Nama ku, Muhammad Nathan Mahendra. Aku suka berulah pada kakak angkat ku. Namanya Loly Indah Permatasari. Dia cantik seperti namanya Indah Permatasari. Aku tergila-gila dengannya. Rasa gengsi yang membuat ku suka jahil dengannya. Karena tak ingin Loly mengetahui jika aku menyukainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 03
Ku arahkan pandangan tepat pada pintu. Memastikan tidak ada orang yang melihat ku di sini. Setelah merasa aman, aku mulai menggeledah isi kamar bercat biru nuansa langit.
Ku cari di deretan lemari buku Nathan. Ternyata di sini nggak ada. Buku agenda Nathan sangat mudah di kenali. Soalnya warnanya sudah pudar, jelek, usang dan parahnya lagi buluk.
Selang beberapa menit, akhirnya ku temukan juga buku buluk milik Nathan ini. Senyum ku mengembang menghiasi wajah ini.
Nathan, lihat saja pembalasan ku ini. Aku tersenyum jahat. Pantas saja bukunya nggak di bawa. Ternyata di simpan di bawah bantal, tepatnya di dalam sarung bantal. sepertinya sih si brewok nggak sengaja ketinggalan, lebih tepatnya lupa.
Ku buka buku agenda milik Nathan. Setelah membuka empat lembar, dapat ku pastikan buku ini catatan hariannya. Aku terkikik geli membaca buku agenda Nathan.
Ternyata Nathan suka curhat di buku usang ini. Haduuueehhh.. jaman sekarang masih ada yaa orang curhat di buku.
Aku senyum-senyum sendiri membaca buku agenda Nathan. Nathan menuliskan tentang dirinya yang suka jahil pada ku. Lama-lama bosan juga aku bacanya. Kenapa sih Nathan lebih suka menceritakan tentang kejahilannya pada ku? Haaiiissshh.. menyebalkan!
Ku lanjutkan membaca dengan malas. Eehh, tunggu, tunggu. Dahi ku mengernyit saat tak sengaja membaca kalimat terakhir dari tulisan Nathan. ( I Love you, Loly. )
Hahh.. love you? Maksudnya apa? Loly siapa? Aku membaca ulang tulisannya dari atas. "Astaga.." pekik ku menutup mulut tak percaya.
"Jadi, selama ini Nathan tidak memiliki pacar dan suka ngerecoki hubungan ku dengan cowok lain karena.. karena dia.. dia diam-diam mencintai ku. Astaga!"
Dada ku seketika berdebar-debar. Kok bisa gini sih. Nathan, si brewok itu suka sama aku?
Ku baca ulang tulisan rapi Nathan. Mata ku sampai tak bisa berkedip membaca setiap kata cinta yang di tulis Nathan untuk seorang gadis bernama Loly Indah Permatasari. Yaa itu nama ku.
Terdengar suara pintu di buka. Aku menoleh cepat ke arah pintu. Muncullah sosok lelaki brewok yang sangat aku kenal. Aku maupun Nathan sama-sama terkejut. Aku berdiri gegas menyembunyikan buku usang ini di belakang tubuh ku.
"Loly, kamu ngapain di kamar ku?"
Aku garuk-garuk kepala yang tak gatal. Bingung mau jawab apa? Duuhh.. mampus! Kelihatannya Nathan marah banget. Sorot matanya tajam ke arah ku. Baru kali ini aku lihat Nathan menatap ku tajam.
Nathan berjalan mendekat, mengambil paksa buku agenda yang ku sembunyikan di belakang tubuh ini. Nathan menghela nafas berat. Dia mengacak-acak rambut gondrongnya.
"Aku tanya, Loly, kamu ngapain di sini, di kamar aku? Buku ini juga, kenapa bisa ada di kamu? Jadi bocil nggak sopan banget!" Omelnya luar biasa. Bunda aja nggak pernah omelin aku. Huufftt.. menyebalkan!
Padahal umur ku lebih tua darinya, tapi dia seenak jidatnya ngatain aku bocil. Bener-bener kelewatan nih bocah. Rasanya mau marah, tapi aku juga salah sih sudah masuk ke kamarnya tanpa ijin.
Ku Hela nafas panjang. Ku coba terlihat rileks, santai dan tenang. "Ekheemm.. yaa terserah aku lah. Salah sendiri pintu kamarnya nggak di kunci." Kata ku sewot.
Astaga, mulut ini kayaknya nggak bisa ngomong santai sama Nathan. Bawaannya ketus mulu nih mulut.
Nathan kembali menarik nafas panjang sembari memejamkan mata. Naahh terus Nathan malah lihatin aku, dalem lagi. "Kamu udah baca buku ini?" Tanya Nathan mengangkat buku agendanya.
Aku tidak mengerti Nathan sedang marah atau malu. "Iidddiiiihh.. ngapain aku baca buku usang itu? Apalagi bukunya bau kayak orangnya! Dah lah, aku mau keluar aja. Di sini bau banget!" Ku banting pintu kamar Nathan dengan keras.
"Pokoknya Nathan nggak boleh tau kalau aku sudah tau perasaannya terhadap ku. Bisa-bisa sikapnya berubah lagi. Aku nggak mau di antara aku dan Nathan jadi saling diam, asing, nggak kenal satu sama lain. Aku nggak mau itu terjadi." Gumam ku.
Aku berjalan dengan cepat masuk ke dalam kamar ku. Baru saja aku duduk, suara Nathan sudah menggelegar bagaikan petir menyambar. Aku memutar bola mata malas.
"Loly, Loly.. buka pintunya!"
Dookk...
Dookk...
Dookk...
double up date nya thor di tunggu
semangat untuk up date nya
semangat untuk up date nya
double up date nya thor di tunggu
semangat untuk up date nya
Loly sdh mulai cemburu
jangan di gantung cerita nya thor
menyala Nathan
semangat untuk up date nya
semoga cepat up date nya
semangat untuk up date nya
semangat untuk up date nya
seru cerita nya
semangat untuk up date nya