NovelToon NovelToon
DIA YANG KU KAGUMI

DIA YANG KU KAGUMI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Myz Yzy

kisah seorang siswi perempuan yang tidak tertarik dengan apapun akhirnya menyukai seorang lelaki yaitu kakak kelasnya,hari demi hari ia lewati tana menyapa ataupun yang lain.hanya sebatas melihat dari jauh orang yang di kaguminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Myz Yzy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TANTANGAN

Beberapa bulan setelah ujian besar yang sempat menguji mental Yana, ia merasa mulai menemukan ritme dalam kehidupannya yang baru. Namun, meskipun ia merasa lebih percaya diri dan lebih siap, kenyataan hidup selalu datang dengan tantangan yang tidak pernah terduga. Sesuatu yang lebih besar dan lebih menantang datang menghampiri, menguji ketahanan dan tekadnya.

Pada suatu hari, ketika Yana sedang duduk di ruang kelas sambil menulis catatan kuliah, ia mendapat pesan teks dari Nabil. Pesan itu singkat namun cukup membuatnya terkejut: “Ada yang harus kita bicarakan, Yana. Sesegera mungkin.” Tidak ada penjelasan lebih lanjut. Hati Yana mulai berdegup kencang. Apa yang terjadi? Mengapa Nabil tiba-tiba terlihat begitu serius?

Setelah kuliah berakhir, Yana segera menuju tempat yang biasa mereka kunjungi: taman kecil di dekat kampus. Nabil sudah ada di sana, duduk di bangku yang sering mereka tempati, menatap langit senja dengan ekspresi yang sulit dibaca.

“Ada apa, Nabil?” tanya Yana dengan nada cemas, duduk di sebelahnya.

Nabil menghela napas panjang, matanya masih menatap langit yang mulai gelap. “Yana, ada sesuatu yang aku ingin kamu tahu,” katanya pelan. “Aku... aku baru saja menerima tawaran pekerjaan dari luar negeri. Perusahaan ini memberikan kesempatan besar, dan aku harus memutuskan dalam waktu dekat apakah akan menerima tawaran itu atau tidak.”

Yana terdiam, berusaha mencerna kata-kata Nabil. Meskipun ia tahu bahwa Nabil memiliki ambisi besar, mendengar tentang tawaran pekerjaan itu tetap mengejutkannya. Nabil, sahabatnya yang selalu ada di sisi Yana, kini harus menghadapi pilihan yang besar. Pekerjaan itu akan mengharuskannya untuk pergi jauh dari kota ini, bahkan mungkin meninggalkan negara ini.

“Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, Yana,” Nabil melanjutkan, suaranya terdengar penuh keraguan. “Di satu sisi, ini kesempatan besar untuk karirku. Tapi di sisi lain, aku merasa seperti meninggalkan kamu, terutama ketika kamu sedang dalam proses yang penting ini.”

Yana merasakan campuran perasaan dalam dadanya. Ia tahu bahwa Nabil ingin berkembang, dan kesempatan seperti itu tidak datang setiap hari. Namun, kenyataan bahwa mereka mungkin harus berpisah membuat hatinya terasa berat. Nabil sudah begitu penting dalam hidupnya, dan pemikiran untuk menghadapinya tanpa keberadaannya di sisinya membuatnya cemas.

“Aku tahu ini sulit,” kata Yana akhirnya, mencoba menenangkan dirinya. “Tapi aku juga tahu bahwa kamu pantas mendapatkan kesempatan ini. Meskipun aku ingin kamu tetap di sini, aku tidak bisa menahanmu dari impianmu. Aku akan mendukung apapun keputusanmu.”

Nabil menoleh padanya, matanya penuh dengan rasa terima kasih. “Terima kasih, Yana. Aku tahu ini bukan keputusan yang mudah, tapi aku harus melakukannya. Ini bukan hanya untuk karir, tapi juga untuk kita berdua, agar kita bisa tumbuh dengan cara kita masing-masing.”

Malam itu, setelah mereka berbicara panjang lebar, Nabil akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran pekerjaan tersebut. Meskipun keputusan itu terasa pahit, Yana tahu bahwa itu adalah langkah yang harus diambil oleh Nabil, dan ia tidak bisa menahannya. Mereka berjanji untuk tetap berhubungan meskipun jarak memisahkan mereka.

Namun, kehidupan tidak berhenti hanya karena seseorang membuat pilihan besar. Setelah beberapa minggu, Nabil berangkat ke luar negeri. Yana merasa kehilangan, meskipun ia berusaha keras untuk tidak menunjukkan rasa sedihnya. Ia kembali fokus pada kuliahnya dan pekerjaannya di kafe, berusaha untuk tetap menjalani hidup dengan penuh semangat.

Namun, di tengah kesibukannya, Yana mulai merasakan tekanan yang lebih besar. Tugas-tugas kuliah semakin menumpuk, dan pekerjaan paruh waktu di kafe menambah beban pikirannya. Setiap malam, ia merasa cemas tentang masa depannya, apakah ia bisa sukses di universitas dan apakah ia bisa mencapai impian-impian yang telah ia tetapkan.

Satu malam, ketika ia sedang bekerja di kafe, seorang pelanggan yang tampaknya tidak terlalu puas dengan pelayanannya datang menghampirinya. Pelanggan itu mengomel tanpa henti, mencela cara ia melayani, dan bahkan menyebutnya tidak kompeten. Yana mencoba tetap tenang, meskipun hatinya merasa hancur. Namun, semakin lama, pelanggan itu semakin keras berbicara, dan Yana merasa terpojok.

Tiba-tiba, pelanggan itu melemparkan secangkir kopi ke meja, membuatnya tumpah dan menodai pakaian Yana. Ia merasa dipermalukan di depan semua orang yang ada di kafe. Beberapa detik kemudian, pelanggan itu meninggalkan kafe dengan marah, meninggalkan Yana yang terpaku di tempatnya.

Ketika Nabil mengetahui kejadian itu, ia menghubungi Yana segera. “Kamu baik-baik saja, kan?” tanyanya, suaranya penuh dengan kekhawatiran.

Yana menghela napas panjang. “Aku tidak tahu, Nabil. Rasanya seperti aku tidak cukup baik. Aku merasa seperti gagal.”

Nabil diam sejenak, lalu berkata dengan lembut, “Yana, tidak ada orang yang sempurna. Kamu sudah berusaha, dan itu lebih dari cukup. Jangan biarkan satu kejadian kecil merusak semangatmu. Kamu jauh lebih kuat dari yang kamu pikirkan.”

Meskipun kata-kata itu menghibur, Yana masih merasa sangat terpuruk. Ia berusaha mengingat bahwa hidup bukan hanya tentang keberhasilan besar, tetapi juga tentang bagaimana ia bangkit setelah menghadapi kegagalan. Namun, setiap kali ia merasa ada langkah yang sudah benar, selalu ada tantangan lain yang datang menguji ketahanan hatinya.

Beberapa minggu kemudian, Yana kembali menghadapi ujian besar lainnya. Kali ini, tekanan terasa jauh lebih berat, dan rasa cemasnya meningkat drastis. Ia merasa seolah-olah segala usaha dan perjuangannya selama ini tidak akan membuahkan hasil yang memuaskan. Setiap malam, ia belajar hingga larut, namun perasaan tidak cukup itu tetap menghinggapinya.

Pada malam menjelang ujian, Yana duduk di kamarnya, menatap buku-buku yang terbuka di depannya, namun pikiran dan hatinya terasa kosong. Ia merasa bingung, tertekan, dan hampir tidak tahu harus bagaimana lagi. Saat itulah ponselnya berbunyi, dan sebuah pesan dari Nabil muncul di layar: “Aku tahu kamu bisa melaluinya, Yana. Jangan pernah ragu dengan dirimu sendiri.”

Pesan itu memberi Yana sedikit ketenangan. Ia tahu bahwa meskipun Nabil tidak berada di dekatnya, dukungannya tetap terasa. Dengan tekad yang baru, ia menutup buku dan menenangkan diri sejenak. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak terlalu keras pada dirinya, dan untuk terus berjalan, apapun yang terjadi.

Hari ujian pun tiba, dan meskipun rasa cemas masih ada, Yana mencoba untuk tetap tenang. Ia tahu bahwa apa pun hasilnya, ia telah memberikan yang terbaik. Setelah ujian selesai, ia merasa lega, meskipun belum tahu apa yang akan terjadi.

Hari-hari setelah ujian itu terasa lebih ringan. Yana mulai merasakan perubahan dalam dirinya. Ia belajar untuk lebih menerima ketidaksempurnaan, untuk lebih berani menghadapi tantangan, dan yang terpenting, untuk lebih percaya pada dirinya sendiri.

Beberapa minggu kemudian, Yana menerima hasil ujian, dan meskipun tidak mendapatkan nilai tertinggi, ia merasa sangat bangga. Ia tahu bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang pertumbuhan yang ia alami. Semua pengalaman, baik kesulitan maupun kemenangan kecil, membentuknya menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih bijaksana.

Nabil yang kini berada jauh di luar negeri menghubungi Yana untuk merayakan pencapaiannya. Mereka berbicara panjang lebar tentang segala hal yang telah mereka lalui, tentang rencana mereka di masa depan, dan tentang bagaimana mereka akan terus saling mendukung, meskipun jarak memisahkan.

Di tengah semua perubahan, Yana tahu bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh dengan tantangan. Namun, dengan dukungan dari Nabil, dan dengan keberanian untuk terus melangkah, ia yakin bahwa ia akan mampu menghadapi apa pun yang datang di masa depan. Karena sejatinya, setiap langkah yang diambil, meskipun penuh ketidakpastian, adalah bagian dari perjalanan hidup yang penuh makna.

1
Apriyanto Jnt
Woyyyy
Apriyanto Jnt
Gamon kann
Apriyanto Jnt
Masalalu emang mengganggu
Apriyanto Jnt
godddd storyyy i likeee
meyaaani
/Drool//Drool//Drool/
meyaaani
Dejavu
meyaaani
/Grievance//Grievance//Grievance/
Woyy👀♥️
meyaaani
/Brokenheart//Brokenheart//Brokenheart/
Dirgha Syahputra
bagussss
Dirgha Syahputra
lahh sad
Dirgha Syahputra
arggagagag
Dirgha Syahputra
eumm😌
Dirgha Syahputra
mwehh
Dirgha Syahputra
dejavuu
Cyadeabe ee
bagusss i likeeee
Cyadeabe ee
wihhh
Nabil Kadir
lanjut kakk 😋
Nabil Kadir
lanjut kak😁
Nabil Kadir
😍👏👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!