cerita ini adalah cerita fiksi yang menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Aulia. Dia diberi kesempatan hidup sang pencipta untuk memperbaiki hidupnya yang selalu menderita. Bagaimana kisah Aulia dalam hidupnya yang kedua.
Apabila ada kesamaan nama dan tempat itu tidak ada unsur kesengajaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Setelah Arya pergi,Aulia kembali berdzikir. Dia menghitung uang kertas dua ribuan yang ada di toples. Ada sejumlah uang tujuh ratus ribu.
Aulia memasukkan ke bawah bantal nya. Dia kembali berdzikir. Setelah satu jam berdzikir tiba tiba dia bisa melihat terangnya dinding. Disana ada hiasan bergambar masjid dan lafal Allah dan Nabi.
Hatinya memandang lafal kedua itu. Dia tidak mengingat kedua lafal itu.
Kelelahan Aulia berdzikir dan memandang semua itu membuat dia tertidur. Didalam mimpinya kembali terlihat kejadian yang berlanjut.
Dalam mimpi itu Aulia melihat dia dan suaminya duduk dekat orang itu. Aulia menari dan berbicara tidak karuan.
Terlihat Arya begitu marah dengan orang itu.
"Aulia ayo kita pulang. " Ucap Arya menarik istrinya pergi meninggalkan tempat itu. Keadaan Aulia begitu kacau. Dia seperti bicara tidak karuan.
Aulia diajak ke sebuah rumah yang agak mewah. Disana ada keluarga yang duduk di ruang keluarga. "
Lagi-lagi aku bermimpi seperti ini. Selalu saja, mimpi bersambung atau semua ini adalah hidupku.Pikir Aulia.
Arya pulang dengan tubuh yang sangat kotor. Banyak lumpur di kakinya.
"..... "
"Aulia, aku sudah kerja sebagai buruh tani. Gajinya harian ini uangku aku dapat sepuluh ribu. "
Terlihat Arya begitu senang dengan uang yang dihasilkan. Dia sungguh bahagia.
"Alhamdulillah."
"Kamu mengucapkan apa Aulia. "
"Alhamdulillah."
Arya senang dengan apa yang didengarnya Sudah sebulan Aulia berbeda dari dulu. Bahkan terlihat dia lebih patuh dari pada dulu.
"ini uang kamu tadi aku belikan beras sepuluh kilo dan yang lainnya.Sisanya kamu bawa saja. "
"Mas, kalau capai istirahat dulu. Nanti belikan Aku buah dan susu ya.Sekalian panggil kan tukang pijit buat aku. "
"Baiklah, aku masak dulu ya. "
"Mulai sekarang kita tidak usah merepotkan orang lain. "
Arya mengangguk.
Saat ini semua pekerjaan rumah Arya yang mengerjakan. Aulia hanya memandangi cara Arya bekerja.Sore harinya Arya datang ke rumah bersama sepasang suami istri.
"Aulia dia bibi Reta. Dia pandai memijit dan bisa melakukan sesuatu secara spiritual. "
Aulia hanya diam, dia percaya pada suaminya. Mimpi itu membuat kepercayaan Aulia pada Arya suaminya bertambah.
Bibi Reta itu memijat dan mengatakan kalau istrinya sedang dimainkan oleh orang lain.
"Bibi Reta, memang ibu Aulia mengajak ke tempat seseorang yang pandai seperti bibi. Hanya saja tujuannya agar dia mendapat anak."
"Entah apa yang dilakukan orang itu, sampai Aulia jadi begini. "
Aulia terkejut mendengarkan cerita Arya. Semua mirip seperti mimpinya.
"Lain kali jangan bawa istrimu ke tempat itu. "
"Baik bibi. "
kondisi Aulia setelah dipijat bibi Reta semakin baik. Tubuhnya yang lelah seakan hilang. Hanya saja dia sedikit aneh dengan bibi Reta dan suaminya.
Aulia merasakan keanehan dalam isyarat mereka.Tiba-tiba saja ada suara lagi yang didengarnya.
"Kamu terus saja berdzikir dan pelajari sholat dan bacalah surat-surat nanti kamu akan tahu kebenarannya. "
Suara itu lagi apa hanya aku yang mendengarkan.Malam harinya lagi-lagi Aulia merasakan keanehan dalam hidupnya.Biasanya dia memimpin seakan ini semua nyata.
Dia merasakan kalau bibi Reta dan suaminya melakukan sesuatu. Dia menginginkan dari dalam tubuhnya.
"Aku tidak bisa mengambilnya, seperti nya dia mempunyai kekuatan spiritual seperti kita. "
"Aku sudah tidak kuat lagi. Sebaiknya jangan ganggu anak ini lagi. "
Aulia merasakan tubuhnya bertempur dengan sesuatu.Rasa lelah dan keringat membanjiri dirinya.Saat dia melihat ke samping suaminya sudah tidur.
Tanganku bisa digerakkan, besok aku akan coba membaca buku itu lagi. Kali ini Aulia bangun lebih dan berusaha membuat masakan untuk suaminya.
Namun dia hanya bisa duduk.Kedua kalinya seakan lemas.Arya yang melihat istrinya sudah bisa duduk begitu senang.
Mungkin orang hanya melihat Aulia sakit dan. dia masih lemas. Hanya keluarga inti yang tahu Aulia tidak bisa bangun dari tempat tidurnya.
Arya menyiapkan makanan dan minuman untuk Aulia.Dia hanya memakan buah yang dibeli Arya kemarin.
Aulia menonton televisi sambil berdzikir, baginya dengan berdzikir satu hari dia mampu. melihat semuanya dengan jelas.
"Bacalah ayat kursi. " Ada sebuah suara terdengar.
"Ayat kursi, apa itu?. "
Aulia lagi-lagi mengingat tapi tidak begitu ingat. Dia melihat sekelilingnya dan di dinding terlihat tulisan Ayat kursi.
Dia berusaha melihat ayat itu namun pandangan dia kabur. Dalam hatinya berdoa semoga dengan berdzikir aku bisa melihat tulisan itu. Hampir setengah hari Aulia berdzikir.
Saat haus dia minum susu yang di belikan kemarin dan saat lapar dia memakan buah-buahan.
Tak terasa dia memakan empat buah yang berbeda dan meminum dua liter air.Tubuhnya tampak segar dan bersemangat.
Sampai sore hari dia masih belum bisa melihat tulisan ayat kursi di dinding.
"Hari ini aku belum bisa pasti besok bisa. " Pikir Aulia. Hari ini dia begitu kelelahan dan tertidur.Arya yang datang dan melihat istrinya tertidur hanya tersenyum dan tidak membangunkan.
Di meja makan terlihat makanan Aulia tidak tersentuh.Saat dua melihat disana tidak ada buah dan susu yang habis dia minum hati Arya sungguh senang mendengarkannya.
"Aku senang sekarang perut kamu terisi walau dengan buah-buahan saja. "
Dua jam kemudian Aulia terbangun dan melihat Arya disamping. Dia juga aneh semenjak dia berdzikir hatinya tenang dan hari ini dia tertidur dengan lelapnya.
Biasanya di siang hari dia takut tertidur. Selalu ada orang yang mengejar dirinya.
"Hari ini aku dapat uang lebih banyak dari kemarin." Ucap Arya menyodorkan uang dua puluhan pada istrinya.
"uang kemarin apa masih?. "
"Masih."
"Aku ingin memeriksakan diriku. Bisa kamu antar aku berobat. Siapa tahu aku bisa sembuh. "
"Baiklah, nanti Sore kita ke rumah dokter di desa sebelah."
Sore harinya Arya menggendong Aulia ke kendaraan dia dan banyak tetangga yang melihat mereka.
Setelah dari dokter Aulia memeriksakan seluruh tubuhnya ke klinik terdekat yang ada laboratorium.
Semua tubuh Aulia tidak bermasalah. Syaraf pun tidak bermasalah.
"Ternyata ada yang lain yang membuat semua ini terjadi. "
Suara itu, siapa dia selalu mengarahkan aku kejalan yang baik. Setiap aku mengikuti suara itu.
"Aulia ada apa ❓, sepertinya ada yang mengganggu kamu?. "
"Mas, boleh kamu ceritakan, bagaimana cara kamu menyembuhkan aku sampai sadar. "
Arya menceritakan semua yang terjadi.Saat dia menyembuhkan Aulia.Dia pergi ke berbagai tempat untuk menyembuhkan dirinya.
Terakhir kali dia bertemu dengan seseorang yang menyembuhkan dirinya hingga dia terbangun.
"Apa dia yang menyembuhkan aku?, nanti kalau aku bisa jalan lagi aku akan kesana. "
Mereka berdua terdiam dalam perjalanan pulang.Keduanya mempunyai pikiran sendiri.
Malam harinya dirumah Aulia banyak tamu untuk melihat keadaan dirinya.