NovelToon NovelToon
Seni Modern Menguasai Dunia Sihir

Seni Modern Menguasai Dunia Sihir

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sci-Fi
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: arachanaee

"Ah, aku berada di mana?"

Sebuah tempat yang mengesankan! Sial, tapi ini bukan duniaku. Ini adalah dunia sihir! Tunggu, aku terjebak di dalam tubuh seorang pemuda hina yang memiliki sihir sama sekali.

Bodoh, kenapa aku ini mencintai seorang putri kekaisaran sedangkan aku bukan siapa-siapa?

Ahahaha tidak masalah, mari kita genggam dunia ini menggunakan sebuah kecerdasan yang luar biasa. Tidak apa-apa aku tidak memiliki sihir, tapi aku memiliki sebuah seni yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Ini adalah dunia yang dipenuhi oleh pedang dan juga sihir. Kau tidak punya sihir? maka kau akan dikucilkan. Tapi mari kita lihat, bagaimana pemikiran dunia modern diterapkan di dunia yang tidak pernah menyentuh sains yang menakjubkan. Juga, mari kita taklukkan dunia ini dengan sebuah kecerdasan dan perkembangan teknologi yang luar biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arachanaee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Usai Musim Dingin

Hari ketika musim dingin telah usai, musim semi telah datang. Daun mulai tumbuh berwarna hijau mengagumkan. Salju sudah berhenti sepenuhnya dan meleleh di atas daratan. 

Tantangan penduduk musim dingin Sumerion pada akhirnya berakhir, mereka keluar dari rumah, tersenyum bahagia karena telah melewati dua kejadian sekaligus. Yaitu wabah kolera, dan juga musim dingin yang memaksa mereka untuk menghabiskan banyak persediaan makanan.

Hanya saja, persediaan makanan mereka mulai menipis sementara mereka harus bertahan hingga panen selanjutnya. Namun, Kazuto berani bertaruh bahwa panen saat ini akan berhasil.

Kazuto sudah berada di aliran sungai, membantu mengangkat sebuah kincir air bersama dengan penduduk desa yang lainnya. Irigasi juga telah selesai dibangun sehingga aliran sungai akan bisa mengalir ke persawahan.

Di sisi lain, penduduk desa yang lain juga antusias melihat. Karena mereka sebelumnya belum tahu atau belum melihat hal ini sebelumnya. Tapi ketika mereka sudah mengerti tentang mekanisme dari kincir air, mereka tak henti-hentinya untuk kagum dengan hal ini. 

Garrick kemudian menambahkan beberapa detail pada kincir air ini. Dan ketika sudah selesai, 

“Semuanya mundur, kepala desa tolong pegang terlebih dahulu kincir air nya.”

Penduduk desa yang membantu mulai mundur, kini kincir air yang belum berputar masih dipegang oleh Garrick dan juga kepala desa. Kazuto benar-benar senang dan mulai menatap Garrick, kali ini, penemuan Kazuto selanjutnya sudah diciptakan.

Tapi memang, Kazuto mengakui bahwa Garrick benar-benar sangat cerdas. Kazuto sudah memperhitungkannya, dan itu memang seharusnya berhasil. Tentang diameter yang harus dibutuhkan, serta RPM yang dihasilkan ketika mendapat diameternya demikian, serta Kazuto juga sudah mengira-ngira tentang kecepatan air sungai sehingga berpengaruh terhadap air sungai tersebut.

Serta Volume air yang dihasilan, rumus semesta yang dikembangkan oleh orang hebat akan menimbulkan jawaban yang mutlak. Hebatnya sihir Garrick tidak memperhitungkan semua. Namun, jangan berpikir bahwa fisika ini tidak penting, masalahnya, jika Garrick sudah tiada, siapa yang akan menggantikan sihirnya kecuali fisika mutlak?

“Tiga …..!”

“Dua …..!”

“Satu…..!”

"Tiga... dua... satu!"

Seruan terakhir disambut dengan gemuruh air yang mulai menggerakkan kincir. Ember-ember yang terpasang pada kincir menyerok air dari sungai, membawanya ke atas, dan menuangkannya ke saluran irigasi. Dalam hitungan detik, air mengalir perlahan di sepanjang saluran, membasahi tanah kering menuju persawahan.

Sorakan menggema di tepi sungai. Anak-anak melompat ke dalam aliran air dengan tawa riang, menciptakan percikan-percikan yang membasahi wajah orang-orang dewasa yang berdiri di tepi. Para wanita tersenyum lebar, beberapa dari mereka bahkan menangis bahagia. Garrick berdiri dengan bangga, menatap karyanya yang kini hidup, sementara Kazuto menepuk bahunya. "Kerja bagus, Pak Tua," katanya, penuh rasa syukur.

Semua orang bersorak gembira ketika saluran irigasi berhasil dibuat, dan mungkin akan bisa mengaliri persawahan yang begitu luas. Kazuto tersenyum, saat melihat orang-orang berpesta pora dan mulai bermain di aliran irigasi. Ini adalah awal sebagai pertanian modern yang dikembangkan, proses pertanian akan sangat mudah dibandingkan dengan sebelumnya, dan hasil yang didapatkan pastinya memuaskan.

“Akhirnya kita bisa menanam gandum dengan tenang.”

“Kita bisa panen melimpah saat panen raya.”

“Tuan Kazuto benar-benar cerdas.” Puji salah satu warga.

Kazuto hanya tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Kemudian dia menjawab, “Ini adalah karya pak tua Garrick. Jika bukan karena dia, kincir air ini tidak akan pernah bisa berhasil.”

“Pak tua Garrick memang seorang pengrajin yang hebat!”

Puji warga, yang kemudian mereka bertepuk tangan.

Sementara Garrick, dia berdiri sambil bersedekap. Perkakas yang ada di tangannya juga masih dia pegang yang menunjukkan betapa bangganya dirinya karena berhasil membuat yang seperti ini. Kemudian, dia mengingat perkataan Kazuto bahwa akan ada kejutan-kejutan sebuah karya hebat dimasa depan yang mana itu harus ada campur tangan Garrick. Sehingga hal itu tentu saja membuat Garrick benar-benar sangat bersemangat. Dia benar-benar menantikan sebuah blue print dari Kazuto, yang mana Garrick harus turun tangan untuk membuatnya.

Yang pada akhirnya Kazuto merasa puas dimana dia akhirnya menerapkan kecerdasan modern miliknya untuk peradaban dan membangun sosial. Apalagi bila dimulai dari nol. Hal itu pula yang memotivasi dirinya untuk tetap akan membuat sebuah kejutan-kejutan yang luar biasa.

Orang-orang juga segera menuju ke ladang dan menggarap ladang mereka ketika aliran irigasi sudah mulai teraliri. Mereka juga tidak akan berpikir panjang tentang bagaimana caranya untuk menimba air hingga memerlukan usaha yang extra.

“Ini kenapa bisa berputar?” Selena, anak remaja itu masih belum paham konsepnya.

Kemudian, Elynore yang ada di sampingnya menjelaskannya secara pelan-pelan.

Wanita-wanita yang ada di belakan Kazuto tamapaknya menjadi berisik dan tidak mengenal sopan santun sama seperti pertama kali mereka bertemu Kazuto. Orang memandang mungkin Kazuto membangun sebuah kerajaan Harem, karena banyak wanita yang bukan dianggap remeh selalu mengikutinya. Lagipula, semenjak Kazuto membuat sebuah penemuan penemuan diluar nalar, mereka pasti akan mengikuti Kazuto, apalagi Laura dan Helen. Tapi ini bukanlah hal yang difokuskan bagi Kazuto, dan Kazuto juga tidak memikirkan hal hal demikian.

“Kenapa kita dulu tidka terpikirkan dengan metode seperti ini ya?” Helen yang ada di samping Kazuto menyentuh dagunya. Berpikir panjang. Tapi memang, sebenarnya ini adalah sebuah penemuan yang cerdas, dan kenapa mereka dulu tidak membuat yang seperti ini? padahal mekanismenya begitu mudah, dimana aliran air akan memutar kincir air dan menyerok air ke atas.

Sesaat itu juga, Kazuto mengerutkan dahinya. Tidak, dia tidak menanggapi ucapan Helen, dia kemudian membatin, “Agak unik jika ini menjadi pembangkit listrik. Aku akan membuat generator. Baguslah.” Kazuto tersenyum puas. Dan suatu saat, tidak akan ada lagi kegelapan di malam hari.

Kemudian Kazuto mulai berjalan-jalan di persawahan. Entah itu pria dewasa,  anak-anak atau mungkin wanita dewasa, mereka benar-benar sangat antusias untuk menanam gandum untuk persediaan makanan ke depannya. Paling tidak, mereka harus bertahan hidup dalam 90 hari ke depan dengan persediaan makanan yang tersedia.

“Tuan!” Seseorang berteriak dengan cukup keras.

Saat Kazuto menoleh ke belakang, Sahal dan Cornel menghampirinya dalam keadaan yang begitu panik seolah ada suatu hal yang perlu cepat untuk dilaporkan. Langkah terburu mereka semakin mendekat. Wajah mereka tampk tegang, seperti baru saja dikejar oleh bayangan ketakutan.

Namun, ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar konflik, yang memancing Kazuto juga ikut panik saat menatap mereka. tapi dia hanya berdiri diam, mencoba untuk membaca situasi, sementara ada sesuatuhal yang mengganjal padahal dirinya sudah berusaha untuk tenang di antara kehelisahan yang mereka bawa.

“A-ada apa?”

Sahal menunjuk ke arah suatu tempat, “Saat ini di depan desa, tiba-tiba banyak orang yang minta dikasihani dan minta makan. Mereka tampak kurus dan lapar. Apa yang harus kita lakukan?”

Kazuto menelan ludah. Orang-orang itu, darimana? Ini adalah desa yang terisoloasi! Wilayah yang terdekat adalah kota Lostro dan benteng Volmur yang jaraknya tidak bisa ditempuh dalam kurun waktu satu hari! Tapi mengapa ada orang yang datang bak mengemis itu? Itu tentu saja membuat Kazuto tampak seperti gelisah.

“Siapa mereka? bawa aku kesana! Berapa jumlah mereka?” padahal mereka bukanlah orang jahat, tapi kondisi yang tidak tepat ini, membuat Kazuto agak sedikit kesal.

Helen, Laura, dan beberapa wanita lainnya juga mengikuti kemana Kazuto pergi.

1
Wallilah Sry alda
👍👍👍
Wallilah Sry alda
🔥🔥
Wallilah Sry alda
🔥🔥🔥
Wallilah Sry alda
msih sgt setia menunggu update an nya thorrr,,, 👍👍🔥🔥🔥
Wallilah Sry alda
di tunggu lanjutan nya thorrr👍👍👍🔥
Wallilah Sry alda
kerennnn!!!!!!
Skin Free
thor cara buat thumbnail kek gitu ke mana
arachanaee: cover?
total 1 replies
Wallilah Sry alda
suka sm cerita nya thorr,, ditunggu updatenya 👍👍🔥🔥
Dimas Setiawan
nice
Ravi Andri Wahono
bagus
Dimas Setiawan
gaspool
Dimas Setiawan
josss
Dimas Setiawan
good
Dimas Setiawan
nice
Dimas Setiawan
daging sale
Wisman Kusuma
keren.. asli ide dan semuanya sangat luar biasa.. tapi kayaknya terlalu banyak 1 tempat yang di gambarkan dalam beberapa chapter.. tolong agak di peringkat saja.. terimakasih
Äï
sudah ada kertas sm pena njirr
Jihan Hwang
awal cerita yang bagus thor...
ayo mampir juga dinovelku jika berkenan
D.S.K
bagus
sᴀɴᴊɪ's ᴡɪғᴇ🌷
Bikin nagih ceritanya thorr mangat yaaww/Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!