Berkisah tentang perjalanan panjang seorang pendekar tingkat tinggi dari dunia persilatan. Dia mengalami pertempuran antara hidup dan mati melawan para pendekar dari dunia persilatan.
Kisah ini berawal dari beberapa tahun silam ketika dia menemukan sebuah kitab suci legenda dan pedang pusaka. Kitab suci itu dipercayai mampu mengubah takdir dan hidup seseorang.
Dan akhirnya para pendekar dari berbagai kalangan mulai dari aliran putih, netral dan hitam bekerja sama membuat jebakan untuk mengkapnya.
Mari kita ikuti petualang Feng Xuan atau Lan Xuan Yu dalam perjalanan hidup barunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tasya anam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Babak Penyisihan
"Xuan Yu ini semua bahan yang kamu minta!" Tetua Jiang Zhuo memberikan satu kantong sumber daya pada Lan Xuan.
Saat ini mereka masih duduk di kursi meja makan, karena mereka baru saja selesai makan malam dan belum meniggalkan tempat itu. Lan Xuan Yu segera menerima kantong yang ada di tangan tetua Jiang Zhuo.
"Kapan anda mempersiapkan semua ini?" Lan Xuan Yu mereka heran.
Jika tetua Jiang Zhuo pergi ke kota Huanzi jelas tidak mungkin, karena akan membutuhkan waktu untuk ke sana. Sementara itu tertua Jiang Zhuo sedari tadi berada di sekitarnya.
"Sebenarnya hampir semua bahan aku sudah memilikinya. Hanya tinggal satu bahan yang dibutuhkan. Tadi aku mencoba untuk membeli di toko sumber daya milik sekte Teratai Emas. Ternyata di perbolehkan. Jadi aku membelinya." Tetua Jiang Zhuo menjelaskan pertanyaan Lan Xuan Yu.
Semenjak mereka melakukan perjalanan ini hubungan antara tetua Jiang Zhuo dan Lan Xuan Yu semakin akrab. Awalnya Lan Xuan Yu tidak keberatan dirinya di panggil tuan muda oleh tetua Jiang Zhuo.
Namun lama lama Lan Xuan Yu merasa risih serta canggung dirinya di perlakukan seperti itu saat diluar sekte. Kalau mereka masih di dalam sekte Gunung Awan, mungkin Lan Xuan Yu tidak akan mempermasalahkan karena itu memang peraturannya.
Awalnya tetua Jiang Zhuo dan Zhang Xin tidak mau menerima permintaan Lan Xuan. Tetapi karena Lan Xuan Yu mengancam jadi lebih baik mereka menuruti keinginannya dan memangil nama sesuai keinginan Lan Xuan Yu.
Setelahnya mereka menuju ke kamarnya. Didalam kamar Lan Xuan Yu mengeluarkan semua bahan bahan yang diberikan oleh tetua Jiang Zhuo. Dia juga mengeluarkan tunggu obat miliknya.
Malam ini Lan Xuan Yu mencoba kembali membuat pil peningkat energi. Karena ini untuk kedua kalinya Lan Xuan Yu membuatnya jadi sudah lebih memahami prosesnya.
Waktu yang dibutuhkan tetap sama cuma bedanya kualitas yang dihasilkan jauh lebih bagus dari sebelumnya. Karena Lan Xuan Yu sudah lebih mahir mengendalikan perubahan elemen api jika dibandingkan saat percobaan pertama.
Meskipun ada rasa lelah karena menghabiskan tenaga dalam jumlah besar. Tetapi Lan Xuan Yu merasa sangat puas seba pil peningkat energi yang dihasilkan jauh lebih sempurna.
Sebelum memulihkan tenaga dalam dengan bermeditasi Lan Xuan Yu terlebih dahulu menyimpan tungku obat dan pil peningkat energi kedalam kotak.
Kali ini Lan Xuan Yu berhasil membuat 4 pil peningkat energi. Karena waktu pemurnian bahan bahan pil tidak banyak yang terbuang seperti kemarin.
Saat keluar dari kamar Lan Xuan Yu terlihat jauh lebih segar. Disaat yang bersamaan tetua Jiang Zhuo juga baru keluar dari dalam kamar.
"Selamat pagi tetua Jiang."
"Selamat juga Xuan Yu. Ayo kita sarapan dulu."
Saat tetua Jiang Zhuo dan Lan Xuan Yu sampai di meja makan, ternyata Zhang Xin sudah ada di meja makan dan menunggu keduanya datang.
"Selamat pagi tetua Jiang. Selamat pagi saudara Xuan Yu." Sapa Zhang Xin ketika melihat keduanya mendekat.
Lan Xuan Yu dan tetua Jiang Zhuo menganggukkan kepalanya sambil tersenyum pada Zhang Xin. Mereka pun menikmati sarapan dengan tenang seperti biasanya.
Setelah selesai sarapan Lan Xuan Yu mengeluarkan kotak obat lalu menyerahkan pada tetua Jiang Zhuo. Tentu saja dengan gembira tetua Jiang Zhuo menerima kotak obat dari Lan Xuan Yu.
Meskipun dia sudah bisa menebak isi kotak obat. Tetua Jiang Zhuo tetap penasaran maka dengan segera membuka kotak obat itu. Saat melihat ada 4 butir pil peningkat energi dia tersenyum puas.
"Ini sungguh luar biasa. Pil ini bahkan memiliki kualitas jauh lebih baik dari yang kemarin. Dan pil ini ada 4 butir."
Tetua Jiang Zhuo benar benar puas dengan hasilnya. Dia sengaja menyimpan pil itu untuk berjaga-jaga. Jika nanti ada keadaan mendesak dia akan membagikan nya.
Zhang Xin yang melihat itu juga ikut penasaran. Lalu bertanya pada Lan Xuan Yu, "Saudara Xuan Yu. Apakah aku juga bisa minta tolong untuk dibuatkan pil seperti itu?"
"Tentu saja bisa. Untuk bahan bahan yang dibutuhkan tolong bertanyalah pada tetua Jiang. Karena tetua Jiang menyimpan catatan itu."
Lan Xuan Yu menjawab pertanyaan Zhang Xin dengan santai tanpa ada beban. Sementara itu wajah Zhang Xin tentu saja langsung berubah berseri-seri karena senang.
Coba siapa orangnya yang tidak akan senang seperti Zhang Xin. Jika memiliki kesempatan di buatkan pil peningkat energi oleh Lan Xuan yu.
Jika Zhang Xin membeli pil peningkat energi satu butir saja berharga 50 keping koin emas. Kalau dia membuat sendiri, dia cukup membelikan bahan bahannya saja. Dan tidak sampai menghabiskan 100 keping koin emas sudah bisa menghasilkan 4 butir pil peningkat energi.
Pagi itu matahari bersinar sangat cerah secerah hati Zhang Xin dan tetua Jiang Zhuo. Ketika Zhang Xin dan Lan Xuan Yu sampai di arena turnamen segera menempati kursi yang masih kosong. Karena nomor yang ada di kursi sudah hilang. Sementara tetua Jiang Zhuo menempati kursi yang kemarin.
Hari ini peserta turnamen disuruh mengambil nomor berpasangan. Jika peserta mendapatkan nomor yang sama maka dia yang akan menjadi lawan diatas panggung.
Saat pengambilan nomor Lan Xuan Yu mendapatkan nomor 2 dan Zhang Xin mendapatkan nomor 25. Aturan permainan tetap sama jika peserta menang maka akan maju ku babak semifinal sementara yang kalah gugur.
Pertandingan nomor 1 berlangsung sangat cepat karena tidak sampai 10 menit mereka bertarung. Salah satu dari mereka sudah tumbang dengan luka dalam yang cukup serius.
Ketika nama Lan Xuan Yu di panggil dia segera naik keatas panggung. Lawannya bernama Fei Jun berasal dari sekte Sungai Panjang.
Wasit pun meniup peluit sebagai tanda pertandingan dimulai. Lawan Lan Xuan Yu tidak mengeluarkan senjata apapun. Melihat lawannya tidak mengunakan senjata Lan Xuan Yu pun juga tidak mengeluarkan senjata.
Fei Jun sepertinya ahli tenaga dalam. Lan Xuan Yu bisa menebak karena saat akan menyerang Fei Jun terlihat mengalir tenaga dalam pada kaki kanannya. Dugaan Lan Xuan Yu tidak meleset Fei Jun memang menyerang Lan Xuan Yu dengan tendangan.
Fei Jun melompat keatas dengan kaki kanannya terayun mengarah dada Lan Xuan Yu yang memperlihatkan ada titik lemah. Lan Xuan Yu memang sengaja membuat celah itu untuk menjebak Fei Jun yang sepertinya sangat percaya diri dengan kemampuannya.
Ketika tendangan Fei Jun hampir mengenai dada Lan Xuan Yu reaksi Lan Xuan Yu hanya menepis kaki kanan Fei Jun dengan pelan. Namun tidak akan ada satu orang pun yang menduga, tepukan yang terlihat pelan di kaki Fei Jun berakibat fatal.
Krak... Krak... Krak...
Argh....
Terdengar sangat jelas suara tulang kaki yang patah. Lalu di susul jeritan kesakitan Fei Jun. Semua orang yang ada di tribun hanya terbengong. Karena tidak ada yang menyangka akan memiliki hasil seperti itu.
Awalnya semua orang menyangka Lan Xuan Yu akan mengalami luka. Tetapi yang terjadi justru kebalikannya.
"Apa ini?"
"Kenapa justru yang mengalami luka serius Fei Jun?"
"Apakah aku tidak salah lihat?"
"Apakah ini nyata?"
Masih banyak sekali pertanyaan pertanyaan dari penonton bahkan peserta yang ada di tribun penonton.
Hanya dengan satu gerakan pertarungan berakhir.
Melihat Fei Jun yang langsung mengalami cidera patah tulang wasit pun segera memutuskan kemenangan ada di pihak Lan Xuan Yu. Ini sungguh luar biasa batin semua orang yang melihatnya.