Bukan lagi Zaman Siti Nurbaya namun Casanova Isabela harus merasakan Zaman dimana dirinya harus di jodohkan dengan laki laki yang sama sekali tidak dia kenal.
-
Casanova atau biasa di panggil Nova merupakan anak tunggal dari keluarga kaya raya namun dirinya selalu tinggal bersama pengasuhnya karena kedua orang tuanya yang terlalu sibuk dengan bisnis mereka di luar negeri menjadikannya menjadi seorang gadis bar bar.
Namun kenyataan pahit harus dia dapatkan setelah kedua orang tuanya yang langsung menjodohkannya dengan laki laki yang bahkan sama sekali tidak pernah dia tau ataupun kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masalah Lagi,,
Talita ternyata melihat dimana Viken menghampiri Nova di taman belakang, bahkan dia sama sekali tidak habis pikir karena Viken tidak memberinya hukuman.
" Kenapa Loe gak kasih dia hukuman Ken, Dia udah siram gue sampai baju hue basah "
" Loe bersihin toilet murid " Ucap Viken berjalan meninggalkan Talita yang tidak percaya dengan jika malah dirinya lah yang mendapatkan hukuman.
" Viken tunggu,, Kenapa gue yang harus bersihin toilet harusnya Pembuat onar itu "
Viken menghentikan langkahnya dan menatap Talita,,
" Loe sengaja bukan membuat Nova jatuh tadi"
Talita terdiam, ternyata Viken tau jika dirinya sengaja menggeser kakinya di saat Nova dan teman temannya berjalan.
Nova kembali ke dalam kelasnya, terlihat kedua sahabatnya yang langsung menghampirinya..
" Nov,, Loe dari mana, apa Kak Viken kasih hukuman lagi " Ucap Mona dan Nova menggeleng
" Syukur lah,, tapi Loe dari mana kita cari tadi "
" Dari taman, Udah gue gak papa "
Nova tersenyum agar kedua temannya tidak khawatir namun bukan teman namanya jika mereka tidak tau kesedihan Nova saat ini.
Bel berbunyi panjang menandakan sekolah usai semua murid langsung berjalan keluar begitu juga dengan Nova dan kedua sahabatnya.
Mereka berjalan dengan saling bercanda dan sesekali tertawa hingga mereka melewati kelas 12 dan terlihat Talita yang baru saja keluar dari kelas.
" Dasar Pembuat Onar, bilang apa Loe tadi ke Viken sampai Loe gak dapat hukuman "
" Apa maksud Loe "
" Harusnya Loe yang dihukum karena nyiram gue tapi Viken malah hukum gue "
Nova, Mona dan Ines langsung tertawa pantas saja Talita terlihat berbeda ternyata dia telah menyelesaikan hukuman dari Ketos.
" Gimana enak bukan hukumannya, makanya gak usah cari gara gara sama gue " Ucap Nove kembali berjalan namun Talita melihat Viken bersama kedua temannya yang baru keluar dari ruang Osis pun langsung kembali memanggil Nova.
" Alah paling juga Loe Goda Viken kan, dasar wanita gatel " Ucap Talita sengaja untuk memancing emosi Nova.
Nova membalikan tubuhnya dan menghampiri Talita..
" Apa Loe bilang tadi "
" Loe gadis pembuat Onar dan Wanita gatel " Ulang Talita.
Nova langsung mengangkat tangannya dan dia pura pura terjatuh..
" Aduh,, " Rintih Talita sengaja untuk mendapatkan perhatian Viken membuat Nova juga kedua temannya heran.
" Nova " Teriak Viken yang langsung menghampirinya.
" Eh Ratu Akting,, Gak usah pura pura deh Loe, bangun gak Loe " Ucap Nova namun Talita tetap duduk dengan tangan yang sengaja menutupi pipinya seakan Nova telah menamparnya.
Bisma dan Ardan membantu Talita,,
" Loe ikut " Ucap Viken langsung berjalan
" Nov,, mau kita temani " Ucap Mona namun Nova menggeleng dan langsung mengikuti Viken menuju ruang Osis.
" Ada Apa " Ucap Nova berdiri di depan meja Viken yang terus menatapnya.
" Loe kenapa sih, gak cape buat keributan terus hah, Loe gak cape gue hukum "
" Ya Udah gak usah hukum gue, kelar kan "
Viken menghela napasnya, memang menghadapi gadis di depannya ini sunggah sangat susah, dia sangat keras kepala.
" Apa yang Loe lakuin ke Talita "
" Gak Ada, dia aja yang jatuh sendiri "
" Tangan Loe ngapain tadi "
" Udah gue bilang, gue gak ngapa ngapain Nova,, Cepetan deh mau apa lagi sih "
Viken mengambil surat di laci mejanya dan memberikannya..
" Surat panggilan orang tua Loe besok "
" Gue gak janji, Mereka udah balik ke Amrik " Ucap Nova langsung berjalan keluar sedangkan Viken menatapnya bingung bukankah semalam mereka telah makan malam bersama.
Ceklek,,
Pintu terbuka dan terlihat Bisma, Ardan serta Talita yang masuk, mereka berjalan menghampiri Viken yang terlihat memikirkan sesuatu.
" Woi,, kenapa Loe " Ucap Bisma duduk dan seperti biasanya Viken hanya cuek dan bersikap biasa saja.
" Ken,, Loe udah kasih hukuman kan sama Pembuat Onar itu, perih banget tamparannya " Ucap Talita sengaja dibuat buat
" Sudah,, Loe pulang kalau emang sakit " Ucap Viken langsung mengambil tasnya dan berjalan keluar.
Talita membulatkan matanya, niat hati sengaja agar bisa di antar Viken tapi malah tetap cuek.
Nova langsung menuju parkiran dimana masih ada Mona dan Ines yang menunggunya..
" Nov, gimana " Ucap Mona
" Surat panggilan " Ucap Nova melihatkan amplop ditangannya membuat kedua sahabatnya saling pandang
" Tapi bopak nyokap Loe " Ucap Ines dan Mona hanya mengangkat bahunya.
" Gila memang ratu akting pinter banget memutar balikkan fakta, awas aja kalau ketemu"
" Namanya juga Ratu Nes, pinter lah dia cabut yuk "
Mereka masuk ke dalam mobil masing masing dan melajukan nya keluar parkiran.
Nova tidak terlalu memikirkan surat panggilan tadi toh bisa saja meminta Bik Kesi yang datang ke sekolahannya.
Tiba tiba terdengar suara ponselnya dan terlihat hanya nomor tidak di kenal yang menelponnya.
Nomor siapa nih gumam Nova namun dia pun mengangkatnya.
" Halo sayang,, Ini Tante Ana " Ucap seseorang di seberang
" Oya Tante, kenapa Tan "
" Tidak, kamu lagi di mana sayang "
" Lagi di jalan Tan, baru pulang sekolah kenapa ya Tan "
" Besok siang kamu bisa kan ke rumah tante "
" Tapi Tan, Nova gak tau rumah Tante "
" Astaga,, Nanti Tante kirim alamatnya.. Besok tante tunggu ya "
" Iya Tante "
Nova menutup ponselnya dan berpikir untuk apa Tante Ana menyuruhnya datang dan Tante Ana begitu baik berbeda dengan anaknya yang sok cool nyebelin itu.
