Vivian Candrama seorang perempuan cerdas yang cantik. Ia diangkat menjadi cucu dari seorang pengusaha sukses bernama Farhan Candrama. Kehidupannya ternyata tak sesuai keinginannya yang ingin melupakan cinta pertama yang ia anggap sebagai cinta monyet yang menyakitinya.
Tapi saat ia ingin menjauh dari laki-laki yang membuatnya patah hati, lagi-lagi ia harus kecewa karena laki-laki itu kembali datang dan sengaja memaksanya untuk menikah. Gemal Candrama nama laki-laki itu. Ia adalah cucu kedua dari Farhan Candrama. Semua media tahu jika ia adalah tunangan dari Gunadarma Candrama pewaris Candrama grup tapi kemudian ia terpaksa menikah dengan Adik kandung Gunadarma Candrama. Gemal membencinya dan menyatakan perang padanya. Vivian tahu tidak ada cinta untuknya dihati Gemal. Gemal menikahinya hanya untuk menyiksa hidupnya.
Bagimana kehidupan Rumah tangga Vivian dan Gemal?
ayo baca dan jangan lupa vote dan komentarnya...terimakasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puputhamzah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memaafkan dengan tulus
Siang ini semua keluarga telah disibukkan dengan persiapan resepsi pernikahan Guna dan Ayunda. Vivian masih merasa canggung berada di tengah-tengah keluarga. Apalagi ia merasa tersudutkan saat beberapa maid dan kerabat dirumah ini secara terang-terang mengatakan tentang dirinya. Bagaimana tidak, semua media membicarakan tentang dirinya. Apalagi ia dikenal sebagai tunangan Gunadarma Candrama namun ternyata yang dinikahi Guna adalah Ayunda dan bukan dirinya.
Gosip bertambah panas dan beberapa haters dan fans Vivian bermunculan. Dimedia sosial Vivian pun mendapatkan banyak komentar. Beberapa dari mereka yang membenci Vivian pun, sengaja membully Vivian dengan mengatakan Vivian memang tidak pantas dicintai karena sifat sombongnya dan memiliki tingkah laku yang buruk karena fotonya yang mabuk di Club. Ada juga fans yang mendukung Vivian dan menjadi haters Ayunda karena telah merebut Guna dari Vivian.
Pagi ini Vivian memilih untuk tidur dikamarnya walaupun Elin sudah membujuknya untuk ikut bergabung bersama kerabatnya. Gemal sedang pergi ke Rumah Sakit karena ada jadwal operasi hari ini. Gemal juga belum mengizinkan ia keluar dari rumah, karena repoter masih mencarinya dan memintanya untuk diwawancara. Komplek perumahaan ini sangat ketat dan melarang kunjungan jika tidak memiliki daftar tamu sesuai identitas.
Ketukan pintu membuat Vivian segera membukanya. Vivian terkejut ketika melihat sosok Adinda yang berada dibalik pintu dan tersenyum manis padanya. "Gue boleh masuk Vian?" pinta Adinda.
Vivian membuka pintu kamarnya dengan lebar membuat Adinda segera masuk dan kembali menunjukkan senyumnya. "Masa dibawah lagi ramai kamunya nggak gabung sama kita!" ucap Adinda.
Vivian bingung bagaimana bersikap kepada Adinda. Harusnya Adinda tidap perlu bersikap baik padanya mengingat perbuatannya yang pernah menyakiti hati Ayunda. "Gue disini saja!" ucap Vivian.
"Vian, jangan gitu dong kalau kamu menyediri kayak gini, bakal tambah penyakit tahu. Gue kasih tahu ya Vian, semua orang itu pernah berbuat salah tapi kita bisa memperbaikinya Vian!" ucap Adinda.
"Tidak perlu, gue tidak suka lo bersikap baik karena merasa kasihan kepada gue!" ucap Vivian membuat Adinda tersenyum. Vivian berbicaranya tidak formal padanya dan itu membuatnya merasa jika Vivian mulai sedikit menerimanya sebagai teman.
"Siapa juga yang kasihan sama lo Vian, gue kagum tahu sama lo. Lo cantik begini malah gue iri ngeliat kecantikan lo yang sangat sempurna," jujur Adinda karena Vivian memang sangat cantik.
Vivian menatap Adinda yang terlihat tulus padanya membuatnya menatap Adinda dengan tatapan dalam. "Udah ayo lo ikut gue!" ucap Adinda menarik tangan Vivian agar mengikutinya.
Vivian mencoba melepaskan tangan Adinda namun Adinda tidak membiarkannya dan segera menyeret Vivian agar mengikutinya membuat Elin terkejut melihat keduanya tapi ia kemudian tersenyum.
Siang ini semua keluarga telah disibukkan dengan persiapan resepsi pernikahan Guna dan Ayunda. Penata rias telah datang dan membantu Ayunda mempersiapkan dirinya sejak pagi tadi. Dari ritual mandi dan juga semua ritual kecantikan yang telah dipersiapkan Adinda. Adinda juga tidak mau rugi ia pun ikut ritual kecantikan yang sama agar terlihat semakin cantik.
"Vian, mulai sekarang lo dan Mbak Ayu keluarga. Kalian bukan saingan lagi jadi ayo ikut, lo dan Mbak Ayu harus damai. Damai itu indah, lagian Gemal kan juga tampan dan pintar, jadi lo nggak rugi juga jadi bininya Gemal!" ucap Adinda.
"Lepasin lo pemaksa banget ya jadi orang!" kesal Vivian.
"Namanya juga orang Vi kalau gue binatang atau tumbuhan gue mana bisa narik lo kayak gini!" ucap Adinda.
"Lo mau apa?" teriak Vivian berusaha melepaskan tangan Adinda yang memegang lengannya.
"Kita spa bareng, lulur bareng, nyalon bareng dan dandan bareng!" ucap Adinda.
"Gue nggak mau!" tolak Vivian.
Ngeselin banget sih....
"Lo kenapa? lo kurapan? kudisan? korengan? atau bau badan lo busuk gitu? tenang aja kita nggak masalah kok!" ucap Adinda membuat Vivian kesal.
"Lo kenapa sih suka benget ngurusin urusan orang?" kesal Vivian.
"Gue bukan mau ngusrusin urusan orang Vian. Walau bagaimanapun sekarang lo itu adik ipar Mbak gue. Gue nggak mau kalian saling menyakiti lagi. Sekarang lo sudah jadi istri Gemal dan gue mohon lo berhenti jadi orang menyebalkan. Gue tahu sebenarnya lo nggak sejahat itu Vivian," ucap Adinda. "Ayo ikut kita luluran dan spa. Mbak Ayu itu orangnya pemaaf dan gue tahu lo juga menyesalkan dengan apa yang pernah lo lakukan selama ini. Nggak ada orang yang senang jahatin orang," ucap Adinda.
"Oke gue ikut," ucap Vivian membuat Adinda tersenyum. Tanpa mereka berdua sadari sosok Farhan dan Raka mendengar pembicaraan mereka. Farhan tersenyum Vivian namun tidak dengan Vivian yang mengalihkan pandangannya dari tatapan Farhan.
Farhan melihat Adinda dengan riang menarik tangan Vivian dan mengajak Vivian masuk kedalam ruangan yang telah disiapkan untuk mereka melakukan perawatan. Guna memang meminta Adinda untuk mencari jasa pelayanan lulur dan spa dan mengundang mereka ke rumah.
Adinda mengajak Vivuan masuk kedalam sebuah kamar dan ia melihat Ayunda berada didalam ruangan ini. Vivian merasa sangat canggung berada didalam ruangan yang sama dengan Ayunda. Namun tarikan tangan Adinda pada lengannya membuatnya dengan terpaksa akhirnya mendekati Ayunda.
"Mbak kita ikutan luluran ya, biar Mbak nggak bosan sendirian!" ucap Adinda membuat Ayunda tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Melihat kebaikan Ayunda padanya yang terlihat telah memaafkannya dengan tulus membuat Vivian merasa jika ia juga harus kembali meminta maaf kepada Ayunda. "Maafkan saya Mbak," ucap Vivian dan kali ini ucapan Vivian membuat Ayunda menganggukkan kepalanya.
"Mulai sekarang kita adalah keluarga ya Vi jangan ada lagi kesalahpahaman diantara kita. Semua masalah bisa kita bicarakan baik-baik!" ucap Ayunda membuat Vivian menatap Ayunda dengan tatapan berkaca-kaca dan kemudian Adinda menarik tangan Ayunda dan Vivian.
"Kita adalah keluarga dan juga sahabat oke!" ucap Adinda meletakan telapak tangan Ayunda diatas telapak tangan Vivian.
"Iya," ucap Vivian dan Ayunda bersamaan.
Pantas saja Kak Guna mencintaimu Mbak kamu itu perempuan yang sangat baik. Kamu mau memaafkanku yang pernah ingin merebut suami kamu Yu.
Mereka tertawa bersama dan bercerita tentang banyak hal. Baru kali ini Vivian merasa pikirannya terasa ringan sejak ia kembali ke Indonesia. Adinda dan Ayunda adalah orang yang baik.
"Vian cerita dong malam pertama kamu dengan Gemal, seru nggak?" tanya Adinda membuat mereka semua tertawa.
"Dinda kamu ini belum nikah, ngapain nanya yang begituan," kesal Ayunda.
"Mbak, sebagai perawan ting-ting Dinda juga harus memiliki persiapan biar nanti semangat gitu kalau mau... " ucap Adinda terpotong karena Ayu memukul Adinda dengan batal yang ada disebelahnya.
"Mbak kencang dikit dong Mbak ngurut badan Dinda kalau bisa dihajar biar mulutnya bisa di rem!" kesal Ayunda.
"Mbak jangan sok polos ya, udah bunting juga sama Kak Guna. Pengalamannya dirahasiain sama adiknya, harusnya cerita dong sedikit aja!" pinta Adinda membuat Ayunda kesal.
"Gue bilangin sama Mama lo dek!" ancam Ayunda.
"Bilang aja Mbak, nggak apa-apa. Hmmm... Vian, jangan bilang lo dan Gemal belum... "
"Udah," ucap Vivian terpaksa berbohong karena melihat tatapan Ayunda yang saat ini terlihat sendu. Vivian tidak ingin Ayunda merasa bersalah mengingat alasan Gemal menikahi dirinya.
"Awas ya kalau bohong," goda Adinda membuat mereka semua tertawa termasuk Vivian yang juga tertawa. "Enak nggak?" tanya Adinda membuat wajah Vivian memerah karena malu.
jangan hanya hutang Budi sama keluarga candrama.
Lo lemah.
beri ketegasan sikap pada Gemal.
Arogan sama orang lain boleh tapi tidak dengan istri.
buat dik puput ignore dgn komen2 yg xmemnbina tu..klu boleh ambil sbgai semngt dik puput berkarya ok..keep it up🫶🫶