NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Muda Bosku

Menjadi Istri Muda Bosku

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Cecee Sarah

Karin, terpaksa menikah dengan Raka, bosnya, demi membalas budi karena telah membantu keluarganya melunasi hutang. Namun, setelah baru menikah, Karin mendapati kenyataan pahit, bahwa Raka ternyata sudah memiliki istri dan seorang anak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cecee Sarah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Puluh

"Kalau kau tidak mau keluar, aku bisa memanggil orang untuk menolongmu!" Karin menantang, berusaha mengambil kendali atas situasi ini.

"Aku lebih suka bantuanmu," Raka menjawab, dengan senyum nakal di wajahnya. Dia menikmati ketegangan ini.

"Baiklah, tapi keluarlah dari sini sekarang!" Karin hampir putus asa, merasakan kesabarannya semakin menipis. Dia ingin berendam lebih lama agar tubuhnya terasa lebih nyaman, bukan terjebak dalam situasi memalukan seperti ini.

Dengan langkah malas, Karin mengikuti Raka ke dalam bak mandi, hatinya terasa berat. Dia ingin menangis, merasa terjebak meskipun telah berusaha menghindar. Sementara itu, Raka tampak santai, tidak tahu malu.

"Sayang, kenapa kau diam saja? Tolong bantu aku melepaskan bajuku," Raka meminta, menatap Karin dengan tatapan penuh harap.

"Kenapa kamu tidak melakukannya sendiri saja?" Karin menjawab dengan wajah cemberut, mencoba menahan rasa enggan.

"Bukankah kau sudah berjanji sebelumnya? Kau juga tahu lenganku seperti ini," Raka mengingatkan, nada suaranya memelas.

"Meskipun itu salahmu, kenapa harus menyalahkanku seolah-olah aku yang melakukannya?" Karin menggerutu, sedikit frustrasi saat berusaha mendekatinya.

Karin akhirnya mulai membantu melepas baju Raka, tetapi dia memalingkan wajahnya, tidak berani menatapnya langsung karena rasa malu yang menyengat. Dia segera menyiapkan air di bak mandi, menambahkan sabun dengan cepat.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Karin saat melihat Raka bersiap melepas celananya.

"Tentu saja lepaskan! Kau pikir aku harus memakai celana panjang saat mandi?" Raka melepas celananya, hanya mengenakan celana pendek, membuat suasana semakin tegang.

“Cepat mandi, kalau tidak mau aku pergi!” Karin menutup matanya dengan kedua tangannya, tidak berani menatap Raka.

"Kenapa kau menutup matamu? Bukankah wajar jika suami istri mandi bersama?" Raka menggoda, senyum lebar di wajahnya.

“Aku malu,” Karin mengaku dengan tulus, merasa tidak berdaya.

Raka mengagumi betapa imutnya Karin saat dia berusaha bersembunyi. Jika lengannya tidak terluka, Raka pasti akan memaksanya untuk mandi bersamanya.

"Jangan buka matamu, aku basah kuyup," kata Raka dengan nada menggoda, berusaha untuk tetap bersikap santai meskipun jantungnya berdebar.

Karin akhirnya mengintip di antara jari-jarinya, memastikan Raka tidak berbohong. Melihatnya benar-benar basah kuyup, dia tidak bisa menahan tawa.

Karin mulai mengusap punggung Raka, melakukannya dengan enggan. Raka menikmati pijatan lembut itu, merasa kepalanya menjadi lebih ringan. Dia sesekali melirik Karin yang begitu serius mengerjakan tugasnya.

Tiba-tiba, Raka mencengkeram tubuh Karin dan menariknya, membuat mereka berdua terjatuh ke dalam bak mandi. Suara cipratan air memenuhi ruangan, menambah suasana canggung yang menggelikan.

"Arghh, kenapa kau menarikku?" Karin berusaha berdiri, tetapi Raka memeluknya dari belakang, lengan kekarnya melingkari perutnya.

"Tetaplah di sini, Sayang," bisik Raka di telinga Karin, napasnya terasa hangat dan menggoda.

Raka menyandarkan kepalanya di leher Karin, menciuminya dengan lembut. Napasnya berhembus di sekujur tubuh Karin, membuat gadis itu terhenti dari perlawanan. Dia merasa jantungnya berdegup kencang, emosinya campur aduk.

Raka mulai menjelajahi telinga Karin dengan lidahnya, membuat gadis itu merasakan sensasi aneh yang menggoda. Karin menggigit bibirnya, berusaha menahan perasaan itu.

Menyadari bahwa Karin terhanyut dalam permainan mereka, Raka menyandarkan kepala Karin di lengannya, memudahkan untuk melihat wajahnya yang memerah.

Bibir manis Karin begitu menggoda, dan Raka tidak bisa menahan diri. Ia melahap bibirnya dengan penuh hasrat, menjadikan momen itu semakin berintens.

Karin merasakan napasnya tidak teratur, tubuhnya bergetar dengan sensasi yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Raka terus menyusuri tubuhnya, mengakibatkan Karin merasa bingung antara kesenangan dan rasa malu.

Tangan nakal Raka membuka kancing baju Karin satu per satu, menyusupkan jari-jarinya ke dalam pakaiannya. Momen itu membuat Karin tertegun, berjuang melawan godaan yang semakin menguat.

Ketika tangan Raka hendak menyentuh bagian terlarang, Karin segera mencengkeram tangannya, menolak dengan gelengan kepala yang tegas. "Tidak, Raka!" serunya, suaranya bergetar.

Bukan karena dia tidak mau melakukannya, tetapi kenangan tentang ibunya yang diejek sebagai perampas suami orang lain melintas di benaknya, membuatnya ragu.

“Kenapa, sayang?” tanya Raka dengan wajah memelas, seolah-olah berharap bisa membujuk Karin dengan tatapan matanya yang penuh harap.

“Ini belum saat yang tepat,” kata Karin sambil menatap dalam mata pria yang telah menjadi suaminya. Dia merasakan ketegangan di antara mereka, tetapi hatinya tetap menolak untuk membuka diri.

“Apakah kamu tidak merasa kasihan padaku?” tanya Raka,

“Buktikan dulu kalau kamu benar-benar mencintaiku. Cup... Cup...” Karin mengecup bibir Raka sebentar, lalu dengan cepat bangkit berdiri untuk mengganti pakaiannya yang basah dengan handuk.

Karin merasa ragu untuk melanjutkannya. Tidak ada jaminan bahwa Raka tidak akan meninggalkannya suatu hari nanti. Dia ingin melakukannya setelah Raka benar-benar mencintainya, bukan hanya karena nafsu sesaat. Dia tidak ingin berakhir seperti wanita-wanita di luar sana yang ditinggalkan pasangannya setelah direnggut kehormatannya.

Raka hanya menunduk lesu, hatinya terasa hampa. Dia tidak ingin memaksa gadis yang dicintainya. Dia menenggelamkan kepalanya ke dalam bak mandi untuk menghilangkan hasrat yang sudah memuncak.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!