Meidina ayana putri, gadis kelas 2 SMA yang selalu membuat kedua orang tuanya pusing karena kenakalannya.
Namun sebuah insiden membuat hidup gadis badung itu berubah total
Bagaimana perjuangan gadis badung itu dalam menjalani takdir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon requeen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dendam lama
Hari ini Nana mulai memasuki ujian Nasional, dari semalam Nana sudah mempersiapkan dirinya.
Selama ini Nana sudah sangat berusaha keras belajar dengan tekun agar mendapat nilai terbaik.
Nana ingin membuat bangga orangtuanya. Sudah cukup selama ini Nana menjadi anak yang badung dan membuat malu kedua orangtuanya
Seperti biasa Adit mengantarkan Nana ke sekolah terlebih dahulu sebelum dirinya ke kantor.
"Ujian nya jangan tegang.pokus pada soal, konsentrasi " Nasehat Adit
"iya " jawab Nana
"jangan lupa berdoa dulu sebelum ngerjain soal nya "
"iya.. iya..! " jawab Nana. Entah mengapa pagi ini Adit lebih cerewet dari biasanya.
"Kalau kamu dapat nilai terbaik mas Adit kasih hadiah deh! " janji Adit
Semoga dengan iming-iming hadiah akan membuat Nana semakin terpacu untuk mendapat nilai terbaik.
"Hadiahnya apa? " Nana memiringkan tubuhnya menghadap pada Adit yang sedang pokus menyetir. Sepertinya gadis itu mulai tertarik
"RAHASIA " jawab Adit
"Jangan bilang hadiahnya coklat,Nana bukan anak kecil lagi " ujar Nana
Tentu saja bukan anak kecil, tapi kamu adalah seorang istri dan ibu batin Adit.
"Memang kamu mau hadiah apa? " pancing Adit
Nana tampak berpikir " Entahlah " jawab nya
"Pokoknya hadiahnya gimana mas Adit, sekarang kamu turun. Ingat pesan mas Adit tadi "
Sudah sampai ternyata? gara-gara bahas hadiah sampai tidak sadar kalau mobil Adit sudah berhenti tepat didepan gerbang sekolahnya.
Nana turun kemudian bergegas masuk ke gedung sekolahnya melalui bangunan utama. Adit memandang kepergian gadis itu dengan tersenyum.
Akhir-akhir ini komunikasi Adit dan Nana sudah mulai ada kemajuan. Nada bicara Nana tidak lagi seketus dulu. Selain itu Nana sekarang sudah mulai bisa diajak ngobrol meski harus Adit yang memulainya.
Ujian hari pertama Nana lewati dengan mudah. tidak sia-sia ia belajar selama ini. Beruntung ia berteman dengan gadis sepintar Amanda, jadi Nana termotivasi untuk pintar seperti Amanda.
Nana dan Amanda keluar gerbang sekolah dengan beriringan. Wajah keduanya terlihat santai tidak ada raut ketegangan seperti teman-teman yang lainnya.
"Lancar ujiannya? " tanya Adit ketika Nana sudah masuk kedalam mobil
"Lancar dong " jawab Nana
"Bagus.. eh itu temen kamu ajak saja sekalian " usul Adit
"emang boleh? " tanya Nana. Adit mengangguk
Amanda yang sedang memesan ojek online akhirnya tidak bisa menolak ajakan Nana untuk pulang bareng.
Sepanjang perjalanan Nana dan Amanda sibuk membahas soal ujian yang sudah mereka kerjakan tadi, tak ada satupun obrolan tidak berpaedah yang Adit dengar dari mulut kedua gadis itu. Adit merasa lega, Nana tidak salah memilih berteman dengan Amanda.
"Kalian lapar tidak? kita makan dulu ya " ajak Adit
Nana dan Amanda saling pandang,kemudian keduanya mengangguk tanda menerima ajakan Adit.
Adit membawa kedua gadis itu ke sebuah restoran cepat saji. Keduanya terlihat makan dengan lahap.
"Mas Adit ke toilet dulu ya " Adit bangkit kemudian meninggalkan Nana dan Amanda yang masih makan.
Nana mengangkat kepalanya ketika ada yang menepuk bahunya
"Hai Nana, masih ingat gue? " tanya seorang wanita yang usianya sebaya dengan nya.
Nana menautkan alisnya berusaha mengingat wanita yang berdiri didepannya dengan angkuh
"Gue Windi.. lu pasti ingat dong sama gue yang pacarnya lo embat " ucap Windi sinis
Nana ingat sekarang, ternyata gadis itu Windi yang pernah berkelahi dengannya dulu.
"Ga nyangka ya kita ketemu disini, hey.. masih betah lo pake baju putih abu? " Windi menunjuk seragam sekolah yang Nana pakai.
"memangnya apa urusan kamu " ujar Nana berusaha cuek
"Tentu saja jadi urusan gue, karena lo hubungan gue sama dimas putus "
"Itu urusan lo.. bukan urusan gue " jawab Nana
"Tapi gue lega karena Dimas akhirnya sadar cewek seperti apa lo sebenarnya. Ternyata cewek yang dia suka adalah cewek jalang yang harus dikeluarin dari sekolah karena HAMIL DILUAR NIKAH " Ucap Windi
"Mau jalang atau hamil diluar nikah itu bukan urusan lo " Nana mendorong bahu Windi hingga gadis itu terhuyung ke belakang
"Selain jalang ternyata lo juga bar bar " Windi balas mendorong bahu Nana
Selanjutnya bukan hanya adu mulut saja, namun keduanya saling dorong,saling cakar dan saling jambak.
Amanda berusaha melerai keduanya namun tidak berhasil.
Adit yang baru keluar dari toilet kaget melihat banyak orang yang menonton keributan antara dua gadis itu.
Adit langsung menangkap pinggang Nana yang akan menyerang Windi dengan cakarannya.
"hentikan Na " Adit mengunci pinggang Nana dengan kedua tangannya.
Dengan dibantu seorang petugas keamanan akhirnya Nana dan Windi berhasil dipisahkan.
Adit menarik tangan Nana keluar area restoran. Sementara Amanda mengikuti dengan membawakan tas Nana.
Adit memaksa Nana masuk kedalam mobil, diikuti Amanda dan Adit
"Apa yang terjadi sampai kalian ribut begitu? " tanya Adit.
Nana diam tak bergeming, ia merapikan rambut dan bajunya yang berantakan.
"Na.. mas Adit tanya. Kenapa sampai kalian berkelahi? " Adit menaikan Nada suara nya.
Adit mengurut pelipisnya. Sudah hampir dua tahun ternyata sipat bar bar gadis itu masih ada
"Na.. jawab pertanyaan mas Adit " Adit melembutkan suaranya.
Karena Nana tidak mau menjawab, akhirnya Amanda memberanikan diri menjawab pertanyaan Adit.
"Nana tidak terima ketika cewek tadi mengatakan Nana jalang dan.. " Amanda tidak meneruskan ucapannya
"Dan apa? " tanya Adit sambil menoleh ke arah Amanda
"Dan.... "
"Dan apa? " tanya Adit mulai tidak sabar
"Dan.. ha.. hamil diluar nikah " jawab Amanda lirih.
"Ya Tuhan " Adit memukul stir dengan emosi.Rasa bersalah seketika menyesakan dadanya.
"Maafkan mas Adit " Adit menyentuh tangan Nana. Tak ada penolakan dari Nana,namun sebutir airmata jatuh membasahi pipi mulusnya.
"Maafkan mas Adit "
Sementara dibelakang, Amanda pun terlihat menyusut matanya yang basah dengan punggung tangannya.
**Terimakasih sudah mampir dicerita emak2 tukang halu..
Jika suka minta like, komen, sukur2 vote
Happy reading**