Novel ini adalah Sequel dari Novel ANTARA LETNAN TAMVAN DAN CEO GANTENG, cinta segitiga yang tiada akhir antara Cindra, Hafiz dan Marcelino.
Cinta Marcel pada Cindra boleh dikatakan cinta mati, namum cintanya harus terhempas karena kekuatan Cinta Cindra dan Hafiz. Akhirnya Marcel mengaku kalah dan mundur dalam permainan cinta segitiga tersebut.
Karena memenuhi keinginan anak-anaknya, Marcel dijodohkan dengan Namira (Mira) yang berprofesi sebagai Ballerina dan pengajar bahasa Francis.
Kehidupan Namira penuh misteri, dia yang berprofesi sebagai Ballerina namun hidup serba kekurangan dan tinggal di sebuah pemukiman kumuh dan di kolong jembatan, rumahnya pun terbuat dari triplek dan asbes bekas. Namira yang berusia 28 tahun sudah memiliki dua orang anak.
Apakah akan ada cinta yang tumbuh di hati Marcel untuk Namira, atau Namira hanya dijadikan pelampias gairahnya saja?
Yuk, ikuti kisah Cinta Marcel dan Namira.
Jangan lupa untuk Like, share, komen dan subscribe ya..Happy Reading🩷🩷
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. Posessif
Setelah acara pelepasan Ken di Magelang, Marcel dan Mira sering melakukan pertemuan. Lebih tepatnya Marcel memanfaatkan Mira untuk menjadi pasangan bayaran saat menghadiri undangan jamuan makan malam.
Gestur tubuh dan pembawaan Mira yang elegan dan mengerti cara bersikap di tengah kalangan atas, membuat Marcel tidak perlu was-was dan mengajarinya tentang attitude.
Kekurangannya adalah telapak tangan Mira yang sangat kasar karena terbiasa dengan pekerjaan kasar dan memulung sampah plastik. Marcel mensiasatinya membawa Mira ke salon Pedi meni dan membelikan baju-baju pesta.
Setiap pertemuan Mira akan mendapatkan upah sesuai kesepakatan. Selama pembangunan sanggar masih belum selesai, kegiatan ini sangat membantu Mira dalam penghasilan.
"Mira, besok aku jemput di halte biasa" Suara Marcel di ujung telepon.
Marcel masih berpura-pura tidak tahu kondisi Mira yang sebenarnya, terakhir Mira mengatakan rumahnya di dalam gang yang susah dimasuki kendaraan. Marcel tidak lagi mempermasalahkan yang penting saat dia butuh pendamping ada Mira yang bisa dia bayar.
"Kali ini acara apa, Tuan?" tanya Mira saat masuk ke dalam mobil Marcel.
Lelaki itu sudah memakai setelan jas mewah dari perancang terkenal.
"Ada undangan dari Mr. Zay atas kebangkitannya dari kematian" Jawab Marcel dengan wajah dingin dan datar sambil memeras setirnya
"Aku ikut bahagia mendengarnya, mereka memang pasangan yang Tuhan ciptakan dengan segala anugerah" Jawaban Mira membuat mobil Marcel berhenti mendadak
"Aku tidak suka dengan ucapanmu! Kenapa lelaki itu harus hidup kembali, memuakkan!" Marcel memukul setir mobilnya, hal itu membuat Mira tercengang dan ketakutan ditambah ada kilat amarah di mata Marcel.
Mira terdiam tak berani berkata-kata. Hingga mobil Marcel memasuki halaman hotel berbintang.
"Lakukan lebih mesra dari sebelumnya, jangan sampai anak-anakku curiga, kamu hanya pasangan bayaran, mengerti?" Nada bicara Marcel malam ini penuh penekanan dan emosi tidak seperti biasanya lelaki itu selalu lembut.
Kondisi ini membuat Mira badmood, tapi dia harus profesional karena bayaran malam ini cukup lumayan, 15 juta satu malam. Hanya menjadi pasangan palsu.
Mira melakukan senam wajah agar senyumnya tidak terlihat kaku. Dengan pakaiannya yang sedikit terbuka di bagian dada, Mira terlihat anggun.
"Miss Mira" teriak Hania melebarkan lengannya untuk memeluk guru balletnya.
"Nia sayang, wanita anggun tidak menyapa dengan berteriak sayang. Ayo ikuti Miss bagaimana gestur tubuhnya saat menyapa" Mira mengajari Hania dengan gaya yang elegan.
"Lihatlah mas, anak kita sangat menyayangi miss Mira" bisik Cindra di samping suaminya
"Oh itu namanya Miss Mira, calon Marcel" tanya Hafiz
Tapi bukan Mira yang diperhatikan Hafiz, namun arah tatapan Marcel pada istri tercintanya.
"Lelaki itu masih saja menatap istriku dengan mata lapar" Geram Hafiz. Dia langsung menyembunyikan tubuh mungil istrinya di balik punggungnya yang lebar.
"Sayang, diam di balik punggungku, jangan pernah bergeser sedikitpun dari balik punggungku" Titah Hafiz pada istrinya
Wajah Cindra kaku, dia tahu apa maksud suaminya dan dia hanya menuruti kemauan suaminya. Setelah kepulangannya dari satgas Hafiz sangat Posesif pada siapapun, apalagi terhadap Marcel.
"Selamat atas kepulangan anda, Mr. Zay" Marcel mengulurkan tangannya dan disambut oleh Hafiz dengan penuh waspada.
"Malam tuan Marcel"Jawab Hafiz datar
"Ah ya! Perkenalkan ini calon istriku, calon ibu untuk Ken dan Kalila" Marcel menatap Mira memberi tanda agar wanita itu bersikap mesra
"Semoga bukan hanya pasangan bayaran"Jawab Hafiz sinis
"Untuk apa, anak-anak sangat menyukai Namira. Dia tipe ideal Ken, apa anda tahu?" Marcel masih saja bersandiwara di depan Hafiz yang memiliki insting kuat dan seorang empath
"Arahkan tatapan mata anda ke arah lain tuan Marcel, jangan pernah berani melirik istriku" Suara Hafiz penuh penekanan
"Wow! Mr. Zay, anda terlalu overthinking padaku" Marcel menampilkan wajah meremehkan
"Aku terlatih mendeteksi pergerakan musuh, terlebih setelah kebangkitanku dari kematian, keahlianku semakin bertambah. Aku sangat berhati-hati dengan mata liar anda, hati anda belum sebenarnya move-on dari istriku, betul begitu?" Hafiz terus memperhatikan arah tatapan Marcel
"Aku tersinggung anda bersikap seperti ini, Tuan" Marcel mengusap belakang lehernya. Dia merasakan udara dingin di sekujur tubuhnya dengan sikap Hafiz.
Cindra yang sedang berbincang dengan Mira tidak mengetahui suaminya sedang terbakar cemburu dan sedang mengintimidasi lawannya dengan kata-kata dan tatapan tajam, seperti seorang sniper yang siap membidik kepala musuh.
Marcel mengalihkan rasa gugupnya dengan mengambil minuman dari waiters yang sedang berlalu. Dia ketahuan!
"Aku akan pastikan, kali ini Mira akan menjadi ibu dari anak-anakku" jawab Marcel sambil menelan menelan minumannya dengan susah payah
Jamuan makan malam menjadi sangat membosankan bagi Marcel, karena Cindra dan anak-anaknya tidak pernah lepas dari Hafiz dan selalu dalam penjagaan lelaki itu.
Marcel mendekati Mira, menarik lengan wanita itu dengan lembut.
"Mari kita pulang, jamuan ini sangat memuakkan!" Kata-kata Marcel penuh kebencian
"Baik, Tuan. Aku pamit dulu pada mereka" Jawab Mira
Belum sempat mereka pamitan, MC mengumumkan agar tamu undangan merapat ke lantai dansa. Kalila dan Hania memberi aplaus pada papa mamanya yang sudah memulai dansa Waltz tempo lambat.
Marcel terbakar cemburu, dia menarik Mira untuk berdansa.
"Viennese waltz, Mira" Marcel merentangkan tangannya menyambut tangan Mira.
Mereka menari dengan gaya Viennese Waltz yang lebih intimate dan tempo yang lebih cepat. Mira yang menguasai tarian waltz dan ballet tidak kesulitan mengimbangi gerakan Marcel yang lincah. Malam ini Mira baru tahu keahlian Marcel di lantai dansa. Tanpa mereka sadari sejak memulai tarian, mereka melakukan eye contact yang begitu dalam dan hangat.
Sesekali Mira tersenyum karena gerakan gemulainya direspon Marcel dengan lebih intim dan terkesan erotis. Sebuah pertunjukan yang memanjakan mata para tamu undangan karena tarian mereka begitu profesional dan indah.
Hania dan Kalila hanya melongo melihat tarian Marcel dan Mira.
"Ka, aku ingin belajar tarian itu pada Miss Mira" Cicit Hania
"Aku juga kagum, dek" Matanya tidak lepas dari pasangan itu.
Hingga musik terhenti mereka masih menari dengan sangat indah. Sampai tepuk tangan tamu undangan menghentikan mereka.
Mira mengatur napas yang terengah dengan susah payah.
"Anda penari yang sangat profesional, Tuan" bisik Mira pada Marcel sambil mengatur napasnya
"Lelaki itu tidak ada apa-apanya dibanding aku" Jawab Marcel sambil melirik sinis Hafiz, Mira tersenyum palsu, dalam hatinya dia menggerutu, "Jadi masih tentang cinta segitiga itu, hmm" Gumamnya.
"Terima kasih atas pertunjukan kalian, kami merasa tersanjung dengan penampilan kalian. Tidak diragukan lagi anda sangat profesional Tuan Marcel" Hafiz menyalami Marcel
"Anda bisa lihat sendiri bagaimana gestur tubuh kami saling menginginkan keintiman dan kehangatan? karena Mira adalah kekasihku bukan wanita bayaran seperti yang anda tuduhkan" Marcel memasang senyuman palsu
"Yaa aku akui itu, Selamat atas hubungan kalian. Kami tunggu undangannya Tuan Marcel" Hafiz menepuk bahu Marcel
"Kalau begitu kami pamit, Mr. Zay"Marcel menatap hafiz dengan lekat, dia tidak lagi menatap Cindra
"Terima kasih atas kehadiran anda" Marcel dan Hafiz berpelukan sebelum berpisah
Begitu juga Mira dan Cindra mereka saling memuji dan memeluk dengan penuh kasih.
"Nyonya terima kasih telah mengundang kami, pesta ini sangat mewah dan elegan" Pamit Mira
"Kalian pasangan yang serasi, Miss" Puji Cindra
Marcel dan Mira keluar dari Hotel menuju lobi, dimana layanan pallet sudah menyiapkan kendaraan Marcel di depan lobi, kali ini Marcel membukakan pintu mobil untuk Mira. Mira merasa tersanjung, baru kali ini Marcel memperlakukannya seperti ini.
Sepanjang perjalanan pulang, Mira hanya terdiam. Dia takut menyinggung perasaan Marcel lagi. Dari sudut matanya dia bisa lihat Marcel curi-curi pandang padanya.
"Kenapa diam, bicaralah apa saja agar aku tau sedikit tentangmu" Mira langsung menoleh.
"B-bicara? Aku tidak punya bahasan menarik" jawab Mira
"Kenapa sikap kamu begitu terlatih, seperti apa orangtuamu mendidikmu? Terutama tarian tadi, apa kamu sering menghadiri jamuan dengan tarian seperti itu?" tanya Marcel
"Emm..iya dulu" jawab Mira singkat
"hanya itu jawabannya, tidak adakah yang menarik untuk diceritakan" Mira hanya menggelengkan kepalanya
Marcel ingin tahu lebih banyak tentang Mira. Tapi wanita itu menutup rapat-rapat mulutnya.
Mobil Marcel telah sampai di halte biasa dia menjemput dan mengantar Mira. Mira dengan tergesa turun dari mobil karena hari sudah sangat malam. Dia takut tas yang dia sembunyikan di musholah tempatnya berganti pakaian ditemukan orang lain dan dia tidak mungkin pulang dengan baju terbuka seperti ini.
Dia bergegas menuju sebuah musholah biasa dia berganti pakaian.
Benar dugaannya, tas ranselnya sudah raib dari tempat dimana disembunyikan pakaian gantinya. Mira terus mencari tas ranselnya hingga suara-suara orang bergerombol datang menghampirinya
"Nah ketangkap Lo!! Nih dia perempuannya. Tiap kali mau jualan ganti bajunya di sini. Heh! Pelacur bikin kotor musholah aja Lo. Kalau Lo mau nakal jangan ganti baju disini!"
Orang-orang makin banyak berdatangan, Mira dituduh melacur.
Suara orang-orang saling bersautan untuk melakukan persekusi pada Mitha. Wanita itu terpojok karena tidak ada satupun yang mau mendengarkan alasannya. Warga semakin meradang karena Mira terus menyangkalnya.
Marcel yang menyadari kalau tas Mira tertinggal di jok mobil, segera memutar mobilnya kembali ke halte dimana Mira diturunkan. Betapa terkejutnya dia saat melihat Mira sudah di gelandang oleh warga sekitar dengan berbagai orasi. Mira sudah mengalami kekerasan berupa tamparan dan jambakan dari ibu-ibu yang ikut menggelandangnya.
"Berhenti!! Apa yang kalian lakukan" dengan lantang Marcel berteriak pada warga yang sudah meradang.
Marcel menarik tubuh Mira mendekat di sisinya, warga bukan berhenti tapi malah mengira Marcel adalah lelaki hidung belang yang memakai 'jasa' Mira.
"Ini dia nih si hidung belang yang sering anter jemput cewe pelacur ini" Seseorang memprovokasi
Marcel terkena hantaman bogem mentah dari seorang warga, Marcel membela diri.
"Bukan seperti itu! Kami pasangan kekasih!" jawab Marcel spontan menghindari amuk warga
"Ohh jadi Lo pada mau ngotorin kampung sini! Bangke!" Maki seorang warga yang sejak tadi sangat dominan
"Sudah, sudah kawinin aja nih orang berdua biar gak ngotorin kampung" teriak salah satu orang diujung sana
"Lo mau digebukin warga apa dikawinin" Ancam seorang lelaki paruh baya yang memiliki tato di seluruh wajahnya.
Beberapa orang ibu masih saja memukul dan menjambak Mira, Marcel tidak tega melihat kondisi Mira yang sangat mengenaskan. Bajunya hampir melorot di tarik-tarik lelaki yang memanfaatkan keadaan ingin menelanjanginya.
"Saya akan nikahi dia" Jawab Marcel lantang. Mira hanya bisa menangis dan terus di gelandang ke arah musholah lagi, begitu juga Marcel.
Urusan lain bisa diatur belakangan pikir Marcel yang penting selamat dulu dari amuk masa.
...💃🩰💃🩰...
Mohon dukungan Like, komen, subscribe untuk karya baruku ini ya, Happy Reading 🩷