NovelToon NovelToon
Can'T Forget You

Can'T Forget You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:65.3k
Nilai: 5
Nama Author: dlbtstae_

“Kata mami, dilimu dikilim mami untuk menolongku dan papi. Apa dilimu ibu peli yang baik hati ? “


“A–aku ?! “


Ucapan anak laki-laki itu membuat Alana terkejut, dia tidak mengerti maksud dari perkataan anak tersebut.


Namun, siapa sangka kehadiran Alaska membuat Alana masuk ke kehidupan keluarga mereka dan siapa yang menyangka bahwa papi yang dimaksud Alaska adalah pria yang selama ini Alana tunggu kehadirannya.


Bagaimana dengan kisahnya ? Jangan lupa mampir !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekhawatiran Jo (2)

Asisten Jo kembali menghubungi Azalea. Beberapa kali tidak dianggap oleh pemilik nomor membuat Asisten Jo sangat khawatir. Dia meminta izin neneknya untuk mencari Azalea.

“Nenek, Jo mau cari Lea !” katanya khawatir.

Tanpa menunggu jawaban dari Nenek Jelita.l, Asisten Jo langsung bergegas masuk ke dalam mobil bertepatan dengan Kakek Anjelo yang hendak pergi menggunakan mobil.

“HEEEE JOOOO !! KAKEK MAU PAKEEEEEEE !!” teriak Kakek Anjelo membuat istrinya berjingkrak kaget.

“MASSSSSS !!”

“Jo pergi mau cari Lea !”

“Cari Lea ?” Nenek Jelita mengangguk pelan. Namun, wajah khawatirnya membuat sang suami heran.

“Ada apa ? Bukannya Jo hanya mencari Lea ? Itu artinya cucu kita sudah mulai jatuh cinta dengan cucu tuan Cakro,” tanya Kakek Anjelo antusias.

Nenek Jelita menggelengkan kepalanya,” sepertinya ada sesuatu hal yang terjadi kepada Lea sehingga Jo terlihat khawatir dan bergegas mencari Lea,”

“Terjadi sesuatu kepada Lea ?” Nenek Jelita mengangguk.

“Aku merasa begitu, melihat bagaimana Jo yang terlihat begitu sangat khawatir,”

Kakek Anjelo merangkul pundak istrinya. “ Kita berdoa saja agar tidak terjadi hal apapun terhadap Lea dan Jo bisa menemukan Lea secepatnya,”

Nenek Jelita mengusap tangan suaminya dengan lembut,” Aku berharap seperti itu, apapun kebahagiaan yang menyangkut cucuku. Aku akan berusaha agar senyumannya tidak luntur lagi.”

Keduanya menatap langit yang mulai menggelap, cahaya lampu mulai menerangi perumahan. Kakek Anjelo membawa istrinya masuk dan menunggu kabar dari Jo.

Sementara itu, Asisten Jo melajukan mobilnya menuju perusahaan CM Group. Dia khawatir jika Azalea masih berada disana.

Diperjalanan, Asisten Jo berdecak kesal karena ternyata ada kemacetan diujung jalan. Seseorang berjalan melewati mobil dan mengatakan di depan sana ada mobil kecelakaan dan korbannya adalah seorang wanita karir.

Mendengar hal itu, entah mengapa Asisten Jo merasa sangat khawatir. Asisten Jo berusaha tenang, namun ketenangannya terganggu dengan ucapan pria tadi. Dengan keinginan yang kuat, Asisten Jo keluar dari mobilnya dan berjalan kaki menuju TKP.

Terlihat beberapa polisi mengamankan lokasi TKP, garis police membatas tempat tersebut sambil menunggu ambulance datang.

Asisten Jo berjalan mendekat untuk melihat korban yang sudah dibawa keluar dari mobil dengan susah payah. Mobil yang dikendarai korban terlihat sangat parah.

“Pak, apa korban masih hidup ?” tanya Asisten Jo penasaran.

“Masih,tuan. Kami memberikan pertolongan pertama kepada wanita itu,” Asisten Jo mengangguk.

“Apa korban tidak memiliki identitas pak ?” tanya Asisten Jo penasaran.

“Oh, tunggu sebentar pak !” salah seorang polisi berlari ke mobil polisi untuk mengambil tas milik korban yang mereka amankan.

Sedangkan Asisten Jo berjalan menghampiri dua polwan untuk melihat korban yang tergeletak di trotoar.

“Bagaimana ? Ambulance sudah jalan ?”

“Baiklah, kami tunggu !”

“Permisi bu polwan, saya boleh melihat korbannya ?” ucap Asisten Jo meminta izin.

Entah mengapa dia merasa kekhawatiran melihat tubuh wanita yang hanya terlihat kedua kakinya.

“Silahkan, mas. Siapa tahu mas kenal dengan korbannya,”

Namun saat Asisten Jo hendak melihat siapa korbannya tiba-tiba seorang polisi mengomando bahwa ambulance sudah tiba sehingga Asisten Jo memundurkan langkahnya untuk memberi jalan petugas ambulance menyelamatkan korban kecelakaan.

Setelah memandu korban, petugas ambulance langsung bergegas menuju rumah sakit terdekat bersamaan dengan polisi yang juga mengawal mobil Ambulance. Polisi yang hendak memberi tas milik korban melupakannya.

Asisten Jo yang tak mendapatkan apa-apa bergegas kembali ke mobilnya, dan saat itu juga kemacetan tadi menjadi lengang hanya menyisakan garis polisi.

*

*

*

*

*

Di kediaman Maverley, Daddy Chandra tengah menenangkan istrinya yang merasakan sesuatu telah terjadi. Mommy Audrey menangis dalam pelukan suaminya sambil menggumam sesuatu yang membuat Daddy Chandra kebingungan.

Arasyi dan Alaska serta Marissa yang memeluk boneka bearsnya tidak berani mendekat ketiga bocah itu berdiri di pojok ruangan sambil menatap Mommy audrey menangis.

“Mommy Udel kenapa ?” tanya Marissa sedih.

“Nda tau, tiba-tiba mommy nangis gala-gala gelas na pecah !” sahut Arasyi bingung.

Perkara gelas pecah mommynya sampai menangis tersedu-sedu.

“Cudahlah, ayo kita kelual. Laska mau ke mami Ana !” kata Alaska yang sedari tadi mencari keberadaan Alana namun diajak Arasyi dan Marissa ke kamar orang tua maminya.

Panggilan Alaska kepada Alana tidak membuat kedua orang tua Alana dan oma opanya itu tidak keberatan malah mereka menganggap Alaska seperti cucu atau cicit mereka.

“Belalti Laska panggil Laci, om ?” kata Arasyi saat itu.

“Om kecil dong Laci ? Tua naaaaaaa !!” pekik Arasyi saat tahu panggilan “ om” itu menurutnya sudah sangat tua.

Karena tidak mau dipanggil “om” oleh Alaska, Arasyi meminta Alaska memanggilnya seperti biasa tanpa embel-embel om.

Setelah lama menangis, akhirnya mommy Audrey tertidur dipelukan suaminya. Daddy Chandra merebahkan tubuh istrinya dan menutupi setengah tubuh istrinya dengan selimut. Tak lupa mengecup kening istrinya dengan lembut.

“Daddy, mommy tidul ?” tanya Arasyi memberanikan diri untuk mendekat.

“Iya mommy tidur. Kamu ajak Alaska dan Ica keluar ya, main di ruang bermain. Jangan ganggu mommy tidur,” ucap Daddy Chandra lembut kepada putranya.

Arasyi mengangguk, sebelum itu dia mencium pipi mommy Audrey dengan sayang lalu mengajak Alaska dan Marissa keluar kamar.

Asisten Jo telah sampai di perusahaan CM Group. Perusahaan itu telah sepi, dan satpam juga mengatakan bahwa Azalea sudah pulang setengah jam yang lalu membuat Asisten Jo sangat khawatir.

Dia menghubungi Alana untuk menanyakan keberadaan Azalea. Namun, Alana malah mengatakan sebaliknya membuat Asisten Jo semakin cemas.

“Lea belum tiba di rumah ? Lalu dimana,Lea ?” 

Alana yang mendapat kabar dari asistennya tentu saja bingung. Memang Azalea belum tiba di rumah biasanya Azalea sudah berada dirumah dan menonton film kesukaan mereka. Saat ini, Alana sendiri tengah menonton televisi bersama oma dan opanya. Hingga tiba-tiba, Opa Cakro menggantikan siaran televisi bersamaan dengan telepon rumah yang berdering.

Arasyi, Alaska dan Marissa tiba di ruang keluarga, Arasyi yang mendengar suara telepon berbunyi segera berlari mendekati meja telepon sebelum Opanya yang menyambut panggilan tersebut.

“Hallloooo, dali lumah bubu belcama Laci di cini !” seru Arasyi saat menempelkan telepon rumah di telinganya.

“Laci ?”

“LLL pake LLL bukan L !” pekik Arasyi kesal.

Opa Cakro segera mengambil alih telepon itu, dia tidak mau seseorang di seberang sana pusing dengan cara bicara cucunya.

“Ah, maaf tadi itu cucu saya” kata Opa Cakro meminta maaf.

“Ah, baik pak. Sebelumnya maaf kami dari pihak kepolisian ingin menyampaikan bahwa saudari Azalea CM telah mengalami kecelakaan lalu lintas !”

“A–APA ?! BAGAIMANA BISA ? DI RUMAH SAKIT MANA CUCU SAYA PAK ?”

Mendengar suara keras Opa Cakro, Oma Cellia dan Alana segera datang menghampiri.

“Ada apa ? Siapa yang berada di rumah sakit ?” begitulah penyampaian Oma Cellia kepada suaminya tanpa bersuara.

“Baik ! Baik ! Kami akan segera kesana !” seru Opa Cakro dan meletakan telepon ke tempatnya.

“Opa, siapa yang dirumah sakit ?” tanya Alana  penasaran.

Opa Cakro mengusap wajahnya berulang kali membuat Alana dan Oma Cellia semakin penasaran. Melihat wajah suaminya memerah membuat Oma Cellia khawatir.

“Lea kecelakaan,”

“Apa ?!” bukan Alana ataupun Oma Cellia melainkan Daddy Chandra yang menyusul ketiga bocah tadi terkejut saat mendengar salah satu anaknya mengalami kecelakaan.

“Di rumah sakit mana pi ? Katakan pada Chandra, dimana Lea dilarikan ??”

“Di rumah sakit —,”

Di sinilah Asisten Jo berada, beberapa kali dia berjalan bolak-balik di pintu UGD. Dia sangat syok saat Alana mengatakan bahwa Azalea mengalami kecelakaan. Dia yang sangat dekat dengan rumah sakit disebutkan Alana langsung menancap gas ke rumah sakit itu.

“ Semoga kamu nggak kenapa-kenapa,” katanya khawatir menatap lampu UGD yang masih menyala..

1
Hafizah Aressha R
aku suka banget k klw ada ank kecil yg cadel" gini
Ita rahmawati
lebih fokus ke masalah perusahaan ya menurutku dari pada masalah pribadi mereka
S Yatmi
👍👍👍👍👍
A R
irfan ini baik ato ga ya?
Ita rahmawati
di bab ini jujur aku bingung atau lupa tntg krja sm 2 perusahaan ini🤦‍♀️🤦‍♀️ 🤣🤣
Anne Soraya
lanjut
Ita rahmawati
iya itu adalah dia 🤭🤭
Heni Mulyani
lanjut
Wild Rose 🌹🌹
eh Araska Dan Ana apa punya hubungan yg lebih dekat 🫣 terus apa Araska sdh ingat masa lalunya 🤔🤔
A R
apaa ini???
A R
kucing ana lea 🤣🤣
khadizah thea
ok
Heni Mulyani
lanjut author
Anne Soraya
lanjut
Ita rahmawati
benerankah lempeyek itu nama kucingnya ana 🤔
Ita rahmawati
aih udah nyampebab akhir tah aku 🤭
Ita rahmawati
bner ternyta cuma sandiwara buat jebak pelakunya 🤣
Ita rahmawati
si arasyi malah ngelawak org lg sedih 🤦‍♀️
ini meninggal bneran atau cuma sandiwara sih,,masa iya meninggal lea nya 🤔🤔
Ita rahmawati
aku tuh garu sm nama opa cakro knp gk cokro apa cakra aja ya 🤣
Ita rahmawati
aku kok curiga kalo pak varen ya yg selingkuh sm itu siapa ya yg pengasuhnya alaska itu loh 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!