Tiga ribu tahun setelah Raja Iblis "Dark" dikalahkan dan sihir kegelapan menghilang, seorang anak terlahir dengan elemen kegelapan yang memicu ketakutan dunia. Dihindari dan dikejar, anak ini melarikan diri dan menemukan sebuah pedang legendaris yang memunculkan kekuatan kegelapan dalam dirinya. Dipenuhi dendam, ia mencabut pedang itu dan mendeklarasikan dirinya sebagai Kuroten, pemimpin pasukan iblis Colmillos Eternos. Dengan kekuatan baru, ia siap menuntut balas terhadap dunia yang menolaknya, membuka kembali era kegelapan yang telah lama terlupakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yusei-kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal dari Ujian Sesungguhnya
Setelah latihan resmi dimulai, Shotaro pergi meninggalkan mereka begitu saja entah kemana. Para siswa pun bingung, namun tetap mencari kristal yang dimaksud oleh Shotaro. Awalnya semua berlangsung cukup damai, ada beberapa siswa yang mencari kristal, ada yang bekerja sama ada juga yang sendiri, dan ada juga beberapa orang yang tidak ikut mencari. Waktu terus berjalan, hingga kristal pertama berhasil ditemukan oleh Yuki Sakurai.
Tanpa sengaja, Yuki yang kegirangan bersorak gembira "Yee, lihat Kaito! aku menemukan--". Kaito langsung menutup mulut Yuki. "Bodoh, jangan memberitahunya" ucap Kaito. Namun sudah terlambat, teriakan Yuki didengar oleh semua orang, dan sebagian besar orang mulai mengerumuni Yuki untuk memperebutkan kristal itu.
Terlihat Kaito dan Yuki dengan susah payah melawan mereka semua sambil lari. "Bantu kami Katsuya" teriak Kaito memanggil Katsuya. "Dasar bodoh, Mizuhara, Sakurai. Ini bukanlah pertarungan tim lagi, selesaikan masalah kalian sendiri" ucap Katsuya yang tidak ikut mengejar Yuki maupun menolongnya, ia terus mencari kristal yang lain yang masih tersisa 14 lagi. "Benar juga ya" gumam Kaito dalam hati.
"Maaf Yuki, aku tidak bisa menolong mu. Selamat berjuang yaa" ucap Kaito sambil tersenyum dan meninggalkan Yuki. "Kaitoooo..." teriak Yuki yang terus lari dari kejaran siswa yang lain.
Sementara itu, terlihat Akira dan Kiria sedang mencari di tempat yang sama. "Apa kau menemukannya anak jelata?" tanya Kiria. "Jika pun aku menemukannya, aku tidak akan memberitahu mu, bodoh" jawab Akira. Hingga setelah berjalan beberapa langkah, mata mereka tertuju pada sesuatu yang memantulkan sinar yang tertancap di salah satu pohon besar.
Sementara itu terlihat Airi sedang beradu pedang dengan dengan seorang pria berelemen tanah bernama Kenta Fujiwara untuk memperebutkan kristal yang mereka lihat. Tanah yang hancur, petir yang menyambar-nyambar, membuat para siswa lain untuk tidak ikut terlibat dan lebih memilih mencari kristal yang lain.
Waktu terus berjalan, satu persatu kristal telah diamankan. Para pemilik kristal diantaranya adalah Yusei, Katsuya, Kisaragi, Hitomi, Sai, dan juga Yuki yang masih berlarian dikejar-kejar oleh siswa yang lain.
"Aqua Tempest" Yusei mengeluarkan jurus pamungkasnya untuk menghadang orang-orang yang ingin merebut kristalnya. Begitu juga dengan Katsuya, Kisaragi, Hitomi, dan Sai Yang lebih memilih bertarung daripada lari. "Siapa selanjutnya?" tantang Katsuya kepada orang-orang yang berniat untuk mengambil kristal miliknya.
Di sisi Kiria dan Akira, mereka masih memperebutkan kristal yang mereka lihat sebelumnya. Terkadang Akira berhasil merebutnya dari Kiria, dan sebaliknya. Mereka terus melancarkan baku hantam untuk memperebutkan kristal tersebut. "Kau tidak akan bisa menang melawan ku tanpa the vengeance of light" ucap Kiria menyeringai. Kali ini, Kiria yang sedang memegang kristal tersebut.
Sementara itu, pertarungan sengit antara Kenta dengan Airi masih terus berlangsung. Airi beberapa kali menyerang dengan petir kuningnya, namun berhasil dinetralkan oleh elemen tanah milik Kenta. Mereka terlihat imbang dan tidak mau kalah satu sama lain. Mereka bertarung sambil mengalirkan energi sihir yang telah mereka pelajari sebelumnya.
"Kaminari Slash" tebasan pedang petir Airi menembus perisai tanah Kenta. "Kaminari Explosion" ledakan petir milik Airi berhasil menghantam Kenta hingga membuatnya terdorong ke belakang. Tidak cukup dengan itu, Airi melancarkan serangan terakhirnya "Kaminari Impact" yang mengalirkan petir ke telapak tangannya lalu dengan telak mengenai perut Kenta.
Kenta yang sudah berjuang sangat keras dan hampir mengimbangi Airi terpaksa tumbang. Ternyata siswa peringkat 4 tersebut masih belum menjadi tandingannya. "Aku ambil kristalnya" ucap Airi.
Waktu terus berjalan, hari sudah jam 11.20, kurang lebih 40 menit lagi waktu tersisa. Terlihat Yui dan Hiyori yang mulai panik karena belum mendapatkan kristal. Sementara kristal-kristal lain telah ditemukan atau direbut yang saat ini sudah berjumlah 13 kristal. Para pemegang kristal itu diantaranya adalah Yusei Shimizu, Sai Enoki, Katsuya Shirogane, Kisaragi Arashi, Hitomi Kagari, Airi Kaminari, Kiria Akazuchi, Eiji Tsukikage, Mikasa Hoshizora, Arata Kuroda, Saya Amaterasu, Ryota Inuzuka, dan Yuki Sakurai.
Kiria masih berebut kristal dengan Akira, hingga salah satu serangan Akira berhasil mengenai Kiria "Photon Jet", sehingga menyebabkan Kiria terlempar ke semak di dekat pohon yang besar. Ternyata disana Yuki sedang bersembunyi sambil menunggu waktu yang tersisa kurang lebih 30 menit lagi.
Melihat hal itu, Kiria pun tersenyum seolah-olah menemukan sebuah harta yang berharga. Tanpa basa-basi "Crimson Thunder Fist" tinju Kiria yang dilapisi dengan petir merah gelap berhasil menghantam Yuki hingga membuatnya tumbang tak sadarkan diri. Kemudian ia mengambil kristal yang dimiliki oleh Yuki. Ketika Akira sudah mulai mendekat, "Ambil ini anak jelata" ucap Kiria sambil melemparkan salah satu kristal ke arah Akira.
"Oy oy, apa yang kau lakukan bodoh" ucap Akira. "Mau bagaimana lagi, beginilah yang namanya pertarungan" jawab Kiria. "Aku jadi tidak tega melihatnya, kau menyerangnya terlalu keras" ucap Akira. Kemudian mereka berdua terlihat membawa Yuki ke tempat yang aman sambil mencoba untuk membangunkannya.
Sementara itu, waktu yang tersisa tinggal 20 menit lagi. Kristal yang telah ditemukan sudah 13. Para siswa masih berusaha untuk mencari 2 kristal lagi. Harapan mereka sudah mulai pupus karena pemegang kristal saat ini adalah orang kuat semua sehingga mereka tidak yakin akan berhasil merebut kristal dari mereka.
Disela-sela kepanikannya, terlihat Kaito menghampiri adik sepupunya. "Aku membawakan ini untukmu" ucap Kaito yang ternyata sudah menemukan kristal sedari awal sejak latihan baru saja dimulai. Kaito menyerahkan kristal itu kepada Hiyori dan siap menanggung hukuman yang akan diberikan Shotaro nantinya.
Terlihat Hiyori lega dan mau mengambil kristal tersebut, namun setelah ia berpikir kembali, ia tidak jadi mengambil kristal itu. "Kau selalu melindungi ku selama ini, kakak. Mulai sekarang aku akan menjadi lebih kuat dan berusaha mandiri untuk mencapai tujuanku. Maaf aku tidak bisa menerima ini" ucap Hiyori sambil menolak pemberian Kaito. Kemudian Kaito pun tersenyum, sambil mengambil kembali kristal itu. "Sepertinya kau sudah bertambah dewasa, Hiyori" gumamnya dalam hati.
Lalu dengan sedikit waktu yang tersisa, Kaito dengan gentle mengumumkan bahwa ia memiliki kristal sambil menunjukkannya ke semua orang. "Jika kalian mau, silahkan rebut ini dariku" ucap Kaito dengan menantang dan penuh provokasi. Para siswa yang lain mulai semangat kembali dan bersama-sama mencoba merebut kristal tersebut dari Kaito.
Mereka tau bahwa Kaito tidak terlalu berbakat dalam bertarung karena sihir airnya lebih bersifat ke penyembuhan daripada untuk bertarung. Sehingga mereka seolah-olah punya harapan kembali meskipun hanya satu kristal.
Namun sayangnya, Kaito tidak seperti yang mereka duga. Meskipun tidak terlalu kuat dalam sihir, ia memiliki bakat bela diri yang sangat luar biasa. Ditambah lagi latihan fisik sebelumnya membuatnya bertambah kuat. Ia bertarung melawan 10 orang lainnya seorang diri. Dengan kecepatan dan kelincahan yang luar biasa, serta dengan pukulan yang sangat kuat, ia berhasil menghantam lawan-lawannya. Hingga disaat-saat terakhir ia mengeluarkan salah satu jurus pamungkasnya. "Elemen Air: Jurus Naga Air" ucapnya sambil membuat air berbentuk naga yang mengelilinginya dan menghantam lawan-lawannya, hingga akhirnya waktu tepat menunjukkan jam 12 siang.
"Latihan selesai!!!" teriak Shotaro yang tiba-tiba sudah muncul dihadapan mereka. "Silahkan buat barisan terpisah bagi kalian yang memiliki kristal dan yang tidak" lanjut Shotaro dengan tegas memberi perintah. Kemudian mereka pun membuat barisan yang terpisah, terlihat wajah memelas dari para siswa yang tidak memiliki kristal. Mereka masih cemas memikirkan hukuman apa yang akan mereka dapatkan.
Shotaro mulai menghitung dan ia menemukan kejanggalan karena hanya 14 siswa yang memegang kristal. "Dima kristal satu lagi?" tanya Shotaro dengan tegas dan ekspresi yang serius. Sementara siswa hanya diam karena mereka hanya menemukan 14 kristal. "Jika kristal itu pecah, silahkan tunjukkan pecahannya" lanjut Shotaro, namun para siswa hanya diam. "Jika kalian tidak menemukan ke 15 kristal, kalian semua akan dihukum" ucap Shotaro dengan tegas.
Hal itu sontak membuat semua siswa panik dan saling berbisik satu sama lain mempertanyakan dimana kristal ke 15. Hingga akhirnya salah satu dari mereka mengangkat tangan. "Maaf pak, bukankah yg di leher anda adalah kristal ke 15?" ternyata ia adalah Kisaragi yang sebenarnya sudah melihatnya dari awal namun memilih untuk diam karena terlalu merepotkan untuk berbicara.
"Hahaha, sepertinya aku lupa memasang kristal ke 15" tiba-tiba sikap Shotaro berubah dari yang awalnya tegas dan menyeramkan menjadi orang yang mudah tertawa. "Kalian terlalu serius dari hari pertama latihan hingga aku tidak tega untuk merusak keseriusan kalian" lanjut Shotaro sambil tertawa. "Sial, padahal dia yang terlalu serius dari awal" gerutu dari beberapa siswa.
"Tenang saja, kalian yang gagal tidak akan mendapatkan hukuman" jelas Shotaro. "Heeee..." sontak para siswa pun berteriak kaget mendengar hal itu. "Aku hanya ingin membuat kalian berada di posisi pertarungan yang sebenarnya. Dimana ada hal yang harus kalian pertaruhkan dan perjuangkan" lanjut Shotaro menjelaskan. "Cih, tau begini aku tidak perlu repot-repot" gerutu Katsuya dengan pelan, dan beberapa siswa lain mulai ricuh.
"Tapi...." lanjut Shotaro, dan tiba-tiba siswa yang ricuh menjadi diam, penasaran dengan lanjutannya. "Minggu depan, lima akademi besar akan mengadakan latih tanding yang akan diadakan di Akademi Betelgeuse, Silvarea. Kalian yang berhasil mendapatkan kristal hari ini akan menjadi perwakilan dari Altais. Untuk itu persiapkan diri kalian" ucap Shotaro dengan penuh semangat.
"Latih tanding ya? sepertinya menarik" gumam Katsuya dalam hati. Dengan ini, latihan keras selama tiga minggu pun resmi berakhir. Para siswa telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan menjadi lebih kuat dari sebelumnya.