NovelToon NovelToon
Honey, You Belong To Me

Honey, You Belong To Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Bercocok tanam
Popularitas:582
Nilai: 5
Nama Author: koeceng_olen

Karina Yuika seorang gadis yatim piatu, gadis SMK biasa dari Akademi TKJ, gadis yang optimis terhadap hidupnya dan selalu memancarkan aura positif ke orang sekitarnya dan tergantung orangnya se-frekuensi hayuk, sengaja gelud siap adu jotos wkwk. Gadis yang hidup sederhana, bisa mendapatkan perhatian dari seseorang....? Seorang gadis cantik, sederhana, kuat dan kadang-kadang sedikit nakal.

Seorang gadis cantik, didalam hidupnya hanya ada 3 kegemaran: mencari uang, mendapatkan uang, dan mengumpulkan uang! Karina Yuika, gadis yang dijuluki "Si Gadis Cantik"
Kisah seorang gadis cantik dan seorang lelaki yang memiliki watak kejam dan seorang dari masa lalu.

Alfist Anderta Eckart sosok direktur yang dingin!!! dan memandang rendah semua orang;
"Hei, kamu tidak akan bisa kabur lagi!"
'Apa yang harus gw lakukan jika seorang dari keluarga besar mengejarku! Mengapa tidak bisa menjauh?'
"Dengan adanya tanda ini, kamu sudah jadi milikku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon koeceng_olen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bercinta itu indah, tapi mencintai itu abadi

Next tentang Karin Alfist, sebenarnya ini novel gw kelamaan alur gak gaes?! numpang lewat tanya, kloq gak ada yang jawab, dah nasib goblok ಥ_ಥ jadi iinget sih gus gus semoga jualan es tuh amin kan gaes, doa baik ini.

Berbagi Momen Intim tapi cuma Kekasih wkwk.

"Yah, keduanya juga boleh, kan? Bercinta itu indah, tapi mencintai itu abadi, Aku mencintai mu dan ingin selalu bercinta dengan mu, Baby" Jawab Alfist, "Gilakk, jujur betttt dahh" sampe-sampe Karin merona mendengar nya

"Apa bedanya mencintai dan bercinta, menurutmu, Al?" tanya Karin lagi

Al tersenyum, memandang mata Karin dengan dalam. "Mencintai itu tentang hubungan jiwa, pikiran, dan hati. Kita memahami, mendukung, dan menerima satu sama lain tanpa syarat. Bercinta itu ekspresi fisik dan emosi dari cinta tersebut. Keduanya saling melengkapi."

Karin terdiam, memikirkan jawaban Al. "Jadi, mencintai itu lebih dalam dan abadi?"

Al mengangguk. "Ya, Baby. Mencintai itu fondasi, bercinta itu ekspresi." Karin masih terdiam, mencari jawaban yang lebih memuaskan.

Karin bertanya lagi, "Tapi, apa yang membuat cinta bertahan?"

Al tersenyum lembut, "Cinta bertahan karena kepercayaan, komunikasi, dan komitmen. Kita harus terbuka, jujur, dan mendukung satu sama lain."

Karin memandang mata Al, "Dan apa yang membuatmu yakin kita bisa bertahan?"

Al menjawab dengan penuh keyakinan, "Karena aku merasakan koneksi yang kuat denganmu, Baby. Aku tahu kita bisa melewati segala tantangan bersama-sama."

Karin tersenyum tipis, "Kau tahu semua ini, apa kamu pernah mencintai seseorang sebelum nya" telisik Karin pada yahhh mereka sekarang resmi jadi sepasang kekasih, dalam satu waktu Karin menolak untuk menikah eh langsung di lamar jadi kekasih, otw kondangan yeh kan.

"Kalau aku jujur aku yakin kamu tak akan percaya"

"Ehehehe, kan cinta itu harus ada kepercayaan sekarang aku ingin kamu terbuka, jujur sekarang, komunikasi seperti sekarang untuk saling memahami, dan terakhir untuk komitmen jangan paksa dulu, aku harus begini aku harus begitu, gak sanggup"

"Baiklah aku mengerti, aku belum mengenal Cinta sebelum nya seperti yang aku rasakan padamu sekarang, percaya?

Karin memandang Al dengan lembut. "Aku percaya kamu, Al."

Al memeluk Karin erat, merasa lega. "Terima kasih, Baby. Aku janji, aku tidak akan mengecewakanmu."

"Coba apa lagi tentang aku menurut mata kamu Al, apa yang kamu suka" tanya Karin pada Alfist memandang lekat

"Kamu kuat, jujur, rendah hati, dan terlalu baik"

Karin tersenyum, mata berbinar. "Hanya itu?"

Alfist mendekati Karin sambil tersenyum lembut, mata mereka berpapasan "Belum. Kamu juga memiliki hati yang baik dan selalu peduli pada orang lain. Kamu juga memiliki kelebihan yang sama, Baby. Kamu cerdas, cantik Dalam dan luar. dan Aku suka cara kamu tersenyum, cara kamu berjalan, dan cara kamu melihat dunia dengan penuh harapan. Kamu juga lucu dan selalu membuatku tertawa, Kamu kuat menghadapi kesulitan. Aku kagum. dan Ada sesuatu yang unik tentang kamu, Baby. Aku tidak bisa menjelaskannya lagi, aku sungguh mencintai mu" ungkapan Alfist yang panjang bet, gombal kelas kakap, gak bisa berword word again

Karin merona, Karin merasa jantungnya berdegup kencang, merasa bahagia.

"Aku tidak tahu kamu perhatikan itu Al, dan jangan berlebihan, Aku tidak sepenuhnya seperti itu"

Alfist mengambil tangan Karin, "Aku memperhatikan semua tentang kamu."

Karin tersenyum lembut. "Aku senang kamu memahami aku, Al."

Alfist membelai pipi Karin. "Aku ingin selalu memahami dan mendukung kamu, Baby. Cinta kita semakin kuat setiap hari."

Bagaimana kelanjutan ceritanya?

Alfist memeluk Karin erat, membuatnya merasa aman dan nyaman. "Aku ingin selalu bersamamu, aku ingin selalu membuatmu bahagia, Baby" katanya lembut.

Karin merasakan hangatnya pelukan Alfist. "Aku juga, Al."

Tiba-tiba, Alfist mengangkat wajah Karin dan memandangnya dalam-dalam. Alfist memeluk Karin erat, bibir mereka bertemu dalam ciuman penuh gairah. Karin merasa terbawa ke dalam dunia cinta yang tak terhingga.

"Aku ingin melihat senyummu selamanya," katanya, dan bibir mereka bertemu dalam ciuman lembut.

Ciuman mereka semakin intens, penuh gairah dan cinta. Karin merasa terbawa ke dalam dunia yang penuh kebahagiaan.

Mereka berdua berpelukan erat, menikmati kebersamaan yang hangat dan penuh cinta.

"Al, besok pagi.... " Karin mendongak melihat Alfist eh ternyata, dia sudah menutup matanya, tidur maksudnya gaes. 'apa dia akan tidur disini? Kalau diperhatikan lagi bulu mata nya tebal dan panjang.... tidak peduli berapa kali aku melihat nya, aku tetap ingin kagum sekagum kagum nya, pria tampan ini benar-benar mengagumkan, aku benar-benar tidak sengaja telah menemukan pria paling menawan di dunia.... Ah, apa yang terjadi, kepala ku tiba-tiba kosong, apa aku benar-benar mencintai nya?! dalam beberapa waktu?! gombalan yang terus menerus membuat ku terbuai?! apa masuk akal jika nanti aku dipukul mundur oleh nya?! seperti kak Andira?!' batin Karin

Karin menarik napas dalam-dalam, mencoba mengusir pikiran yang mengganggu. la tidak ingin terjebak dalam perasaan yang belum jelas.

"Alfist," panggilnya pelan.

Tidak ada jawaban. Karin mendekati Alfist, memastikan dia tidur nyenyak. Bulu mata tebalnya terlihat sangat alami, membuat Karin terpesona.

"Tidur di sini? " tanya Karin

Tiba-tiba, Alfist membuka mata, menatap Karin dengan tajam.

"Karin, aku ingin tidur memeluk mu Baby" semakin erat dekapan nya, Alfist memejamkan mata nya lagi

Tiba-tiba ponsel Alfist berbunyi ada panggilan masuk, namanya Bocah, Karin pikir itu pasti Marselino, Karin langsung mengangkat nya

"Pah, nenek kambuh sakitnya, pelayan hari ini disuruh libur dari nenek" teriak Marsel dari sebrang

"Apahhh, Marsel kamu di mana sayang, mama ke sana" Karin mengengor tubuh Alfist

"Al bangun nenek sakit" teriaknya

Alfist mendengar itu gercap "Ayo baby" ucap Alfist mengajak nya ke Mansion utama, Karin langsung memberikan ponsel Alfist, Karin yakin Alfist membutuhkan untuk menelpon dokter

"Nathan, nenek ku kambuh segera pergi ke Mansion utama" perintah nya dari ponsel, disebrang sana menyahut "Segera laksanakan"

Alfist langsung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju Mansion utama. Karin duduk di sebelahnya, khawatir tentang kondisi nenek Alfist.

"Tolong, Alfist, beritahu saya apa yang terjadi pada nenek," tanya Karin dengan cemas.

"Maaf, Baby. Nenekku menderita penyakit Lambung. Nathan adalah dokter pribadinya," jawab Alfist, wajahnya tegang.

Mereka tiba di Mansion utama.

Mansion utama keluarga Alfist terletak di pinggir kota, dikelilingi taman yang indah dan danau kecil. Bangunan megah itu memiliki arsitektur klasik dengan sentuhan modern. Dindingnya terbuat dari batu alam, dan jendela-jendela besar membiaskan cahaya alami ke dalam ruangan.

Alfist langsung melompat keluar dan membantu Karin turun.

"Terima kasih, Baby. Kamu sampai mengalami hal seperti ini," kata Alfist, matanya menatap Karin dengan rasa syukur karena Karina nya itu khawatir pada neneknya itu.

Karin tersenyum "No, problem, Al" dan mengikuti Alfist ke dalam mansion.

Karin mengikuti Alfist melewati pintu utama yang dihiasi dengan ukiran kayu elegan. Interior mansion tersebut mempesona lampu gantung kristal, lukisan-lukisan karya seniman terkenal, dan perabotan mewah. Ruang tamu yang luas dihiasi dengan sofa kulit coklat dan karpet Persia merah. Sampai sampai Karin menelan seliva nya.

Saat memasuki ruang tunggu, Karin melihat Marselino berdiri di samping sofa, memegang tangan nenek Alfist yang terbaring lemah. Wajah nenek Alfist pucat, napasnya terengah-engah.

Di ruang tamu, Marselino sudah menunggu dengan wajah khawatir.

"Pah, ma tolong nenek, Kak Nathan belum datang," kata Marselino mendekat ke Karin dan Alfist

Karin memeluk Marselino.

"Tenang, Marcel. Dokter Nathan pasti segera datang," kata Karin.

Tiba-tiba, suara dering pintu terdengar. Nathan berlari untuk mengejar waktu.

"Kak Nathan datang!" teriak Marselino.

Dokter Nathan, seorang pria muda seumuran dengan Alfist, yah mereka berteman, memasuki ruangan bersama perawat pribadinya.

Dokter Nathan memeriksa nenek Alfist dengan teliti. "Kondisi nenek Anda memang memburuk, tapi masih bisa ditangani di sini," kata Nathan.

Bagaimana kondisi nenek Alfist berkembang?

Apakah nenek Alfist bisa sembuh?

Apakah kondisi nenek Alfist bisa stabil?

$taytune....

1
Dadi Bismarck
Sudah jatuh cinta dengan tokoh-tokohnya, semakin penasaran dengan jalan ceritanya 😍
koeceng_olen: ehehehe, thanks dude😋
total 1 replies
HEEJIN
Menakjubkan!
koeceng_olen: thanks bestie (≧▽≦)
total 1 replies
Carlos Vazquez Hernandez
Ngehubungin perasaan. 💔
koeceng_olen: iya bayangin aja menghubungi perasaan mereka saling pangutan 🍊😋😽
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!