NovelToon NovelToon
Why And Who ( Uncover The Whispers Of The Forgotten)

Why And Who ( Uncover The Whispers Of The Forgotten)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Fantasi Wanita
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: veluna

Ketika mimpi berubah menjadi petunjuk samar, Sophia mulai merasakan keanehan yang mengintai dalam kehidupannya. Dengan rahasia kelam yang perlahan terkuak, ia terjerat dalam pusaran kejadian-kejadian mengerikan.

Namun, di balik setiap kejaran dan bayang-bayang gelap, tersimpan rahasia yang lebih dalam dari sekadar mimpi buruk—sebuah misteri yang akan mengubah hidupnya selamanya. Bisakah ia mengungkap arti dari semua ini? Atau, akankah ia menjadi bagian dari kegelapan yang mengejarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon veluna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

konflik

setelah berminggu-minggu tinggal di Ghostia, aku memutuskan untuk berlatih bersama Ragnael di sebuah lapangan terbuka di luar kota. Selama ini, Ragnael sering menjadi pembimbingku, terutama dalam menguasai kekuatan bayangan. Namun, kali ini suasananya terasa berbeda.

“Kau harus lebih keras, Sophia,” ucap Ragnael dengan nada tajam, berbeda dari biasanya. “kekuatanmu masih belum cukup kuat. Jika kau tidak memaksimalkannya, kau hanya akan menjadi beban.”

Aku mengernyit mendengar nada suaranya. “Kenapa kau terus memaksaku, Ragnael? Ada apa sebenarnya?”

Ia menatapku lama, seolah sedang menimbang-nimbang sesuatu. “Kau tidak mengerti betapa pentingnya ini, Sophia. Kita berkejaran dengan waktu.”

“Apa maksudmu? Kau selalu berbicara tentang ini seperti ada sesuatu yang kau sembunyikan,” kataku, mulai kehilangan kesabaran.

Ragnael mendekat, menundukkan wajahnya hingga sejajar denganku. “Kau tidak perlu tahu, Sophia. Kau hanya perlu mengikuti perintahku.”

“Aku bukan boneka, Ragnael!” balasku dengan nada tajam.

Aku berbalik meninggalkannya, tetapi aku merasa ada sesuatu yang salah. Pandangannya, nada bicaranya, semuanya mulai membuatku meragukannya. Karena itu, malam itu aku memutuskan untuk mengikutinya diam-diam.

Langkah-langkah kakiku membawaku ke sebuah reruntuhan di luar kota, tempat yang tak pernah kudatangi sebelumnya. Suara-suara mantra terdengar samar dari dalam reruntuhan itu. Aku bersembunyi di balik dinding batu, mengintip ke arah sumber suara.

Di sana aku melihatnya—Aleara, nenek tua yang selama ini hilang, terkurung dalam lingkaran sihir yang bercahaya gelap. Wajahnya tampak lelah, badannya penuh dengan luka tetapi matanya tetap memancarkan tekad.

“Sudah berapa lama kau menunggu momen ini, Ragnael?” suara Aleara terdengar, penuh kebencian. “Kau tidak akan berhasil. Sophia bukan seperti yang kau pikirkan.”

Ragnael berdiri di hadapannya, menatapnya dengan senyum penuh kemenangan. “Kau meremehkanku, Aleara. Kau tahu dia adalah kunci. Dengan kekuatannya, aku bisa membawa Raja kegelapan kembali ke dunia ini.”

Aku terkejut mendengar itu. Selama ini, Ragnael memanfaatkanku? Hatiku terasa hancur, tetapi aku menahan diri untuk tidak gegabah.

“Dan buku Kehidupan itu?” lanjut Aleara. “Apa kau pikir dia akan menyerahkannya padamu ? dan juga buku kematian juga masih belum ditemukan, jadi kamu tidak akan bisa membangkitkan vraego !”

“Itu tidak penting,” jawab Ragnael dengan santai. “Aku punya cara untuk membuka segel tanpa menggunakan buku kematian, dan tentu saja menggunakan cucu kesayangan mu itu.”

Aku tidak bisa lagi menahan diri. Dengan kekuatan bayangan yang kupelajari darinya, aku melompat keluar dari persembunyian dan menyerangnya. “Cukup, Ragnael!” teriakku.

Dia tampak terkejut sesaat, tetapi kemudian senyum liciknya kembali muncul. “Ah, Sophia. Tepat waktu.”

Pertarungan pun terjadi. Aku menggunakan semua yang telah kupelajari, tetapi Ragnael jauh lebih kuat. Setiap seranganku dibalas dengan kekuatan yang membuat tubuhku nyaris tak mampu bertahan. Namun, aku terus bertarung, demi menyelamatkan Aleara.

“Bodoh sekali kau percaya padaku selama ini,” ejeknya.

Sophia POV end

Sophia berdiri di tengah ruangan besar di sebuah gedung tua di Ghostia, dengan napas yang terengah-engah. Buku Kehidupan berada di genggamannya, dan tatapannya tajam mengarah ke Ragnael yang berdiri tidak jauh darinya. Wajah pria itu tetap tenang, meskipun situasi di antara mereka sudah memanas.

“Kenapa kau melakukan ini, Ragnael?!” seru Sophia, suaranya penuh dengan kekecewaan dan amarah. “Kau memanfaatkan aku! Kau menghancurkan semua yang aku percayai!”

Ragnael tersenyum tipis, langkahnya mendekat perlahan. "Bukannya aku sudah bilang? Jangan pernah mempercayai siapa pun, Sophia. Termasuk aku."

Kata-kata itu membuat Sophia terdiam, kenangan saat pertama kali ia bertemu Ragnael muncul di benaknya. Saat itu, pria itu memang pernah mengatakan hal yang sama, tapi Sophia menganggapnya hanya peringatan biasa.

“Aku tidak pernah memaksamu, Sophia. Kau yang memilih untuk percaya padaku,” lanjut Ragnael dengan nada dingin. “Dan kau melakukan itu dengan sangat baik.”

Sophia mengepalkan tangannya. “Semua yang terjadi… kejadian di gudang, telepon palsu, rumah sakit terkutuk dan bahkan para penyerang di taman… Itu semua ulahmu?”

Ragnael tertawa kecil. “Tentu saja. Aku sudah merencanakan ini sejak awal. Aleara? Dia hanya hambatan. Itulah sebabnya aku memastikan dia tidak bisa ikut campur dalam rencanaku. Dan orang-orang berbaju hitam itu? Mereka hanya pion kecil yang kubayar untuk memancing mu, dan tak ku sangka kau benar benar mempercayaiku.”

“Kenapa?!” Sophia berteriak, tubuhnya gemetar. “Kenapa kau melakukan semua ini?”

Ekspresi Ragnael berubah menjadi serius. “Karena kau adalah kunci, Sophia. Kunci untuk membangkitkan Raja vraegon. Kau punya Buku Kehidupan, dan hanya kau, dengan darah yin dan yang,

yang bisa menggabungkan buku itu dengan Buku Kematian.”

Sophia menatapnya dengan penuh kebencian. “Kau hanya ingin menggunakan aku!”

“Bukan hanya ingin, Sophia,” kata Ragnael sambil mendekat. “Aku butuh kau. Dunia ini terlalu tenang, terlalu… membosankan. Raja vraegon akan membawa perubahan yang indah. Dan kau, akan menjadi bagian dari itu, kita akan menguasai seluruh ras yang ada di dunia ini bagaimana kau suka atau tidak.”

Sophia menggelengkan kepalanya, matanya berkaca-kaca. “Aku tidak akan membiarkanmu! Aku tidak peduli seberapa kuat kau, aku akan menghentikanmu!”

Ragnael tersenyum sinis. “Kita lihat saja, Sophia. Tapi jangan lupa, kau tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini. Tidak ada yang akan membantumu. Kau sendirian.”

 

Hatiku berdegup kencang, napasku tersengal-sengal. Aku berdiri di tengah ruangan dengan luka di lengan dan pipi. Serangan Ragnael semakin tak terbendung, dan aku tahu tenagaku hampir habis. Dengan tawa dingin, ia mendekatiku perlahan, aura bayangan di sekeliling tubuhnya semakin pekat. "Aku sudah bilang, Sophia," ucapnya dengan suara rendah yang menakutkan. "Kau tidak akan menang melawan aku . Ayo ikut aku dan kita akan sama sama menguasai dunia."

Aku mencengkeram Buku Kehidupan erat-erat, meski tubuhku mulai gemetar. Aku menatap raganel tajam.

" cih mimpi saja".

ragnael menggeram marah, akhirnya dia terus menyerang ku, serangan demi serangan dia lancarkan sampai akhirnya aku sudah tidak kuat lagi menahan serangannya.

Aku memejamkan mataku pelan apakah ini akhirku ? Aku tersenyum miris. aku mulai pasrah namun setelah kutunggu tunggu tak ada serangan lagi, saat aku membuka mata ternyata elena dan kael berdiri didepanku menahan serangan ragnael.

"kalian...." aku terkejut melihat kehadiran mereka. Dan yang lebih mengejutkan nya lagi , mereka bisa menahan serangan ragnael.

" cih ras vampire kukira kalian sudah punah setelah perang, ternyata masih ada juga yang selamat ya." ucap ragnael.

"tapi semua tak ada gunannya, kalian juga tak akan mampu melawanku". Lanjutnya.

Akhirnya mereka bertarung dan selama itu aku berusaha mengumpulkan kekuatanku untuk melepaskan segel aleara.

Dan ternyata Alex juga datang membantu

aku terus berusaha membuka segel itu dan selalu gagal, tetapi aku tidak menyerah. Dalam satu serangan terakhir, aku berhasil mematahkan segel yang mengurung Aleara. Nenek tua itu langsung bangkit, dan dengan mantra kuat, ia menciptakan ledakan cahaya yang memaksa Ragnael mundur.

“Kita harus pergi sekarang, Sophia!” seru Aleara, setelahnya ia pun membaca sebuah mantra dan sebuah portal muncul didepan kami.

Aku, kael, aleara, Alex dan elena kemudian memasuki portal itu.

Aku memandang Ragnael yang masih berdiri di tempatnya, tatapannya penuh kebencian. “Ini belum selesai,” bisiknya, sebelum tubuhnya menghilang bersamaan dengan tertutupnya portal itu.

1
flowers
banget 😒👊🥲
flowers
tapi endingnya agak Laen ya 😭👹
flowers
up 🤐
flowers
ha betul juga , 🤔
Why
Hello cantik.. aku mampir, this story so beautiful because you are princess
TAG
itu nenek kebayan/Grin/
TAG
Ari sih mimpiin kamu setiap hari /Facepalm/
TAG
Ibu memang selalu terbaik
TAG
Pahit pasti/Slight/
diegodirga111
bagus
flowers: terimakasih sdh mampir
total 1 replies
banana87
menarik.
lolapaza
next thor
lolapaza
keren thorr
flowers: trmksih
total 1 replies
ǫ ⃟日本 🅰🅻🅸🅰🅽🅰❀❦
semangat /Smile/
flowers: terimakasih udh mampir 🙏
total 1 replies
🇮🇩 LianaLyrashiaa_1805
waduh.. mereka siapa nih?
flowers: hayooo... tebakkk 😼😼
total 1 replies
Cevineine
Semangat thor, semoga banyak yang baca
Cevineine: mampir jg thor
flowers: terimakasih sudah mampir kk
total 2 replies
𝐌𝐚𝐮𝐫𝐚.
Ceritanya bagus, tapi seperti sedang baca diary/Slight/
𝐌𝐚𝐮𝐫𝐚.: Memang bagus, saya merasakan mimpi tersebut.
flowers: makasih review nya kk
total 2 replies
Ahmad Rezky
terima kasih author sudah Singga
Jihan Hwang
keren thor..
mampir juga dikerya ku ya jika berkenan/Smile//Pray/
Ahmad Rezky
semangat author singgah di novel ku ya🤗
flowers: terimakasih dukungannya kk 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!