Putri sah keluarga Lee, Lee Jihan dibunuh oleh adik dan kekasihnya sendiri. Siapa sangka dia terbangun di dunia asing yang sama sekali berbeda dengan dunia yang dia tinggali sebelumnya. Dia mendapatkan fakta bahwa dia menjalani kehidupan keduanya dengan peran yang sama dan beberapa sosok yang sama dan akhirnya memutuskan untuk membalas dendam.
Tetapi sial, dia tersesat dan masuk ke lembah kematian hingga diselamatkan oleh pria asing yang tanpa dia ketahui adalah raja berpedang haus darah yang disebut gila oleh orang-orang. Jihan dengan misi balas dendamnya terpaksa masuk ke dalam istana dan menjadi pelayan raja dan diam-diam raja menyukainya .
Jihan terlibat dalam porses seleksi calon ratu hingga terlibat kasus kelam kerajaan yang mengancam nyawanya.
Mampukah Jihan bertahan dan membalaskan dendamnya? dan mampukah raja memenangkan hati gadis mungil itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Shou si Macan Tutul
Aromaterapi dari wewangian yang dibakar menyentuh indera penciuman Jihan. Dia tersenyum sambil bergumam kala aroma yang menenangkan itu membuatnya nyaman. Jihan menggeliat, dipeluknya guling besar di sisi kanannya," Umm.... Harum sekali, aku suka!" gumamnya seraya mengusap-usap pipinya ke permukaan benda yang dia peluk dengan erat itu.
Jihan tidur dengan sangat nyenyak, sampai tiba-tiba dia merasakan sesuatu yang aneh," apa ini!?" pikirnya. Keningnya mengernyit, tapi matanya tak kunjung terbuka, dia meraba-raba bantal yang terasa keras itu. Dan mengusap-usap pipinya ke permukaan benda itu.
" Apa ini? Kok sebagian keras sebagian lembek?" celetuk Jihan.
"Ekhmm!! Sepertinya kau sangat menyukai dadaku Jihan, sejak pertama kita bertemu kau terus melihatnya!" ucap mahluk tampan yang sebenarnya adalah bantal guling yang dipeluk Jihan.
Jihan terkejut, dia membuka matanya lalu mendongak perlahan.
" Ya-Yang mulia!?" matanya membulat sempurna saat menemui wajah yang mulia raja Guang Lin ada di hadapannya.
" Hm.... Bukankah aku ini bantal guling?" ejek Guang Lin.
Jihan membelalak, dengan sekuat tenaga, didorongnya raja hingga terjatuh dari atas tempat tidur.
Brukk!!!
" Arrkhhh!! raja berbuat mesum! Apa yang yang mulia lakukan di sini!!" pekik Jihan histeris, dia terduduk lalu merapatkan tubuhnya ke kepala tempat tidur sambil menatap horor pada raja yang terduduk di lantai dengan dada kekarnya yang terekspos itu.
" Penjaga!! Penjaga ada orang mesum di kamarku arrkhhh!!! selamatkan aku dari raja mesum, dia tidak pakai baju, dadanya bagus sih pengen ku sentuh aduhh!!!" Jihan berteriak, entah apa saja kalimat yang keluar dari mulutnya yang cerewet itu.
Pria itu terheran-heran melihat tingkah absurd nona cantik yang baru bangun setelah pingsan semalam.
" Hahahahahha......" Guang Lin tertawa terbahak-bahak. Dia benar-benar tidak menyangka kalau perempuan yang dia cintai sangat cerewet.
Gadis itu mengernyitkan keningnya dan menatap kesal ke arah Guang Lin," Yang Mulia mengejekku ya, kenapa tertawa!" kesal Jihan.
Pria itu, raja yang tampan dan berotot besar itu bangkit berdiri lalu memperbaiki pakaiannya.
Dia duduk di sisi tempat tidur dan menatap Jihan dengan penuh kelembutan," Tenanglah, tidak terjadi apa-apa Jihan," ucap Guang Lin.
Jihan menatapnya, dia benar-benar ingat apa yang terjadi semalam, saat Shou menyerang mereka berdua. Gadis itu seolah melupakan keterkejutannya barusan, dia segera mendekati Guang Lin dan menarik tangan pria itu.
"Yang Mulia bagaimana keadaanmu? Apa lukanya sudah sembuh? Ke mana pohon beringin jelek itu pergi? kenapa dia sangat sombong, nafasnya juga bau, badannya jelek, bukannya kayak lumpur, kenapa dia menyerangmu!" cerocos Jihan.
Dia memeriksa Guang Lin dengan seksama, memang ada beberapa luka, tapi tidak parah.
"Semua sudah berakhir Jihan, kau menyelamatkan ku dan negeri ini," ucap Guang Lin seraya menggenggam tangan Jihan sambil menatapnya dengan sungguh.
"Ya-Yang benar? apa yang mulia benar-benar baik? Semalam tubuhmu penuh dengan luka, apa tidak apa-apa ? Kenapa bisa? Apa yang sebenarnya terjadi? Mahluk apa itu?" tanya Jihan beruntun sambil memeriksa kondisi Guang Lin dengan matanya.
Guang Lin pun menjelaskan rahasianya pada Jihan, alasan kenapa dia selalu terlihat murung bahkan menjaga jarak dengan orang lain. Alasan kenapa rumor buruk muncul atas namanya dan kenapa semua itu terjadi.
Monster bernama Shou yang terperangkap di dalam tubuhnya telah memperalatnya, dan membuat Guang Lin hidup dalam ketakutan.
" Berkat kekuatanmu, Shou berhasil ditekan," ucap Guang Lin dengan senyuman yang benar-benar tulus di wajahnya.
Jihan menatap pria itu, dia memicingkan kedua matanya, lalu dengan secepat kilat dia bangkit berdiri menjauh dari Guang Lin," Jadi, semalam kau mencari kesempatan dalam kesempitan kan? kenapa kau tidur di sampingku!" tuduh Jihan dengan tatapan curiga. Dia menunjuk Guang Lin sambil menjauh dari pria itu.
Gadis yang penuh energi itu membuat Guang Lin gemas akan tingkahnya," Kau tidak bisa dilepaskan, dan aku takut Shou akan mengincar mu lagi!" ucap Guang Lin beralasan. Padahal nyatanya dia yang tidak mau meninggalkan Jihan, dan satu lagi dia memanfaatkan situasi.
"Sejujurnya, aku memanfaatkan situasi, hahah... Aku bisa melihatmu lebih dekat Jihan," batin Guang Lin.
Gadis itu curiga," heh, tidak mungkin! kau pasti berbohong!" tuduh Jihan.
Guang Lin mengangkat kedua bahunya," Entahlah, mungkin saja aku memang memanfaatkan kesempatan dengan baik!" ucap Guang Lin dengan nada jahil.
"Ihhhhh!!! Guang Lin!" kesal Jihan sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya di atas lantai.
"Hahahahahah" Guang Lin tertawa begitu bahagia, dia tidak pernah menyangka kalau hidupnya akan berubah sedramatis ini setelah bertemu Jihan.
Jihan mendengus, dia menatap Guang Lin dengan kesal, tetapi manik matanya menangkap sesuatu yang bersembunyi di balik gorden kamar itu. Ekor mahluk kecil terlihat mencuat dari balik gorden.
" Ssthhh!! Guang Lin, aku melihat sesuatu!" ucapnya berbisik.
Pria itu menatap ke arah Jihan melihat, dia tersenyum dengan misterius karena sudah tahu ada mahluk apa di balik gorden itu.
Jihan berjalan perlahan-lahan, seperti sedang mendekati burung yang sedang hinggap di ranting pohon.
Sangat perlahan hingga dia tiba di dekat jendela itu.
Ekor kecil itu bergerak ke sana kemari, sangat menggemaskan. Bulu hitam dan putih bak macan tutul membuatnya kelihatan sangat imut.
Jihan menyibak gorden itu dan...
"Wahhhhhhh!!!!!" teriak Jihan kala matanya dan kedua tangannya menangkap basah seekor macan tutul kecil bertanduk yang sedang bersembunyi ketakutan di balik gorden itu.
" Waaahhhh ada mantul, macan tutul!! Gemesin banget, utututu sayang sini sayang!!" teriak si pecinta mahluk berbulu itu.
Ditariknya hewan itu dari sana dan dipeluknya bahkan diciumnya dengan gemas.
"Arrkhhhhh... Enyah kau manusia!" teriak macan tutul kecil itu. Dia bisa bicara bahasa manusia?
Jihan tersentak kaget, dia sekali lagi menatap mahluk kecil itu dan mengangkatnya," yang mulia, mahluk ini bisa bicara!?" tanya Jihan seraya menatap raja dengan wajah bingung.
Guang Lin mendekatinya, seketika hewan kecil itu meringkuk ketakutan," dia adalah Shou, monster yang semalam menyerang kita dan yang selama ini menggangguku" ucap Guang Lin.
" Krrhhhhhh!! Menjauh kau sana Guang Lin! Aku membencimu! Kau membuatku kembali ke wujud asliku!" kesal Shou.
pletak!
Satu pukulan mendarat di kepala Shou," Dasar bocah tidak sopan! Beraninya bicara begitu di depan raja! " sergah Jihan.
Shou menatapnya dengan mata memelas," apa kau tidak kasihan padaku? Pria itu sudah membuatku menderita!" keluh Shou.
Jihan lagi-lagi memukul kepala Shou," Dasar mahluk berbulu yang bodoh, aku tidak peduli urusan kalian, yang bisa berbicara begitu pada yang mulia hanya aku dan kedua orangtuanya!" kesal Jihan.
" Kau mahluk aneh, sudah bersalah masih saja kau membela diri, sebenarnya apa alasanmu jadi seperti ini? Jadi mahluk buas yang menginginkan nyawa manusia!?" tanya Jihan serius sambil mencengkram kulit di belakang leher hewan itu.
Shou menatap Jihan dengan mata memelas," Aku membenci kalian para manusia! Aku lahir tanpa orangtua karena keserakahan kalian! Ayah dan ibuku kalian basmi, kalian tuduh menculik anak-anak dan manusia lain, padahal nyatanya yang melakukan itu kalian sendiri!" ucapnya sambil menangis sesenggukan dalam cengkraman Jihan.
makin seru
semangat ya buat ceritanya Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊
semangat ya buat ceritanya Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat ya buat ceritanya Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat ya buat ceritanya Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat terus ya buat ceritanya Thor
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
buat MC ceweknya kuat Thor,badas biar tmbh menarik ceritanya
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat ya buat ceritanya Thor