NovelToon NovelToon
ADIK ANGKAT JADI ISTRIKU

ADIK ANGKAT JADI ISTRIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Murni / Suami ideal / Istri ideal / Slice of Life
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: SariRani

Raden Tresnoka Herlambang Agung memiliki perasaan lebih dari saudara kepada adik angkatnya yang bernama Rindu Hagika Agung. Namun Rindu sangat menghindari hubungan dengan kakaknya itu lebih dari saudara karena tidak ingin mengecewakan orang tua yang telah membesarkannya yaitu orang tua Noka. Saat pulang dari luar negeri selepas menyelesaikan pendidikan S2 di New York, niat Noka ingin menyatakan cinta kepada Rindu malah dikenalkan dengan kekasih adik angkatnya itu. Murka lah Noka hingga kehilangan akal dan mengambil keperawanan sang adik angkat. Bagaimana respon orang tua mereka? Bagaimana Rindu bisa menerima Noka kembali setelah merusak dirinya dan cintanya kepada sang kekasih? Lanjutan Novel "TRESNO KARO KOWE" , anak pertama Saka dan Fina bersama anak angkat mereka.

#konfliketika

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IBU TETAP IBU

Kini Rindu ditemani oleh Noka di kamar.

"Bagaimana perasaanmu bertemu dengan ibu mu sayang?" tanya Noka.

"Hmm, aku sangat marah dan kecewa padanya, Mas. Selama 26 tahun meninggalkanku dan dia datang ke sini tiba tiba" jawab Rindu.

"Pasti ibu mu memiliki alasan sayang. Apakah kamu ingin mendengarkan alasannya? Ini tadi percakapan diruang tamu aku rekam untuk jaga jaga jika kamu ingin mendengarnya" tawar Noka.

"Sepertinya alasan apapun, aku belum siap mendengarnya. Mungkin saat kondisiku lebih baik aja ya, Mas. Aku merasa tubuhku sangat lemas saat ini" sahut Rindu.

"Baiklah sayang. Aku tidak memaksa. Oh ya jangan stress ya, sekarang kamu sedang mengandung anak kita, kamu harus kuat" ujar Noka dan Rindu tersenyum.

"Iya suamiku sayang. Aku mengerti. Ayo kita tidur saja, aku sudah ngantuk" ucap wanita itu.

Akhirnya Noka dan Rindu tidur dengan posisi saling memeluk.

Keesokan harinya, karena bertepat di hari Sabtu, Noka dan Rindu sedang libur bekerja sehingga mereka bisa tinggal dirumah orang tuanya lebih lama.

Sekalian menunggu kedatangan mommy mereka.

Saka, Noka, dan Rindu terpaksa hanya sarapan bertiga karena anggota keluarga yang lain masih belum pulang.

Setelah sarapan Mereka mengobrol di pendopo depan rumah sambil menunggu kepulangan Fina, Rada dan Naka.

"Mereka akan pulang jam berapa ya?" tanya Rindu yang sudah tau mereka kemana.

"Mungkin setelah mengantarkan ibu mu ke bandara. Ini tadi mommy info kalau akan memulangkan Karin ke Surabaya dimana ia tinggal" jawab Saka.

Rindu hanya bisa menghela nafas panjang dan terlihat tidak suka mendengarnya.

"Kenapa kamu menghela nafas panjang begitu sayang?" tanya Noka.

"Hmmm, aku tidak suka mommy begitu baik kepada wanita itu" jawab Rindu.

Noka tersenyum kepada istrinya.

"Sayangku. Aku yakin kamu akan bisa memaafkan ibumu karena seorang ibu tetap ibu sampai kapanpun. Kamu habis ini juga akan jadi ibu, cobalah mengerti perasaannya setelah mendengar alasan ibu mertua meninggalkanmu di rumah kita" ucap Noka malah membuat Rindu kesal padanya.

"Mas, kamu ini belain dia terus kenapa? Kamu kasihan sama dia? Kamu gak mikirin perasaanku gimana? Aku ini anak yang dibuang, Mas. Seharusnya kamu paham gimana perasaanku sebagai anak angkat dirumah ini selama 25 tahun sebelum aku jadi istrimu?" omel Rindu.

Saka melihat ketakutan wajah Noka kepada anak angkatnya saat sedang emosi seperti ini.

"Eheem eheeem, wah ternyata putri lembut ku ini bisa marah juga ya, sampai bikin Noka ketakutan begini hahaa" celetuknya berusaha mencairkan suasana.

Rindu pun merasa malu dan canggung karena disindir oleh daddynya.

Noka tersenyum tipis mendengar celetukan pria berusia hampir 60 tahun itu.

"Hehe, istriku ini ternyata begitu kuat dad. Aku saja sampai terkesima dengan pribadi istriku yang nyata. Wanita ini membuatku tak bisa berkutik dad hehe" sahut Noka.

Rindu semakin malu dan menekuk wajahnya kesal.

Tiba tiba sang suami memeluknya dari samping.

Grep!

"Maafkan aku jika membuatmu kesal sayang. Aku cuma tidak ingin kamu menyesal saat terlambat menyadari alasan ibu mertua meninggalkanmu. Jadi jika kamu ingin mendengarnya sekarang, akan lebih baik. Terus nanti jika mommy sudah pulang, pasti akan memberikan tambahan cerita yang lebih lengkap dan kamu sudah siap. Jangan memendam kebencian terlalu lama, Rindu ku sayang. Nanti anak kita juga merasakan hal ini. Apakah kamu mau dia membenci neneknya?" ujar Noka berusaha membujuk sang istri.

Rindu menghela nafas panjang sebelum menjawab. Ia berusaha tidak emosi dan mencerna omongan dari sang suami yang benar adanya.

"Baiklah. Sini dengarkan kepadaku alasan wanita itu datang kesini setelah 26 tahun" ucapnya.

Lalu Noka mengambil hanphonenya di saku dan menyalakan recordernya.

Rindu yang awalnya tidak merasa iba, semakin lama mendengarnya semakin merasakan sakit di hatinya dan tanpa ia sadari air mata tiba tiba menetes dari matanya.

Noka sigap menyeka air mata itu.

Apalagi saat mendengar kalimat ini dari Karin ;

"Aku memiliki keluarga di Surabaya. Suamiku sudah sakit sakitan juga jadi aku merawatnya disana. Aku juga memiliki 2 anak lagi dengan suamiku, mereka 2 anak laki laki. Aku ingin mengenalkan putriku kepada mereka sebelum aku tiada"

Mendengar kalimat yang terdengar seperti kalimat perpisahan, membuat Rindu merasa teriris hatinya. Ternyata memang benar jika darah lebih kental daripada air.

Rindu juga menyadari jika kondisi kanker serviks stadium 4 yang dialami oleh ibunya sudah sangat bahaya karena menyebar ke organ organ dalam penting lainnya.

Setelah selesia mendengar percakapan singkat di ruang tamu tadi malam, hati Rindu serasa menciut dan tidak bisa lagi mengungkapkan kebencian kepada ibunya.

"Ibumu saat ini menderita. Meskipun daddy tidak menyukainya, tapi kamu masih memiliki kesempatan untuk memaafkannya, Rindu" ujar Saka.

"Jika kamu kemarin melihat tubuhnya dan wajahnya dengan seksama, ibu mertua terlihat sangat tidak dalam kondisi baik baik. Aku sebagai suami mu hanya ingin kamu bisa bersikap baik dan mengenal ibumu serta keluargamu yang lain agar tidak menyesal di kemudian hari. Aku akan menemanimu sayang" ucap Noka.

Rindu masih terdiam. Ia mencerna omongan dari daddy dan suaminya serta percakapan yang baru ia dengar.

Namun tiba tiba mobil Rada masuk rumah sekitar pukul 10an.

"Itu mereka datang!" seru Saka.

Rada memarkirkan mobilnya lalu keluar dari sisi pengemudi. Fina dan Naka juga keluar dari sisi mobil yang berbeda.

Mereka bertiga berjalan mendekat ke pendopo dan duduk bersama ketiga anggota keluarga yang lain.

Wajah Fina terlihat sedih.

"Kenapa wajahmu terlihat sedih begitu sayang?" tanya Saka.

Kini Fina sudah duduk disamping sang suami.

"Aku kasihan banget sama Mbak Karin, Mas. Dia sudah hidup dengan upaya keras selama ini" ujar Fina.

Rada dan Naka sudah duduk disebelah Noka dan Rindu.

"Maksudmu gimana? Apakah menurutmu kita selama ini tidak bekerja keras juga?" tanya Saka.

Puk!

Karena gemas atas ketidakpekaan sang suami, Fina menepuk paha Saka.

"Ih kamu ini ya. Kok jadi banding bandingin. Bukan gitu maksudku. Upaya keras yang aku maksud dalam konteks kehidupan Mbak Karin itu lebih ke cara dia bertahan hidup. Dia sudah melalui hidup ini dengan sulit" jelas Fina.

"Ya emang kita hidupnya gak sulit?" pancing Saka lagi membuat Fina benar benar kesal dan berniat pergi dari pendopo karena suaminya ini tidak bisa diajak ngomong.

Tapi tangannya dicekal oleh Saka.

"hehe, maaf maaf sayang. Akibat aku kamu tinggal semalam jadi aku kesepian nih. Hahaha. Aku ngerti apa yang kamu maksudkan" ujar Saka lalu menarik kembali Fina untuk duduk disampingnya.

"Aku tau kamu kemarin nyuruh anak anak memata mata i ku kan? Mereka tadi pagi menunjukkan batang hidungnya saat sarapan di restauran" sahut Fina.

"Ya untuk jaga jaga keamananmu sayang. Rada dan Naka bisa diandalkan kalau jadi detektif dadakan seperti kemarin" ucap Saka dan Fina menghela nafas panjang.

"Hmm memang kamu itu suami yang penuh perhitungan" ujar Fina entah pujian atau sindiran tapi tersenyum menyeringai menatap Saka.

Kemudian ia menatap Rindu.

"Sayang, kamu mau gak dengerin penjelasan ibumu sama mommy tadi malam?" tanya Fina pada menantunya itu.

"Apa harus sekarang mom?" tanya balik Rindu.

"Ya gak harus sekarang sih, tapi lebih cepat lebih baik. Mommy rasa kamu sudah tau kenapa ibu mu datang kemarin malam" jawab Fina dan Rindu menghela nafas panjang.

Noka mengelus punggung sang istri menenangkan.

"Baiklah, mom. Sekalian saja sekarang" ucap Rindu.

"Rada, kelurkan recordermu ya" minta Fina pada putrinya, kembaran Noka.

"Siap, mom" sahut Rada lalu mengeluarkan recorder ditasnya dan menyalakannya.

Tadi saat sudah mengantar Karin di bandara, Rada dan Naka mengaku meletakkan recorder di kamar mommynya tadi malam. Sehingga Fina pun tidak perlu menceritakan kisah Karin dengan mulutnya sendiri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!