kisah seorang anak pungut yang di perlakuan tidak baik oleh ke dua orang tua angkat nya yang bernama zara ,dan malam itu dia dijual oleh ke dua orang angkat nya seharga 2 Miliar untuk melayani se orang laki - laki yang sedang mencari gadis perawan yuk kita simak kisah selanjutnya,,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
" Eits ! mau kemana ,nona manis ? "
Rasa keterkejutan nya yang luar biasa itu sampai membuat dada nya berdesir hebat ketika ke dua pria menghambur begitu saja di hadapan nya .
" Hahahaha"
Zara sontak mundur dengan perasaan cemas kala menatap dua pria yang dari wajah nya saja sudah menggambarkan bad guy , Zara sudah dapat merasakan firasat buruk yang akan terjadi ke pada nya jika ia tak bisa menjaga diri nya baik baik.
Pria botak yang tengah memagangi botol minuman yang tinggal sedikit itu tertawa melihat ke waspadaan wanita di depan nya ini . ia menarik celana nya yang melorot sembari mendekati Zara , padahal perut nya terbilang besar seakan sudah hamil enam bulan .
" Kenapa sendrian di tempat ini , Manis?" tanya nya pada Zara. Zara mundur seiring langkah pria yang perlahan tapi pasti mendekati nya.
"Hahaha, boleh juga nih "kata nya Setelah melihat lihat Zara dari atas sampai bawah
Betis langsing dan putih mulus serta bersih dari bulu itu membuat pria kerempeng menenggak ludah . ia mendekati Zara yang masih mundur dengan memeluk tubuh nya takut . pria kurus dengan rambut kribo mencolek dagu zara yang membuat zara menjerit ilfil.
" Jangan mendekat !" peringat Zara dengan teriakan nya , ia mengacungkan telunjuk lentik nya seakan mengancam dua pria itu. bukan nya takut, malah tawa renyah yang zara dengar dri dua pria itu.
" Hahahaha...."
Kedua pria itu kembali tertawa sesudah beradu pandang ,membuat Zara dapat melihat anak lidah mereka karena tertawa sambil mendongak dengan mulut yang terbuka lebar mereka berdua seakan meremeh kan ancaman Zara . semoga saja ada lalat yang masuk ke sana ,membuat pria itu tercekik dan mati dalam ke adaan mengenaskan. Tapi rasa nya itu tak mungkin terjadi ,karena nyata nya tak ada lalat atau pun nyamuk yang ke betulan lewat.
Tangan Zara yang masih terulur itu ditarik oleh si pria kurus ,ia menghirup aroma dari kulit putih yang begitu wangi
' Ahh ,,,,,," desah nya seakan ia baru saja menyesap kopi " seprti nya kami berdua beruntung di siang bolong " lanjut nya
" Apa yang membuat wanita cantik seperti mu berada di sini ?" tanya si pria gendut ,pria itu kembali menarik celana nya yang melorot dengan sendri nya .
pria gendut itu tak menyangka saja akan seberuntung ini bertemu wanita cantik di tempat lengang yang jarang sekali ada orang datang ke sini
Lagi pula yang datang ketempat ini biasa nya hanya orang tertentu saja, paling mereka sedang melakukan transaksi jual beli barang terlarang . tempat ini sangat rawan kriminal ,hingga orang orang memilih untuk tidak datang ke tempat itu jika tidak ada kepentingan mendesak . lagi pula posisi nya berada di penghujung jalan.
" Kami orang baik, sayang , jangan takut ayoo ikut dengan kami , akan kami tunjukan sosis yang sesungguh nya " ucap nya dengan tawa yang semakin menggelegar dari mulut pria gendut .
Entah kenapa Zara langsung paham dengan apa yang pria itu katakan pada nya , Zara menggeleng dan memberontak ketika tangan nya di tarik paksa oleh si badan kurus .
" Lepas kan " jerit Zara ia mencoba memberi perlawanan yang begitu ketat sambil memundurkan badan nya.
" Hahahaha ,,, sudah lah sayang ,tak kan ada yang datang membantu mu. lebih baik ikut kami " ucap nya lagi dengan ketawa
Asik tertawa , Zara menendang kuat selangkangan pria kurus yang menarik nya, membuat mata pria itu membulat dengan wajah yang langsung pucat ,ia menggenggam senjata nya dengan badan yang mulai terjatuh tersungkur merasakan sakit yang teramat. Sang pria gendut kaget ,dan ia menoleh pada Zara yang sudah melarikan diri .
" Heii kau !" ucap nya dengan langsung membuang botol minuman di tangan nya , pria itu langsung berlari dengan menahan celana nya agar tak melorot ,Ah sial ,wanita itu berlari begitu cepat
Air mata Zara kembali menitik beserta kecemasan yang datang menghampiri . kaki nya sudah sangat sakit di bawa berlari ,namun Zara dengan sekuat tenaga terus berlari sambil memegangi perut nya yang perih sebelah . Zara tak tahan lagi ,ia terjatuh dengan mencengkram perut nya .
Pria gendut yang baru saja sampai itu tertawa dengan tangan yang berada di pinggang ," Mau lari ke mana ,Sayang ?" tanya nya
Zara menggeleng ,ia mencoba menahan tubuh besar yang ingin menindihnya itu " Jangan keras kepala jika kau ingin mati "!
Zara menggigit kuat lengan pria itu ,membuat si gendut langsung menjerit ke sakitan .Zara langsung merangkak hendak berdiri , namun kakinya di tarik kuat ,hingga lutut nya kembali tergores pada aspal . rasa nya sangat panas terbakar dan sakit sekali .
Lutut nya terluka darah nya mulai menumpuk keluar dengan daging yang sudah terlihat ,Zara menangis kesakitan ia menggeleng dengan mengentakkan kaki nya agar tangan pria gendut itu melepaskan cengkeraman kuat nya pada pergelangan kaki Zara
Zara menoleh pada pria kurus yang berjalan tertatih , masih memegangi senjata nya yang baru saja di tendang oleh nya
" Tidak ada maaf bagi mu " kata pria itu sambil membuka celana nya
Zara menggeleng, ia berusaha berontak namun tangan nya di tahan oleh si pria gendut " Tolong lepaskan aku hiks "
" Melepaskan mu ? sma saja aku melepaskan intan berlian ,hahaha ,jangan mimpi !"
Saat Zara di paksa berdiri , sebuah klakson mobil mengalihkan perhatian mereka semua , sang pria kurus itu segera menyingkir dari jalan ,ia kembali menaikkan celana nya ketika melihat mobil itu berhenti
Bukh.....!
Seorang pria keluar dari mobil setelah menghempaskan pintu mobil dengan kuat , mata Zara membulat sempurna ketika melihat pria yang begitu ia kenal
" Lukman !" kata wanita itu penuh harapan
" Lepaskan wanita itu " ucap Lukman
Pemuda jangkung bernama Lukman itu menodongkan sebuah pistol ,membuat dua pria itu mengangkat tangan nya . Zara dengan segera bangkit ,kemudian ia berlari dan bersembunyi di belakang punggung Lukman
" Kau tidak apa apa ?" tanya Lukman menoleh pada Zara yang masih di belakang ny a
Zara menggeleng ,namun ia meremas kuat ujung baju yang Lukman kenakan , Lukman kembali memandangi dua pria itu " Cepat pergi dari sini atau kalian akan ku tembak !"
" B -baik lah "! Ke dua pria itu langsung berlari dengan ketar ketir
Lukman menyimpan pistol nya ,ia kemudian berbalik badan dan memegangi kedua bahu zara yang sedang menunduk ke takutan
" Mereka sudah pergi Zara "
Dukh,,!
Lukman langsung terdiam ketika Zara memeluk nya begitu erat , tangis wanita itu langsung pecah di pelukan nya
" Haaaa,,,,hiks,,hiks,,,hikss,,"
Lukman membalas pelukan Zara ,ia mengusap punggung itu sebelum akhir nya membantu Zara untuk masuk ke dalam mobil
" Ayoo ikut dengan ku "
Lukman ikut masuk ke dalam mobil, ia memandangi Zara yang masih menangis terisak di samping nya . Lukman mendekat ia kembali memeluk Zara yang terlihat ketakutan ,segala pertanyaan yang muncul di otak nya berusaha pria itu tahan agar tak keluar sebuah pertanyaan . tak ada harapan untuk Zara akan menjawab di saat ke adaan nya terlihat begitu kacau sekali
Setelah lama ,tangis Zara mereda ,Lukman melepas pelukan nya dan ia mengusap air mata Zara yang masih menitik keluar ," Tidak apa apa Zara ,kau aman bersama ku ,kita pergi dari sini " ucap nya kemudian
Lukman kembali menarik diri dari Zara ,dan ia mulai menjalankan mobil nya untuk pergi dari tempat itu . Lukman tak jadi mengambil barang nya ,ia memilih untuk memutar balik arah mobil dan segera pergi dari sana . seprti nya ke beruntungan nya sedang berpihak pada Lukman sekarang , ia menoleh pada arloji nya jam menunjukkan pukul setengah dua belas .Lukman membawa Zara