja, Brian bisa mendengar, kalau berita saat ini yang orang-orang bicarakan adalah kemunculan seseorang yang tak biasa dan membuat semua orang dari semua kalangan teringat kejadian masa lalu.

"Kau yakin ?"

"Iya, aku tak salah mendengar. Katanya orang itu berhasil membuat semua prajurit yang bertugas mati semua, dan itu hanya satu orang saja yang selamat."

"Wah, Jangan-jangan dia hanya asal bercerita."

"Tidak mungkin, kalau dia asalan bercerita bagaikan orang yang tengah berdongen, mana mungkin hampir setiap harinya selalu ada prajurit yang terus pergi keluar dan hanya beberapa saja yang kembali dengan selamat."

"Ohh tidak...., jangan seperti masa lalu, itu saja membuat ketakutan di masa mudaku." ucap pria tua yang sudah berumur.

Itulah percakapan yang dilakukan orang-orang saat ini. Tak hanya wanita-wanita saja yang saling bergosip, tapi pria-pria juga ikut saling berbagi informasi, bahkan kebanyakan pria yang usianya sudah tua. Obrolan yang dibicarakan mereka mengaitkan tentang masa lalu.

Sedangkan Brian yang tengah duduk bersantai sambil menunggu dagangan, ia hanya diam saja, meskipun dalam pikirannya terarah cerita salah satu kenalan tentang kejadian masa lalu. Ya, dirinya tau cerita ini karena Albert yang memberitahunya, dan sekarang dalam pikirannya ia mulai gelisah, karena tak hanya akan banyak korban atas kejadian itu, tapi ia tak ingin ikut terkena dampaknya.

Lalu ia teringat akan cahaya biru misterius yang selama ini masih di dalam dirinya hingga saat ini. Rupanya untuk bisa menggunakannya tak hanya berkonsentrasi tapi dirinya juga harus punya niat dan keyakinan yang kuat agar bisa menggunakan cahaya birunya yang kini menjadi kekuatan ajaibnya.

.....

Beberapa bulan kemudian telah terlewati, dan kini situasi sangat tak biasa, semenjak kemunculan orang aneh, banyak sekali pihak yang dirugikan. Dia terus berulah dan membawa kematian kepada orang-orang yang mencoba melawannya. Sesuai dugaan, dialah musuh yang sangat berbahaya, sama seperti cerita masa lalu, dia memiliki bola kristal hitam di ujung tombaknya, dan bisa menyerang yang tak biasa.

Dan sekarang terlihat banyak sekali orang-orang memakai perlengkapan perang. Mereka semua adalah prajurit dari beberapa Kerajaan Eropa kini bersatu membuat aliansi kembali seperti pendahulu mereka yang melawan musuh yang sama. Saat ini mereka berjalan menulusuri hutan yang dimana orang misterius itu muncul, mereka mencoba untuk tenang meski sulit menghilangkan rasa ketegangannya.

Tiba-tiba terdengar suara ledakan muncul, sontak semua prajurit manjadi panik.

"Apa yang terjadi ?"

"Bukankah suara ledakan tadi berada di timur ?"

"Jangan-jangan musuh kita telah menyerang para prajurit di bagian sana."

"Ayo cepat kesana...!! Ayo kita bantu...!!"

Mereka semua pun maju ke arah timur.

"Hei, jangan terburu-buru...!! Kita harus menyusun rencana baru...!!"

Meski ada banyak orang yang tak bergerak karena bingung harus membuat rencana apa. Mengingat mereka yang baru bekerja sebagai aliansi jadi mereka belum bisa menyesuaikannya, terlebih lagi, mereka harus membuat rencana baru.

Sebagain orang-orang Kerajaan juga ada yang ikut maju dan ada yang memilih diam. Diam bukan berarti takut, karena ia tak ingin kehilangan prajurit sekaligus tak ada rencana untuk mengalahkan orang misterius itu yang sudah membuat penyusunan prajurit mereka jadi gagal.

.....

Hari kini telah malam, dan terlihat Brian tengah duduk diam di atap bangunannya milik siapa. Hari ini ia hanya mengenakan pakaian biasa dan memakai syal di lehernya, karena cuaca hari ini cukup dingin. Hari ini dirinya tak sedang bekerja karena saat ini pemilik tempat kerjanya dan para pedagang lainnya ikut suka rela untuk bergabung dengan para prajurit. Karena itulah suasana kota ini cukup sepi, bahkan rakyat biasa juga ikut.

Setelah lama diam, Brian pun bangkit berdiri, lalu meminjamkan kedua mata dan mengepalkan kedua tangannya ,tiba-tiba cahaya birunya muncul menyelimuti kedua tangannya. Setelahnya kedua kakinya pun juga ikut diselimuti cahayanya.

Wusss....!!

Begitu membuka kedua matanya, Brian langsung melompat tinggi, gerakannya cukup cepat. Kini dirinya sudah hampir bisa menguasai kekuatannya karena beberapa bulan ini dirinya berlatih keras setelah pulang kerja. Begitu mendengar kabar tentang monsternya manusia telah kembali, dirinya mulai melatih tubuhnya agar bisa menguasai kekuatan ajaib yang ia miliki.

Setelah hampir 10 detik dirinya melompat, ia pun turun mendarat, begitu mendarat Brian langsung berlari sekuat tenaga. Aksinya Brian membuat semua orang yang sedang berada di luar rumah mereka atau jalan-jalan di tengah kota langsung membeku melihatnya, karena gerakan larian Brian sangatlah cepat tak seperti manusia yang sedang berlari pada umumnya.

"Apa itu...!!"

"Gerakan larinya sangat hebat."

"Gila, aku bahkan tak bisa berlari secepat itu."

"Lihat, kedua kakinya dan tanganya berwarna biru...!!"

"Bukankah itu Brian...??"

"Brian ? Sejak kapan dia bisa berlari secepat itu..??"

Itulah ucapan orang-orang yang melihat aksinya Brian yang cukup singkat, karena pemuda itu kecepatan larinya seperti 5 kali lipat dari larian orang biasa. Sedangkan Brian, ia tak begitu mendengar ucapan orang-orang akan tentang dirinya, yang ia pikirkan saat ini adalah pergi ke tempat peperangan antara pasukan aliansi dengan manusia misterius yang dianggap monster.

.

.

.

.

.

.

Bersambung.....