Berkisah tentang perjalanan panjang seorang pendekar tingkat tinggi dari dunia persilatan. Dia mengalami pertempuran antara hidup dan mati melawan para pendekar dari dunia persilatan.
Kisah ini berawal dari beberapa tahun silam ketika dia menemukan sebuah kitab suci legenda dan pedang pusaka. Kitab suci itu dipercayai mampu mengubah takdir dan hidup seseorang.
Dan akhirnya para pendekar dari berbagai kalangan mulai dari aliran putih, netral dan hitam bekerja sama membuat jebakan untuk mengkapnya.
Mari kita ikuti petualang Feng Xuan atau Lan Xuan Yu dalam perjalanan hidup barunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tasya anam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Patriak Xuan Long.
Dengan hati hati Lan Xuan Yu membatu proses penyerapan pil pembersih racun yang baru saja di minumkan nya. Karena organ tubuhnya Patriak Xuan Long sudah banyak yang rusak jadi sulit untuk bisa mencerna secara alami.
Awalnya Lan Xuan Yu membantu Patriak Xuan Long mencerna obat dengan bantuan tenaga dalam. Selanjutnya Lan Xuan Yu pelan pelan mulai menekan racun pelahap jiwa yang sudah menyebar dan bercampur dengan darahnya.
Tubuh Patriak Xuan Long mulai bergetar dan baru setelahnya memuntahkan darah hitam pekat beberapa kali. Lan Xuan Yu mulai mengalirkan tenaga dalam untuk membersihkan racun racun yang sudah bersarang di organ tubuh Patriak Xuan Long.
Proses ini membutuhkan waktu yang sangat lama karena Lan Xuan Yu harus ekstra hati-hati melakukannya agar tidak terjadi kesalahan sedikit pun. Sekali lagi Patriak Xuan Long memuntahkan darah hitam pada saat proses ini.
Anggota sekte Bambu Kuning yang membantu Lan Xuan Yu mengalirkan tenaga dalam ke tubuhnya juga sudah berganti. Karena tenaga dalamnya sudah habis di salurkan pada Lan Xuan Yu, maka anggota sekte Bambu Kuning yang lain mengantikan posisinya.
Hampir 3 jam proses ini berlangsung. Saat dirasa semuanya sudah cukup Lan Xuan Yu pun mulai mengakhirinya. Tubuh Patriak Xuan Long kembali di baringkan keatas ranjang sebelumnya.
Sementara itu Lan Xuan Yu tidak merubah posisi duduknya karena dia ingin segera memulihkan kelelahan fisik dan mentalnya. Proses ini seperti terlihat mudah namun sebenarnya sangat menguras mental Lan Xuan Yu. Orang orang yang membantu Lan Xuan Yu sebelumnya juga sudah pergi.
Setelah memastikan semuanya baik baik saja Tetua Jiang Zhuo dan Lan Xuan Yu segera kembali ke sekte Teratai Emas. Keduanya di antar oleh anggota sekte Bambu Kuning mengunakan kereta kuda.
Lan Xuan Yu segera beristirahat kedalam kamarnya setelah sampai kediaman. Dia harus segera memulihkan kondisi tubuhnya sebab besok masih ada dua kali pertandingan yang harus di jalaninya.
Malam itu Lan Xuan Yu tidur sangat nyenyak sekali. Karena hari ini dia sudah terlalu banyak mengeluarkan tenaga mulai dari turnamen sampai dengan pengobatan Patriak sekte Bambu Kuning.
Ketika bangun tidur Lan Xuan Yu merasakan tubuhnya sudah segar kembali dan staminanya pun sudah pulih. Lan Xuan meregangkan otot sebentar setelahnya baru pergi ke kamar mandi membersihkan tubuhnya.
"Xuan Yu bagaimana keadaanmu?"
"Sudah baik baik saja tetua Jiang. Dimana saudara Zhang?"
Percakapan mereka ketika Lan Xuan Yu dan tetua Jiang Zhuo ketemu di meja makan sebelum memulai sarapan. Lan Xuan Yu menanyakan keberadaan Zhang Xin karena biasanya pemuda itu yang lebih dulu siap. Dan tumben sekali hari ini Zhang Xin terlambat tidak seperti biasanya.
"Zhang Xin masih ada di kamarnya. Tunggu saja sebentar lagi."
Tetua Jiang Zhuo dan Lan Xuan Yu belum mulai sarapan karena masih menunggu kedatangan Zhang Xin. Sambil menunggu Zhang Xin keluar tetua Jiang Zhuo bertanya pada Lan Xuan Yu.
"Xuan Yu, menurutmu apakah Patriak sekte Bambu Kuning itu masih bisa pulih total. Seperti Patriak Niu Lang."
"Saya tidak bisa memberi jawaban pastinya. Namun saya yakin Patriak Xuan Long masih bisa sembuh. Meskipun akan membutuhkan waktu jauh lebih lama. Karena keadaannya sudah sangat parah saat di obati. Sehingga proses penyembuhannya bisa memakan waktu sampai 1 tahun."
"Lalu bagaimana nanti? Apakah kamu juga masih pergi ke sana lagi?"
"Sepertinya setelah selesai pertandingan kita harus kesana kembali untuk memeriksanya."
Cukup lama mereka berbincang bincang namun Zhang Xin belum juga keluar dari kamarnya. Tetua Jiang Zhuo yang merasa penasaran, maka dengan segera bangkit dan menuju kamar Zhang Xin.
Tetua Jiang beberapa kali mengetuk pintu dari luar namun tidak ada jawaban dari dalam kamar. Karena mulai di landa rasa cemas, sebab tidak biasanya Zhang Xin bertingkah seperti itu.
Tetua Jiang Zhuo masih mencoba membuka pintu kamar Zhang Xin namun pintu itu sepertinya terkunci dari dalam. Karena sudah sangat mencemaskan keadaan Zhang Xin terjadi sesuatu. Tetua Jiang Zhuo pun segera membuka paksa pintu kamar Zhang Xin.
Saat pintu kamar terbuka tetua Jiang Zhuo melihat Zhang Xin masih duduk bersila seperti orang bermeditasi. Sepertinya Zhang Xin mendapatkan pencerahan yang mendalam saat sedang bermeditasi. Jika itu benar maka Zhang Xin akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Karena tidak ingin terjadi sesuatu pada Zhang Xin di saat seperti ini. Maka Tetua Jiang Zhuo memutuskan untuk menjaga Zhang Xin dan meminta Lan Xuan Yu pergi sendiri ke arena pertandingan turnamen.
Lan Xuan Yu mengerti kecemasan yang di rasakan oleh tetua Jiang Zhuo. Karena tidak ingin menambah beban pikiran tetua Jiang Zhuo maka Lan Xuan Yu mengiyakan permintaannya. Lan Xuan Yu juga tidak keberatan sama sekali untuk pergi sendirian saja.
Sebenarnya tetua Jiang Zhuo tidak ingin melihat Lan Xuan Yu pergi sendirian. Apa lagi hari ini pertandingan final namun apa boleh buat. Menjaga Zhang Xin di kondisi saat ini lebih penting jika dibandingkan dengan Lan Xuan Yu.
#####
Setelah menunggu 3 kali pertandingan kini giliran Lan Xuan Yu untuk maju di atas panggung. Lawan Lan Xuan Yu kali ini Hui Zhong pemuda yang bertubuh kekar dan berotot.
Saat kedua sudah ada di atas panggung. Postur tubuh dan fisik mereka sangat jauh berbeda. Lan Xuan Yu yang masih berumur 8 tahun memiliki bentuk tubuh seperti anak berusia 16 tahun pada umumnya.
Hui Zhong segera melayangkan pukulan kearah Lan Xuan Yu. Pukulan itu segera di sambut oleh Lan Xuan Yu. Saat kedua pukulan mereka saling bertemu menciptakan sebuah tekanan energi. Keduanya sama sama tangguh tangguh.
Serangannya demi serangan saling bersambut. Mereka kadang mengunakan jurus tendangan, pukulan bahkan serangan perubahan energi.
Saat ini Lan Xuan Yu yang sangat mahir mengontrol elemen api. Dia pun menyerang Hui Zhong dengan semburan api.
"Badai api nirwana." Lan Xuan Yu mengucapkan nama jurus api miliknya.
"Lautan air dewa." Hui Zhong pun tidak mau kalah dia juga mengeluarkan serangan energi air.
Ketika kedua jenis energi saling bertemu menimbulkan ledakan riuh dan kabut asap di atas panggung. Akibat dari kabut berasap itu para penonton tidak bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi di atas panggung. Namun suara benturan serta ledakan tidak ada habisnya.
Sementara itu Lan Xuan Yu dan Hui Zhong terus saja saling serang. Mereka tidak mempedulikan kabut yang sedikit menghalangi jarak pandang keduanya.
Lan Xuan Yu yang sudah mulai menipis tenaga dalamnya karena banyak melakukan perubahan energi. Segera berinisiatif untuk membuat serangan pamungkasnya.
Kali ini Lan Xuan Yu mempertaruhkan semua tenaga dalam yang tersisa pada satu serangan. Lan Xuan Yu yang masih menghadapi serangan Hui Zhong mulai menghindar saja.
Karena Lan Xuan Yu mulai fokus mengalirkan tenaga dalam miliknya ke kaki kanannya. Ketika semua sudah siap Lan Xuan Yu langsung mengubah pola serangan yang tadinya hanya bertahan berganti menjadi menyerang.
Lan Xuan Yu melompat ke udara mencari aba aba dan segera melakukan tendangan sekuat tenaga yang dia biasa. Sasarannya kali ini punggung Hui Zhong yang terbuka.
Duak... Duak...
Krak... Krak...
Argh...
Suara tendangan beberapa kali, kemudian terdengar suara tulang patah. Setelahnya baru terdengar suara jeritan panjang yang terdengar menyayat hati semua orang.
Tidak ada yang bisa melihat dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi karena masih terhalang kabut. Setelah suasana hening diatas panggung, wasit mulai mengibaskan asap yang ada dengan energi angin.
Ketika sudah tidak ada kabut kini kedua peserta di atas panggung mulai terlihat. Mata semua orang dibuat terbelalak karena tubuh Hui Zhong sudah tergeletak di atas lantai tidak sadarkan diri.
Sementara itu Lan Xuan Yu wajahnya pucat pasi namun dia masih berdiri sambil memegangi dadanya yang terasa sakit. Dari sudut bibirnya mengeluarkan darah, sepertinya dia mengalami luka dalam.
Karena Lan Xuan Yu masih berdiri dan sadar maka wasit memutuskan bahwa pemenangnya adalah Lan Xuan Yu. Kini Lan Xuan Yu sudah mengumpulkan 3 kemenangan dari 3 pertandingan.