NovelToon NovelToon
Terpikat Pesona Suami Brondong

Terpikat Pesona Suami Brondong

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / Nikahmuda / CEO / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:24.1k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Gagal menikah dengan calon tunangannya tidak membuatnya putus asa dan tetap kuat menghadapi kenyataan.

Kegagalan pertunangannya disebabkan karena calon suaminya ternyata hanya memanfaatkan kebaikannya dan menganggap Erina sebagai wanita perawan tua yang tidak mungkin bisa hamil.

Tetapi suatu kejadian tak terduga membuatnya harus menikahi pemuda yang berusia 19 tahun.

Akankah Erina mampu hidup bahagia dengan pria yang lebih muda darinya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 34

“Ma, mungkin itu testpack salah satu maid kita bukannya ada yang baru-baru menikah,” ujarnya Erina.

“Kalau punya istriku, itu tidak mungkin banget Mah. Kami kan baru tiga mingguan nikahnya jadi mustahil istriku hamil sesingkat ini. Kami gak deposit duluan soalnya,” celetuk Arshaka.

Plak!!

“Auh sakit sayang,” keluh Arshaka.

“Mas sih mulutnya somplak soalnya bikin gemes dan greget pengen mukul tau gak sih,” ketus Erina.

Erina kembali menepuk pundak suaminya karena asal main jiplak saja. Arshaka hanya cengengesan diperlakukan seperti itu oleh istrinya.

Bu Rasmi tersenyum hambar dan pikirannya malahan tertuju kepada kedua anak gadisnya yaitu Esra dan Elma.

Bu Rasmi memegang erat testpack positif itu dalam genggaman tangannya,” ya Allah, semoga saja keraguanku tidak benar.”

Bu Rasmi saking penasarannya dengan alat tes kehamilan tersebut sampai-sampai tidak fokus memperhatikan perubahan penampilan anak sulungnya yang berubah dan sudah Istikomah memakai hijab.

“Kami pamit yah Mah,” ucap Erina sambil meraih punggung tangan mamanya untuk diciumnya.

Arshaka pun melakukan hal yang sama yaitu mengecup punggung tangan ibu mertuanya dengan takzim.

“Hati-hati sayang, Mama titip putri Mama yah,” ucapnya Bu Rasmi yang tersenyum kaku karena kepikiran dengan benda kecil yang dipegangnya.

Arshaka tersenyum,” insha Allah, kami jalan dulu assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.”

“Waalaikumsalam, hati-hati Nak jangan ngebut yah!” balasnya Bu Rasmi.

Bu Rasmi berjalan ke arah dalam rumahnya dia hendak ingin bertanya kepada kedua putrinya tetapi, suaminya Pak Irfan masih di rumah sehingga dia mengurungkan niatnya.

Sedangkan seseorang di dalam kamarnya kebingungan mencari keberadaan benda yang baru beberapa jam lalu dipakainya.

Dia sudah membongkar semua laci lemari dan meja yang ada di dalam kamarnya tapi apa yang dicarinya tidak ketemu.

“Astaghfirullah aladzim, kalau sampai ada yang nemukan benda itu mampus lah hidupku,” gumamnya sambil menggeledah isi tempat sampah.

Ranjang, kamar mandi sudah diperiksa dan isinya sudah diobok-obok tetapi keberadaan benda itu tak ditemukan.

“Non Esra mencari apa? Mungkin bibi Asih bisa membantu Nona Muda mencarinya,” tawarnya bi Asih yang melihat guru cantik itu kebingungan.

Esra salah tingkah,” nggak apa-apa kok Bi. Makasih banyak gak perlu lagian aku sudah menemukannya,” kilahnya Esra.

Bi Asih memperhatikan setiap sudut kamar tidur yang selalu nampak rapi dan bersih, tapi kali ini sudah seperti gudang yang hancur berantakan. Benda-benda isi kamar berserakan dimana-mana.

“Ya Allah, kepalaku sudah pusing tujuh keliling mencarinya tapi nggak ketemu-ketemu juga semoga Mama atau orang lain gak menemukannya,” cicitnya sambil melihat ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

Esra segera meraih slimbagnya dan beberapa buku pelajaran, karena dia akan mengajar pukul sepuluh pagi ini sedangkan waktu sudah menunjukkan pukul sembilan lewat lima belas menit.

“Bismillahirrahmanirrahim semoga saja nggak terlambat,” cicit Esra yang berjalan cepat ke arah lift karena dia tidak ingin terlambat untuk ceklok.

Esra adalah guru bidang studi matematika di salah satu sekolah menengah atas yang tidak jauh dari rumah kedua orang tuanya. Sekitar tiga tahun yang lalu dia terangkat menjadi seorang ASN di kotanya.

Pak Irfan yang seorang anggota polri yang memiliki jabatan yang cukup tinggi sebagai pengusaha juga, tidak memaksakan kehendaknya kepada ketiga anak-anaknya untuk memilih dan mengikuti jejaknya sebagai seorang pengusaha ataupun polisi.

Esra menghampiri kedua orang tuanya untuk berpamitan,” Ma, Pah Esra pamit yah, assalamualaikum.”

Ezra mencium kedua pipi orang tuanya seperti kebiasaannya selama ini.

“Kamu nggak sarapan sayang?” Tanyanya Bu Rasmi.

“Nggak sempat Ma, Aku bawa bekal saja,” Esra mengangkat ke atas kotak bekalnya yang sudah disiapkan oleh bi Asih khusus untuknya. “Aku sarapan di sekolah saja.”

Esra sudah berlari kecil ke arah carport mobilnya karena hari ini dia memutuskan untuk memakai mobil mengingat akhir-akhir ini cuaca yang tidak menentu kadang panas siangnya tiba-tiba hujan di sore harinya.

“Bismillahirrahmanirrahim semoga nggak hujan apalagi kena macet,”gumam Esra.

Apa yang dilakukan oleh Esra tak lebih sama dengan Elma, dia hanya mengecup punggung tangan kedua orang tuanya kemudian berjalan ke arah garasi mobil.

“Kamu gak sarapan juga sayang?” Tanyanya Pak Irfan.

“Nggak sempat Pah, aku harus setor secepatnya skripsi aku supaya minggu ini bisa ikut ujian kalau bisa sih besok ujiannya,” balasnya Elma yang calon dokter anak itu.

“Sayang, tapi kondisi wajahmu pucat loh. Kamu baik-baik saja kan?” Tanyanya Bu Rasmi.

Elma tersenyum canggung,” aku baik-baik saja Mah, biasa kurang tidur karena belajar kan mau ujian,” kilahnya Elma.

Pak Irfan dan Bu Rasmi geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua anak gadisnya itu.

“Ya Allah, kenapa kondisiku aneh begini yah? Sejak dua bulan lalu aku suntikan vitamin itu tapi tubuhku malah menjadi aneh sering mual dan muntah,” lirihnya sambil mengemudikan mobilnya menuju ke kampusnya.

Sedangkan di tempat lain…

Ezra baru saja menghentikan mesin mobilnya, tiba-tiba seseorang mendatanginya.

“Ini rupanya anak jendral kita yang terhormat yang berprofesi sebagai seorang guru dan pendidik, tapi berkedok seorang pelakor! Guru yang tidak bermoral dan tidak punya etika!” Sindir seorang perempuan yang mungkin seumuran dengan Erina kakaknya.

Esra memicingkan matanya melihat ke arah orang yang menyindirnya.

“Maaf saya tidak kenal Anda dan jangan pernah sekali-kali berbicara sembarang tanpa bukti!” bantah Esra.

Prok.. prok..

Perempuan itu bertepuk tangan mendengar perkataan Esra, “Hebat banget! Saya acungin jempol dua untuk akting dan kebohongan kamu yang luar biasa ini!” sarkasnya lagi.

“Terserah! Saya nggak punya banyak waktu meladeni omong kosong Anda!” Esra berjalan meninggalkan tempat parkiran khusus guru.

Perempuan itu marah karena Esra meninggalkannya dia pun berjalan cepat ke arah Esra, tanpa ragu sedikitpun menarik jilbabnya Esra.

Esra mendongak karena tarikan perempuan yang tidak dikenalnya itu menarik ujung hijabnya dengan kuat. Tapi, bukan Esra namanya kalau tidak sanggup membela diri dan membalas perbuatan perempuan itu.

“Saya tidak akan biarkan kamu hidup bahagia di atas penderitaanku! Gara-gara kau suamiku Mas Dhaniswara menceraikanku karena gara-gara kamu wanita pelakor tak tau diri!” hinanya.

Esra dengan sekuat tenaga melepaskan pegangan tangan perempuan itu dengan sedikit memutar tubuhnya sehingga tangan perempuan itu ikut berputar.

“Argh, Auh sakit!” keluhnya karena tangannya kesakitan.

Untungnya dia lekas melepaskan tangannya dari ujung hijabnya Esra sehingga dia terbebas dari rasa sakit yang sangat dirasakannya.

Esra tertawa terbahak-bahak melihat perempuan itu dan melipat kedua tangannya di depan dadanya.

“Kenapa tangannya dilepas!? Auhh sakit yah,” Ejek Esra yang menirukan ekspresi perempuan itu ketika kesakitan.

Esra tidak peduli dimana dia berada saat ini karena kepalanya yang sakit, nyeri dan perih gara-gara ulah perempuan yang kemungkinannya adalah mantan istri dari kekasihnya.

Bahkan banyak rekan kerjanya sesama guru memperhatikan apa yang sedang terjadi termasuk beberapa siswa yang berada di lokasi parkiran.

“Kepalaku lebih sakit karena ulahmu yang menariknya! Coba lihat jilbabku hampir terlepas dari kepalaku peyebabnya karena kamu wanita gila!”

Perempuan itu memperlihatkan tangannya, “Kamu memang perempuan kasar dan tak berperasaan! Lihatlah tanganku kayaknya keseleo gara-gara kamu. Saya akan tuntut Kamu atas tindakan kekerasan,” ancamnya perempuan yang baru diketahui Esra adalah mantan istri dari kekasihnya yang bernama Indira.

Esra malah tersenyum jumawa mendengar ancaman Indira,” saya tidak takut! Silahkan melaporkan tindakan saya kepada polisi kalo perlu sewa pengacara hebat sekalian dan saya juga akan melaporkan tindakan Anda atas penganiyaan dan pencemaran nama baik saya!” balasnya Esra yang sama sekali tidak takut.

Indira kicep mendengar perkataan dari Esra, dia menyangka kalau perempuan yang dicintai oleh mantan suaminya sedari mereka belum menikah adalah perempuan lemah yang mudah ditindas, tapi ternyata perempuan tangguh.

Esra dan Dhaniswara adalah sepasang kekasih, tapi sekitar setahun lalu, Dhanis dijodohkan dengan perempuan lain oleh kedua orang tuanya dan terpaksa memutuskan hubungannya dengan Esra perempuan yang sangat dicintainya itu.

Demi baktinya kepada kedua orang tuanya, Dhanis pria yang berprofesi sebagai seorang dosen itu memilih mengakhiri hubungannya yang tidak sehat dan tidak harmonis dengan Indira.

Sekitar tiga bulan yang lalu Dhanis mendaftarkan gugatan perceraiannya di pengadilan agama, karena sudah tidak sanggup hidup tersiksa dengan perempuan yang sama sekali tidak dicintainya.

“Silahkan melaporkan tindakan pembelaan Mbak ke kantor polisi mana saja. Saya akan jabaning dan saya tidak pernah takut. Lagian saya punya bukti kuat kalau kamu yang duluan melakukan tindakan kekerasan terhadapku. Lihatlah ke atas sana ada cctv yang merekam kejadian barusan,” Esra menunjuk ke arah atas samping kanannya.

Indira terkejut dan melupakan keberadaan cctv tersebut, raut wajahnya pias pucat pasi karena pasti hukum malah akan berpihak kepada Esra daripada dirinya.

“Sial! Kenapa bisa aku melupakannya,” rutuknya dalam hati.

“Mbak Indira, kalau Mas Dhanis menceraikan Mbak seharusnya introspeksi diri sendiri dan memperbaiki segalanya yang sudah keliru bukan menyalahkan orang lain atas kegagalan pernikahannya,” ujarnya Esra.

“Ini semua gara-gara kamu, mas Dhanis tidak pernah mencintaiku. Bahkan Mas Dhanis begitu teganya tidak pernah menunaikan kewajibannya sebagai seorang suami kepadaku!” Indira membentak Esra.

Esra terkejut mendengar kenyataan itu kalau Dhanis kekasihnya tidak pernah menyentuh istrinya.

“Jadi demi cintanya dengan padaku, Abang Dhanis tidak pernah menyentuh istrinya karena aku penyebabnya,” Esra membatin.

Ada beberapa orang yang melakukan siaran langsung dan mengunggahnya ke sosial media masing-masing dan berita ini langsung menjadi pencarian terlaris, terviral dan terpanas dengan caption seorang guru dilabrak oleh istri sah.

Indira memegangi tangannya yang sakit,” Semuanya ini terjadi karena hanya kamu yang dicintainya wanita murahan!” geramnya Indira.

“Bukan salahnya Esra sehingga kita bercerai!” Ucap seseorang yang tiba-tiba muncul dari arah belakang.

Semua orang mengarahkan pandangannya serta kameranya ke arah orang yang baru saja datang.

1
sunshine wings
Semoga bukan Elma dan baby Athalla.. duh aku deg degan..
sunshine wings
Nooooooooo please.. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
sunshine wings
No... no..no..
Janganlah berbuat kejam pada Elma pak dokter karna naluri seorang ibu itu biar apapun yg terjadi akan selalu melindungi anaknya dari marabahaya..
Kamu ga tau hal apa aja yg menimpa Elma semasa mengandungkan putramu.. Ùh sesak dadaku author.. 😭😭😭😭😭
sunshine wings
🤭🤭🤭🤭🤭
sunshine wings
💪💪💪💪💪♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
Pengen peluk ketat² Bu Aisyah.. Terharu dan gembira karna punya pewaris dari Ebra.. 😍😍😍😍😍♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
👍👍👍👍👍👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻😍😍😍😍😍
sunshine wings
Hahahaa.. Shaka cemburu woiii.. 🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
😅😅😅😅😅
Sabarlah pak dokter..
sunshine wings
😯😯😯😯😯
sunshine wings
😅😅😅😅😅
sunshine wings
🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
Emang penyesalan itu selalu di akhir kalo di mula itu pendaftaran.. 💃💃💃💃💃
sunshine wings
Bukan jodohmu ya harus gimana.. 🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🙄🙄🙄🙄🙄
sunshine wings
Iri.. dengki.. sifat yg dimurkai oleh Allah..
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
Emang bener apa.. 🤭🤭🤭🤭🤭
sunshine wings
🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
Owh.. Aku kok jadi melow.. 😭😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!