NovelToon NovelToon
Honey, You Belong To Me

Honey, You Belong To Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Bercocok tanam
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: koeceng_olen

Karina Yuika seorang gadis yatim piatu, gadis SMK biasa dari Akademi TKJ, gadis yang optimis terhadap hidupnya dan selalu memancarkan aura positif ke orang sekitarnya dan tergantung orangnya se-frekuensi hayuk, sengaja gelud siap adu jotos wkwk. Gadis yang hidup sederhana, bisa mendapatkan perhatian dari seseorang....? Seorang gadis cantik, sederhana, kuat dan kadang-kadang sedikit nakal.

Seorang gadis cantik, didalam hidupnya hanya ada 3 kegemaran: mencari uang, mendapatkan uang, dan mengumpulkan uang! Karina Yuika, gadis yang dijuluki "Si Gadis Cantik"
Kisah seorang gadis cantik dan seorang lelaki yang memiliki watak kejam dan seorang dari masa lalu.

Alfist Anderta Eckart sosok direktur yang dingin!!! dan memandang rendah semua orang;
"Hei, kamu tidak akan bisa kabur lagi!"
'Apa yang harus gw lakukan jika seorang dari keluarga besar mengejarku! Mengapa tidak bisa menjauh?'
"Dengan adanya tanda ini, kamu sudah jadi milikku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon koeceng_olen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

Setelah terbangun dari tidurnya, Karin menemukan Alfist sibuk di depan komputer, matanya terpaku pada layar. "Al," panggilnya lembut.

Alfist menoleh, masih fokus pada layar. "lya, baby, ada yang kamu butuhkan?" tanyanya, tanpa meninggalkan pekerjaannya.

Karin mendekati, sebelum nya melihat rekaman CCTV diam diam yang diambil Alfist. "Itu hasil pengawasanmu selama ini, mau lu gimanaa in?" tanyanya, dengan rasa penasaran.

Alfist menunduk, suaranya bergetar. "Aku tak akan menghapusnya, dan tak akan melakukannya lagi. Aku paham, maafkan aku."

Karin tersenyum lembut, melihat Alfist yang terlihat seperti anak kecil yang menyesal. "Hehe, gak tahu mau bilang apa, bikin mumet, tau, Tapi aku rispek sama perjuanganmu. Aku ngak nyangka ada orang yang memperhatikan aku selama ini. Tapi tetap aja serem kesannya, paham kan?" katanya, mencoba menenangkan Alfist.

"Maaf Baby"

Suasana ruangan menjadi hangat, dipenuhi dengan keintiman dan kepercayaan. Alfist menatap Karin, mata mereka bertemu dalam kesadaran yang mendalam.

Dengan lembut, Karin merangkul Alfist erat, seperti memeluk anak kecil yang manja. Alfist mendongak, matanya bersinar dengan harapan.

"Siap paduka raja, yang terhormat, yang mulia, kanjeng raden, lord Baginda, panglima tempur," Karin berbisik, sambil mengusap pipi Alfist dengan mesra.

Mereka saling bertatap mata, menembus relung hati kedua insan. Jarak mereka sangat minim, membuat hati berdegup kencang.

"Aku bosan, aku benar-benar nggak tahan," Karin berbisik nakal, matanya berkilauan dengan godaan.

Alfist menelan ludah, melihat Karin yang sangat menggoda. "Cium aku, Baby," katanya memelas, berharap Karin mewujudkannya.

Karin tersenyum, bibirnya menyentuh bibir Alfist dengan lembut. Mereka terjebak dalam kecupan yang penuh gairah, hati mereka berdegup sebagai satu.

Karin berdiri tegak, wajahnya tepat di depan Alfist. Mata mereka bertemu, berkilauan dengan gairah dan cinta. Bibir Karin terbuka sedikit, menunggu kecupan Alfist yang sudah tidak sabar lagi.

Tangan Alfist mengembara di punggung Karin, menariknya lebih dekat. Kedua dada mereka saling menempel, napas mereka berbaur. Karin merasakan detak jantung Alfist yang kuat dan cepat, seirama dengan detak jantungnya sendiri.

Kepala Karin miring ke samping, membuka lebar bibirnya untuk menyambut kecupan Alfist. Bibir mereka bertemu, lembut dan hangat. Lidah mereka bermain, saling menari dalam ritme yang sama.

Tangan Karin mengembara ke bahu Alfist, memeluknya erat. Kaki mereka saling menempel, seolah tidak ingin berpisah. Suasana ruangan terasa membara, dipenuhi dengan gairah dan cinta yang tak terhenti.

Karin merasakan kehangatan dan kekuatan Alfist, membuatnya merasa aman dan dicintai. Alfist juga merasakan kelembutan dan kecantikan Karin, membuatnya tergila-gila.

Mereka terjebak dalam kecupan yang tak terhenti, hati mereka berdegup sebagai satu. Dunia sekitar mereka terasa menghilang, hanya ada cinta yang mempersatukan mereka.

Saat kecupan mereka semakin intens, Karin merasakan dirinya melayang di atas awan. Alfist memeluknya erat, membuatnya merasa aman dan dicintai. Tangan Alfist mengembara di rambut Karin, menariknya lebih dekat.

"Aku cinta kamu, Baby," kata Alfist, suaranya terputus oleh napas yang terengah-engah.

"Aku juga cinta kamu, Al," jawab Karin, matanya terpejam, menikmati keintiman mereka.

Ruangan mereka terasa sunyi, hanya terdengar suara napas dan degup jantung mereka. Waktu seolah berhenti, meninggalkan hanya cinta yang mempersatukan mereka.

Tiba-tiba, Alfist memisahkan bibirnya dari Karin. "Aku ingin melihat matamu, Baby," katanya, tersenyum.

Karin membuka matanya, menatap Alfist dengan penuh cinta. Mereka saling menatap, hati mereka berdegup sebagai satu.

Alfist mengangkat tubuh Karin di atas meja kerjanya, matanya terpaut pada wajah cantiknya. Karin merasakan gairah membara saat Alfist menatapnya dengan penuh cinta.

Dengan lembut, Alfist mencium leher jenjang Karin, menghisapnya perlahan. Lidahnya bermain di kulit halus Karin, membangkitkan kenikmatan tak terhenti.

Kemudian, tangan Alfist mengembara ke dada Karin, mengusap kain baju yang menutupi puting susunya. Jari-jarinya menggelitiki lembut, membuat Karin menggigil. Bibir Alfist bergerak turun, mencium dada Karin melalui kain baju. Lidah nya menggelitik puting susu Karin Karin merasakan kenikmatan yang tak terhenti, hati nya dan pikiran nya tak lagi berpikir waras.

"Aku cinta kamu, Baby," kata Alfist, suaranya terputus oleh napas yang terengah-engah.

Karin membuka matanya, menatap Alfist dengan penuh cinta. "Aku juga cinta kamu, Al."

Alfist melepas kaos Karin dengan lembut, membuka pandangan indah dada Karin. Karin merasakan gairah membara saat Alfist menatapnya dengan penuh cinta.

Bibir Alfist menyentuh bahu Karin, menciumnya dengan lembut. tangan Alfist membara ke punggung Karin, menarik nya lebih dekat. kembali bergerak, mencium dada Karin dengan penuh semangat. Lidahnya menggelitiki puting susunya dari balik Bra, membuat Karin menggigil kenikmatan.

Tangan Karin mengembara ke rambut Alfist, memeluknya erat. "Aku cinta kamu, Al," katanya, suaranya terputus oleh napas yang terengah-engah.

"Aku juga cinta kamu, Baby," jawab Alfist, matanya berkilauan dengan gairah.

Mereka terjebak dalam keintiman yang tak terhenti, cinta mereka semakin kuat.

"Aku milik mu, Baby" kata Alfist, suaranya penuh emosi.

"Aku juga milik mu, Al" Jawa Karin, mata nya berkilauan cinta.

Tangan Alfist mengembara ke pinggul Karin, memijatnya dengan lembut. "Aku tidak bisa menahan diri lagi, Baby," kata Alfist, suaranya terputus oleh napas yang terengah-engah.

Dengan gerakan yang penuh gairah, Alfist mengangkat tubuh Karin dan meletakkannya di pangkuannya. Karin merasakan sesuatu yang menonjol di bawahnya, membuat hatinya berdegup kencang.

Karin menatap Alfist dengan mata yang berkilauan cinta. "Aku juga tidak bisa menahan diri, Al," katanya dengan suara yang mengoda

Karin membalas ciuman Alfist dengan gairah tak terkendali. Bibirnya menyentuh bibirnya dengan lembut, lalu bergerak ke bawah, mencium leher Alfist dengan nafsu yang membara. Bibir nya menyentuh kulit nya dengan lembut, menghisap nya perlahan. Setiap sentuhan bibirnya membangkitkan kenikmatan tak terhenti.

Tangan Karin mengembara ke rambut Alfist, memijatnya dengan lembut dan penuh gairah. Jari-jarinya menggelitiki kulit kepala Alfist, membangkitkan desakan yang tak terkendali. Alfist menghela napas dalam-dalam, merasakan kenikmatan yang tak pernah dialaminya sebelumnya.

"Kau membuat aku gila, Baby," kata Alfist, suaranya terputus oleh napas yang terengah-engah. Matanya terpejam, menikmati keintiman yang tak terhenti.

Karin meningkatkan intensitas ciumnya, membuat cupang di leher Alfist. Kulit nya memerah, tanda cinta yang tak terkendali.

Karin membuka kancing kemeja Alfist dengan gairah yang tinggi, mengungkapkan dada yang kuat dan berotot, ia menatap nya dengan penuh gairah, takjub. Otot-otot nya terlihat jelas seperti patung dewa Yunani. Kulit nya yang hangat memancarkan cahaya emas di bawah cahaya lampu. "Al, kamu sangat tampan" racau Karin, Alfist tersenyum, jujur dia tidak bisa menahan bawah intinya tapi dia berusaha menahan, menyandingkan gairah kekasih nya ini, Alfist menarik Karin lebih dekat, "Kamu juga cantik, Baby, membuat aku sangat ingin memakan mu"

Karin tersenyum, membuka kemeja Alfist lebih lebar, Ia mencium dada Alfist dengan lembut, membuat nya seer menikmati nya.

Karin dan Alfist terjebak dalam keintiman tak terhenti. mereka berdua berantakan, pakaian mereka terbuka, Karin masih menggunakan bra nya, Alfist memeluk Karin erat, "Aku ingin membuka penutup susu ku ini Baby" di sela Alfist mencium nya dengan gairah tak terkendali, tangan Alfist menggembara di dada Karin, memijat nya dengan lembut. meninggalkan jejak merah yang membara.

"Al" panggil Karin di sela mereka berciuman

1
Dadi Bismarck
Sudah jatuh cinta dengan tokoh-tokohnya, semakin penasaran dengan jalan ceritanya 😍
koeceng_olen: ehehehe, thanks dude😋
total 1 replies
HEEJIN
Menakjubkan!
koeceng_olen: thanks bestie (≧▽≦)
total 1 replies
Carlos Vazquez Hernandez
Ngehubungin perasaan. 💔
koeceng_olen: iya bayangin aja menghubungi perasaan mereka saling pangutan 🍊😋😽
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!